TUGAS 2
Disusun oleh :
1. JUDUL
2. IDE POKOK
3. JENIS BENCANA
4. CARA PENANGGULANGAN
5. KESIMPULAN
6. PENDAPAT
1. JUDUL
2. IDE POKOK
Proses Peristiwa tanah longsor dapat terjadi apabila air yang meresap ke
dalam tanah menyebabkan bobot tanah bertambah, kemudian menembus
sampai ke bidang gelincir, hingga menyebabkannya bergerak keluar lereng.
Apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan maka
terjadilah longsor. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan
dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya
sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan, demikian
dikutip dari laman BPBD DIY. Bencana tanah longsor sering muncul di
musim hujan, setelah musim kering yang menyebabkan permukaan tanah
retak dan berpori. Saat tanah retak, maka air hujan makin mudah meresap ke
bagian dalam tanah, membuat kandungan air dalam tanah menjadi jenuh. Air
yang terakumulasi di dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah
bergerak menuruni lereng. Namun, jika ada banyak pohon maka tanah tidak
mudah bergerak longsor. Maka itu, penghijauan di daerah perbukitan,
pegunungan dan sekitar lereng penting dilakukan.
Sumber : https://tirto.id/apa-itu-tanah-longsor-pengertian-jenis-jenis-proses-
terjadinya-gaF3
3. JENIS TANAH LONGSOR
Jenis-jenis tanah longsor yang umum terjadi setidaknya 6, yakni:
Longsoran Translasi: gerakan massa tanah dan batuan di tebing
dengan bidang gelincir rata atau bergelombang landai.
Longsorang Rotasi: gerakan massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir cekung.
Pergerakan Blok (longsoran translasi blok batu): perpindahan
batuan pada bidang gelincir rata atau lurus.
Runtuhan batu: batuan atau material yang bergerak ke bawah
dengan jatuh bebas. Biasanya terjadi di lereng terjal, seperti yang
ada di daerah pantai.
Rayapan tanah: jenis tanah longsor yang lamban bergerak dan
lama. Biasanya dapat diamati saat pohon atau rumah mulai miring
atau retak perlahan ke arah bawah..
Aliran bahan rombakan: massa tanah bergerak didorong oleh air,
sehingga kecepatan longsor tergantung pada volume air, tekanan
air, dan seberapa miring lerengnya. Dapat diamati pada daerah
aliran sungai di sekitar gunung merapi, saat berlangsung longsoran
lahar dingin.
Agar dapat lebih waspada terhadap jatuhnya korban baik jiwa maupun
harta, maka ada baiknya kita mengenali ciri-ciri daerah yang rentan
mengalami tanah longsor. Selain itu, untuk mengenali kerawanan bencana ini,
jenis-jenis tanah longsor juga perlu diketahui. Berikut ini ciri-ciri kawasan
rawan bencana tanah longsor:
Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah
upaya penting yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman
bencana bisa merenggut nyawa dan kerugian yang besar.
Sumber : https://bpbd.wonogirikab.go.id/upaya-penanggulangan-bencana-
longsor/
5. KESIMPULAN
Dengan kenyataan bahwa longsor menjadi salah satu bencana yang banyak
terjadi di negara kita, serta kecenderungannya yang diperkirakan akan terus
meningkat akibat tiga faktor yang telah dijelaskan, tentu saja menjadi
tantangan tersendiri bagi para pengelola daerah di negara kita. Para pengelola
daerah dituntut untuk mampu menelurkan sejumlah kebijakan antisipatif
terhadap risiko bencana longsor. Tujuannya, demi meminimalisir
kemungkinan jatuhnya korban dan kerugian lebih besar.
Jangan sampai kebijakan yang terkait risiko longsor hanyalah paket reaktif
jangka pendek, yang muncul setelah bencana datang. Setelah menimbulkan
banyak korban beserta kerugian cukup besar. Oleh sebab itu, para kepala
daerah beserta jajarannya diharapkan dapat lebih tanggap menggulirkan
kebijakan-kebijakan strategis yang sifatnya antisipatif guna mencegah
kemungkinan munculnya bencana longsor.