Anda di halaman 1dari 7

GERAKAN TANAH/TANAH LONGSOR

Nome do grupo 1 :

Bernabe Inocencio

Costancio Joanico Nunes

Dulce Neia Freitas

Fransisco

Gilberto Ribeiro de Fàtima

Leonardo P Bada

Faculdade : Engenaria

Departamentu : Petroleo

Semeter : II

UNIVERSIDADE DILI TIMOR-LESTE

ANO LECTIVO 2022


Pengertian gerakan tanah/tanah longsor
Pergerakan tanah adalah salah satu proses perpindahan massa tanah/batuan dengan arah
gerak, mendatar atau miring dari kedudukan semula dikarenakan pengaruh gravitasi,
arus air dan beban luar. Sedangkan longsoran adalah suatu proses perpindahan massa
tanah/batuan dengan arah miring dari kedudukan semula, sehingga terpisah dari massa
yang mantap dikarenakan pengaruh gravitasi dengan jenis gerakan berbentuk rotasi dan
tranlasi.

Menurut (Khadiyanto, 2010) Tanah Longsor adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis
alam untuk mencapai kondisi baru akibat gangguan keseimbangan lereng yang terjadi,
baik secara alamiah maupun akibat ulah manusia.

Jenis-jenis gerakan tanah/tanah longsor

Ada 6 jenis longsoran (Subowo, 2003), yaitu:


a. Longsoran Translasi

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada

bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Gambar 2.1 Longsoran translasi

b. Longsoran Rotasi

Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang

gelincir berbentuk cekung.


Gambar 2.2 Longsoran rotasi

c. Pergerakan Blok

Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang

gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok

batu.

Gambar 2.3 Pergerakan blok

d. Runtuhan Batuan

Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain

bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng

yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar

yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

Gambar 2.4 Runtuhan batuan


e. Rayapan Tanah

Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis

tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir

tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan

ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke

bawah.

Gambar 2.5 Rayapan tanah

f. Aliran Bahan Rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh

air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan

tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah

dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa

sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai disekitar gunungapi.

Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.

Gambar 2.6 Aliran bahan rombakan


Penyiebab gerakan tanah/tanah longsor
Penyebab tanah gerak terdiri dari:
1. Erosi
Penyebab erosi bisa berasal dari berbagai jenis air tanah yang ada, salah satunya adalah
erosi yang ditimbulkan oleh air hujan. Biasanya, pergerakan tanah yang disebabkan oleh
erosi banyak ditemukan di lereng-lereng bukit yang curam.
Hal ini akan menjadi sangat berbahaya apabila terjadi pada saat musim hujan dengan
intensitas yang cukup tinggi. Salah satu pencegahan erosi adalah dengan penanaman
kembali pada tebing yang membahayakan.

2. Tanah Jenuh Air


Tanah seperti ini banyak ditemukan padam macam-macam tanah liat. Tanah ini mampu
menyerap air dengan cepat ini, namun sangat berbahaya ketika musim hujan tiba.
Ketika intensitas hujan tinggi, akan berbanding dengan laju penyerapan tanah yang tinggi
pula. Ketika tanah tersebut mencapai titik jenuhnya, maka ada kemungkinan tanah akan
kehilangan daya penopang. Hal ini menyebabkan bencana berupa gerak atau tanah
ambles.

3. Gempa Bumi
Penyebab pergerakan tanah yang satu ini dikarenakan adanya pergerakan pada lempeng
tektonik bumi. Sebagai salah satu negara yang menjadi pertemuan beberapa lempeng
dunia, Indonesia adalah negara dengan ancaman gempa bumi yang cukup sering.

4. Beban Berlebih
Faktor ini banyak terjadi di perkotaan, terutama kota besar. Ancaman terjadinya
pergerakan tanah akibat beban yang berlebih bisa terjadi, apalagi dengan pembangunan
yang terus berkelanjutan dan tidak mengindahkan aspek alami.
Dampak positive dan negative dari gerakan tanah/tanah longsor
Dampak positive

 Ketika terjadi bencana seperti tanah longsor ini bisa meningkatkan kesadaran diri
supaya tidak terjadi lagi penebangan hutan dan memperluas lahan.

 Meningkatkan kepedulian terhadap korban bencana dan kepedulian terhadap


sesama secara umumnya.

 Menjadikan sikap waspada dan siaga bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang
rawan tehadap tanah longsor.

 Bisa menjadikan motivasi dan penelitian oleh para ahli geologi apa yang bisa
menyebabkan tanah longsor terjadi.

Dampak negative

 Mengakibatkan rumah-rumah masyarakat yang tinggal di area tanah longsor


kehilangan tempat tinggal.

 Mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

 Memutus jalur transportasi ketika tanah longsor menimbun jalanan utama.

 Mengakibatkan perekonomian tersendat di daerah yang terjadi tanah longsor.

 Kerugian bagi Negara karena infrastuktur yang tertimbun oleh tanah longsor, dan
masih banyak lagi dampak-dampak negatif maupun negatif dari terjadinya tanah
longsor.

Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan
berbagai cara mencegah tanah longsor :

1. Jangan Membuat Kolam Atau Sawah Di Atas Lereng. ...


2. Tidak Mendirikan Rumah Di Bawah Tebing. ...
3. Jangan Menebang Pohon Di Sekitar Lereng. ...
4. Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus. ...
5. Tidak Mendirikan Bangunan Di Sekitar Sungai.

Anda mungkin juga menyukai