Anda di halaman 1dari 10

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR

Oleh
‘Magfira Biki’
Nim: 841415181. Kelas: C. Semester: 7
Mahasiswa Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

A. TANAH LONGSOR
1. Defisini Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut,
bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Gambar 1.1 Tanah Longsor


2. Proses Terjadinya Tanah Longsor
Proses terjadinyatanah longsor :
Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air
tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai
bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di
atasnya akan bergerakmengikuti lereng dan keluar lereng.

1
3. Jenis-jenis Tanah Longsor
a. Longsoran Translasi

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan


pada bidang gelincir berbentuk rata ataumenggelombang landai.
b. Longsoran Rotasi

Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada


bidang gelincir berbentuk cekung.
c. Pergerakan Blok

Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerakpada


bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebutjuga
longsoran translasi blok batu.
d. Runtuhan Batu

2
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material
lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas.Umumnya terjadi
pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah
pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan
yang parah.
e. Rayapan Tanah

Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergeraklambat.


Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenistanah longsor
ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktuyang cukup lama
longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon,
pohon, atau rumah miring ke bawah.
f. Aliran Bahan Rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerakdidorong


oleh air. Kecepatan aliran tergantung padakemiringan lereng,
volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi
di sepanjang lembah danmampu mencapai ratusan meter jauhnya.
Di beberapa tempatbisa sampai ribuan meter seperti di daerah
aliran sungai disekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan
korban cukup banyak.

3
4. Pencegahan Bencana Tanah Longsor
a. Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di
dekat pemukiman.Buatlah terasering (sengkedan) ada lereng yang terjal
bila membangun permukiman.

b. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk
kedalam tanah melalui retakan. Jangan melakukan penggalian di bawah
lereng terjal.

c. Jangan menebang pohon di lereng. Jangan membangun rumah di bawah


tebing.

d. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal. Pembangunan


rumah yang benar di lereng bukit.

e. Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. Pembangunan


rumah yang salah di lereng bukit.

4
f. Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. Jangan mendirikan rumah
di tepi sungai yang rawan erosi.

B. MITIGASI BENCANA
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP
No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).
Sedangkan menurut Coppola (dalam Kusumasari, 2014: 23)
Mitigasi merupakan sebuah langkah yang diambil secara independen dari
situasi darurat. menjelaskan bahwa ada dua jenis mitigasi yaitu:
1. Mitigasi structural
Mitigasi structural didefinisikan sebagai usaha pengurangan risiko
yang dilakukan melalui pembangunan atau perubahan lingkungan fisik
melalui penerapan solusi yang dirancang. Upaya ini mencakup
ketahanan konstruksi, langkah-langkah pengaturan, dan kode
bangunan, relokasi, modifikasi struktur, konstruksi tempat tinggal
masyarakat, konstruksi pembatas atau sistem pendeteksi, modifikasi
fisik, sistem pemulihan, dan penanggulangan infrastruktur untuk
keselamatan hidup.
2. Mitigasi non struktural
Mitigasi non struktural meliputi pengurangan kemungkinan atau
konsekuensi risiko melalui modifikasi proses-proses perilaku manusia

5
atau alam, tanpa membutuhkan penggunaan struktur yang dirancang.
Di dalam teknik ini terdapat langkah-langkah regulasi, program
pendidikan, dan kesadaran masyarakat, modifikasi fisik non struktural,
modifikasi perilaku, serta pengendalian lingkungan.

C. MITIGASI BENCANA ALAM TANAH LONGSOR


Mitigasi bencana alam tanah longsor memiliki beberapa tahapan sebagai
berikut :
1. Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam
geologi disuatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau
pemerintah kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk
melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari bencana
2. Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana,
sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penanggulangannya.
3. Pemantauan
Pemantauan dilakukan didaerah rawan bencana, pada daerah strategis
secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya,
oleh pengguna masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
4. Sosilisasi
Memeberikan pemahaman kepada pemerintah provinsi/ Kabupaten/
Kota atau masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan
akibat yang ditimbulkannya. Sosialisasi di lakukan dengan berbagai
cara antra lain : Mengirim poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga
disosialisasikan secara langsung pada masyarakat dan aparat
pemerintah.
5. Pemeriksaan Bencana Tanah Longsor
Bertujuan untk mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi
bencana dan tatacara penanggulangan bencana disuatu daerah yang
terlanda bencana tanah longsor.

6
Setelah Kita mengetahui tahapan mitigasi kita juga harus tau apa yang kita
akan kalkukan ketika sebelum, saat, dan sesudah terjadi tanah longsor.
1. Tindakan Yang Dilakukan Sebelum Terjadi Tanah Longsor
a. Tidak membangun rumah didaerah rawan longsor

b. Melakukan penanaman pohon-pohon pada daerah-daerah miring


yang memiliki akar kuat, seperti bambu dan akar wangi.

c. Membangun tembok penahan atau batu-batu (bronjong) lereng


yang rawan longsor.

7
d. Waspada akan curah hujan yang tinggi

e. Simak informasi dari radio mengenai curah hujan dan kemung-


kinan terjadi tanah longsor.

2. Tindakan Yang Dilakukan Saat Terjadi Tanah Longsor


Segera menyelamatkan diri dengan keluar dari rumah jika ada suara
bergemuruh setelah hujan lebat.

3. Tindakan Yang Dilakukan Pasca Terjadi Bencana Tanah Longsor


a. Menyelamatkan korban secepatnya kedaerah yang lebih aman.
b. Menyelamatkan tempat penampunga sementara seperti tenda-
tenda, menyediakan dapur umum, menyediakan air bersih dan
sarana kesehatan.

8
c. Memperbaiki infrastruktur
d. Merelokasi warga ketempat yang lebih aman
e. Melaporkan kerusakan dan kerugian harta benda kepada pihak
berwenang.
f. Tanami kembali daerah yang bekas longsor atau daerah sekitarnya
untuk menghindari erosi yang telah merusak lapisan tanah.
g. Perhatikan terjadinya longsor susulan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Setyo A, Muthar. Tanah Longsor: Analisis-Prediksi-Mitigasi. Universitas


Muhamadiyah: Yogyakarta.

Arifianti Yukni (2016). Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media


Pembelajaran Bencana Sejak Dini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi, Badan Geologi : Bandung.

Dr. Ir. H. Erizal, MAgr. Mengenal Tanah Longsor Dan Mitigasinya. Di akses
pada tanggal 10 November 2018.

Sukresno (2009). Teknik Mitigasi Banjir Dan Tanah Longsor. Tropenbos


International Indonesia Programme : Balikpapan.

Muthar Agus. Mitigasi Bencana Tanah Longsor. On Prezi.


https://prezi.com>mitigasi-bencana-tanah-longsor/ Di akses pada tanggal
10 november 2018.

10

Anda mungkin juga menyukai