MEDIA REAGENSIA I
MATERI
DISUSUN OLEH :
NIM : 1911050052
KELOMPOK/PRODI : 2/TLM B
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan
reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk
membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan energi
yang dibutuhkan dalam proses kehidupan sel. Untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut medium.
Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakan haris dalam keadaan steril
artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan. Agar
mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam medium, maka
diperlukan persyaratan tertentu yaitu diantaranya bahwa di dalam medium
harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroba. Oleh karena hal tersebut, maka diadakan praktikum
ini guna menambah keterampilan dan pengetahuan kita mengenai cara
pembuatan medium pertumbuhan mikroba.
Hampir semua proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting
untuk memahami sifat-sifatnya. Larutan adalah sesuatu yang penting bagi
manusia dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-reaksi kimia biasanya
berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat murni. Banyak
reaksi kimia yang dikenal, baik di dalam laboratorium atau di industri terjadi
dalam larutan. Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang
mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam
jumlah besar disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah
sedikit disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi dalam suatu larutan
didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah larutan atau
pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara, yaitu molaritas,
molalitas, normalitas, dan sebagainya.
Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam
kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap
mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan. Obat-obatan biasanya
merupakan larutan air atau alkohol dari senyawa fisiologis aktif. Larutan
biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogen.
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat tertentu di dalam larutan.
Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau
lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat
terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang
mengandung sebagian besar solut relatif terhadap pelarut, berarti larutan
tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila mengandung
sejumlah besar solut, maka konsentrasinya rendah atau encer.
Media tumbuh merupakan media yang dipersiapkan untuk digunakan
sebagai media penumbuh mikroba. Komposisi media tumbuh disesuaikan
dengan mikroba yang akan ditumbuhkan. Berdasarkan bentuknya, media
tumbuh dapat dibagi menjadi cair (broth) dan media padat (agar). Perbedaan
dari kedua media ini yaitu penambahan tepung adalah untuk memadatkan
media. Sedangkan media padat dibagi menjadi tiga macam, yaitu media agar
tegak (deep agar), agar miring (slants agar), dan lempeng agar (plate agar).
B. Tujuan praktikum
1. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis medium.
2. Mahasiswa mampu mengelompokkan medium berdasarkan fase, fungsi
dan komposisinya.
3. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis medium dengan
menggunakan bahan dasar (lab preparation).
4. Mahasiswa mampu mengetahui ciri-ciri medium, bahan dasar medium,
dan cara penggunaan medium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
N
GAMBAR KETERANGAN
O
1. Nama Medium : Malt Extract Broth
Merk : Merck
Bentuk Medium : Granula
Warna : Krem
Berdasarkan Fisik : Padat
Berdasarkan Fungsi :
Untuk mengisolasi, menumbuhkan, dan
enumerasi yeast dan mold. Kandungan
maltosa digunakan untuk sumber energi
Komposisi Medium : Malt Extract 17,0
Prosedur pembuatan :
Suspensi 17 gr dalam 1 liter dari air
demineralisasi. Masukkan kedalam
kontainer yang cocok. Masukkan kedalam
autoklaf dengan suhu 115’c selama 10
menit. pH 4,8 +/- 0,2 pada 25’c
17. 4.(PIMETHYLAMINO) –
Merk : MERCR
Bentuk medium : Serbuk
Warna : Kuning
Fungsi : Untuk indos dan flavanols
Komposisi :
18. N,N-DIMETHYL-1-1
NAPHTHYLAMINE
Merk : Sigma aklrich
Bentuk : Cair
Warna : bening
Berdasarkan fase : cair
Berdasarkan fungsi :
Komposisi : N,N-DIMETHYL-1-1
NAPHTHYLAMINE,N,N-Dimetil-1
naftilammina,N,N Dimethil-1-dapthylamin
19. Nama medium : Mueller Hinton Broth
Merek : Oxoid
Bentuk Medium : bubuk, termasuk medium
cair
Warna : kuning
Berdasarkan fase / fisik : Padat
Berdasarkan Fungsi /tujuan : Media Universal
Komposisi :Beef ,dehydrated infusion from
300.0, case in hydrolysate 17.5 , starch 1.5
pH 7.3
Prosedur kerja : Tambahkan 21 gr sampai 1
liter air yang disaring dan campurkan
hingga larut, sterilkan dengan autoklaf 121
derajat celcius , 15 menit.
Merek = merck
Bentuk medium = Butiran
Warna = krem
Berdasarkan Fasenya = padat,granul
Berdasarkan fungsinya = media yang
dapat dijadikan pertumbuhan bagi
berbagai jenis bakteri
Komposisi medium = Enzymatic digest
0; Casein 5,0; Yeast extract 2,5;
Glucase 1,0; agar-agar 14,0
Proses pembuatan :
Alat dan bahan disiapkan.
1. Bubuk media Plate Count Agar
Oxoid CM 325 ditimbang
sebanyak 17,5 gram kemudian
dimasukkan ke dalam botol kaca.
2. Dilarutkan dengan 1000 ml aquades
pH ± 7 (netral) kemudian
dihomogenkan.
3. Media yang telah larut dicek
pHnya dengan pH stick.
4. Botol kaca yang berisi media
ditutup dengan tutup botol
yang dilapisi aluminum foil
dan diikat dengan benang.
5. Media disterilisasi dengan
autoclave pada suhu 1210C
selama 15 menit.
6. Media yang telah steril
didinginkan hingga mencapai
suhu 45-500C.
7. Media dituang ke dalam plate
dan ditunggu hingga padat.
8. Setelah beku media siap digunakan
32. Salenite Cystine Broth Base
Merk = oxoid
Bentuk medium = serbuk (padat)
Warna = krem
Berdasarkan fase = padat
Berdasarkan fungsinya = sebagai media
selektif untuk isolasi spesies Salmonella.
Komposisi medium = typtone 5,0;
lactose 4,0; disodium phasphare 10,0;
L Cystine 0,1
Prosedur pembuatan =
1. Siapkan 1 di dalam erlemeyer
2 liter
2. Letakkan di atas hotplate,
nyalakan pada suhu 80-90oC.
Aduk secara terus menerus.
3. Timbang 2 di atas aluminium foil.
4. Masukkan 2 ke dalam erlemeyer.
5. Timbang 3 di atas aluminium foil.
6. Masukkan 3 ke dalam erlemeyer.
7. Timbang 4 di atas aluminium foil.
8. Masukkan 4 ke dalam erlemeyer.
9. Timbang 5 di atas aluminium foil.
10. Masukkan 5 ke dalam erlemeyer.
11. Naikkan pengaturan suhu sampai
larutan mendidih
12. Setelah mendidih 1-2 menit, turunkan.
13. Tutup erlemeyer dengan
menggunakan kapas.
14. Tutup kembali dengan menggunakan
kertas dan karet.
15. Masukkan ke dalam autoclave,
nyalakan autoclave.
16. Setting autoclave pada suhu
121oC, 15 menit. **)
17. Setelah Autoclave mati, diamkan
sampai suhu turun mencapai 100oC
(tekanan udara normal).
18. Buka autoclave, keluarkan larutan
yang telah steril.
19. Tuangkan ke dalam tabung reaksi.
20. Media siap digunakan
33. . Peptone P
Nama Medium : Peptone P
Merk : Oxoid
Bentuk medium : Granul (padat)
Warna: orange merah bata
Berdasarkan fase : padat
Berdasarkan fungsi : sebagai sumber
nitrogen
Komposisi medium :
1. Total nitrogen 11,1
2. Amino nitrogen 2,7
3. Sodium cloride 9,3
4. pH (1% solution)
5. 25 derajat C
prosedur pembuatan:
Merk: merck
Bentuk medium: cair
Warna: hijau
Fisik: padat
Fungsi: pemeriksaan MPN coliform,
yaitu pemeriksaan yang digunakan
untuk mengetahui perkiraan jumlah
terdekat bakteri coli dan coliform
dalam 100ml sampel.
Komposisi:
1. Peptone de carne 10.0
2.lactosa 10.0
3.bilis de buey
4.desecoda 20.0
5. Verde bilante 0.0133
Prosedur pembuatan
37. Dextrose
Merk: oxoid
Bentuk: Bubuk
Warna : putih
Fisik : padat
Fungsi:sebagai gugusan gula baik itu
monosakarida maupun polisakarida merupakan
penambah nutrisi bagi biakan pada media PDA
(Potato Dextrose Ag
Komposisi:
1. gram bahan
2. 1000 air
3. 200 kentang
4. 20 dekstrosa
5. 20 agar-agar bubuk
40. N.N-DIMETHYL-I-
NAPHTHYLAMINE
Merk : sigma-aldric
Bentuk : cair
Warna : merah
Fisik : cair
Fungsi :
Komposisi :
Prosedur pembuatan
41. Dimethylamino
Ginnamaldehyde
Merk : merck
Bentuk : serbuk, bubuk
Warna : kuning
Fase : padat
Komposisi:
Fungsinya :
Prosedur pembuatan
42.
Nama : SABOURAUD-2%
dextrose broth
Merek : Merck
Bentuk : Granul/ butiran
Warna : Cream
Jenis Fisik : Padat
Komposisi : - Peptona de caseina 5.0
D (+) - glucosa 40.0
Agar-agar 15.0
Prosedur : -Larutkan 30.0gr dalam
air murni. Masukkan ke dalam
autoklaf selama ± 15 menit pada suhu
121 °C. pH 5.6 ± 0.2 at 25 °C.
43.
Nama : MR-VP broth
Merek : Merck
Bentuk : Granul/ butiran
Warna : Cream keputihan
Jenis Fisik : Cair
Komposisi : Pepton dari daging 7.0
D (+) - glucosa 5.0 g/l
Phosphate puffer 5.0 g/l
Prosedur : Larutkan 39 gr dalam
air murni
Panaskan dalam air
mendidih
sampai benar-benar
larut
Masukkan ke dalam
autoklaf
selama ± 15 menit
pada suhu
12°C.
44.
Nama : MUELLER-HINTON
agar
Merek : Merck
Bentuk : Bubuk
Warna : Cream
keputiham
Jenis Fisik : Padat
Komposisi : - Infusion de came 2.0
- Caseina hydrolizada
17.5
- Almido 1.5
- Agar-agar 13.0
Prosedur : - Larutkan 39 gr dalam
air murni
- Panaskan dalam air
mendidih sampai
benar-benar larut
- Masukkan ke dalam
autoklaf selama ± 15
menit pada suhu
121 °C.
45.
Nama : Potato dextrose agar
Merek : Merck
Bentuk : Granul/ butiran
Warna : Cream
keputihan
Jenis Fisik : Padat
Komposisi : Potato infusion 4.0
D (+) - glucosa 20.0 ->
dektroise 15 g/l
Agar-agar 15.0, pH 5.6
Prosedur : Larutkan 39 gr dalam
air murni
Panaskan dalam air
mendidih
sampai benar-benar
larut
Masukkan ke dalam
autoklaf
selama ± 15 menit
pada suhu 121 °C.
Dipotassiumhydrogenophosehate
1.0
Sodium chalorure 5.0
Magnesium sulfate 0.2
Bleude bromothymol
0.08
Agar-agar 13.0
Prosedur :-Larutkan 22.5gr liter air
demineralisasi dengan
memanaskan dalam
bak air
mendidih atau dalam
aliran uap
Masukkan ke dalam
autoklaf
selama ± 15 menit pada
suhu 121
°C.
Tuangkan atau siapkan
agar pada
tabung miring
pH 6.6 ± 0.2 pada suhu
25 °C.
49.
Nama : SABOURAUD-2%
dextrose
broth
Merek : Merck
Bentuk : Granul/ butiran
Warna : Cream
Jenis Fisik : Padat
Komposisi : - Peptona de caseina 5.0
D (+) - glucosa 40.0
Agar-agar 15.0
Prosedur : -Larutkan 30.0gr dalam
air
murni
Masukkan ke dalam
autoklaf
selama ± 15 menit
pada suhu 121 °C.
pH 5.6 ± 0.2 at 25 °C.
50.
Nama : MR-VP broth
Merek : Merck
Bentuk : Granul/ butiran
Warna : Cream
keputihan
Jenis Fisik : Cair
Komposisi : Pepton dari daging 7.0
D (+) - glucosa 5.0 g/l
Phosphate puffer 5.0 g/l
Prosedur : Larutkan 39 gr dalam
air murni
Panaskan dalam air
mendidih
sampai benar-benar
larut
Masukkan ke dalam
autoklaf
selama ± 15 menit
pada suhu
12°C.
51.
Nama : MR-VP broth
Merek : Merck
Bentuk : Granul/ butiran
Warna : Cream
keputihan
Jenis Fisik : Cair
Komposisi : Pepton dari daging 7.0
D (+) - glucosa 5.0 g/l
Phosphate puffer 5.0 g/l
Prosedur : Larutkan 39 gr dalam
air murni
Panaskan dalam air
mendidih
sampai benar-benar
larut
Masukkan ke dalam
autoklaf
selama ± 15 menit
pada suhu 121°C.
52.
Nama : Potato dextrose agar
Merek : Merck
Bentuk : Granul/ butiran
Warna : Cream
keputihan
Jenis Fisik : Padat
Komposisi : Potato infusion 4.0
D (+) - glucosa 20.0 ->
dektroise 15 g/l
Agar-agar 15.0, pH 5.6
Prosedur : Larutkan 39 gr dalam
air murni
Panaskan dalam air
mendidih
sampai benar-benar
larut
Masukkan ke dalam
autoklaf
selama ± 15 menit
pada suhu 121 °C.
Dipotassiumhydrogenophosehate
1.0
Sodium chalorure 5.0
Magnesium sulfate 0.2
Bleude bromothymol
0.08
Agar-agar 13.0
Prosedur :-Larutkan 22.5gr liter air
demineralisasi dengan
memanaskan dalam
bak air mendidih atau dalam aliran uap
Masukkan ke dalam
autoklaf selama ± 15 menit pada
suhu 121°C.
Tuangkan atau siapkan
agar pada tabung miring
pH 6.6 ± 0.2 pada suhu
25 °C.
Kesimpulan
1. Medium Nutrien Agar (NA) konsistensinya berbentuk padat dan berwarna kuning
kecoklatan yang berfungsi untuk pertumbuhan mikroba dari telur.
2. Sterilisasi dengan menggunakan dandang (pemeram air) hasilnya kurang baik karna
sterilisasi dengan dandang (pemeram air) belum membunuh spora dari bakteri.
3. Hasil mikroba yang tumbuh pada praktikum ini kurang baik, banyak terjadi ke eroran
pada praktikum ini.
4. Sterilisasi dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya
mikroorganisme yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA