DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Pembuatan Reagen Hayem”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan telah mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah
kami dapat selesai dengan baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
C. Tujuan................................................................................................ 2
D. Manfaat ............................................................................................. 2
C. Pembahasan ....................................................................................... 5
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan darah atau hematologi secara umum dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu pemeriksaan hematologi rutin dan hematologi lengkap. Pemeriksaan
hematologi rutin terdiri dari pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, hitung jumlah
eritrosit, hitung jumlah leukosit, hitung jenis leukosit, dan hitung jumlah
trombosit. Pemeriksaan hematologi lengkap terdiri dari pemeriksaan darah rutin
ditambah pemeriksaan morfologi sel (ukuran, kandungan hemoglobin,
anisositosis, poikilositosis,polikromasi).
1
Georges Hayem
Reagen hayem ditemukan oleh georges hayem (25 november 1841 – 27 Agustus
1933). Beliau merupakan dokter sekaligus ahli hematologi (darah) asal Paris,
Prancis. Georges Hayem adalah seorang pelopor dalam bidang hematologi, dan
dikenang karena studinya tentang pembentukan leukosit dan eritrosit. Dia orang
pertama yang melakukan perhitungan yang akurat untuk trombosit darah dengan
menggunakan reagen hayem.Jadi,reagenhayemberfungsi untuk melisiskan
leukosit dan trombosit sehingga eritrosit dapat terlihat lebih jelas. Yang
terkandung dalam larutan hayem merupakan logam berat, juga termasuk bentuk
anorganik yang sangat toksik, ini disebabkan mudah larut dalam air, cepat dan
mudah diabsorbsi.
B. Rumusan Masalah :
1. Apakah pengertian dari Reagen Hayem ?
2. Apakah fungsi dari Reagen Hayem ?
3. Bagaimana cara kerja dari Reagen Hayem ?
C. Tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Reagen Hayem.
2. Untuk mengetahui fungsi dari Reagen Hayem.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari Reagen Hayem.
D. Manfaat :
Dengan makalah ini pembaca dapat menambah wawasan mengenai
Reagen Hayem.
2
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
3
Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin.
Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa
besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-
paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan
bahwa di paru-paru terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
Alat :
1. Gelas ukur
2. Beaker Glass
3. Batang pengaduk
4. Pipet ukur
5. Kertas saring
6. Neraca elektrik
Bahan :
1. Aquades
2. Na2SO4 5 gram
3. NaCl 1 gram
4. HgCl2 0,5 gram
Cara Kerja :
4
3. Tambahkan aquades 50 ml dan homogenkan larutan
4. Tambahkan aquades sampai volume 200ml
5. Pindahkan kedalam botol penyimpanan dan beri label.
C. Pembahasan
5
pembaginya: ia dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang itu dibagi
lagi menjadi 16 “bidang kecil”. Dengan demikian jumlah bidang kecil
itu seluruhnya 400 buah, masing-masing luasnya 1/20 x 1/20 mm2.
Tinggi kamar hitung, yaitu jarak antara permukaan yang bergaris-garis
dan kaca penutup yang berpasangan adalah 1/10 mm. Maka volume
diatas tiap-tiap bidang menjadi sbb:
6
putih. Pada batang kapiler juga terdapat garis-garis yang bertandakan
“0,5” dan “1,0”. Garis diatas bola diberi angka “11”. Seperti juga pada
pipet eritrosit, angka- angka pada pipet leukosit hanya menandakan
derajat pengenceran yang terjadi, bukan volume mutlak. Jika lebih
dulu diisap darah sampai garis tanda “11”,maka darah dalam bola pipet
diencerkan 20x.
5. Mikroskop,
6. Counter Tally
Bahan – bahan yang digunakan pada saat praktikum “Hitung Eritrosit”
adalah :
1. Darah dengan antikoagulan EDTA
2. Larutan Hayem, adalah larutan isotonis yang digunakan sebagai
pengencer darah dalm perhitungan sel darah merah. Apabila sampel
darah dicampur dengan larutan hayem maka sel darah putih akan
hancur sehingga yang tertinggal hanya sel darah merah saja.
Komposisi larutan hayem adalah 5 gr Na-Sulfat, 1 gr NaCl, 0,5 gr
HgCl2 dan 100 mL aquadest.
Pada praktikum ini hal pertama yang akan dilakukan adalah mengambil
darah vena pasien yang ditempatkan didalam tabung berantikoagulan
EDTA. Kemudian darah diambil dengan pipet pengencer Thoma hingga
batas 0,5 dan diambil larutan Hayem hingga batas 101. Setelah itu pipet
digoyangkan agar larutan homogen dan sel-sel darah lain selain eritrosit
lisis. Lalu dibuang 3-4 tetes pertama dan tetesan selanjutnya diteteskan
pada Rule Area kamar hitung dan kemudian ditutup menggunakan kaca
penutup. Setelah itu diletakan dibawah mikroskop dan dihitung jumlah
eritrositnya pada kotak Eritrosit.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
8
Daftar pustaka