Anda di halaman 1dari 22

PENGELOLAAN

REAGEN DAN
SPESIMEN
A’YUNIL HISBIYAH, S.SI.,
M.SI
PENYIMPANAN REAGEN
Hal umum yang harus menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia
Aspek pemisahan Fasilitas
(Segregation) penyimpanan
Tingkat resiko bahaya Wadah sekunder

Pelabelan (labeling) Expired date (ED)

Inventarisasi Resiko Bahaya


1. Aspek pemisahan
Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya, meliputi

Mudah terbakar
(Flammable) Oksidator

Mudah meledak Korosif

Toxic (beracun) Infeksious


2. Fasilitas Penyimpanan Reagen
Fasilitas penyimpanan reagen sebaiknya memenuhi kriteria dibawah ini

Hindari lemari penyimpanan Bila ruangan tidak ber-AC, maka harus


berbahan dasar kayu memiliki sirkulasi udara yang baik

Kondisi ruangan harus dingin (ber-


Suhu ruangan maksimal 30°C
AC) atau dilengkapi exhaust fan

Menggunakan lampu ruangan yang Tempat penyimpanan harus terhindar


fire proof dari sinar matahari

Jauh dari sumber panas Kondisi ruangan harus bersih dan kering
3. Inventarisasi Penyimpanan Reagen
Sistem administrasi reagen diperlukan untuk mengetahui jumlah stok reagen dan kondisi reagen.
Sistem administrasi reagen meliputi :
Daftar APD yang
Daftar Isi sesuai dengan bahaya
bahan

Jumlah stock Expired date bahan

Simbol Kumpulan MSDS


Hazard Bahan
WADAH REAGEN
Kriteria wadah reagen yang bagus adalah:

Berbahan dasar dari


Botol yang kaca
gelap/berwarna coklat,

Harus steril
Tidak bocor

Tidak berekasi dengan


Bermulut kecil dan bahan kimia dari
bertutup rapat wadah reagen
ATURAN PEWADAHAN REAGEN
1. Untuk reagen cair, diwadahkan pada botol yang memenuhi kriteria seperti di atas. Reagen yang bervolume
kecil, diwadahkan pada botol berukuran kecil. Sedangkan pada reagen yang bervolume besar, diwadahkan
pada botol ukuran besar atau jerigen yang besar

2. Untuk reagen serbuk, jika berisi banyak, dapat diwadahkan pada botol dengan mulut agak lebar, hal ini
bertujuan agar mudah dalam waktu pengambilan reagen pada waktu penimbangan.

3. Hal penting yang harus selalu di ingat pada saat pewadahan reagen yaitu, pemberian label yang berisi, nama
reagen, tanggal pembuatan, paraf pembuat reagen, tanggal penerimaan, konsentrasi dan pelarut pada botol/
wadah reagen.

4. Setiap wadah diberi labeh warna sesuai sifat bahayanya, warna merah untuk bahan flammable, kuning untuk
bahan oksidator, biru untuk bahan toksik, putih untuk bahan korosif, dan hijau untuk bahan yang bahayanya
rendah
Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu
wadah agar dapat berfungsi dengan baik :
1. Harus dapat melindungi reagen dari kotoran dan kontaminasi sehingga reagen tetap bersih.

2. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, gas, dan penyinaran
(cahaya).

3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam pengangkutan dan
distribusi.

4. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang
ada.

5. Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilan reagen yang jelas.


MACAM-MACAM SPESIMEN
1. Darah
MACAM-MACAM SPESIMEN
2. Urine
Urine atau air seni atau air
kencing adalah cairan sisa
yang diekskresikan oleh ginjal
yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi.
MACAM-MACAM SPESIMEN
3. Tinja (Feses)
Tinja atau feses adalah produk buangan saluran
pencernaan hewan dan manusia yang
dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Pada
manusia, proses pembuangan kotoran dapat
terjadi (bergantung pada individu dan kondisi)
antara sekali setiap satu atau dua hari hingga
beberapa kali dalam sehari.
MACAM-MACAM SPESIMEN
4. SPUTUM
Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari
paru, bronchus, dan trachea melalui mulut.
Biasanya juga disebut dengan expectoratorian.
Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus
(secret kelenjar) sejumlah 100 ml dalam saluran
napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring
dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel
yang melapisi saluran pernapasan.
PENGELOLAAN SPESIMEN

PENGAMBIL PENYIMPAN
PENGIRIMA
AN AN
N SPESIMEN
SPESIMEN SPESIMEN
PENGAMBILAN SPESIMEN
Perlengkapan untuk
Persiapan paisen Peralatan sampling
fungsi vena perifer
• Beritahukan kepada • Tabung tes atau • Sarung tangan tidak
pasien tentang hal-hal vacutainer yang sesuai steril
apa yang harus warna • Bola kapas alcohol
dilakukan dan tidak • Label yang sesuai • Torniquet
boleh dilakukan oleh • Botol kultur darah • Bola kapas poviden
pasien sebelum iodine (bila perlu)
dilakukan
pengambilan
spesimen.
PENGAMBILAN SPESIMEN
Kondisi peralatan pengambilan
Antikoagulan Lokasi Sampling
spesimen
• Steril, Bersih, dan kering • EDTA (ethylendiamin • tetapkan lokasi pengambilan
• tidak mengandung detergent tetraaceticacid), natrium citrat, sesuai dengan jenis spesimen
atau bahan kimia heparin dan natrium fosfat yang diperlukan
• terbuat dari bahan yang tidak • Pemilihan antikoagulan harus • Lokasi pengambilan spesimen
mengubah zat-zat dalam sesuai dengan jenis tidak boleh terdapat luka,
spesimen pemeriksaan hematoma, infeksi, oedema
• sekali pakai buang (disposable) • Takaran volume harus tepat • tidak boleh dilakukan pada
• wadah spesimen tidak retak daerah dimana darah sedang
atau pecah, mudah dibuka atau ditransfusikan dan intravena
ditutup rapat, lines (infus)
• besar/ukurannya sesuai dengan
volume spesimen yang
diambil.
PENYIMPANAN SPESIMEN
 Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen akan dikirim ke
laboratorium lain.
 Lama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan, wadah dan stabilitasnya

 Hindari penyimpanan whole blood di refrigerator

 Sampel yang dicairkan (setelah dibekukan) harus dibolak-balik beberapa kali dan terlarut
sempurna
 Hindari terjadinya busa

 Simpan sampel untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi / pengulangan.


PENYIMPANAN SPESIMEN
 Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum, maka plasma atau
serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan..
 Memberi bahan pengawet pada spesimen.

 Menyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri.


WAKTU PENYIMPANAN SPESIMEN
 Untuk pemeriksaan kimia klinik,maka specimen disimpan dalam refrigerator maksimal selama 1
minggu
 Untuk pemeriksaan Immunologi,maka specimen disimpan dalam refrigerator maksimal selama 1
minggu
 Untuk pemeriksaan hematologi,maka specimen disimpan dalam suhu kamar maksimal selama 2 hari

 Untuk pemeriksaan koagulasi,maka specimen disimpan dalam refrigerator maksimal selama 1 hari.

 Untuk pemeriksaan toksikologi, maka specimen disimpan dalam refrigerator blood grouping
maksimal selama 1 minggu
PENGIRIMAN SPESIMEN
 Spesimen hendaknya secepatnya dikirim ke laboratorium.

 Penundaan pengiriman spesimen ke laboratorium dapat dilakukan selambat-lambatnya 2 jam


setelah pengambilan spesimen.
 Penundaan pengiriman specimen terlalu lama akan menyebabkan perubahan fisik dan kimiawi
yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam pemeriksaan.
 Pengiriman sampel sebaiknya menggunakan wadah khusus, misalnya berupa kotak atau tas
khusus yang tebuat dari bahan plastik, gabus (styro-foam) yang dapat ditutup rapat dan mudah
dibawa
TERIMAKASIH
A’YUNIL HISBIYAH, S.SI.,
M.SI

Anda mungkin juga menyukai