Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDIA REAGENSIA I

MATERI

PEMBUATAN MEDIUM UNIVERSAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : NABILA PUTRI

NIM : 1911050052

KELOMPOK/PRODI : 2/TLM B

PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakteri dan jamur merupakan mikroorganisme yang dapat ditumbuhkan
dengan melalui media. Media ini sebagai tempat tumbuh dimana bakteri dan
jamur akan menyelesaikan fase hidupnya hingga akhir. Untuk menyelesaikan
masa tumbuhnya bakteri dan jamur memerlukan tempat tumbuh (media yang
tepat) untuk hidupnya. Diantaranya memerlukan nutrisi dan lingkungan yang
sesuai untuk pertumbuhannya. Nutrisi ini sangat penting mengingat setiap
makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya akan membutuhkan
makanan. Sehingga nutrisi menjadi peran yang dominan. Selain itu, perlunya
sterilisasi media maupun alat untuk mencegah adanya pertumbuhan dari
mikroorganisme lainnya. Sehingga dalam media akan tumbuh mikroorganisme
yang lebih spesifik antara bakteri atau jamur.
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus
dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan
suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi
organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk
masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan
air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang
tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ekstrak daging, air dengan
kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan
magnesium fosfat.
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan
bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini,
haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga
macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhannya.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengetahui contoh-contoh medium pertumbuhan
mikroba yang bersifat universal (umum).
2. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan medium universal secara
baik dan benar.
3. Mahasiswa mampu mengetahui ciri-ciri medium universal.
4. Mahasiswa mampu memahami macam-macam media universal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menumbuhkan mikroba dan mengembangbiakan mikroba,
diperlukan suatu substrat yang disebut dengan media. Sedangkan media itu
sendiri sebelum dipergunakan harus dalam keadaan steril, artinya tidak
ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan. Susunan bahan, baik
bentuk bahan alami (sayuran) ataupun bahan buatan (bahan kimia) yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba dinamakan
media (Anonim, 2013).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2 O) sebagai pelarut dari agar-agar
(rumput laut) dimana agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media
(Soni, Ahmad 2010).
Medium dapat diklasifikasikan berdasar atas susunan kimianya, yakni
medium organik, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan organik,
medium anorganik, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan anorganik,
medium sintetik, yaitu medium yang susunan kimiawinya dapat diketahui
dengan pasti, dan medium non-sintetik, yaitu medium yang susunan
kimiawinya dapat diketahui dengan pasti (Anonim, 2013).
Medium merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba,
medium dapat pula digunakan untuk isolasi, memperbanyak mikroba,
pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba. Media agar-
agar merupakan media yang sangat baik untuk memisahkan campuran
mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah.
Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar
memungkinkan tumbuh dengan agak berjauhan dengan sesamanya juga
memungkinkan selnya membentuk atau membelah dan berhimpun untuk
membentuk satu koloni. Sekelompok sel yang dapat dilihat dengan mata biasa
semua sel dalam koloni itu sama dianggap adalah satu keturunan
mikroorganisme bisa disebut berasal dari satu sel yang sama yang disebut
biakan murni (Anonim, 2013).
Medium yang banyak digunakan dalam pekerjaan rutin di laboratorium
adalah kaldu cair dan kaldu agar. Dasar makanan ynag paling baik bagi
pemiaraan bakteri adalah medium yang mengandung zat-zat organik seperti
rebusan daging, sayur-sayuran, sisa-sisa makanan, atau ramuan-ramuan yang
dibuat oleh manusia. Supaya mikroba dapat tumbuh dengan baik, dalam suatu
medium perlu dipenuhi syarat-syarat yakni : medium harus mengandung
semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba, medium juga harus
mempunyai tekanan osmosis, tegangan muka, dan pH yang sesuai, medium
tidak mengandung zat-zat yang menghambat, dan medium harus steril tidak
ada kontaminan dari mikroorganisme yang tidak diinginkan (Anonim, 2013).
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan
bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini,
haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga
macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhannya (Adriankasella, 2011).
Medium ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat
makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri
patogen tanaman. Selain itu menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan
pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan jumlah mikroba (Khaeruni dan Satrah, 2014).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat Dan Bahan


1. Alat :
a) Tabung reaksi
b) Rak tabung reaksi
c) Bunsen
d) Gelas ukur
e) Cawan petri
f) Batang pengaduk
g) Kapas dan kasa
h) Botol semprot
2. Bahan :
a) Akuades 50 ml
b) Media TSB 1,5 gram
c) Media TSA 2 gram

B. Cara Kerja
1. Cara pembuatan media TSB :
a) Menimbang media TSB sebanyak 1,5 gram.
b) Memasukkan media yang sudah ditimbang ke dalam beaker
glass.
c) Menambahkan akuades sebanyak 50 ml, aduk hingga larutan
menjadi jernih.
d) Mengatur pH, menyesuaikan dengan pH medium (7,3 ± 0,2).
e) Memasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Cara pembuatan media TSA :
a) Menimbang media TSA sebanyak 2 gram.
b) Kemudian memasukkan media TSA ke dalam beaker glass.
c) Menambahkan akuades sebanyak 50 ml.
d) Memanaskan media di atas hotplate hingga mendidih sanbil
mengaduk.
e) Mengatur pH, menyesuaikan dengan pH medium (7,3 ± 0,2).
f) Memasukkan media ke dalam tabung reaksi 10 ml (untuk
medium cawan), 5 ml (utuk medium miring).
g) Mensterilisasi media menggunakan autoklaf.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Miring/tegak Positif
N / /
Gambar Ket
o
cawan negatif

Tidak Tidak
1
terdapat Negatif terkontamina
.
bakteri si

Cawan tidak Tidak


2
terdapat Negatif terkontamina
.
bakteri si
Cawan tidak Tidak
3
terdapat Negatif terkontamina
.
bakteri si

Cawan tidak Tidak


4
terdapat Negatif terkontamina
.
bakteri si

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan jenis medium agar TSA
dan TSB yang merupakan media kultur universal, hampir semua bakteri
bisa tumbuh pada media ini. TSA (Trypticase Soy Agar) digunakan
untuk medium pertumbuhan dengan tujuan mengamati morfologi
koloni, mengembangkan kultur murni, pertumbuhan untuk tes
biokimia. TSA juga bisa digunakan untuk perhitungan jumlah bakteri.
Sedangkan TSB (Trypticase Soy Broth) adalah media broth
diperkaya tujuan umumnya untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam-
macam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi
bakteri darp specimen laboratorium dan akan mengandung kasein dan
pepton kedelai yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen
lainnya yang membuatnya menjadi media bernutrisi untuk bermacam-
macam mikroorganisme. Dekstrosa adalah sumber energi dan natrium
klorida mempertahankan keseimbangan osmotik.
Pada medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan
tidak terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau,
tidak terlihat permukaan medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni
mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa medium yang telah disterilisasi
tidak terjadi kontaminasi mikroba, sedangkan pada medium yang tidak
disterilisasi terlebih dahulu ditumbuhi oleh mikroorganisme dan terjadi
perubahan fisik pada medium tersebut. Terjadinya perubahan fisik
menunjukkan bahwa medium terkontaminan atau terdapat
mikroorganisme. Terjadinya perubahan fisik pada medium ini
disebabkan oleh mikroba yang terdapat pada medium. Hal ini
menujukkan bahwa medium telah terkontaminasi. Keragaman yang
luas dalam hal tipe nutrisi diantara mikroorganisme diimbangi oleh
tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasinya.

Dari beberapa tahapan yang dilakukan untuk membuat media


agar telah mendapatkan hasil sebuah agar yang kenyal di dalam cawan
petri yang telah didinginkan, agar tersebut adalah media TSA dan TSB.
Untuk menghindari adanya bahan-bahan yang dapat mempengaruhi
kelarutan (solubilitas) zat yang digunakan, merubah warna media jika
kena panas, meracuni (bakterisidal) atau dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dalam pembuatannya digunakan air suling
(aquadest) sebagai pelarutnya.

Sedangkan untuk wadah atau tempat melarutkan, jika


jumlahnya sedikit dipakai alat-alat gelas seperti erlenmeyer atau gelas
piala, jika pembuatannya dengan jumlah banyak dipakai ember yang
terbuat dari stainless. Wadah dari tembaga atau seng tidak digunakan
untuk menghindari terjadinya kelarutan pada kedua metal tersebut,
karena keduanya diketahui mudah teroksidasi dan korosif. Jumlah
sekecil apapun dari kedua metal ini jika terlarut dalam media akan
bersifat sebagai bakterisidal (Collin dan Patricia, 1987).

Pengukuran derajat keasaman atau eksponen hidrogen (pH)


media sangat penting. Jika terlalu asam atau basa, maka pertumbuhan
bakteri akan dihambat. Hampir semua bakteri tumbuh pada media pH
7.00 - 7.50, dan hanya beberapa saja yang tumbuh pada media yang
pH nya dibawah 7.0, misalnya Mycobakterium, yaitu bakteri tahan
asam yang tumbuh pada media pH 6.8. Pengukuran pH hendaknya
dilakukan pada suhu kamar, untuk menghindari penyimpangan atau
kesalahan.

Pengisian media yang sudah diukur pH nya kedalam tabung


atau botol sebaiknya jangan terlalu penuh untuk menghindari tumpah
atau pecah jika disterilkan. Untuk bentuk padat yang mengandung 2%
agar-agar atau bentuk semi solid yang mengandung 0,2% - 0,5% agar-
agar, sehelum diisikan harus dipanaskan dahulu supaya agarnya larut
dan homogen. Sedangkan untuk pembuatan media agar plat.
dimasukan kedalam erlenmeyer yang kemudian ditutup dengan cling
warp atau alumunium foil.

Setiap batch media yang dibuat sebelum digunakan harus


dikontrol dahulu sterilitasnya, yaitu dengan menyimpan didalam
inkubator pada suhu 37oC selama 24 jam. Media yang terkontaminasi
tidak boleh dipakai dan harus dibuang.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari paktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Media agar TSA ataupun TSB merupakan media kultur yang umum
digunakan untuk isolasi.
2. Media tersebut dapat menumbuhkan bemacam mikroorganisme yang
bersifat aerobik.
3. Cara pembuatan media pun tidak sulit sehingga praktikan mampu
mengikuti sesuai prosedur.
4. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja medium tersebut.
Daftar Pustaka

1. Kurniawan & mulyanto, A. 2019. Buku Panduan Praktikum


Media dan Reagensia TLM Edisi 1. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Purwokerto.
2. Linge, D. 2017. Laporan Praktikum Mikrobiologi Media Biakan.
Diakses pada tanggal 24 Oktober 2019. Avaible
‘https://www.academia.edu/33408915/Laporan_Praktikum_Mikrobiolo
gi_MEDIA_BIAKAN ‘.
3. Syah, U. 2016. Pembuatan Media. Diakses pada tanggal 24
Oktober 2019. Avaible ‘
https://www.academia.edu/12094330/PEMBUATAN_MEDIA ‘.
4. Suharta, R. 2015. Laporan Mikrobiologi – Teknik Pembuatan
Medium. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2019. Avaible ‘
https://www.slideshare.net/mobile/Rukmana3reza/laporan-
mikrobiologi-teknik-pembuatan-medium ‘
5. University, T. 2017. Laporan Praktikum Media. Diakses pada
tanggal 24 Oktober 2019. Avaible
‘https://www.slideshare.net/InayatulFD97/laporan-praktikum-media ‘.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai