PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis potensi longsor di Kecamatan Sukahening Kabupaten
Tasikmalaya.
2. Menganalisis tingkat kerentanan bencana longsor di Kabupaten
Tasikmalaya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Quarantelli diacu dalam Alhasanah [11] memberikan pengertian
bencana sebagai suatu kejadian aktual, lebih dari suatu ancaman yang
potensial atau dengan diistilahkan sebagai realisasi dari bahaya. Bencana
pada dasarnya merupakan fenomena sosial yang terjadi ketika suatu
komunitas mengalami kerugian akibat bencana tersebut. Secara lebih rinci,
definisi bencana difokuskan pada ruang dan waktu ketika suatu komunitas
menghadapi bahaya yang besar dan hancurnya berbagai fasilitas penting
yang dimilikinya, jatuhnya korban manusia, kerusakan harta benda dan
lingkungan, sehingga berpengaruh pada kemampuan komunitas tersebut
untuk mengatasinya tanpa bantuan dari pihak luar.
Bencana tanah longsor adalah istilah umum dan mencakup ragam yang
luas dari bentuk-bentuk tanah dan proses-proses yang melibatkan gerakan
bumi, batu-batuan atau puing-puing pada lereng bawah di bawah pengaruh
gravitasi. Biasanya, terjadinya tanah longsor didahului oleh fenomena
alam lainnya, yaitu seperti hujan lebat, gempa bumi, banjir dan gunung
berapi. Kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor pada selang waktu
tertentu dapat menyebabkan kerugian properti yang lebih banyak
dibandingkan dengan kejadian geologi lain.
Bencana dapat terjadi karena saling bertemu dua faktor, yakni bahaya
(hazard) dan kerentanan (vulnerability). Oleh karena itu harus saling
diketahui faktor-faktor bahaya dan kerentanan yang terdapat disuatu
daerah, agar daerah tersebut dapat terbebas atau terhindarkan dari
bencana. Istilah bahaya atau hazard mempunyai kemungkinan
terjadinya bahaya dalam suatu periode tertentu pada suatu daerah yang
berpotensi terjadinya bahaya tersebut. Bahaya berubah jadi bencana
apabila telah mengakibatkan korban jiwa, kehilangan atau kerusakan
harta dan kerusakan lingkungan.
2.2.1 Definisi
C. Data geospasial
D. Manajemen
METODE PENELITIAN
Waktu pelaksanaan
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari bulan
februari 2018 sampai dengan bulan April 2018.
Tabel 3.1
Variabel Penelitan Kerentanan Bencana Longsor
Variabel Indikator
Perincian penetapan skor dan bobot dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Bobot dan skor parameter penyebab longsor
FAKTOR TANAH
JENIS TANAH
Aluvial 1
Andosol 2
0,2
Regosol 3
KEPEKAAN EROSI
Tidak peka 1
Peka 2
Sangat Peka 3
TUTUPAN VEGETASI
Hutan 1
0,15
Semak belukar 2
Kebun, tegalan 3
Pemukiman 4
Pesawahan 5
FAKTOR LERENG
KEMIRINGAN LERENG
0-8% (Datar) 1
0,15
>8%-15% (Landai) 2
25-40% (Curam) 4
FAKTOR GEOLOGI
0,2
JENIS BATUAN
Bahan Vulkanik (Qvk, Qvsl, Qvu, Qvt dll) 1
Tabel 3.5
Kelas Indeks Ancaman Longsor
BPBD Kab
Tasikmalaya
Laporan Peta
Kejadian Bencana
1. Jenis tanah
Faktor tanah 2. Tekstur tanah
3. Ketebalan tanah
4. Kepekaan erosi