Anda di halaman 1dari 17

SANITASI PELABUHAN

SARANA SANITASI PELABUHAN LAUT

Oleh :
KELOMPOK 4
1. Fikih Prihantoro P23133117014
2. Meilyana Triwulan P23133117023
3. Yuniar Dewanti P23133117041

Tingkat 4 STR A Kesehatan Lingkungan


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
SUB MATERI :

• SANITASI
• PELABUHAN LAUT
• SANITASI PELABUHAN LAUT
• SARANA SANITASI PELABUHAN LAUT
“Pelabuhan sebagai pintu gerbang transformasi penyebaran
penyakit juga merupakan ancaman global terhadap kesehatan
masyarakat karena adanya penyakit karantina, penyakit
menular baru (New Emerging Diseases), maupun penyakit
menular lama yang timbul kembali (Re-emerging Diseases)
juga mempunyai implikasi besar dan faktor risiko potensial
dalam penyebaran penyakit“
(Sutrisno, 2008).

Selain sarana transportasi darat, masyarakat juga menggunakan


sarana transportasi air untuk berpergian. Sarana tersebut
tentunya memerlukan tempat untuk transit atau singgah, dalam
hal ini terminal (pelabuhan) karena pelabuhan juga menjadi
tempat berkumpulnya orang banyak maka sanitasi dan
kebersihannya perlu diperhatikan.
SANITASI
Yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha
pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia
(Widyawati, 2002).

Sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi adalah


suatu usaha pengendalian faktor-faktor
lingkungan untuk mencegah timbulnya suatu
penyakit dan penularannya yang disebabkan
oleh faktor lingkungan tersebut, sehingga derajat
kesehatan masyarakat dapat optimal (Depkes RI,
2002).
Salah satu upaya mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat misalnya, menyediakan air yang bersih
untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan
tempat sampah untuk mewadahi sampah agar
sampah tidak dibuang sembarangan (Depkes RI,
2004).
SANITASI PELABUHAN
• Sanitasi pelabuhan merupakan kegiatan menyeluruh dalam
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
pada aspek sanitasi lingkungan pelabuhan,

• Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan penyakit


menular dengan cara meniadakan atau menekan sekecil
mungkin faktor lingkungan yang dapat menimbulkan pengaruh
buruk (faktor risiko) di dalam kapal dan wilayah pelabuhan
sehingga tidak menjadi sumber penularan penyakit (Sutrisno,
2008)

• Kegiatan sanitasi pelabuhan dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan


Pelabuhan dengan melakukan pengawasan terhadap tempat-
tempat umum di pelabuhan dan kualitas lingkungan yang
berisiko terhadap penularan penyakit di wilayah Pelabuhan serta
pengawasan terhadap sanitasi alat angkut (kapal).
SARANA SANITASI
PELABUHAN
1. SARANA AIR BERSIH

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam proses


sanitasi pelabuhan.
Upaya sanitasi :
• Kualitas yang tersedia memenuhi persyaratan baik fisik, kimia dan
mikrobiologi air.
• Tersedia dengan kapasitas yang cukup untuk setiap hari secara
berkesinambungan untuk keperluan kegiatan pelabuhan.
• Tersedia tandon khusus air bersih yang menjamin kesinambungan
ketersediaan air dan dilengkapi dengan kran yang tidak bocor.
• Air bersih disalurkan dengan sistem perpipaan.
• Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10 m.
• Kualitas air bersih diperiksa setiap enam (6) bulan sekali.
2. SARANA SALURAN PEMBUANGAN AIR
LIMBAH (SPAL)
Air limbah adalah sisa dari proses usaha dan atau kegiatan yang berwujud
cair, dalam hal ini tidak termasuk air limbah yang mengandung radioaktif
Upaya sanitasi :
• Air limbah yang dihasilkan oleh pelabuhan (domestik maupun indsutri)
diolah diinstalasi pengolahan limbah.
• Saluran pembuangan air limbah yang kedap air, tertutup, dan dapat
mengalir dengan lancar.
• Saluran pembuangan air limbah tidak mengotori tanah.
• Tidak mencemari lingkungan.
• Tidak mengganggu estetika dan menimbulkan bau.
• Tidak menimbulkan genangan air limbah.
• Khusus air limbah berasal dari WC disalurkan ke septic tank.
3. SARANA TOILET ATAU PETURUSAN

Toilet merupakan sarana yang di gunakan oleh masyarakat untuk membuang tinja/hajat.
Upaya sanitasi :
• Toilet dan peturusan tersedia dengan jumlah yang cukup.
• Toilet dan peturusan bersih dan memenuhi syarat kesehatan.
• Adanya pemisahan antara toilet laki-laki dan perempuan serta disabilitas.
• Tersedia air bersih yang cukup disetiap toilet.
• Lantai kamar toilet kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan kemiringan
sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi genangan.
• Tersedia tempat sampah yang cukup pada dalam toilet.
• Tersedia bak dan air bersih dalam jumlah yang cukup dan bebas jentik.
• Tersedia jamban leher angsa, peturusan dan bak air.
• Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yang dilengkapi dengan sabun
dan air yang mengalir sehingga penularan penyakit terutama penyakit kulit dapat
diminimalkan.
• Air limbah dibuang ke septic tank, riol atau lubang peresapan yang tidak mencemari
air tanah dengan jarak 10 m dari sumber air bersih.
• Adanya leaflet langkah-langkah mencuci tangan.
4. SARANA SALURAN DRAINASE
Saluran drainase adala saluran air di permukaan atu di bawah tanah, baik
yang terbentuk secara alami maupun dibuat manusia. berperan dalam
pencegahan banjur.
Upaya sanitasi :
• Adanya saluran drainase air hujan yang terpisah dengan air limbah
• Mengawasi lancarnya aliran saluran drainase agar tidak tersumbat
5. SARANA TEMPAT SAMPAH

Tempat sampah merupakan sarana pembuangan sampah/limbah yang


digunakan dalam pelabuhan.
Upaya sanitasi :
• Tersedia tempat sampah di setiap gedung.
• Tempat sampah terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat,
kuat, tertutup, dan mudah dibersihkan.
• Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan dan mudah
dipindahkan.
• TersediaTPS, kedap air, kuat, kedap air atau kontainer, mudah
dibersihkan dan mudah dijangkau petugas pengangkut sampah.
• Tempat sampah tidak menjadi tempat perindukan binatang (vektor)
penular penyakit.
• Sampah diangkut min. 2 hari sekali agar sampah tidak menumpuk.
6. SARANA CUCI TANGAN
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun
cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai
bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Upaya sanitasi :
• Tersedianya sarana cuci tangan yang berfungsi di semua toilet.
• Tersedia air bersih yang cukup dan mengalir lancar di semua sarana
cuci tangan.
• Tersedia juga sabun-sabun di semua sarana cuci tangan.
5. SARANA PHBS
PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta
memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Upaya sanitasi :
• Tersedianya penyuluhan kesehatan langsung tatap muka.
• Adanya poster/leaflet berkaitan dengan lingkungan/kesehatan.
• Tersedianya ruangan khusus untuk merokok.
• Tersedianya ruang khusus merokok.
• Tersedianya ruang laktasi.
• Adanya himbauan larangan merokok disembarang tempat.

Anda mungkin juga menyukai