Anda di halaman 1dari 8

TANAH LONGSOR

Nama Kelompok
1. Himiatul Khori'ah
2. Reza Olivia Ananda
3. Theresya Anandria C
TANAH LONGSOR

Tanah longsor, dalam bahasa Inggris disebut landslide atau landslip ialah
pergerakan massa batuan, puing, atau tanah menuruni lereng. Tanah longsor
adalah jenis “mass wasting” yang menunjukkan gerakan tanah dan batuan
menuruni lereng karena pengaruh langsung gravitasi bumi.

Tanda-tanda awal akan terjadinya gerakan tanah antara lain condongnya


pepohonan, miringnya tiang listrik, ada rekahan tanah berbentuk seperti tapal
kuda, dan keluarnya mata air. Akan tetapi, pada kenyatannya tanda-tanda
tersebut tidak berlaku universal karena banyak faktor yang ikut berperan dalam
memicu terjadinya gerakan tanah longsor, diantaranya kondisi geologis,
pemanfaatan lahan, perlakukan manusia terhadap lingkungan hutan, rekayasa
dalam membuat sarana dan prasarana pembangunan, serta rekayasa manusia
dalam memanfaatkan bentang alam.
PENGERTIAN TANAH LONGSOR

Pengertian tanah longsor merupakan salah satu jenis bencana alam geologis yang
terjadi karena adanya pergerakan massa batuan atau tanah. Tanah longsor juga
dapat diartikan peristiwa berpindahnya material dari tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah.

Materai ini berupa batuan dan tanah. Tanah longsor umumnya berlangsung pada
malam hari sesudah seharian terjadi hujan lebat.
JENIS TANAH LONGSOR
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengemukakan 6 jenis tanah
longsor, yaitu:

 Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah kondisi bergeraknya material tanah pada tanah
yang memiliki topografi rata atau menggelombang landai.
 Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di
dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran
atau rotasi di dalam bidang cekung tersebut.
 Pergerakan Blok
Pergerakan blok merupakan pergerakan batuan yang ada di dalam tanah
pada bidang yang datar atau landai. Pergerakan blok dinamakan juga
longsoran blok batu dengan jumlah batu yang biasanya tidak sedikit.
 Runtuhan Batu
Runtuhan batu merupakan terjadinya runtuhan batu secara langsung dan
terjun bebas dari atas ke bawah. Kondisi ini biasanya terjadi pada bukit
yang terjal dengan lereng yang cukup curam dan ini sering ditemukan di
tebing pantai.
 Rayapan Tanah
Rayapan tanah adalah pergerakan tanah yang sangat lambat dan halus.
Rayapan tanah biasanya terjadi pada tanah yang memiliki butiran kecil
halus dan namun memiliki struktur yang cukup kasar. Karena
pergerakannya yang lambat dan halus, rayapan tanah hampir tidak dapat
dikenali.

PENYEBAB TANAH LONGSOR


Tanah longsor dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu sebagai
berikut:

 Tingginya Curah Hujan


Pengertian curah hujan dengan intensitas menengah bahkan tinggi yang
berlangsung pada waktu yang lama dapat memicu terjadinya gerakan
tanah, karena air hujan yang meresap ke dalam lereng dapat
meningkatkan kejenuhan tanah pada lereng, maka tekanan air untuk
merenggangkan ikatan tanah juga mengalami peningkatan, sehingga
akhirnya massa tanah terangkut oleh aliran air dalam lereng.
 Lereng Terjal
Lereng yang terjal atau miring memiliki potensi untuk untuk mengalami
gerakan tanah. Lereng dengan tingkat kecuraman yang semakin tinggi
tingkat kemiringan (sudut kemiringan) nya, maka semakin besar gaya
penggerak massa tanah/batuan penyusun lereng.
 Tanah Yang Kurang Padat dan Tebal
Material tanah yang kurang padat dan tebal juga dapat menjadi
penyebab longsornya tanah. Biasanya hal ini terjadi pada jenis tanah
lempung yang memiliki kerapatan yang sangat rapat dan akan langsung
mengembang jika terisi oleh air sehingga menyebabkan tanah mudah
bergerak.
DAMPAK TANAH LONGSOR
Sebagaimana bencana alam lainnya, tanah longsor juga membawa dampak
negatif diantaranya yaitu:

1. Keruskan fisik pemukaan tanah dan bangunan, permukaan tanah rekah-rekah


tidak beraturan, bangunan miring bahkan ada yang sudah mulai roboh, dan
sebagian bangunan bergeser kea rah bawah sedangkan yang lain masih tetap di
tempatnya semula.

2. Pohon-pohon tumbang tidak beraturankarena tanah yang lembek kurang kuat


untuk menahan perakaran tanaman.

3.Jatuh korban manusia, terutama yang rumahnya berdekatan dengan tebing


yang longsor. Lebih memilukan lagi, bila gerakan tanah terjadi pada malam hari
ketika orang-orang tidur lelap.

4.Jalan dan jembatan putus. Jalan terhalang karena tumpukan tanah longsor,
Sementara jembatan runtuh karena fondasi jemabatan ambles.

5.Sungai menyempit karena tebing sungai longsor

6.Jalan becek pada musim hujan sehingga sulit untuk dilalui dan pecah-pecah
pada musim kemarau sehingga sulit untuk diperkeras.

7. Air sumur selalu keruh karena mengandung larutan lempung.

8.Talud selokan atau talang saluran irigasi pecah atau bergeser.


MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR
Mitigasi terhadap bencana tanah longsor, dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.

1) Upaya yang dilakukan sebelum terjadi tanah longsor


a) Waspada terhadap curah hujan yang tinggi.
b) Persiapkan dukungan logistik, seperti makanan siap saji, minuman, obat-
obatan, pakaian, dan selimut.
c) Menyimak informasi dari radiommengenai informasi hujan dan
kemungkinan tanah longsor.
d) Apabila pihak berwenang menginstruksikan untuk evaluasi, segera
lakukan hal tersebut.
2) Upaya yang dilakukan saat terjadi tanah longsor
a) Apabila di dalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segera keluar
carilah tempat lapang dan tanpa penghalang.
b) Apabila di luar, carilah tempat yang lapang dan perhatikanlah sisi tebing
atau tanah yang mengalami tanah longsor.
3) Upaya yang dilakukan sesudah terjadi tanah longsor
a) Jangan segera kembali ke rumah, perhatikan apakah longsor susulan
masih akan terjadi.
b) Apabila diminta untuk membantu proses evaluasi, gunakan sepatu
khusus dan peralatan yang menjamin keselamatan.
c) Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kukuh bagi langkah Anda.

CONTOH TANAH LONGSOR


Berikut adalah contoh tanah longsor
yang terjadi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai