Anda di halaman 1dari 45

METODE DAN TEKNIK

SAMPLING AIR DAN UDARA


ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
RINALDI DASWITO, SKM., MPH
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal (1) ayat
(12) menyebutkan:

“Pencemaran lingkungan adalah masuknya


atau dimasukannya makhluk hidup, zat,
energi dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
bentuknya”
PENCEMARAN LINGKUNGAN

• Pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di


mana-mana dengan laju yang sangat cepat
• Beban pencemaran dalam lingkungan sudah
semakin berat dengan masuknya limbah industri
dari berbagai bahan kimia termasuk logam
PARADIGMA KESEHATAN VS LINGKUNGAN
UPAYA PROGRAM
KESEHATAN/NON KESEHATAN

WAHANA
TRANSMISI PENYAKIT

-Udara
Sumber MASYARAKAT SEHAT
-Air
Perubahan (Budaya,
-Makanan
-Pembangunan Perilaku,
-Manusia
-Alami Gizi, dll)
-Vektor SAKIT
PARAMETER KESEHATAN LINGKUNGAN
• Pemahaman terhadap berbagai parameter
kesehatan lingkungan
• Bagaimana mengukur berbagai parameter
perubahan lingkungan
 TEORI SIMPUL
DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN
(TEORI SIMPUL)

SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK


-Alamiah Melalui wahana
Komponen
-Penderita - Udara lingkungan - Sehat
penyakit - Air berada dlm - Samar
infeksi - Makanan darah, lemak, - Subklinik
-Industri - Tanah urine, - Akut
- Binatang
-Mobil dll

A B C D
PENGUKURAN PARAMETER KESEHATAN
LINGKUNGAN

• Pada simpul A: pengukuran pada


sumbernya (pengukuran emisi)
• Pada simpul B: pengukuran komponen
penyebab sakit pada ambient
• Pada simpul C: pengukuran pada spesimen
tubuh manusia (biomarker atau
bioindikator)
• Pada simpul D: sudah terjadi outcome
berupa kejadian penyakit, misal jumlah
penderita keracunan
TEKNIK DAN METODE
PENGUMPULAN SAMPEL AIR
• Pengambilan sampel  kegiatan penting dalam AKL
• Tanpa sampel yang baik  tidak menggambarkan
kualitas lingkungan yang sebenarnya
• Prosedur sampling yang tidak benar tidak dapat
dikompensasi oleh intrumentasi dan analisis yang
canggih
• Sampling adalah tugas pertama dari keseluruhan proses
analisis

Rubbish in…..rubbish out (Masuk sampah – Keluar


Sampah)
PROGRAM PENGAMBILAN
SAMPEL
Program pengambilan sampel harus mengandung beberapa hal:
• Titik pengamatan, peta lokasi studi
• Sumber sampel, yaitu komponen lingkungan yang akan di analisis.
Contoh: air tanah, air minum, air limbah, udara lingkungan kerja,
makanan, dll
• Jumlah sampel, yaitu banyaknya sampel pada setiap pengamatan
pada suatu wilayah studi
• Waktu pengambilan sampel, yaitu kapan sampel harus diambil (pagi,
sore, malam) dan dalam berapa lama (satu bulan, enam bulan, satu
tahun)
• Frekuensi pengambilan sampel, yaitu berapa sering sampel harus
diambil (setiap hari, sebulan sekali, triwulan, setahun sekali)
• Jenis/tipe sampel, grab sample atau composite sample
• Parameter yang akan diukur, baik in situ atau laboratorium
PROGRAM PENGAMBILAN
SAMPEL
Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan
sampling:
1. Tentukan teknik analisis, teknik analisis yang dipilih
menentukan besar volume yang diperlukan, jenis
kemasan, penyimpanan dan pengawetan sampel
2. Tentukan program pengambilan sampel, sejalan
dengan tujuan analisa, apakah untuk monitoring,
pengambilan potret sesaat, atau tujuan-tujuan lain.
3. Tentukan berapa banyak sampel yang harus diambil,
penentuan jumlah titik pengamatan, semakin banyak
faktor-faktor yang akan mempengaruhi komposisi
komponen lingkungan yang akan di analisa 
semakin banyak sampel yang akan diambil
PROGRAM PENGAMBILAN
SAMPEL

4. Lokasi titik pengamatan, pengambilan sampel


regular untuk monitoring pertimbangan utama
pemilihan titik-titik pengamatan adalah
aksesibilitas lokasi
5. Metode penyimpanan sampel, cara pengawetan
(preservasi) dan fiksasi (pengikatan analit dengan
suatu reagen untuk menjaga nya dalam bentuk
asli). Contoh: NH3 dalam air difiksasi dengan
larutan basa agar tidak menguap. Menjadi NH4OH
yang stabil
METODE PENGUMPULAN SAMPEL AIR

1.Grab Sampling
2.Komposit Sampling
3.Kontiniu
SAMPEL TUNGGAL, GRAB SAMPLE

• Sampel dikumpulkan pada waktu (suatu


saat saja) dan satu tempat tertentu.
• Hasil/komposisi hanya menggambarkan
kondisi sesaat pada waktu sampel
dikumpulkan
• Tidak bisa dipakai untuk dasar
penanggulangan masalah
• Hasilnya tidak mewakili  bisa sangat tinggi
dan bisa sangat rendah
SAMPEL KOMPOSIT

• Grab sampling yang dilakukan berulang


• Gabungan sampel tunggal yang
dikumpulkan dari satu titik pengamatan
pada waktu yang berbeda
• Penggabungan  meratakan komposisi
sampel, menghemat waktu dan biaya
analisis.
COMPOSITE SAMPLE
COMPOSITE SAMPLE
COMPOSITE SAMPLE

Jika waktu pengambilan diperhatikan, sampel harus


dikumpulkan:
1. Interval waktu, berdasarkan perubahan-
perubahan komposisi yang diharapkan atau
diperkirakan terjadi
2. Biasanya menggunakan masa sampling 24 jam
3. Volume sample pada setiap interval waktu harus
sama
4. Biasanya digunakan untuk mengukur parameter
berupa logam, padatan terlarut atau tersuspensi
dan kekeruhan
SAMPEL KONTINIU

• Pengukuran parameter dilakukan in situ


(dilokasi) menggunakan peralatan elektrik
• Beberapa parameter yang dapat di ukur
kontinyu, misalnya: Temperature, pH,
Dissolved Oxygen, DHL, salinity, kekeruhan,
CO, Amoniak, Nitrat, Sianida, Klorida, Logam
(Pb, Cu, Hg) dlll
HASIL SAMPEL KONTINIU

• Menggambarkan kualitas dari waktu ke


waktu
• Umumnya bersifat monitoring
• Menunjukan variasi/fluktuasi
• Digunakan sebagai dasar perencanaan,
pengambilan keputusan dalam
pengelolaan lingkungan
• Peralatan dan biaya  ??????
LOKASI SAMPLING

Surface water (Air Permukaan), Ground Water, PDAM, DAMIU


LOKASI SAMPLING

Waste Water Treatment


LOKASI SAMPLING
TAHAPAN KEGIATAN SAMPLING
Tahap-tahap sampling air
1. Lokasi pengambilan contoh
2. Menentukan titik pengambilan contoh
3. Pengambilan contoh
4. Pemberian label contoh (Titik/Lokasi)
5. Pemeriksaan di lapangan
6. Pengawetan contoh
7. Pengepakan dan pengangkutan contoh
8. Pemeriksaan laboratorium
9. Penyajian data hasil pemeriksaan lapangan
PERALATAN SAMPLING AIR
ALAT SIMPLE SAMPLER
TEKNIK SAMPLING UDARA
Analisis Kualitas Lingkungan
PAPARAN LINGKUNGAN
UDARA
LONDON GREAT SMOG OF 1952
KABUT ASAP DI INDONESIA
PAPARAN LINGKUNGAN UDARA

Dalam epidemiologi terdapat strategi pengumpulan data kualitas


udara berdasarkan efek :
Pengukuran zat yang memberi efek iritasi dilakukan secara
kontinu. Sulfur Dioksida (SO2)
Pengukuran zat yang bersifat narkotik dilakukan secara
kontinu. Karbon dioksida (CO2), Benzene
Agent sistemik, termasuk teratogen (cacat bawaan pada bayi
baru lahir), agen yang toksik merusak hati, ginjal, dilakukan
mengacu pada waktu luruh biologis (biological half life)
Karsinogen karena memiliki masa inkubasi yang lama, dilakukan
secara retrospektif, dan bersifat kualitatif  Kohort
SAMPLING UDARA
Pembagian daerah monitoring (pemantauan) atas tiga daerah dengan
keperluan dan cara sampling yang berbeda-beda satu sama lainnya, yaitu
:
a. Daerah ambient
Daerah tempat tinggal penduduk (pemukiman)  terpepar terhadap zat
pencemar yang berlangsung selama 24 jam. Sehingga, konsentrasi zat
pencemar udara harus sekecil mungkin dan memenuhi baku mutu udara
yang diper-syaratkan.
b. Daerah tempat kerja (work place)
Daerah dimana seseorang bekerja selama periode waktu tertentu 8 jam per
hari, sehingga keterpaparan zat pencemar terhadap seseorang yang
bekerja diharapkan tidak mengganggu kesehatannya.
c. Daerah/sumber pencemar udara
Cerobong asap pabrik perlu dilakukan monitoring terhadap jenis dan
konsentrasi zat pencemar, minimal setiap penggantian teknologi proses dan
penggunaan bahan baku yang berbeda.
SAMPLING UDARA

• Sesaat (Grab Sample)


• Kontiniu

Dalam pengukuran kualitas udara dengan menggunakan


metode dan peralatan yang manual, terlebih dahulu dilakukan
sampling yang dilanjutkan dengan analisa di laboratorium.

Beberapa peralatan bisa melakukan sampling secara langsung


pembacaan hasil tanpa analisis laboratorium
TEKNIK PENGUMPULAN UDARA

1.Teknik absorbsi
2.Teknik adsorbsi
3.Teknik Evacuated/Kantong
Udara
4.Teknik Direct Reading
TEKNIK ABSORBSI

•Teknik pengumpulan gas berdasarkan


kemampuan gas pencemar bereaksi
dengan pereaksi kimia (absorber)
•Pereaksi kimia yang digunakan harus
spesifik artinya hanya dapat bereaksi
dengan gas pencemar tertentu yang
akan di analisis
•Biasanya dalam bentuk gas SO2, NO2
TEKNIK ADSORBSI

• Teknik pengumpulan gas berdasarkan


kemampuan gas teradsorpsi pada
permukaan padat adsorbent (karbon aktif
atau aluminium oksida
• Teknik adsorbsi digunakan untuk GAS-GAS
HIDROKARBON karena mudah terserap
dalam permukaan karbon aktif
TEKNIK EVACUATED/ TABUNG

Biasanya memerlukan alat penampung gas


yaitu berupa botol yang inert yang telah
divakumkan atau dengan kantong udara
yang terbuat dari bahan tedlar atau Teflon,
atau digunakan jarum suntik ( gas syringe).
Teknik ini sering digunakan untuk gas
pencemar dengan konsentrasi yang tinggi
dan tidak memerlukan pemekatan contoh
udara.
TEKNIK DIRECT READING

• Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui


secara lansung kosentrasi kontaminan di
udara.
• Alat ini menggunakan sistem sensor
berdasarkan dari sifat kimia dan fisik dari
kontaminan.
• Lebih mudah, cepat dan biaya lebih mahal.
• Monitoring untuk pengukuran kontiniu
Peralatan pengambilan contoh
udara yang pada umumnya terdiri
dari collector, flowmeter dan
pompa vacuum
•KOLEKTOR berfungsi untuk
mengumpulkan gas yang tertangkap,
dapat berupa impinger, fritted bubbler
atau tube adsorber
•FLOWMETER berfungsi untuk
mengetahui volume udara ambien
yang terkumpul, bisa berupa dry gas
meter, wet gas meter atau rotameter
•POMPA VACUUM digunakan untuk
menghisap udara ke dalam collector
ALAT-ALAT DAN APLIKASI
SAMPLE REPRESENTATIF

• Sampel pengukuran seharusnya menggambarkan


paparan yang diterima masyarakat/populasi.
• Maka perlu memperhatikan lokasi sampling dan
jumlah lokasi sampling
• Penerapan untuk pencemaran udara biasanya 
stasiun pemantauan
• Sampling paparan udara yang paling baik 
sampling secara biologis
• Menggunakan biomarker  darah, dahak, urin,
tinja dan rambut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai