Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM INTRUMENTASI

MIKROTOME

NAMA : FADHILAH RIZKIYAH


NIM : P07134020011
KELAS :A
DOSEN : AFFAN ARDIYANTO, STr.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


PRODI D-III TEKNIK LABORATRIUM MEDIS
TAHUN AJARAN 2020/2021
MIKROTOME

A. TUJUAN
Untuk mengetahui cara penggunaan dan prinsip kerja pada microtome

B. DASAR TEORI
Mikrotom ditemukan pertama kali pada abad pertengahan ke-19. Gunanya adalah untuk
mengiris bagian-bagian yang lebih tipis secara lebih akurat dan lebih dekat dari pada
pisau tangan. Agar terlihat jelas, sample terlebih dahulu diberi pengawet dan diwarnai
dengan tinta warna atau zat pewarna kemudian dicelupkan kedalam bongkahan lilin oleh
mikrotopi. Bongkahan sample tersebut di bawa ke mata pisau kemudian kembali kedepan
untuk membuat sayatan berikutnya. Cara kerja mikrotom menyerupai cara kerja mesin
pemotong halus. Mikrotom sangat mempercepat proses penyediaan contoh jaringan
tubuh pasien untuk pemeriksaan pantologi (Steve,1884).
Mikrotom adalah Instrumen Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk
pemeriksaan mikroskopis. Alat untuk membuat bagian yang sangat tipis untuk
pemeriksaan mikroskopis. Alat mekanis yang digunakan untuk memotong spesimen
biologi menjadi bagian tipis transparan untuk pemeriksaan mikroskopis. Mikrotom
menggunakan baja, kaca atau berlian pisau tergantung pada spesimen yang sedang diiris
dan ketebalan yang diinginkan dari bagian yang dipotong.
Anonimus (2010) menyatakan bahwa : “Mikrotom adalah mesin untuk mengiris
spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop.
Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan
sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology”.
Mohammad (1993: 85) menyatakan bahwa : “Mikrotom adalah alat untuk memotong
irisan tipis untuk pemeriksaan Mikroskopis. Beberapa mikrotom menggunakan pisau
baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam
histology”.
Parjatmo (1993: 58) menyatakan bahwa: “Mikrotom adalah suatu alat berpresisi tinggi
sehingga harus diperlakukan secara hati-hati. Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan
sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide”.
Pujawati (2002: 75) menyatakan bahwa: Mikrotom adalah Instrumen Ilmiah yang
memotong iris tipis sesuatu untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat untuk membuat bagian
yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat mekanis yang digunakan untuk
memotong spesimen biologi menjadi bagian tipis transparan untuk pemeriksaan
mikroskopis. Mikrotom menggunakan baja, kaca atau berlian pisau tergantung pada
spesimen yang sedang diiris dan ketebalan yang diinginkan dari bagian yang dipotong.

C. PRINSIP KERJA
Jaringan yang telah tertanam dalam blok parafin diatur kesesuaiannya pada mikrotom
kemudian dipotong dengan ketebalan 3-5 μm dengan hasil potongan pita parafin yang
representatif.

D. BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI ALAT


1. Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat di bagian kanan atas badan
mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan ketebalan
sayatan yang diinginkan.
2. Pisau mikrotom, merupaka komponen yang bisa menentukan kualitas sayatan.
3. Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan mikrotom
dengan blok jaringan yang hendak disayat.
4. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.

E. CARA PENGGUNAAN
1. Rekatkan blok parafin yang mengandung preparat pada tempat duduknya di
mikrotom. Tempat duduk blok parafin beserta blok parafinnya kemudian diletakkan
pada pemegangnya (holder) pada mikrotom dan dikunci dengan kuat.
2. Letak pisau mikrotom pada tempatnya dan atur sudut kemiringannya. Biasanya sudut
kemiringan berkisar 20-30 derajat.
3. Atur ketebalan potongan yang diinginkan, biasanya dipakai ketebalan antara 5-7
mikrometer.
4. gerakkan blok preparat ke arah pisau sedekat mungkin dan potonglah blok preparat
secara teratur dan ritmis. Buang pita-pita parafin yang awal tanpa jaringan hingga kita
mendapatkan potongan yang mengandung preparat jaringan.
5. Pita parafin yang mengandung jaringan lalu dipindahkan secara hati-hati
menggunakan sengkelit atau kuas kedalam waterbath yang temperaturnya diatur 37-
40C dan biarkan beberapa saat hingga poita parafin tersebut mengembang.
6. Setelah pita parafin terkembang dengan baik, tempelkan pita parafin tersebut pada
kaca objek yang telah dicoated dengan cara memasukkan kaca objek itu kedalam
waterbath dan menggerakkannya ke arah pita parafin. Dengan menggunakan
sengkelit atau kuas pita parafin ditempelkan pada kaca objek. Setelah melekat kaca
objek digerakkan keluar dari waterbath dengan hati-hati agar pita parafin tidak
melipat.
7. Letakkan kaca objek yang berisi pita parafin di atas hotplate dengan temperatur 40-
45C, biarkan selama beberapa jam. Cara lainnya adalah dengan melewatkan kaca
objek di atas api sehingga pita parafin melekat erat di atas kaca objek.
8. Setelah air kering dan pita parafin telah melekat dengan kuat, simpan kaca objek
berisi potongan parafin dan jaringan sampai saatnya untuk diwarnai.

F. CARA PERAWATAN
1. Perawatan Mikrotom
Mikrotom sebaiknya ditutup dengan plastik, atau dimasukkan ke kotaknya jika
tidak sedang digunakan. Jangan memindahkan mikrotom dengan cara memegang
bagian yang dapat bergerak, karena dapat menggangu akurasinya. Sebelum dan
sesudah digunakan, sebaiknya mikrotom dibersihkan dari serpihan parafin dengan
cara melap dengan kain lap yang telah dibasahi dengan xilol. Mikrotom harus selalu
diminyaki untuk mencegah keausan dan kemacetan.

2. Perawatan Pisau Mikrotom


1. Pisau dibersihkan dengan kertas atau kain pembersih lensa yang dibasahi xilol
kemudian dilap dengan bahan pembersih yang sama.
2. Pisau harus ditajamkan sesering mungkin. Ada dua tekhnik dalam hal
menajamkan pisau mikrotom, yaitu mengikir (honing) dan mengasah (stropping).
Mengikir lebih diarahkan kepada menghilangkan gerigi atau sompelan kasar dan
dalam yang terdapat pada mata pisau. Sedangkan tahap mengasah diarahkan
untuk menghilangkan gerigi yang lebih halus pada mata pisau sehingga pisau
memiliki kemampuan mengiris yang lebih baik dan sempurna.

G. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil pengamatan, bahwa
mikrotom adalah Instrumen Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk pemeriksaan
mikroskopis
H. DOKUMENTASI HASIL PENGAMATAN

I. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan:
1. Mikrotom adalah Instrumen Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk
pemeriksaan mikroskopis.
2. Cara pemotongan blok parafin yang mengandung preparat harus dilakukan dengan
hati-hati dan teliti agar mendapatkan sayatan yang bagus dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai