Anda di halaman 1dari 4

Mitigasi Bencana Tanah Longsor

A. Pengertian Bencana
Bencana merupakan suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa,
harta dan mengganggu tatanan kehidupan. Banyaknya peristiwa bencana yang terjadi di
Indonesia dan menimbulkan korban jiwa serta kerugian harta benda yang besar
membutuhkan manajemen bencana yang baik. Berdasarkan data statistik di Indonesia
sampai dengan Juli 2017, korban jiwa mencapai 1.481 orang meninggal akibat bencana.
Manajemen bencana perlu dilakukan dan dipahami oleh semua kalangan meliputi
pemerintah, masyarakat dan tenaga kesehatan. Manajemen bencana terdiri dari Pra
Bencana, Saat Bencana dan Pasca Bencana. Mitigasi merupakan bagian dari pra bencana
yang memiliki peran dalam pengurangan resiko bencana, mencegah dan mengurangi jumlah
korban ketika bencana terjadi.
B. Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan bencana alam geologi yang diakibatkan oleh gejala alam
geologi maupun tindakan manusia dalam mengelola lahan. Dampak dari bencana ini sangat
merugikan, baik dari segi lingkungan maupun sosial ekonomi (BNPB, 2008). Tanah longsor
terjadi karena adanya gerakan tanah sebagai akibat dari bergeraknya masa tanah atau batuan
yang bergerak di sepanjang lereng atau diluar lereng karena faktor gravitasi. Kekuatan
gravitasi yang dipaksakan pada tanah-tanah miring melebihi kekuatan memecah kesamping
yang mempertahankan tanah-tanah tersebut pada posisinya.
C. Prinsip Pencegahan dan Mitigasi Bencana
Prinsip-prinsip penanggulangan bencana menurut UU No. 24 tahun 2007 adalah cepat
dan tepat; prioritas; koordinasi dan keterpaduan; berdaya guna dan berhasil guna;
transparansi dan akuntabilitas; kemitraan; pemberdayaan; nondiskriminatif; dan
nonproletisi.
D. Jenis-Jenis Tanah Longsor
Tanah longsor sendiri di bedakan menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Longsoran Translasi: Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir berbentuk rata ataumenggelombang landai.
2. Longsoran Rotasi: Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan
pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok: Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada
bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi
blok batu.
4. Runtuhan Batu: Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material
lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng
yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang
jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanah: Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.
Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir
tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini
bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakan: Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah
bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng,
volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang
lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa
sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran
tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
E. Cara Meminimalisir Kerugian Akibat Tanah Longsor
1. Rencanakan pengembangan system peringatan dini di daerah rawan bencana
2. Penyebarluasan informasi bencana Gerakan tanah melalui berbagai media dan
cara sehingga bisa diterima masyarakat, baik secara formal maupun non formal
3. Hindari melakukan penggalian pada daerah bawah lereng terjal yang akan
mengganggu kestabilan lereng sehingga mudah longsor
4. Hindari membuat pencetakan sawah baru atau kolam pada lereng yang terjal
sehingga mengakibatkan tanah mudah bergerak
5. Budidayakan tanaman pertanian, shingga perkebunan yang sesuai dengan azas
pelestarian lingkungan dan kestabilan lereng
6. Hindari bermukim atau mendirikan bangunan di tepi sungai
F. Pencegahan Tanah Longsor
Kejadian tanah longsor seringkali terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan tak sedikit
korban yang tewas karenanya. Badan Penanggulangan Bencana sudah sering melakukan
upaya penanggulangan tanah longsor, namun kita tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi.
Indonesia mempunyai rekor masalah bencana longsor salah satu yang terbesar adalah
longsor di Banjarnegara pada 2015 kemarin. Inilah sebabnya perlu dilakukan upaya dan
strategi penanggulangan tanah longsor antara lain adalah dengan:
1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi
tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di
kawasan lereng
3. Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam
lereng keluar lereng
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab longsor
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tidak
terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga drainase
air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah upaya penting
yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut nyawa dan
kerugian yang besar.
7. Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan menciptkan alat-
alat pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan longsor di daerah-dareh longsor.
Peringatan sebelum longsor bisa dilakukan kepada warga untuk melakukan tindakan
mitigasi bencana.
Daftar Pustaka

Suwaryo, P. A. W., & Yuwono, P. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat


pengetahuan masyarakat dalam mitigasi bencana alam tanah longsor. URECOL, 305-314.

Sulistyo, B. (2016). Peranan sistem informasi geografis dalam mitigasi bencana tanah longsor.
In Presntasi Seminar Nasional Mitigasi Bencana Dalam Perencanaan Pengembangan Wilayah,
Maret Bengkulu.

Hamida, F. N., & Widyasamratri, H. (2019). Risiko kawasan longsor dalam upaya mitigasi
bencana menggunakan sistem informasi geografis. Pondasi, 24(1), 67-89.

Nurjanah, S., & Mursalin, E. (2022). Pentingya Mitigasi Bencana Alam Longsor Lahan: Studi
Persepsi Mahasiswa. Jurnal Basicedu, 6(1), 515-523.

https://bpbd.wonogirikab.go.id/2019/02/22/upaya-penanggulangan-bencana-longsor/

http://bpbd.jogjaprov.go.id/berita/mitigasi-bencana-tanah-longsor-1

Anda mungkin juga menyukai