Anda di halaman 1dari 11

MEKANIKA TANAH II

TUGAS 2

KLIPING MATERI TANAH LONGSOR

Disusun oleh :

Argia Mawarni 19173115034

JURUSAN TEKNIK SIPIL (K1-SEMESTER 4)


INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
2019/2020
ISI PEMBAHASAN KLIPING :

1. JUDUL
2. IDE POKOK
3. JENIS BENCANA
4. CARA PENANGGULANGAN
5. KESIMPULAN
6. PENDAPAT
1. JUDUL
2. IDE POKOK

BENCANA TANAH LONGSOR

Bencana yang diakibatkan peristiwa atau serangkaian peristiwa yang


disebabkan oleh alam, seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor, biasa disebut dengan bencana
alam. Di Indonesia, salah jenis bencana alam yang kerap terjadi ialah tanah
longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendefinisikan
tanah longsor sebagai salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,
ataupun percampuran keduanya, yang menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. Sementara
merujuk sumber lain, pengertian tanah longsor ialah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, ataupun campuran
material-material tersebut, yang bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Proses Peristiwa tanah longsor dapat terjadi apabila air yang meresap ke
dalam tanah menyebabkan bobot tanah bertambah, kemudian menembus
sampai ke bidang gelincir, hingga menyebabkannya bergerak keluar lereng.
Apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan maka
terjadilah longsor. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan
dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya
sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan, demikian
dikutip dari laman BPBD DIY. Bencana tanah longsor sering muncul di
musim hujan, setelah musim kering yang menyebabkan permukaan tanah
retak dan berpori. Saat tanah retak, maka air hujan makin mudah meresap ke
bagian dalam tanah, membuat kandungan air dalam tanah menjadi jenuh. Air
yang terakumulasi di dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah
bergerak menuruni lereng. Namun, jika ada banyak pohon maka tanah tidak
mudah bergerak longsor. Maka itu, penghijauan di daerah perbukitan,
pegunungan dan sekitar lereng penting dilakukan.

Sumber : https://tirto.id/apa-itu-tanah-longsor-pengertian-jenis-jenis-proses-
terjadinya-gaF3
3. JENIS TANAH LONGSOR
Jenis-jenis tanah longsor yang umum terjadi setidaknya 6, yakni:
 Longsoran Translasi: gerakan massa tanah dan batuan di tebing
dengan bidang gelincir rata atau bergelombang landai.
 Longsorang Rotasi: gerakan massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir cekung.
 Pergerakan Blok (longsoran translasi blok batu): perpindahan
batuan pada bidang gelincir rata atau lurus.
 Runtuhan batu: batuan atau material yang bergerak ke bawah
dengan jatuh bebas. Biasanya terjadi di lereng terjal, seperti yang
ada di daerah pantai.
 Rayapan tanah: jenis tanah longsor yang lamban bergerak dan
lama. Biasanya dapat diamati saat pohon atau rumah mulai miring
atau retak perlahan ke arah bawah..
 Aliran bahan rombakan: massa tanah bergerak didorong oleh air,
sehingga kecepatan longsor tergantung pada volume air, tekanan
air, dan seberapa miring lerengnya. Dapat diamati pada daerah
aliran sungai di sekitar gunung merapi, saat berlangsung longsoran
lahar dingin.

Agar dapat lebih waspada terhadap jatuhnya korban baik jiwa maupun
harta, maka ada baiknya kita mengenali ciri-ciri daerah yang rentan
mengalami tanah longsor. Selain itu, untuk mengenali kerawanan bencana ini,
jenis-jenis tanah longsor juga perlu diketahui. Berikut ini ciri-ciri kawasan
rawan bencana tanah longsor:

 Umumnya tanah longsor terjadi di wilayah perbukitan dan lereng


gunung dengan kemiringan 20 derajat.
 Lapisan tanah di bagian atas lereng tebal Lahan gundul tidak ada
pepohonan, sehingga lereng terbuka.
 Terdapat retakan tanah di atas lereng dan tebing Sistem saluran air
yang buruk di daerah lereng.
 Ada mata air atau rembesan di tebing, dan didahului oleh longsoran
kecil.
 Adanya bangunan di bagian atas tebing yang menyebabkan beban
berlebihan.
Sumber : https://tirto.id/apa-itu-tanah-longsor-pengertian-jenis-jenis-
proses-terjadinya-gaF3
4. CARA PENANGANAN

Kejadian tanah longsor seringkali terjadi di beberapa daerah di Indonesia


dan tak sedikit korban yang tewas karenanya. Badan Penanggulangan Bencana
sudah sering melakukan upaya penanggulangan tanah longsor, namun kita
tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi. Indonesia mempunyai rekor
masalah bencana longsor salah satu yang terbesar adalah longsor di
Banjarnegara pada 2015 kemarin. Inilah sebabnya perlu dilakukan upaya dan
strategi penanggulangan tanah longsor antara lain adalah dengan:

 Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang


rawan terjadi tanah longsor.

 Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan


terasering di kawasan lereng.Menjaga drainese lereng yang baik untuk
menghindarkan air mengalir dari dalam lereng keluar lereng.

 Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah


penyebab longsor.

 Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak


tanam yang tidak terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman
pendek yang bisa menjaga drainase air.

 Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah
upaya penting yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman
bencana bisa merenggut nyawa dan kerugian yang besar.

 Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan


menciptkan alat-alat pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan
longsor di daerah-dareh longsor.

 Peringatan sebelum longsor bisa dilakukan kepada warga untuk


melakukan tindakan mitigasi bencana.
Upaya penanggulangan tanah longsor seperti halnya banjir, harus terintegrasi
antara tindakan masyarakat yang bermukim di area rawan longsor dengan
pemerintah setempat.

Sumber : https://bpbd.wonogirikab.go.id/upaya-penanggulangan-bencana-
longsor/
5. KESIMPULAN

Biasanya terjadi di lereng terjal, seperti yang ada di daerah


pantai. Dapat diamati pada daerah aliran sungai di sekitar gunung
merapi, saat berlangsung longsoran lahar dingin. Agar dapat lebih
waspada terhadap jatuhnya korban baik jiwa maupun harta, maka ada
baiknya kita mengenali ciri-ciri daerah yang rentan mengalami tanah
longsor. Selain itu, untuk mengenali kerawanan bencana ini, jenis-jenis
tanah longsor juga perlu diketahui. Lapisan tanah di bagian atas lereng
tebal Lahan gundul tidak ada pepohonan, sehingga lereng
terbuka. Terdapat retakan tanah di atas lereng dan tebing Sistem saluran
air yang buruk di daerah lereng. Ada mata air atau rembesan di tebing, dan
didahului oleh longsoran kecil. Adanya bangunan di bagian atas tebing
yang menyebabkan beban berlebihan.
Kejadian tanah longsor seringkali terjadi di beberapa daerah di
Indonesia dan tak sedikit korban yang tewas karenanya. Badan
Penanggulangan Bencana sudah sering melakukan upaya penanggulangan
tanah longsor, namun kita tidak tahu kapan bencana itu akan
terjadi. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan
tanah penyebab longsor. Warning system atau teknologi peringatan
bencana longsor dengan menciptkan alat-alat pendeteksi pergerakan tanah
yang berisiko akan longsor di daerah-dareh longsor.
Upaya penanggulangan tanah longsor seperti halnya banjir, harus
terintegrasi antara tindakan masyarakat yang bermukim di area rawan
longsor dengan pemerintah setempat.
6. PENDAPAT

Dengan kenyataan bahwa longsor menjadi salah satu bencana yang banyak
terjadi di negara kita, serta kecenderungannya yang diperkirakan akan terus
meningkat akibat tiga faktor yang telah dijelaskan, tentu saja menjadi
tantangan tersendiri bagi para pengelola daerah di negara kita. Para pengelola
daerah dituntut untuk mampu menelurkan sejumlah kebijakan antisipatif
terhadap risiko bencana longsor. Tujuannya, demi meminimalisir
kemungkinan jatuhnya korban dan kerugian lebih besar.

Jangan sampai kebijakan yang terkait risiko longsor hanyalah paket reaktif
jangka pendek, yang muncul setelah bencana datang. Setelah menimbulkan
banyak korban beserta kerugian cukup besar. Oleh sebab itu, para kepala
daerah beserta jajarannya diharapkan dapat lebih tanggap menggulirkan
kebijakan-kebijakan strategis yang sifatnya antisipatif guna mencegah
kemungkinan munculnya bencana longsor.

Pengetatan perizinan pembangunan di kawasan rawan bencana longsor dan


adanya sistem tata ruang yang jelas dan tegas, harus selalu menjadi bagian tak
terpisahkan dari paket kebijakan strategis-antisipatif. Dengan begitu, risiko
longsor dapat diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai