Anda di halaman 1dari 17

TANAH

LONGSOR

Timur Pangestu
Pengertian dan Definisi Longsor

Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah
pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Faktor-faktor penyebab longsor

Kondisi Hidrologi lereng Curah Hujan


Kondisi hidrologi dalam lereng berperan Apabila hujan datang, otomatis air hujan
dalam hal meningkatkan tekanan hidrostatis akan masuk ke dalam rongga tanah atau
air, sehingga kuat tanah/ batuan akan sangat pori-pori tanah yang terbuka tadi. Air
berkurang dan gerakan tanah terjadi. Lereng hujan yang telah memenuhi rongga,
menyebabkan terjadinya pergeseran tanah.
yang air tanahnya dangkal atau lereng dengan
Yang akhirnya mengakibatkan longsor
akuifiler menggantung, sangat sangat sensitif
mengalami kenaikan tekanan hidrostatis
apabila air permukaan meresap ke dalam
lereng, maka kenaikan tekanan air ini akan
sangat mudah menggerakan lereng melalui
jalur tersebut.
Hancurnya Bebatuan Getaran
Batu yang rentan longsor adalah Getaran gempa bumi pada lereng
bebatuan yang berada di lereng, dengan gunung api atau pegunungan dapat
jenis batu yaitu sedimen kecil dan memicu longsoran, karena getaran
batuan endapan yang berasal dari gempa dapat memperbesar gaya atau
gunung berapi. Biasanya batu di lereng tegangan penggerak massa tanah/ batuan
itu sifatnya lapuk atau tidak memiliki pada lereng, yang sekaligus juga
kekuatan dan mudah hancur menjadi mengurangi besarnya gaya atau
tanah tegangan penahan gerakan
Jenis Tanah • Erosi
Jenis tanah sangat menentukan terhadap Erosi merupakan pengikisan tanah.
potensi longsorlahan. Tanah yang Penyebabnya bermacam-macam, salah
gembur karena mudahnya air masuk ke satunya adalah aliran sungai yang terus
dalam penampang tanah akan lebih mengikis tebing di sekelilingnya.
berpotensi longsor dibandingkan dengan Terlebih jika tebing itu tidak memiliki
tanah yang padat (massive) seperti tanah penahan berupa pepohonan, maka
bertekstur liat (clay). kemungkinan besar tanah pada tebing
bisa longsor.
Penumpukan Material Penggunaan Lahan
Banyak warga yang ingin melakukan Pemanfaatan lahan terasering dengan
perluasan pemukiman dengan cara tanaman hortikultura memerlukan upaya
menimbun lembah atau memotong penggemburan tanah untuk kesuburan
tebing. Tanah yang digunakan untuk sehingga menyebabkan mudahnya
menimbun lembah, belum benar-benar terjadinya resapan tanah sampai terjadi
padat, jadi tatkala proses terjadinya kejenuhan tanah yang memudahkan
hujan tiba-tiba mengguyur dapat terjadinya ketidakstabilan lereng.
menimbulkan retakan dan permukaan
tanah yang turun.
Longsoran Lama
Dalam memilih daerah tempat tinggal,
hindari daerah yang pernah mengalami
tanah longsor karena daerah tersebut
rawan longsor kembali. Tanahnya rentan
gugur apalagi bila ada tekanan dari
angin, air, dan lainnya
Klasifikasi Tanah Longsor
Klasifikasi jenis tanah longsor menurut Nandi (2007)
1. Longsor Translasi
Jenis longsoran ini berupa gerakan massa tanah dan 2. . Longsoran Rotasi
batuan pada bidang gelincir berbentuk merata atau Jenis ini merupakan bergeraknya massa tanah dan
menggelombang landai. Jenis longsoran ini paling batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung,
banyak terjadi di Indonesia. Umumnya terjadi diwilayah perbukitan.

Gambar Longsor Rotasi


Gambar Longsor Translasi
3. Pergerakan Blok 4. Runtuhan Batu
Pergerakan blok adalah perpindahan Runtuhan batuan terjadi ketika sejumlah
batuan yang bergerak pada bidang besar batuan atau mineral lain bergerak
gelincir berbentuk rata. Longsor ini juga ke bawah dengan cara jatuh bebas.
biasa dikenal dengan longsor transalasi Umumnya terjadi pada lereng yang
blok batu. terjal hingga menggantung terutama di
daerah pantai.
5. Rayapan Tanah 6. Aliran Batu Rombakan
Rayapan tanah adalah jenis longsor yang Jenis longsor ini terjadi ketika masa
bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa tanah bergerak didorong oleh air.
butiran kasar dan halus. Setelah waktu Kecepatan aliran tergantung pada
yang cukup lama, longsor jenis rayapan kemiringan lereng, volume dan tekanan
ini bisa menyebabkan tiang-tiang air serta jenis materialnya. Gerakan
telepon, pohon atau rumah miring ke terjadi di sepanjang lembah dan mampu
bawah. mencapai ratusan meter jauhnya.

Gambar Longsor Tayapan Tanah


Proses Terjadinya Longsor
Proses Terjadinya Longsor
Berikut adalah proses terjadinya longsor yang sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia :
• Proses Meresapnya Air ke Tanah – Proses pertama terjadinya tanah longsor adalah proses
resapan air hujan ke dalam tanah. Dimana peristiwa meresapnya air ini nantinya akan mempengaruhi
beban dalam tanah yang nantinya tanah akan berada diambang batas maksimal dalam menampung
air.
• Perubahan Tekstur Tanah – Yang dimaksud disini adalah apabila air yang secara terus menerus
menerjang tanah sampai suatu ketika dapat menembus ke bagian tanah yang kedap air serta berperan
sebagai bidang penggelincir maka tanah akan menjadi licin. Tanah yang licin inilah nantinya akan
akan mengalami pergerakan yang amat cepat menuju ke bawah apabila hujan deras terjadi.
• Tanah Mengalami Pelapukan – Tanah yang berada di permukaan akan mengalami pelapukan,
begitu juga struktur lapisan tanah yang berada di bawahnya begitu sampai dasar dari tanah. Pada
peristiwa pelapukan inilah yang nantinya akan menyebakan tanah bergerak mengikuti lereng dan
kemudian keluar lereng sehingga terjadilah tanah longsor.
Bahaya Terjadinya Longsor

1. bencana longsor banyak menelan korban jiwa,


2. terjadinya kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, jembatan, gedung
perkantoran, sarana peribadatan, perumahan pendududk dan sebagainya,

3. menghambat proses aktivitas manusia dan merugikan baik masyarakat yang terdapat
di sekitar bencana maupun pemerintah
Upaya Mitigasi Bencana Longsor
Ada 3 tahap upaya mitigasi penanggulangan bencana longsor
1. Pra Bencana (sebelum bencana)
- Pemetaan suatu kondisi wilayah tentang tingkat kerawanan bencana
- Penyelidikan mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat
digunakan dalam perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan
wilayah
- Penguatan ketahanan masyarakat peningkatan dan penyebarluasan informasi
kebencanaan untuk membentuk masyarakat siaga bencana.
- Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi
dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah tersebut
- Sosialisasi memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau
Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya
2. Saat Bencana
Tanggap darurat bencana dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana dilakukan. Hal ini untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman maupun kerentanan pihak yang terancam
bencana yang dilakukan oleh tim tanggap darurat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
• Kondisi medan
• Kondisi bencana
• Peralatan
• Informasi bencana
3. Pasca Bencana
Kegiatan pasca bencana dilakukan setelah terjadi bencana gerakan tanah untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan
• Pemulihan
Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana
dan sarana pada keadaan semula, seperti memperbaiki jalan, listrik, dan air bersih.
• Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana untuk membantu memperbaiki
rumah tinggal, fasilitas umum, dan fasilitas sosial, dan menghidupkan kembali roda perekonomian.
• Rekonstruksi
Rekonstruksi adalah program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan infrastruktur, sosial, dan
ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau lebih dari sebelumnya
Contoh Lokasi Yang Pernah Terjadi Longsor
Desa Tieng, Kejajar Kabupaten Wonosobo. Desa tersebut terletak di lereng Gunung Pakuwojo
pada Januari 2010 terjadi bencana tanah longsor dan setahun kemudian terjadi kembali
bencana longsor pada Desember 2011. Bencana tersebut mengakibatkan korban sebanyak 11
orang meninggal dunia dan beberapa orang banyak yang ditemukan sebagian tubuhnya saja, 7
orang luka berat dan 5 orang luka ringan. Selain itu, banyak juga infrastruktur yang rusak
seperti 13 buah rumah hanyut karena banjir bandang dan 14 rumah rusak berat.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya longsor :
Kondisi lereng gunung Pakuwojo yang terjadi longsor yaitu sebagian besar hutannya sudah
gundul. Bagian tengah lereng gunung tersebut juga sudah dialihfungsikan oleh masyarakat
sekitar menjadi lahan kebun kentang. Sementara lereng gunung Pakuwojo bagian bawah dan
lereng yang agak datar dimanfaatkan warga sekitar menjadi pemukiman yang dinamakan
dusun Sidorejo. Berdasarkan hasil observasi, hampir semua bagian lereng gunung Pakuwojo
dari bagian atas hingga kaki lereng gunung ini tidak dijumpai pohon atau tanaman yang
memiliki akar kuat.
Upaya Mitigasi di Desa Tieng, Kejajar, Wonosobo
1. Mitigasi struktural itu dilakukan dengan mengurangi sudut kemiringan lereng dengan membuat sistem
terasering. Selain itu, pembangunan dinding penahan yang berasal dari batuan dan tanah juga dibangun
untuk mengurangi bencana tanah longsor dan efek yang ditimbulkannya.
2. mitigasi non-struktural, daerah rawan bencana tanah longsor ditandai dengan adanya rambu-rambu.
Mitigasi non-struktural ini juga dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat daerah rawan
tanah longsor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor,
penyebabnya, cara mengurangi dan mengatasi bahaya tanah longsor.
3. Mitigasi bencana yang terakhir yaitu peminimalisasi resiko dengan melakukan penataan ulang dan
pengalihan pemanfaatan lahan berdasarkan bencana tanah longsor yang telah terjadi
Pasca Bencana
Mitigasi bencana yang dilakukan paasca bencana tanah longsor di lereng gunung Pakuwojo yang terletak
di desa Tieng, kecamatan Kejajar, Wonosobo adalah dengan meminta warga masyarakat di daerah tersebut
untuk mengungsi. Warga masyarakat yang rumahnya rusak parah atau ringan dihimbau oleh pemerintah
daerah Wonosobo untuk mengungsi di tempat yang lebih aman seperti di balai desa Tieng. Para warga
masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal ini mengungsi di balai desa tersebut sampai sekitar dua
bulan.
Pengenalan Peta Gerakan Tanah

Zona Gerakan Tanah Sangat Rendah

Zona Gerakan Tanah Rendah

Peta
Zonazona
Gerakan kerentanan
Tanah Menengah
gerakan tanah Propinsi Jateng
(Distamben, 2004)

Anda mungkin juga menyukai