Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN PENGAMBILAN DARAH VENA

Nama Mahasiswa : Muh. Syahril Ramadhan

NIM : P00320019023

Nama Pasien : Tn. L

Ruang : Ruang Raha Mongkilo Bahteramas Kota Kendari

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. I
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
Data Subyektif : Klien mengeluh lemah separuh badan

Klien mengeluh susah tidur

Data Obyektif : Klien nampak lemah


Terpasang cairan IV RL 500cc
TTV

2. Diagnosa Keperawatan : Perfusi Perifer Tidak Efektif bd hiperglekimia

3. Tujuan Tindakan :
Pengambilan specimen untuk pemeriksaas laboratorium
4. Tujuan Khusus
Pengambilan specimen untuk pemeriksaan laboratorium
5. Tindakan Keperawatan
Pengambilan darah melalui intravena
A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi
 Salam Terapeutik
Assalamulaikum Selamat pagi Pak, nama saya perawat Syahril,
saya mahasiswa profesi perawat dari Poltekkes yang akan merawat
bapak mulai pukul 7.00-14.00 siang nanti. Namanya siapa Pak?

 Evaluasi/Validasi
Bagaimana tidurnya semalam Pak? Bagaimana perasaannya bu
sekarang ? Ada yang dirasakan sakit atau dikeluhkan?

 Kontrak Topik Waktu Dan tempat


“ Karena bapak masih membutuhkan darah transfusi, disini saya akan mengambil
contoh darah ibu untuk diperiksa di bank darah. Saya mengharapkan peran aktif
untuk bekerja sama dalam tindakan yang saya lakukan, saya membutuhkan waktu
sekitar 5 menit saja. Bagaimana, apakah bersedia ?”
K : ..........

2. Fase Kerja
a. Mengecek program terapi medik
b. Persiapan alat
 Sarung tangan
 Torniquet
 Kapas alkohol
 Alas
 Spoit disposable
 Tabung Sampel
 Objek glass
 Label untuk identitas
 Formulir permintaan jenis darah
 Plastik atau container untuk membawa spesimen ke laboratorium.
c. Langkah kerja
 Mencuci tangan
 Mempersiapkan alat
 Mengecek identitas pasien
 Memasang sarung tangan
 Memasang torniquet 4-6 inchi dari siku klien dan meminta klien untuk
mengepalkan tangan
 Meletakkan alas dibawah lokasi pengambilan darah
 Melakukan tindakan aniseptic secara sirkuler sampai 2 inchi dari lokasi
penusukan. Biarkan sampai kering
 Menyiapkan spoit, memegang kulit dengan tangan yang tidak dominan dan
melakukan penusukan dengan sudut 30
 Merendahkan spoit dan melihat adanya aliran darah yang masuk dan
melepaskan torniquet
 Melakukan aspirasi sampai jumlah yang dibutuhkan
 Menarik spoit dan menekan area penusukan
 Melepaskan jarum dan mendorong darah sampai ke ujung spoit, jangan sampai
berbusa atau tertumpah. Menutup kembali jarum suntik
 Memberi label nama, tanggal, waktu dan nama pengambil darah
 Observasi daerah penusukan
 Merapikan alat, melepaskan sarung tangan
 Mengevaluasi respon klien
 Mencuci tangan

B. Fase Terminasi
a. Evaluasi hasil
 Evaluasi subjektif
P : “ Bagaimana perasaan nya setelah saya lakukan pengambilan darah?”
K : ..........
 Evaluasi objektif
P : permisi ya, saya lihat tempat penusukannya, oh sudah tidak ada perdarahan
K : ..........

b. Rencana tindak lanjut


P : “ Baik , nanti atau besok jika sudah ada darahnya bisa panggil saya atau
perawat lain untuk memasang darahnya.
K : ..........
c. Salam terapeutik
P : “ Baiklah Pak, karena saya sudah selesai dalam melakukan tindakan, saya
permisi dulu, terima kasih atas kerja samanya, dan jika perlu bantuan, bisa
panggil saya diruang perawat.
K : ..........

Anda mungkin juga menyukai