Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

PROPOSAL BENCANA TANAH LONGSOR DI KOTA BOGOR

MATA KULIAH PERENCANAAN KOTA

Disusun Oleh :
Tiara Putri Dhayni
042062978
Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UNIVERSITAS TERBUKA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah longsor adalah salah satu jenis bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia
selain gempa bumi, banjir, kekeringan, dan angin topan. Tanah longsor adalah
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, ataupun
campuran material-material tersebut, yang bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Bencana tanah longsor sering muncul di musim hujan, setelah musim kering yang
menyebabkan permukaan tanah retak dan berpori. Saat tanah retak, maka air hujan makin
mudah meresap ke bagian dalam tanah, membuat kandungan air dalam tanah menjadi
jenuh. Air yang terakumulasi di dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah
bergerak menuruni lereng. Namun, jika ada banyak pohon maka tanah tidak mudah
bergerak longsor. Maka itu, penghijauan di daerah perbukitan, pegunungan dan sekitar
lereng penting dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang menyebabkan tanah longsor terjadi?


2. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat memicu tanah longsor ?
3. Bagaimana cara mengantisipasi tanah longsor
4. Dampak terjadinya tanah longsor ?
5. Usaha – usaha apa sajakah yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah Kota Bogor
untuk mengantisipasi dan mencegah banjir tahunan?

1.3 Tujuan

1. Penulisan proposal ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan tanah
longsor di daerah Kota Bogor agar kita mengetahui cara – cara mengantisipasi dan
menanggulani bencana tanah longsor tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bencana Tanah Longsor

Pergerakan tanah atau biasa dikenal dengan sebutan tanah longsor adalah
sebuah bencana yang disebabkan oleh peristiwa geologi karena adanya gerakan masa
tanah atau batuan dengan berbagai macam tipenya dan bisa terjadi karena beberapa
faktor seperti jatuhnya bebatuan serta adanya gumpalan tanah

Bencana tanah longsor bukan lah bencana yang asing di Indonesia, tercatat
beberapa kali Indonesia dilanda bencana ini, dan beberapa diantaranya tanah longsor
besar yang banyak menimbulkan korban jiwa. Tanah longsor umumnya terjadi karena
dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.

2.1 Jenis – jenis Tanah Longsor


1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi merupakan longsor yang terjadi karena adanya pergerakan
massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai. Jenis longsoran ini paling banyak terjadi di Indonesia.
2. Longsoran rotasi
Longsoran rotasi adalah pergerakan massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk cekung. Umumnya terjadi diwilayah perbukitan.
3. Pergerakan blok
Pergerakan blok merupakan jenis longsoran yang disebabkan oleh
perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata.
Longsor ini juga biasa dikenal dengan longsor transalasi blok batu.
4. Runtuhan batu
Longsor jenis ini terjadi karena adanya sejumlah batu dan material batu yang
jatuh kearah bawah dengan jumlah banyak, Umumnya terjadi pada lereng
yang terjal terutama di daerah pantai.
5. Rayapan tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Setelah waktu yang cukup lama
longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau
rumah miring ke bawah.
6. Aliran bahan rombakan
Longsor ini terjadi karera massa tanah bergerak didorong oleh air. Biasanya
terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter. Kecepatan
longsoran ini dipengaruhi oleh kemiringan tanah itu sendiri

2.2 Faktor – Faktor penyebab Tanah Longsor


Tanah longsor biasanya terjadi di wilayah yang terdapat banyak lereng
dengan kemiringan di atas 45 derajat, meskipun tak tertutup kemungkinan
juga bisa terjadi pada tanah datar namun peluangnya lebih kecil. Untuk
mencegah terjadinya tanah longsor harus adanya pengetahuan tentang faktor
terjadinya tanah longsor. Berikut adalah faktor yang menyebabkan terjadinya
tanah longsor :
1.Iklim
Meliputi cuaca dan curah hujan di daerah tersebut dimana semakin tinggi
tingkat curah hujan pada kawasan miring maka akan semakin besar resiko
terjadinya tanah longsor, apalagi jika tidak adanya penututp vegatasi yang
berfungsi sebagai penahan tanah dan penyerap air topografi meliputi tingkat
kecuraman suatu tempat juga akan berpengaruh terhadap ukuran daya dorong
kebawah, semakin curam maka akan semakin besar gaya potensialnya karena
dipengaruhi oleh gravitasi.
2. Kondisi Geologi
Meliputi jenis dan tingkat pelapukan batu serta struktur lapisan tanah juga
turut andil dalam memicu terjadinya tanah longsor. Struktur lapisan dalam
yang kurang padat akan mengurangi daya penahan terhadap lapisan tanah
diatasnya. Begitu juga dengan tingkat pelapukan batuan dalam yang mana
rentan terjadi keretakan terutama jika terjadi gempa bumi.
3. Keadaan Air
Kondisi drainase yang buruk menjadi penyebab terakumulasi nya air pada satu
titik sehingga air bisa saja merembes ke lapisan dalam dan terjadi eros bagian
Selain itu tingkat pelarutan dan tekanan hidrostatika juga berpengaruh karena
memberikan daya tekan terhadap keseimbangan oleh gravitasi.
4. Getaran Eksternal
Kondisi tanah yang sudah labil akibat tekanan air dan lahan yang curam
tentunya akan sangat rentan untuk runtuh jika mendapatkan getaran dari luar
baik itu berasal dari gempa bumi, getaran mesin, ledakan ataupun getaran
lainnya. Dengan adanya getaran maka akan terjadi geseran sehingga tanah
akan retak dan terlepas dari tanah induk.
2.3 Upaya Pencegahan Tanah Longsor
Tanah longsor dapat dicegah apabila kita melakukan beberapa upaya diantaranya
sebagai berikut:
1. Tidak membuat sawah di lereng
2. Tidak mendirikan bangunan di tebing
3. Tidak menebang pohon di lereng
4. Tidak memotong tebing secara tegak lurus
5. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai
6. Melakukan upaya preventif
7. Membuat terasering
8. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat

2.4 Sekilas tentang Tanah Longsor di Kota Bogor

Longsor terjadi setelah turun hujan dengan intensitas tinggi. Tebing


yang berada di lokasi pemancingan tersebut longsor dan menimpin sejumlah
pemancing. Satu diantaranya meninggal dunia. Bogor yang selama ini
langanan untuk curah hujan, yang mengakibatkan tanah longsor, pergerakan
tanah. Kemudian juga pohon tumbang dan juga banjir lintasan dan banjir.
Selain tanah longsor, hujan deras yang disertai angin kencang juga
membuat pohon tumbang. Salah satunya terjadi di area Gelanggang Olahraga
Pajajaran, Kota Bogor, tepatnya di sekitar Masjid An-Naba atau di belakang
Kantor PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kota Bogor. Peristiwa banjir
limpasan dan genangan air yang cukup tinggi pun terjadi di sejumlah ruas
jalan dan perumahan.

2.5 Usaha – usaha pemerintah dalam menanggulangi Tanah Longsor

1. Mengenali daerah yang rawan terjadinya tanah longsor. Terutama di


sekitar lereng yang curam.
2. Jangan Bangun Pemukiman atau fasilitas di daerah yang rawan bencana
terutama bencana tanah longsor
3. Menjaga Drainase Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari
lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke
dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai
tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah
4. Membuat terasering dengan sistem drainase yang tepat. drainase pada teras
- teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah
5. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak
tanam yang tepat. Hal ini untuk bisa menahan air sehingga bencana tanah
longsor bisa di minimalisir.
6. Jika ingin mendirikan bangunan, gunakan fondasi yang kuat. sehingga
akan kokoh saat terjadi bencana
7. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat
kedalam tanah.
8. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu volume tanah diatas suatu lapisan
agak kedap air yang jenuh air. Lapisan yang terdiri dari tanah liat (mengandung kadar tanah
liat) seteluh jenuh air akan bertindak sebagai peluncur lonsoran akan terjadi jika terpenuhi 3
keadaan berikut: adanya lereng yang cukup curam sehingga massa tanah dapat bergerak atau
meluncur kebawah. adanya lapisan dibawah permukaan massa tanah yang agak kedap air dan
lunak, yang akan menjadi bidang luncur dan adanya cukup air dalam tanah sehingga lapisan
massa tanah tepat diatas kedap air tersebut menjadi jenuh. Karakteristik gerakan massa
pembentuk lereng dapat dibagi menjadi lima macam antara lain jatuhan (falls), Robohan
(topples), longsoran (slides), sebaran (spreads), aliran (flows).

Sumber :
Hardiyatmo, Harry Christady. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta.
GadjahMada University Press.
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/strategi-dan-upaya-penanggulangan-bencana-tanah-longsor
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/tanah-longsor

Anda mungkin juga menyukai