Anda di halaman 1dari 30

Teknik pengambilan cuplikan

air, makanan, & minuman


Putri Novitasari SGz MSi
Pengambilan contoh atau penarikan contoh
(sampling) adalah mengambil sejumlah atau
sebagian bahan atau barang yang dilakukan
dengan menggunakan metode tertentu
sehingga bagian barang atau bahan yang
diambil bersifat mewakili (representatif)
terhadap keseluruhan barang atau bahan
(populasi). Contoh (sampel) yang mewakili
adalah suatu sampel yang diperoleh dengan
menggunakan teknik sampling yang sesuai.

Pengertian
1.
Teknik Pengambilan Cuplikan Air
Perencanaan Pengambilan Contoh Air
•Menentukan tujuan pengambilan sampel air
•Menentukan alat pengambilan sampel yang sesuai
•Menentukan apakah alat pengambilan sampel harus sesuai dengan
standar atau peraturan tertentu
•Menentukan metode analisis
•Pemilihan teknik sampling
•Menentukan jumlah, volume, dan jenis wadah sampel
•Menentukan waktu, lokasi sampling, dan jenis sampel
•Menentukan frekuensi sampling
•Menyiapkan dokumentasi
•Pengamanan sampel (identifikasi/kode sampel, pengemasan,
penyegelan wadah jika perlu, transportasi, penyimpanan sampel di
lab.
Persiapan Pengambilan Sampel

•Personil
•Peralatan
•Peralatan uji prameter lapangan
•Prosedur pengambilan sampel
•Wadah sampel
•Bahan pengawet, jika diperlukan
•Dokumentasi
•Rekaman lapangan
Prosedur Pengambilan Sampel
1. Cuci wadah dengan air yang akan diambil
2. Isi penuh wadah dengan air (mencegah terperangkapnya
oksigen)
3. Pada air mengalir, ambil sampel dari arah hulu
4. Pada keran/katup/valve: Biarkan air mengalir selama
selama 1 menit, baru sampel diambil
Prosedur pengambilan sampel air

1. Menyiapkan wadah sampel


2. Membilas wadah sampel dengan air suling
3. Menyiapkan alat pengambil sampel sesuai keadaan sumber air
4. Membilas alat pengambil sampel
5. Mengambil sampel sesuai titik sampling dan memasukkannya ke
wadah sampel sesuai peruntukan analisis
6. Mencatat kondisi lapangan, membuat peta lokasi
7. Menentukan uji parameter lapangan (suhu, pH, DO, kekeruhan,
DHL, TDS yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat
diawetkan)
8. Hasil pengujian parameter lapangan dicatat dalam buku catatan
9. Memberi label pada wadah sampel
10. Melakukan pengawetan sampel sesuai peruntukan uji
11. Mengamankan sampel dan wadah
12. Mencatat nama sumber air, tanggal dan jam pengambilan,
keadaan cuaca, bahan pengawet yang ditambahkan, dan nama
petugas.
Alat Pengambil Sampel Air

Alat pengambil contoh harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut:
a) terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
contoh;
b) mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya;
c) contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah
penampung tanpa ada stersuspensi isa bahan di
dalamnya;
d) mudah dan aman di bawa;
e) kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.
Metode Pengumpulan Sampel
1. Grab Sampling: sampel yang
dikumpulkan pada satu tempat pada
suatu saat  hanya menggambarkan
saat sampling dilakukan  hasil tidak
mewakili
2. Komposit Sampling: grab sampling yang
berulang
3. Kontinyu Sampling: sampling di berbagai
titik
Komposit sampling
Continous Sampling
Rekaman data pengambilan sampel

•Tanggal pengambilan sampel


•Nama petugas pengambil sampel
•Acuan metode pengambilan sampel
•Jenis sampel yang diambil
•Jumlah sampel yang diambil
•Pengawetan, jika ada
•Identifikasi sampel (sketsa lokasi dan titik
pengambilan sampel; rincian kondisi
lingkungan yang dapat mempengaruhi
interpretasi hasil pengujian; hasil
pengukuran parameter lapangan)
2.
Teknik Pengambilan Cuplikan Makanan &
Minuman
Teknik pengambilan sampel makanan harus
dilakukan dengan benar. Tidak tepat dalam
pengambilan sampel, hasil analisis kimia
yang diperoleh tidak dapat
menggambarkan kondisi yang representatif
atau mewakili keseluruhan daribahan
yang akan dianalisis. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka dalam pengambilan sampel
perlu diperhatikan beberapa
parameter sebagai berikut :
a. Homogenitas Sampel

Efek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh


terhadap homogenitas bahan, dimana bagian yang
berukuran dan berat lebih besar cenderung akan
berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan ringan
(segregasi). Oleh karena itu sebelum sampel
diambil, bahan harus dicampur secara merata atau
sampel diambil secara acak dari beberapa bagian
baik bagian dasar, tengah maupun bagian atas
sehingga diperoleh sampel yang representatif.
b. Cara Pengambilan Sampel

Sampel dari bahan dapat diambil secara non-selektif atau


selektif. Non-selektif adalah pengambilan sampel secara
acak dari keseluruhan bahan tanpa memperhatikan atau
memisahkan bagian dari bahan tersebut. Misalnya dalam
pengambilan sampel rumput gajah, sampel diambil dari
seluruh bagian rumput, baik daun maupun batang,
kemudian dipotong-potong dan dicampur secara merata
agar diperoleh bahan yang homogen. Selektif artinya
pengambilan sampel secara acak dari bagian tertentu suatu
bahan. Misalnya sampel rumput gajah tadi dipisahkan
pengambilan sampel batang dan daun.
c. Jumlah Sampel
Jumlah sampel yang diambil akan
sangat berpengaruh terhadap tingkat
representatif sampel yang diambil. Jumlah
sampel yang diambil tergantung dari
kebutuhan untuk evaluasi dan jumlah
bahan yang diambil sampelnya. Sebagai
pedoman jumlah sampel yang diambil
adalah 10 persen dari jumlah bahan.
d.      Penanganan Sampel

Sampel yang telah diambil harus segera diamankan agar tidak


rusak atau berubah sehingga mempunyai sifat yang berbeda dari
mana sampel tersebut diambil. Misalnya terjadi penguapan air,
pembusukan ataupun tumbuhnya jamur.  Sampel yang mempunyai
kadar air rendah (kurang dari 15 persen) kemungkinan terjadinya
kerusakan sampel kecil sekali. Sampel demikian dapat
langsungdimasukkan ke kantong plastik dan dibawa ke
laboratorium. Sampel dengan kadar air tinggi seperti silase, maka
kemungkinan terjadinya penguapan air sangat besar. Sehingga
untuk mengontrol penguapan air, maka sampel yang telah diambil
harus segera ditimbang, dimasukkan ke dalam kantong plastik
kedap udara, dibawa ke laboratorium dan segera dianalisis kadar
bahan keringnya. Jika tidak dianalisis segera maka sampel yang
telah diambil segera timbang, dikeringkan atau dijemur sampai
beratnya konstan. Kemudian baru dibawa ke laboratorium.
e. Processing Sampel

Untuk tujuan evaluasi terutama


evaluasi secara mikroskopis, kimia dan
biologis, semua sampel harus
digiling sehingga diperoleh sampel yang
halus.
Tahap Preparasi
Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross
sampel sampai pada massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di
laboratorium.

Tahap-tahap preparasi sampel adalah sebagai berikut :


1. Pengeringan udara/air drying
Pengeringan udara pada gross sampel dilakukan jika sampel tersebut
terlalu basah untuk diproses tanpa menghilangnya moisture atau yang
menyebabkan timbulnya kesulitan pada crusher atau mill. Pengeringan
udara dilakukan pada suhu ambient sampai suhu maksimum yang dapat
diterima yaitu 400oC. waktu yang diperlukan untuk pengeringan ini
bervariasi tergantung dari typical batubara yang akan dipreparasi, hanya
prinsipnya batubara dijaga agar tidak mengalami oksidasi saat
pengeringan.
2. Pengecilan ukuran butir
Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas sampel
tanpa menyebabkan perubahan apapun pada massa sampel.
Contoh alat mekanis untuk pengecilan ukuran butir adalah :
-  Jaw Crusher
-  Rolls Crusher
-  Swing Hammer Mills
Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa digunakan untuk
mengurangi ukuran butir dari 50 mm sampai 11,2 mm ; 4,75
mm atau 2,36 mm. roll Crusher lebih direkomendasikan untuk
jumlah/massa sampel yang besar. Swing Hammer Mill digunakan
untuk menggerus sampel sampai ukuran 0.2 mm yang akan
digunakan untuk sampel yang akan dianalisa di Laboratorium.

3. Mixing atau Pencampuran


Mixing/pencampuran adalah proses pengadukan sampel agar
diperoleh sampel yang homogen.
Pencampuran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Metode manual : menggunakan riffle atau dengan membentuk
dan membentuk kembali timbunan berbentuk kerucut.
b. Metode mekanis : menggunakan alat Alat Rotary Sampel
Divider (RSD)

4. Pembagian atau Dividing


Proses untuk mendapatkan sampel yang representative dari
gross sampel tanpa memperkecil ukuran butir.
TERIMA KASIH
SUMBER: Dari Berbagai Sumber

Anda mungkin juga menyukai