Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO TGF

TANAH LONGSOR DI DESA CIHANJUANG, SUMEDANG TAHUN 2021


Guna untuk memenuhi tugas Keperawatan Bencana

Dosen Pengampu :
Ns. Ronny Basirun Simatupang, S.Kep. M.Si

Disusun Oleh :

Dinda Noviyanti 1810711007


Rizki Nur Azizah 1810711033
Nada Tasya Anggini 1810711056
Renasti Pratiwi 1810711061
Kania Cherrymoon 1810711067
Zahra Amanda N. 1810711092
Annisa Nabilla 1810711098
Karina Oktaviyadi 1810711101
Niken Dwi P. 1810711104
Nur Sari Dewi 1810711105

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA

2021
A. Kasus Bencana
1. Peta lokasi
Desa Cihanjuang memiliki luas wilayah keseluruhan sebesar 169,64 hektar. Luas
wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa peruntukan seperti sebagai lahan
pertanian, pemukiman dan penggunaan lainnya. Secara geografis lokasi ini berada pada
koordinat 6° 57' 20,1096" LS dan 107° 49' 3,81" BT.

2. Lokasi gerakan tanah


Lokasi gerakan tanah di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten
Sumedang sebelum kejadian yang diambil dari Foto Citra Satelit Google Earth pada
tanggal 26 Juli 2020 (atas) dan lokasi gerakan tanah setelah kejadian yang diambil
menggunakan Drone PVMBG – Badan Geologi pada tanggal 10 Januari 2021
(bawah).

3. Proses Terjadinya Bencana Longsor


Ada beberapa faktor pemicu terjadinya longsor, seperti
1. cuaca
2. kondisi geologi
3. pemanfaatan lahan
Berdasarkan analisis BMKG, tanah longsor terjadi saat kondisi hujan lebat di wilayah
desa cihanjuang. Hasil pemantauan cuaca menunjukkan pertumbuhan awan hujan
cukup intens 1-2 jam sebelum terjadi tanah longsor, fenomena ini memicu hujan
sangat lebat dalam waktu singkat.
Kepala bidang mitigasi gerakan tanah pusar, vulkano dan bencana geologi,
menjelaskan peristiwa tanah longsor cihanjuang tidak terlepas dari kondisi geologi
wilayah tersebut. Hasil yang ditemukan, kawasan cimanggung merupakan zona
kerentanan gerakan tanah pada kategori sedang hingga tinggi.
Daerah terdampak merupakan wilayah yang mudah terinfiltrasi air, kemudian adanya
indikasi tanah urukan di beberapa lokasi kejadian. Lokasi kejadian merupakan
morfologi tapal kuda dan merupakan indikator alur air, dimana drainase pemukiman
mengarah di kawasan longsor. Tebalnya lapisan tanah lolos air serta kondisi lereng
yang minim vegetasi berakar kuat dan tanpa perkuatan lereng menyebabkan potensi
tanah longsor semakin tinggi.
Tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten
Sumedang, Provinsi Jawa Barat, kembali terjadi pada Sabtu malam (9/1), sekitar
19.30 WIB. Sebelumnya longsor telah terjadi di sekitar kawasan tersebut pada pukul
16.00 waktu setempat. Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi
tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan
evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama.

B. Jenis Bencana
1. Longsoran Translansi
Ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai.
2. Longsoran Rotasi
Bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok
Perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke
bawah dengan cara jatuh bebas.
5. Rayapan Tanah
Pergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah
longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor
jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring
ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakan
Terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran
tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis
materialnya.
Pada kasus ini jenis bencana yang terjadi adalah Tanah Longsor Akibat Aliran Bahan
Rombakan dimana sering terjadi di daerah aliran sungai. Kepala Bidang Mitigasi Gerakan
Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Agus Budiarto menjelaskan daerah
terdampak merupakan wilayah yang mudah terinfiltrasi air, kemudian adanya indikasi tanah-
tanah urukan di beberapa lokasi. Tebalnya lapisan tanah lolos air serta kondisi lereng yang
minim vegetasi berakar kuat membuat potensi risiko tanah longsor menjadi semakin tinggi.
Sementara wilayah terdampak tanah longsor di Cimanggung termasuk dalam daerah aliran
sungai (DAS) Citarum.

C. Dampak dan Potensi yang ditimbulkan


D. Kondisi yang terjadi setelah longsor

1. Kondisi psikososial
Kondisi psikososial pasca longsor seperti stress berlebih karena kehilangan harta
benda maupun mata pencaharian, cemas serta trauma psikis khususnya anak-anak
yang tinggal di pengungsian
2. Kondisi sosial ekonomi
Longsor memberikan dampak pada kegiatan aktivitas masyarakat maupun
pemerintah dari sisi sector perdagangan,perkebunan dll. Hal ini tentunya
berdampak pada kondisi sosial ekonomi masyarakat
3. Kondisi kesehatan
Pasca longsor tentunya banyak daerah yang terkena reruntuhan, dan beberapa
korban tertimpa reruntuhan sehingga menimbulkan masalah Kesehatan dan
memakan korban jiwa
4. Kondisi lingkungan dan sanitasi
Setelah longsor lingkungan menjadi kotor, dan jumlah air berkurang. Sehingga
banyak masyarakat yang terdampak longsor kekurangan air bersih, untuk aktivitas
sehari-hari seperti tempat mandi, BAB BAK, minum, dan mencuci.
5. Kondisi sarana dan prasarana
Pasca longsor juga berdampak pada rusaknya sarana prasarana seperti rusaknya
fasilitas, Pendidikan, sektor-sektor pemerintahan dan terhambatnya transportasi di
daerah yang terdampak longsor.
E. Sektor yang berperan
1. Pemerintahan Kab. Sumedang
 Mengerahkan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi yang dibantu
oleh Kementerian PUPR yang mendapatkan perintah langsung dari
Presiden Jokowi untuk meninjau langsung dan membantu menyiapkan
strategi dalam penanganan bencana alam di Desa Cihanjuang (Kencana,
2021).
 Mendirikan tempat pengungsian sebagai penanganan jangka pendek
 Memastikan pelaksanaan protokol kesehatan serta memperhatikan
kesehatan para pengungsi dengan menyediakan vitamin-vitamin yang
dibutuhkan dan yang tidak kalah pentingnya, yaitu menyediakan wifi
untuk kelancaran aktivitas sehari-hari para pengungsi
 Menyediakan hunian sementara yang akan ditanggung biayanya dan
menyediakan rusun
 Merencanakan 2 skema untuk membangun lahan relokasi korban tanah
longsor sebagai hunian permanen para korban
 Melakukan berbagai upaya mitigasi agar bencana tersebut dapat dihindari
 Dibantu oleh Kementerian PUPR akan berkoordinasi dengan instansi-
instansi terkait, seperti Badan Geologi dan Kementerian ESDM
penguatan struktur tanah pada kawasan Desa Cihanjuang yang
berkategori zona merah atau rawan bencana tanah longsor.
 Penanaman vegetasi pada daerah rawan longsor dengan menggunakan
metode Bioengineering.
2. BPBD & BNPB
i. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana tanah longsor, baik mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat,
rehabilitasi, dan rekonstruksi, secara adil dan merata. 
ii. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan dan penyelenggaraan
penanggulangan bencana tanah longsor berdasarkan peraturan perundang-
undangan, seperti pedoman tetap yang harus dilakukan dalam bencana
longsor
iii. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta wilayah rawan
bencana tanah longsor
iv. Mengoordinasikan kegiatan penanggulangan bencana tanah longsor
dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, LSM, hingga
masyarakat

3. BASARNAS
a) Perumusan dan penetapan norma, standar, prosedur, kriteria, serta persyaratan
dan prosedur perizinan dan/atau rekomendasi penyelenggaraan operasi
pencarian dan pertolongan.
b) Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan standarisasi siaga, latihan, dan
pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.
c) Perumusan dan penetapan kebutuhan siaga, latihan, dan pelaksanaan operasi
pencarian dan pertolongan.
d) Koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan,
pembinaan tenaga dan potensi, sarana dan prasarana dan sistem komunikasi.
e) Pengembangan dan pelaksanaan sistem informasi dan komunikasi pencarian
dan pertolongan.
4. Tim Reaksi Cepat
Tugas :
 Bertugas melakukan pengkajian secara cepat dan tepat dilokasi bencana
dalam waktu tertentu, untuk mengidentifikasi cakupan lokasi bencana,
jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi
pelayanan umum dan pemerintahan, serta kemampuan sumber daya alam
maupun buatan
 Memberikan saran yang tepat dalam upaya penanganan bencana, dengan
tugas tambahan membantu SATKORLAK PB/BPBD Provinsi/ SATLAK
PB/BPBD Kabupaten/Kota untuk mengkoordinasikan sektor yang terkait
dalam penanganan darurat bencana.
Fungsi :
 Melaksanakan pengkajian awal segera setelah terjadi bencana, pada saat
tanggap darurat.
 Membantu SATKORLAK PB/BPBD Provinsi/SATLAK PB/BPBD
Kabupaten/Kota
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara periodik kepada Kepala BNPB
dengan tembusan atasan langsung anggota Tim dari sektor terkait dan
SATKORLAK PB/BPBD Provinsi/SATLAK PB/BPBD Kabupaten/Kota

F. Data kematian/meninggal, orang hilang, korban luka


Korban tewas sebanyak 16 orang, 24 orang dalam pencarian, 25 orang mengalami
luka-luka.

G. Fasilitas di daerah tersebut


1. Posko Pengungsian
Pemerintah Kabupaten Sumedang mendirikan tempat pengungsian sebagai
penanganan jangka pendek. Pemerintah membagi Tempat Pengungsian ke dalam
3 Zona :
 Zona pertama berada di SDN Cipareuag
 Zona kedua berada di Taman Burung
 Zona ketiga berada di SD Azzahra
Dengan total jumlah pengungsi pada ketiga zona tersebut, yaitu sebesar 314 KK
dan 1.126 jiwa.
Setiap tenda-tenda pengungsian telah disediakan berbagai kebutuhan para
pengungsi, seperti :
 Makanan (Dapur Umum)
 Air bersih dan Sanitasi
 Pakaian
 Obat-obatan dan Vitamin
 Kebutuhan WIFI
Di masa pandemic, Pemerintah Kabupaten Sumedang tetap memastikan
pelaksanaan protokol kesehatan serta memperhatikan kesehatan para pengungsi.

2. Pos Ramah Perempuan dan Anak


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)  kerjasama
dengan stakeholder di daerah untuk membangun Pos Ramah Perempuan dan Anak
(PRPA).
PRPA yang ada di lokasi pengungsian menyediakan :
 Layanan pengaduan
 Menyediakan pemenuhan Kebutuhan Spesifik bagi perempuan dan anak, di
antaranya berupa popok bayi dan dewasa, pembalut, bubur bayi, susu,
makanan dan vitamin tambahan, kit hygiene, peralatan mandi, dan sejumlah
buku dan permainan anak.
 Dukungan psikososial bagi perempuan dan anak
 Dukungan spesifik berupa pemberdayaan bagi perempuan Dengan
memberikan dukungan bagi perempuan pasca bencana khususnya perempuan
yang menjadi kepala keluarga, (Sesuai data terdapat 24 perempuan kepala
keluarga)

3. Fasilitas Kesehatan yang menangani korban Tanah Longsor Sukabumi


Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang membuka posko pelayanan 24 jam dalam
masa tanggap darurat penanganan longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang,
Kecamatan Cimanggung. Sekretaris Dinkes Sumedang, Uyu Wahyudin
mengatakan, posko kesehatan 24 jam dipusatkan di Puskesmas Sawahdadap.
Ketika ada pasien yang memerlukan penanganan lanjutan misalnya harus dirujuk,
pihaknya juga sudah melakukan koordinasi rujukan dengan Rumah Sakit terdekat.
Rumah Sakit terdekat tersebut seperti RSU Sumedang dan RSUD Cicalengka

Sumber:
BNPB. Beragam Faktor Pemicu Bencana Longsor Sumedang Awal Januari.
https://bnpb.go.id/berita/beragam-faktor-pemicu-bencana-longsor-sumedang-awal-januari .
Diakses pada 13 Oktober 2021
BNPB. Longsor Kembali Terjadi, Sebanyak 11 Warga Sumedang Meninggal Dunia.
https://bnpb.go.id/berita/longsor-kembali-terjadi-sebanyak-11-warga-sumedang-meninggal-
dunia. Diakses pada 13 Oktober 2021
Haniya, D. F. (2021). UPAYA PEMERINTAH DALAM MENANGANI BENCANA ALAM
TANAH LONGSOR Studi Kasus di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten
Sumedang. Dialogue : Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 3(1), 43-
54. https://doi.org/10.14710/dialogue.v3i1.11391
Longsor Sumedang, Menteri Bintang Bangun Pos Ramah Perempuan dan Anak - Kerja
Hasil. Kerja Hasil. (2021). Retrieved 13 October 2021, from https://kerjha.com/longsor-
sumedang-menteri-bintang-bangun-pos-ramah-perempuan-dan-an.
https://sumedangkab.go.id/berita/detail/dinkes-buka-posko-24-jam-tangani-bencana-longsor
https://nasional.tempo.co/read/806158/tanah-longsor-di-5-dusun-di-kawasan-sumedang-3-
orang-meninggal

Anda mungkin juga menyukai