Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MITIGASI BENCANA LONGSOR

OLEH :

KELOMPOK : 7

HUDRI : P00320019016

CYNDI CHANTIKA NUR : P00320019009

EMI HIDAYAH : P00320019012

ISMI AZIAZAH : P00320019018

ANDI NURATIFA : P00320019002


KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “Bencana
Mitigasi Bencana Pesisir” sebagai tugas dari mata kuliah Wawasan Kemaritiman. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Walau telah berusaha semaksimal mungkin, saya merasa bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan masukan berupa keritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Untuk itu saya ucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1. Latar Belakang....................................................................................................................4

2. Rumusan Masalah...............................................................................................................4

3.Tujuan..................................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

1. Pengertian longsor..............................................................................................................5

2. Penyebab terjadinya longsor...............................................................................................5

3. Mengidentifikasi Daerah Rawan Longsor..........................................................................6

4. Upaya Mitigasi Bencana Longsor.......................................................................................6

BAB III.......................................................................................................................................8

PENUTUP..................................................................................................................................8

1. Kesmpulan..........................................................................................................................8

2. saran....................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau- pulau
kecil dan pantai terpanjang di dunia. Karena kondisi geografis dan geologisnya,
pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di Indonesia berpotensi mengalami bencana alam
yang merupakan salah satu atau kombinasi dari gempa bumi tektonik, tsunami, angin
topan/badai, banjir, gunung berapi dan tanah longsor, maupun oleh faktor non alam
seperti berbagai akibat kegagalan teknologi dan ulah manusia. Masalah Indonesia
merupakan salah satu negara yang sering dilanda bencana, terutama bencana gempa
bumi, tsunami, banjir, dan letusan gunung berapi. Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis
yang memungkinkan terjadinya bencana. Baik yang disebabkan oleh faktor alam,
faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang
dalam kedaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

Berdasarkan potensi ancaman bencana dan tingkat kerentanan yang ada, maka
dapat diperkirakan risiko bencana yang akan terjadi di wilayah Indonesia tergolong
tinggi. Risiko bencana pada wilayah Indonesia yang tinggi tersebut disebabkan oleh
potensi bencana yang dimiliki wilayah-wilayah tersebut yang memang sudah tinggi.
Ditambah dengan tingkat kerentanan yang tinggi pula. Sementara faktor lain yang
mendorong semakin tingginya risiko bencana adalah menyangkut pilihan masyarakat.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tanah longsor ?
2. Apa penyebab terjadinya longsor ?
3. Mengidentifikasi daerah rawan longsor ?
4. Upaya mitigasi bencana longsir ?

3. Tujuan
Untuk mengetahui daerah rawan lonsor di indonesia dan untuk mengetahui
mitigasi bencana daerah rawan longsor
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian longsor
Longsor merupakan suatu gerakan tanah dimana suatu masa tanah, batu, dan
material campuran yang bergerak di sepanjang lereng gunung terutama di wilayah
pulau-pulau kecil. Bencana longsor di Indonesia tersebar mengikuti penyebaran jalur
gempa, patahan dan sebaran gunung api baik gunung api aktif maupun tidak aktif.
Karena daerah tesebut bergunung-gunung berlereng terjal dengan batuan yang
umumnya kurang kuat dan tanah penutupnya lembek dan tebal sehingga berpotensi
untuk terjadi longsor terutama bila terjadi hujan dan gempa.Penyebab terjadinya tanah
longsor karena faktor alam seperti hujan, kondisi geologi dan kondisi topografi serta
dipicu oleh ulah manusia. Tanah longsor umumnya terjadi selama dan sesudah hujan
lebat selama 10 jam.

2. Penyebab terjadinya longsor


Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi
suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh:

1. erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-


sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam

2. Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang


diakibatkan hujan lebat

3. gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang


lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
tersebut

4. gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu

5. getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir


berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
3. Mengidentifikasi Daerah Rawan Longsor
1. Analisis Bahaya Longsor ,ditujukan untuk mengidentifikasi lokasi yang sering
mengalami bencana longsor. Analisis ini meliputi aspek kondisi alam, geologi,
topografi, dan aktivitas manusia.
2. Analisis Tingkat Kerentanan terhadap Longsor, meliputi aspek tingkat kepadatan
penduduk di sekitar daerah yang berpotensi longsor, sarana prasarana yang ada,
infrastruktur penting, industri yang ada di sekitar lokasi berpotensi longsor,
aksesibilitas terhadap daerah berpotensi longsor, dan sebagainya.
3. Analisis Tingkat Ketahanan terhadap Longsor, ditujukan untuk mengidentifikasi
kemampuan Pemerintah serta masyarakat pada umumnya untuk merespon
terjadinya bencana longsor sehingga mampu mengurangi dampaknya. Analisis
tersebut diidentifikasi dari 3 aspek, yaitu ,jumlah tenaga kesehatan terhadap
jumlah penduduk, kemampuan mobilitas masyarakat dalam evakuasi dan
penyelamatan, dan ketersediaan peralatan yang dapat dipergunakan untuk
evakuasi.

4. Upaya Mitigasi Bencana Longsor

1. Upaya Mitigasi Bencana Longsor Struktural

Upaya struktural dalam menangani bencana longsor adalah upaya teknis


yang bertujuan untuk melindungi lingkungan pesisir yang rawan terhadap bencana
kekeringan. Upaya penanggulangan secara fisik sangat bervariasi tergantung dari
jenis longsoran dan mekanisme kejadiannya, yang antara lain meliputi :

1. Pembangunan tanggul penahan di lokasi-lokasi yang rawan bencana


longsor
2. Penataan saluran air yang memadai,
3. Reboisasi di daerah-daerah yang rawan longsor.
2. Upaya Mitigasi Bencana Longsor Non Struktural
Upaya non struktural merupakan upaya non teknis yang menyangkut
penyesuaian dan pengaturan tentang kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai
dengan upaya mitigasi struktural maupun upaya lainnya. Upaya-upaya non
struktural ini meliputi :
1. Peraturan perundangan yang mengatur bencana alam,
2. Pembuatan peta rawan bencana longsor.
3. Sosialisasi dan Penyadaran kepada masyarakat untuk tidak tinggal di
daerah yang rawan longsor/daerah tebing.
4. Pengembangan sistem peringatan dini bencana longsor 5. Perkiraan
terjadinya longsor dilakukan oleh instansi terkait yang berwenang
menangani bahaya longsor, seperti Badan Geologi dan Vulkanologi.
BAB III

PENUTUP
1. Kesmpulan
Kelembagaan dalam penanggulangan bahaya nasional saat ini telah dibentuk
mulai dari Tingkat Pusat yang dikoordinasikan oleh Badan Koordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Pengungsi (Bakornas PBP), Satuan
Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Pengungsi
(Satkorlak PBP) di Tingkat Provinsi, Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan
Penanggulangan Pengungsi (Satlak PBP) di Tingkat Kabupaten/Kota dan Satuan
Tugas Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Pengungsi (Satgas PBP) di
Tingkat Kecamatan/Desa.

2. saran
Semoga dari makalah yang kami buat di atas bermamfaat bagi seorang
pembaca,dan kami sangat mendukung atas saran yang dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Bakornas, 2002, Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan Di Indonesia, Badan


Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Dan Penanganan Pengungsi ( Bakornas Pbp ),
Jakarta.

Dahuri R, Rais J, Ginting A, Sitepu MJ (1996), Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan
lautan secara terpadu. PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2003. Mitigasi Bencana Alam Wilayah Pesisir Dalam Kerangka
Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu di Indonesia. Jurnal Alami Volume 8 No.2 Tahun
2003.

Direktorat Jenderal Pesisir dan pula-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan.2004.
Pedoman mitigasi Bencana Alam di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. ISBN 979-3556-
18-8. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai