Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TANAH LONGSOR

OLEH :
KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK :

1. REPA YUNISA

2. YUNISTA LIES ANGGRAINI

3. RATIH

4. REVALIN OKTAVIANI

5. BAGAS RAHMAN DANI

6. DEDI SAPUTRA

7. IHSAN PRAWINATA
SMA NEGERI 1 BUAY SANDANG AJI
TAHUN AJARAN 2023/2024

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir,
kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor. Hal ini disebabkan
karena letak wilayah Indonesia diatas lempeng bumi yang labil dan dilalui oleh dua jalur
pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan
Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang
aktif dan rawan terjadi bencana.
Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang banyak
menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi
dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir di berbagai
daerah yang kerap datang setiap musim hujan.
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk
mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana tsunami dan gunung meletus,
pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata kota dan
kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan
daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

B. Permasalahan
Permasalahan yang ingin saya bahas adalah :
a. Apa bencana alam itu ?
b. Faktor–faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya bencana alam ?
c. Dampak apa yang ditimbulkan dari bencana alam ?
d. Bagaimana cara penanggulangan bencana ?

BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI

A. Bencana Tanah Longsor


Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang merupakan
salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya,
menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan
penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada
tanah/batuan penyusun lereng. yang terjadi karena pergerakan
masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah.

B. Sebab terjadinya tanah longsor


Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-
faktor lainnya yang turut berpengaruh :
· Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan
lereng-lereng yang terlalu curam
· Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
· Gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
yang lemah
· Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu
· Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
· Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.

C. Dampak yang diakibatkan tanah longsor


Dampak yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor adalah korban meninggal dan
hancurnya rumah yang tertimpa longsoran tanah. Dampak negative yang lain yaitu
rusaknya lahan hutan dan pertanian yang berada dilokasi tanah longsor. Akibat longsoran
tanah kadang menutup badan jalan sehingga terhambatnya arus lalu lintas yang
menghubungkan ke wilayah yang lain.

D. Cara penanggulangan bencana tanah longsor


a. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama
lainnya.
b. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
c. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air
tanah. Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari lereng, menghidari air
meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi
drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam
tanah.
d. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
e. Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga
jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).
f. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang
tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar
80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang
lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).
g. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
h. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
i. Pengenalan daerah rawan longsor.
j. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
k. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam
tanah.
l. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction.
m. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
n. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang merupakan salah satu
jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau
keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng
tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan
penyusun lereng. yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-
faktor lainnya yang turut berpengaruh :
· Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan
lereng-lereng yang terlalu curam
· Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
· Gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
yang lemah
· Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu
· Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
· Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.

3.2. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui jenis-
jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya.
Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan
penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup,
korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.
1. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian
lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan.
2. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak
terjadi korban dan kerugian yang besar.
3. Masyarakat pada umumnya harus mengetahui baik melalui Media
Elektronik ( radio, TV dan Internet ) maupun Media Cetak ( buku literature,
surat kabar, majalah ) tentang bencana-bencana yang terjadi dan bagaimana cara
mengatasi atau menyelamatkan diri.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
http://rovicky.wordpress.com/2010/10/18/banjir-bandang-bagaimana-terjadinya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

Anda mungkin juga menyukai