Anda di halaman 1dari 4

MENGIDENTIFIKASI BENCANA ALAM DIDAERAH

SEKITARNYA (TANAH LONGSOR)

DiSusun Oleh:
Nama:Reza Solphia Putri
Nim:P07134020058
Prodi:D3 TLM
Semester:3
Kelas:B
Mata Kuliah:Bencana Alam
Dosen Pengampun: NurulInayati, S.Si,M.Sc
TANAH LONGSOR
 Teori Dasar
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang
meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus
sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin
dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

 Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat


1) Jangan membuat kolam atau sawah diatas lereng.
Ketika kita akan membuat kolam atau sawah diatas lereng sangat diupayakan
untuk tidak membuatnya karena akan semakin meningkatkan peluang terjadinya
longsor. Dengan adanya tebing curam terlebih pada lahan gundul sementara itu
diatasnya juga ada kolam dan sawah yang dipenuhi air tentu membuat daya
hidrostatika semakin kuat menekan permukaan tanah sehingga tanah rentan
untuk tergeser merubah dan mengakibatkan terjadinya longsor.
2) Tidak mendirikan rumah dibawah tebing.
Untuk masalah pembuatan rumah carilah lokasi yang masih terbilang aman
ketika hendak membangun sebuah rumah. Jika lokasi sekitar memang berbukit,
pilihlah lokasi yang kiranya aman dari jangkauan luruhan tanah jika terjadi
longsor. Usahakan lokasi bangunan sejauh mungkin dari kaki tebing, contoh jika
tinggi suatu tebing 100 meter maka usahakan lokasi rumah atau angunan
berjarak minimal 250 meter dari kaki lereng. Sehingga apabila terjadi tanah
longsor tidak akan mencapai bangunan tersebut.
3) Jangan menebang pohon disekitar lereng.
Jika kita akan menebang pohon disekitar lereng tentunya tidak patut jika
melakukan penebangan pohon yang berada di area lereng atau tebing. Banyak
yang tidak mengetahui bahwa semakin banyaknya pohon maka semakin kuat
dan stabil suatu tanah, karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar
dan saling bersinggungan sehingga bisa membantu tanah tidak mudah longsor
karena akan menjadi penahan tanah.
4) Jangan memotong tebing secara tegak lurus.
Ketika ingin mengali tanah dalam jumlah besar untuk keperluan tambang atau
lainnya maka sebaiknya jangan langsung memotong badan lereng secara tegak
karena akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di
atasnya. Karena walaupun di atas lereng masih dipenuhi oleh pohon namun jika
badan tebing sudah terpotong secara dalam justru tanah di bagian bawah yang
akan kehilangan penopang sehingga akan mudah menimbukkan terjadinya tanah
longsor.
5) Tidak mendirikan bangunan disekitar sungai.
Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai maka akan semakin
besar peluang terjadinya longsor. Terjadinya erosi tanah tidak langsung namun
tanah yang terus tergerus oleh erosi tanah akan menyebabkan semakin habisnya
tanah ada di sekitar sungai. Dan jika saat proses terjadinya hujan pada musim
hujan dimana aliran sungai sangat deras dan volumenya besar maka dengan
mudah terjadinya erosi.
6) Membuat trasering.
Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang
maka sebaiknya buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off
(aliran permukaan) ketika hujan. Jangan lupa atur drainase supaya tidak ada air
yang tergenang di lereng. Dengan demikian semakin jauh potensi terjadinya
tanah longsor.
7) Lakukan upaya preventif.
Dengan cara mengecek apakah terdapat retakan pada tanah, jika ditemukan
maka segera tutup celah retakan itu dengan tanah lempung supaya tidak banyak
air masuk kedalam celah retakan tersebut. Selain itu dengan menjaga kelestarian
vegetasi di sekitar tebing juga menjadi salah satu upaya pencegahan yang
terbukti efektif.
8) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Terkait tanah longsor dan bahaya yang mengikutinya. Seringkali penyebab
rusaknya kawasan hutan sekitar lerang karena dilakukannya penebangan pohon
oleh masyarakat sekitar yang memang belum memiliki kesadaran dan
pengetahuan mengenai dampak negatif yang akan terjadi. Dengan memberikan
penyuluhan akan membuka wawasan dan kesadaran dari masyarakat untuk
tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya bencana.
9) Harus ada intervensi dari pemerintah.
Upaya penyuluhan kepada masyarakat sekitar akan semakin tepat sasaran ketika
dibuat peraturan tegas terkait pelanggaran aturan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, harus ada upaya campur tangan dari pemerintah atau pihak
berwenang untuk membuat aturan dan sanksi yang tegas untuk setiap
pelanggaran. Dengan demikian akan menekan resiko terjadinya kerusakan hutan
di (area lereng.

 Kesimpulan
Tanah longsor dapata terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan
manusia.tanah longsor dapat merusak struktur tanah,merusak lahan
pertanian,pemukiman,sarana dan prasarana penduduk serta sebagai bangunan lainnya.
 Daftar Pustaka
Aditya, T. 2010. Visualisasi Resiko Bencana di Atas Peta. Yogjakarta: Fakultas Teknik
Geodesi Universitas Gadjah Mada
Ariyani, Atika Dwi. 2008. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Pnyusunan Peta
Rawan Longsor (Studi Kasus: Das Bodri). Semarang: Teknik Geodesi Universitas
Diponegoro
BNPB. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02
Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. BNPB. Jakarta
BAPEDDA Semarang. 2010. Rencana Tata Ruabg Wilayah Kota Semarang 2010-2030.
Semarang

Anda mungkin juga menyukai