Anda di halaman 1dari 48

PENCEMARAN UDARA OLEH SENYAWA H2S DI

SUKOHARJO DIDUGA OLEH PT.RUM (RAYON UTAMA


MAKMUR)
STUDI ANALISIA DAMPAK
LINGKUNGAN
KELOMPOK 10 3D4A
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020
01 Amatullah Muthiah
A. 02 Fikih Prihantoro
(P23133117014)
(P23133117004)

ANGGOTA KELOMPOK 10
3D4A

Isabella Nur Adinda


(P23133117020
03
Yara Nadya Almira
(P23133117040)
04
PENDAHULUAN
PROFIL PT RUM

• NAMA : PT Rayon Utama


Makmur (PT RUM)
• JENIS BIDANG :Industri
pembuatan serat rayon (Kapas
sintetik)

• ALAMAT: Jl. Raya Songgorunggi – Jatipuro KM 3,8 No. 8, Plesan, Kec.


Nguter, Kab. Sukoharjo
PERMASALAHAN
MASALAH

• PT. RUM Sukoharjo menghasilkan limbah berbahaya


yang mencemari lingkungan (Udara dan Air)
• Diduga PT RUM memiliki Karbon Disulfida Plant atau
tempat produksi Karbon Disulfida (Tidak ada
keterangan dalam dokumen AMDAL nya)
MASALAH

• Pengolahan limbah gas dari proses produksi di PT RUM


TERINDIKASI belum secara maksimal mereduksi kandungan
gas H2S sehingga masih berdampak pada masyarakat di sekitar
pabrik.
MASALAH

• Setelah di telusuri PT. RUM memang mengakui adanya


kebocoran gas yang disebabkan oleh mesin.
• Masyarakat berdemonstrasi meminta pertanggungjawaban dan
menuntut di tutupnya PT RUM
MASALAH

Beberapa kasus dampak kesehatan yang disinyalir merupakan


dampak dari limbah PT RUM
• 72 warga menderita ISPA ringan,
• Setidaknya 28 warga di dua dusun mengalami infeksi saluran
pernapasan (ISPA) berat
• 56 dispepsia (gangguan saluran pencernaan) dan setidaknya
seorang warga terserang dermatitis alias radang kulit.
MASALAH

• Tanggal 23 Februari 2018 PT. Rayon Utama Makmur (RUM)


Sukoharjo resmi ditutup ijin operasional oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Sukoharjo
PEMBERITAAN MASALAH
PENCEMARAN LIMBAH
PT RUM DI MEDIA

Sumber gambar:
https://www.voa-isl
am.com/
Tirto.id
Jatengpos.id
RESPON
MASYARAKAT

Karena merasa dirugikan dengan


dampak yang dirasakan, masyarakat
melakukan demonstrasi.
SENYAWA
PENCEMAR
Sifat gas H2S memiliki
KARAKTERISTIK
densitas lebih tinggi
SENYAWA H2S
(1,393 g/dm3) daripada
densitas udara (1,293
• Gas
g/dm3). Sehingga dapat
• Berbau seperti telur busuk
mendominasi udara yang
• Korosif bagi berbagai jenis logam
dihirup masyarakat.

Orang biasanya dapat mencium bau hidrogen sulfida pada konsentrasi


rendah di udara mulai dari 0,0005 hingga 0,3 (ppm).
HIDROGEN SULFIDA KETIKA BERADA DI LINGKUNGAN

• Dapat dilepaskan ke media udara, air, dan tanah.


• Dapat bertahan di udara selama 1 hingga 42 hari
• Di udara, dapat berubah menjadi sulfur dioksida dan sulfat.
• Kadar H2S dalam air sangat rendah karena mudah menguap.
• Di tanah, hidrogen sulfida akan dikonsumsi oleh bakteri dan
diubah menjadi belerang.
KEMUNGKINAN CARA PEMAPARAN HIDROGEN

• Menghirup udara yang terkontaminasi atau minum air yang


terkontaminasi.
• Orang-orang yang tinggal di dekat pabrik pengolahan air limbah,
operasi pengeboran gas dan minyak, sebuah peternakan dengan
penyimpanan kotoran hewan atau fasilitas pengurungan ternak,
atau tempat pembuangan sampah dsb
KEMUNGKINAN CARA PEMAPARAN HIDROGEN

• Pekerja dan masyarakat sekitar INDUSTRI TEKSTIL RAYON,


pengeboran dan pemurnian minyak bumi, atau industri pengolahan air
limbah.
• Pekerja di pertanian dengan lubang penyimpanan pupuk kandang atau
landfill dapat terpapar dengan tingkat hidrogen sulfida yang lebih tinggi.
• Bakteri di mulut dan saluran pencernaan
DAMPAK H2S PADA KESEHATAN MANUSIA

KONSENTRASI RENDAH: Iritasi pada mata, hidung dan,


tenggorokan, sakit kepala, ingatan buruk, kelelahan, dan masalah
keseimbangan
KONSENTRASI TINGGI: Gangguan pernapasan atau henti napas
serta muncul efek panjang sakit kepala, konsentrasi buruk, memori
yang buruk, dan fungsi motorik yang buruk.

HIDROGEN SULFIDA (H2S) BERSIFAT NON-


KARSINOGENIK.
(Tidak Menyebabkan Kanker)
DAMPAK H2S PADA KESEHATAN MANUSIA
Sumber; https://hnhu.org/health-topic/what-is-hydrogen-sulphide-h2s/
NILAI AMBANG BATAS (NAB) H2S

Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menetapkan


batas tertinggi untuk kandungan hidrogen sulfida di udara tempat
kerja adalah 20 PPM.

The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)


merekomendasikan batas tertinggi 10 ppm untuk 10 menit. NIOSH
juga menetapkan bahwa 100 ppm segera berbahaya bagi kehidupan
atau kesehatan pekerja.
NILAI AMBANG BATAS (NAB) H2S
IDENTIFIKASI DAN
EVALUASI JALUR
PEMAJANAN
5 ELEMEN JALUR PEMAJANAN

02 04
MEDIA LINGKUNGAN CARA PEMAJANAN

05
01 03
PENDUDUK BERISIKO/
SUMBER PEMJANAN TITIK PEMAJANAN
POPULASI RESEPTOR
1 SUMBER PEMAJAN

• Kegiatan :Produksi Serat Rayon

• Bahan Pencemar :H2S


• Frekuensi Pelepasan :DATA TIDAK TERSEDIA
• Periode Pengoperasian :DATA TIDAK TERSEDIA
Sumber berasal pembuangan, atau pelepasan buangan udara PT RUM,
diakui hal ini terjadi karena
2 MEDIA LINGKUNGAN

MEDIA
AIR LINGKUNGAN UDARA
YANG TERCEMAR

CATATAN : KELOMPOK INI HANYA BERKONSENTRASI PADA


PENCEMARAN YANG TERJADI PADA MEDIA LINGKUNGAN UDARA
3 TITIK PEMAJANAN

• Masyarakat yang tinggal sekitar PT RUM yang menghirup gas


H2S melalui udara
4 CARA PEMAJANAN

INGESTI KONTAK
INHALASI
(TERTELAN) DENGAN
(TERHIRUP)
(Pada Air)
KULIT
PENDUDUK BERISIKO/
5
POPULASI RESEPTOR

• Penduduk yang beresiko terhadap cemaran gas tersebut adalah


penduduk sekitar PT Rayon Utama Makmur Sukoharjo, terutama 3
desa terdekat yakni Desa Plesan, Gupit dan Celep, Kecamatan Nguter.
(Bahkan ada laporan bau busuk tercium hingga sukoharjo dan brebes)
• Pekerja PT.RUM
PENGELOLAAN
RISIKO
PENDEKATAN
PENGELOLAAN RISIKO

1
SOSIAL

2 TEKNOLOGI

3
ADMINISTRATIF/LEGAL
PENDEKATAN
1
SOSIAL/EKONOMI

ORGANISASI NON-PEMERINTAH
 Terus memberikan dan memperbaharui tentang kondisi lokal dan
menyuarakan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.
 Berpartisipasi dalam program-program menurunkan risiko seperti
pelatihan dan kampanye
PENDEKATAN
1
SOSIAL/EKONOMI

MEDIA
 Secara bertanggung jawab memberikan informasi yang dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terkait risiko yang ada.
PENDEKATAN
1
SOSIAL/EKONOMI

PROFESI KESEHATAN
• Berupaya menemukan metode mengurangi risiko kesehatan yang dapat
diaplikasikan melalui berbagai kegiatan pelayanan kesehatan.
• Berupaya mengurangi sementara risiko atau ketidaknyaman yang masyarakat
rasakan, salah satunya dengan membagikan masker kepada masyarakat
terdampak.
2 TEKNOLOGI

MEMASANG CONTINIUS EMISSION MONITORING (CEM)


1.
PADA CEROBONG
• Pengukuran emisi secara langsung dari cerobong menggunakan alat
otomatis yang yang dilakukan pada periode waktu yang lama secara terus
menerus (minimal 24 jam, umumnya lebih dari seminggu).
• bisa dilihat kecenderungan emisi yang dihasilkan juga bisa dilihat
efektivitas alat pengendali emisi yang digunakan dan sebagai evaluasi
laju produksi dari suatu proses yang dilakukan.
2 TEKNOLOGI

2.Mengaplikasikan Sistem Wet Scrubber


Scrubber merupakan peralatan yang berkaitan dengan kontrol polusi
yang menggunakan liquid untuk mencuci polutan yang tidak diinginkan
dari arus gas.
2 TEKNOLOGI

3.Melakukan Pengendalian Emisi


Pasal 7 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Rayon

• Pengadaan, pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana


pengendalian pencemaran udara;
• Pencatatan dan penyimpanan catatan yang berkaitan dengan pengoperasian,
pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran udara
• Inventarisasi dan perhitungan beban pencemaran sumber emisi fugitive;
• Pengecekan, pemeliharaan, dan perbaikan peralatan yang menjadi sumber emisi
fugitive.
2 TEKNOLOGI

4. Mempertimbangkan Menggunakan teknologi


Biodesulfurisasi
• Proses penghilangan sulfur dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme,
yaitu dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer dengan katalis
suatu enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa
mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses.

Penggunaan teknologi bio-desulfurisasi pada industri perminyakan dapat menurunkan konsentrasi gas buang
H2S sampai dengan 90 %, tergantung dari konsentrasi dan spesifikasi gas H2S yang diolah ( NATCO, 2008)
3 ADMINISTRASI/LEGAL

 Pemerintah Kabupaten Sukoharjo perlu membuat model pengelolaan lingkungan


dengan membentuk Sekretariat Bersama Pengelolaan Lingkungan Hidup di yang
beranggotakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Dinas Lingkungan
Hidup Kota Surakarta, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo, dan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar yang melakukan sinergi dan koordinasi
dalam menangani persoalan lingkungan di wilayah yang telah ditetapkan sebagai
sentra industry tekstil dengan payung hukum Peraturan Gubernur
3 ADMINISTRASI/LEGAL

 Menyesuaikan pola kerja agar susuai dengan batas yang ada, agar risiko pada pekerja
dapat diminimalisir
3 ADMINISTRASI/LEGAL

 Pemerintah Daerah setempat harus proaktif melakukan pencegahan pencemaran


dengan bersikap proaktif melakukan monitoring pengelolaan lingkungan.
PEMETAAN PENGELOLAAN
RISIKO TERHADAP 5
ELEMEN JALUR
PEMAJANAN
NO ELEMEN PENDEKATAN BENTUK PENGELOLAAN
JALUR
PEMAJANAN
1. Sumber Teknologi • Memasang continius emission
Pemajanan monitoring (cem) pada cerobong
• Mengaplikasikan sistem wet scrubber
• Melakukan pengendalian emisi
• Mempertimbangkan menggunakan
teknologi biodesulfurisasi

Administratif • Law enforcement


• Membentuk model pengelolaan
lingkungan terintegrasi yang terdiri dari
pihak terkait masing-masing daerah agar
sinergi dan koordinasi
2. Media Administratif • Pemerintah berperan aktif dalam
Lingkungan monitoring emisi
NO ELEMEN PENDEKATAN BENTUK PENGELOLAAN
JALUR
PEMAJANAN
3. Titik Pemajanan -

4. Cara Pemajanan Sosial/Ekonomi • Pemberian masker kepada


masyarakat yang berdampak guna
meredam paparan sementara melalu
jalur pernafasan
NO ELEMEN PENDEKATAN BENTUK PENGELOLAAN
JALUR
PEMAJANAN
5. Populasi Sosial/ekonomi • Melakukan monitoring serta
Berisiko pemeriksaan teratur kepada
masyarakat yang terdampak
terutama populasi rentan
• Melakukan penyesuaian jam kerja/
waktu terpapar bagi pekerja
• Terus menjalin komunikasi dengan
masyarakat agar terhindar dari
benturan sosial (konflik)
TAMBAHAN:

AGAR DIMAKLUMI BAHWA

Data yang kami dapatkan dangat terbatas baik itu mengenai


proses kegiatan industri rayon secara umum, kegiatan pt
rum, data emisi yang dikeluarkan serta data lainnya.
TERIMA KASIH!
ADA
PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai