DI SUSUN OLEH :
Alyya Maghfirah (2301102010187)
Dinda Oktafiani S (2301102010209)
Izzatil Maula (2301102010185)
Nabila Dalfirahsmy (2301102010188)
Naila Fauzia Putri Deslin (2301102010205)
Tasya Haryati (2301102010190)
Zaky Khairan Azwar (2301102010210)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi
kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu makalah mata kuliah Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof. Dr. Abrar Muslim, S.T.,M.Eng. selaku dosen mata kuliah Pengetahuan Kebencanaan
dan Lingkungan yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................1
A.Latar Belakang...............................................................................................1
a.Rumusan Masalah...........................................................................................2
b.Tujuan.............................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................4
BAB III..............................................................................................................14
A.Kesimpulan..................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala sesuatu di dunia ini terjadi atas kehendak Allah SWT, mau itu berkah ataupun
musibah. Ketika terjadi musibah kita sebagai manusia hanya bisa mengantisipasi jika hal itu
terjadi salah satunya Tsunami. Tsunami termasuk bencana alam yang sangat di antisipasi oleh
masyarakat. Indonesia memiliki potensi rawan tsunami yang besar dikarenakan Indonesia berada
di antara 3 lempeng tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng
Pasifik.
Mitigasi Bencana Tsunami dan Gempa Bumi di Indonesiadi sangat penting mengingat
potensi rawan yang besar akibat letusan gunung bawah laut dan pergerakan lempeng tektonik.
Beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan antara lain: 1.Pendidikan dan Penyuluhan
Masyarakat: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda awal tsunami dan
gempa bumi, serta cara evakuasi yang benar saat terjadi bencana. 2. Pembangunan Infrastruktur:
Membangun struktur pertahanan pantai yang dapat meredam gelombang tsunami, serta
memperkuat bangunan agar tahan terhadap gempa bumi. 3. Sistem Peringatan Dini: Memperkuat
sistem peringatan dini tsunami dan gempa bumi untuk memberikan waktu evakuasi yang cukup
kepada masyarakat. 4. Pengelolaan Lingkungan: Melakukan pengelolaan lingkungan yang baik
untuk mengurangi risiko terjadinya bencana alam, seperti penghijauan dan pengelolaan sungai
yang baik. 5. Pelatihan Penanggulangan Bencana: Melakukan pelatihan secara berkala kepada
petugas penanggulangan bencana dan relawan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana.Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat dan kesadaran masyarakat
yang tinggi, diharapkan dampak negatif dari bencana tsunami dan gempa bumi di Indonesia
dapat diminimalkan.
Gempa bumi juga sangat rawan terjadi di Indonesia, karena Indonesia berada di wiliyah
cincin api asia pasifik yang artinya daerah rawan bencana alam salah satunya yaitu tsunami.
Tsunami yang Pernah Terjadi di Indonesia:
4
1. Tsunami Kepulauan Banggai (2000)•Gempa tektonik bermagnitudo 6,5 di Kabupaten
Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah pada 4 Mei 2000.•Korban tewas sekitar 46 orang
dengan tsunami setinggi 3 meter merusak ribuan rumah.
2. Tsunami Aceh (2004)•Gelombang tsunami setinggi 35 meter melanda Aceh dan pesisir
barat Sumatera, juga mencapai Sri Lanka dan Semenanjung India.
3. Tsunami Pangandaran (2006)•Serangkaian gempa bumi di pantai selatan Pulau Jawa pada
17 Juli 2006.•Gempa bermagnitudo 8 menyebabkan gelombang yang menyapu daerah
pesisir.
a.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bencana tsunami?
2. Apa dampak bencana tsunami pada sektor sosial dan budaya, ekonomi, infrastruktur
dan psikologis ?
3. Bagaimana mitigasi dan penanggulangan bencana tsunami pada sektor sosial dan
budaya, ekonomi, dan infrastruktur?
b.Tujuan
1. Mengetahui pengertian bencana tsunami.
2. Mengetahui dampak bencana tsunami pada sektor sosial dan budaya, ekonomi, dan
infrastruktur.
3. Mengetahui mitigasi bencana tsunami pada sektor sosial dan budaya, ekonomi, dan
infrastruktur.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tsunami merupakan musibah yang pernah dialami makhluk hidup. Sebagai umat muslim
sudah seharusnya kita percaya bahwa apa yang terjadi di dunia sudah tercatat dalam Lauhul
Mahfudz. Seperti firman Allah Subhana Wata’ala di dalam surat Ar-rum ayat 41:
َظَهَر اْلَفَس اُد ِفي اْلَبِّر َو اْلَبْح ِر ِبَم ا َك َسَبْت َأْيِد ي الَّناِس ِلُيِذ يَقُهْم َبْعَض اَّلِذ ي َع ِم ُلوا َلَعَّلُهْم َيْر ِج ُعوَن
6
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
”Dalam surat al-ankabut ayat 40 Allah menyampaikan bahwa salah satu ujian dimuka
bumi berupa bencana atau musibah. Jadi kita sebagai umat Islam, kita harus yakin bahwa
bencana alam bisa diatasi dan Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari segala ujian yang
kita hadapi. Disini membutuhkan keyakinan, keimanan, dan ketaqwaan yang sangat kuat. Yang
berbunyi:
َفُك اًّل َأَخ ْذ َنا ِبَذ ْنِبِهۖ َفِم ْنُهْم َم ْن َأْر َس ْلَنا َع َلْيِه َح اِصًبا َو ِم ْنُهْم َم ْن َأَخ َذ ْتُه الَّصْيَح ُة َو ِم ْنُهْم َم ْن َخ َس ْفَنا ِبِه
اَأْلْر َض َو ِم ْنُهْم َم ْن َأْغ َر ْقَناۚ َو َم ا َك اَن ُهَّللا ِلَيْظِلَم ُهْم َو َٰل ِكْن َك اُنوا َأْنُفَسُهْم َيْظِلُم وَن
Artinya: “Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di
antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke
dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak
hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
Dari ayat di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Allah tidak memberikan hukuman-Nya
kepada suatu kaum tanpa ada hikmah dan peringatan.kita dapat memetik hikmah yang berharga
dan mengetahui bahwa bencana alam sangat mungkin terjadi di muka bumi. Kita harus segera
membersihkan, mempersiapkan, merawat diri dan berlindung hanya kepada Allah SWT. Semoga
dengan membaca ayat-ayat ini menjadikan kita semakin beriman dan kuat dalam bertaqwa.
Tsunami tidak akan terjadi tanpa faktor pemicu bencana. Pergeseran dan pergesekan antar
lempeng bawah laut dapat memicu gempa bawah laut, sedangkan letusan gunung bawah laut
yang aktif di Indonesia juga dapat menyebabkan tsunami. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan tsunami antara lain:
7
Gempa Bumi di Dalam Laut: Gempa bumi yang memenuhi kriteria tertentu, seperti pusat
gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut, berpotensi menimbulkan tsunami tergantung pada
kekuatan dan area patahan yang terjadi.
Letusan Gunung Berapi: Letusan gunung berapi, seperti yang terjadi pada Gunung
Krakatau pada tahun 1883 atau Gunung Tambora pada tahun 1815, dapat menyebabkan tsunami
besar di Indonesia, negara kepulauan di wilayah sabuk berapi dunia.
Longsor di Bawah Laut: Longsoran bawah laut akibat tabrakan lempeng samudera dan
benua dapat menciptakan palung laut dan pegunungan, dikenal sebagai tsunamic submarine
landslide.
Hantaman Meteor di Laut: Jatuhnya meteor berukuran besar di laut, terutama jika seluas
10 kilometer, dapat menimbulkan gelombang tinggi hingga tiga kilometer, mengancam benua di
sekitarnya.
Bencana alam tsunami, seperti bencana alam lainnya, memiliki dampak yang signifikan.
Beberapa dampak tsunami meliputi:
Dampak tsunami sangat berdampak pada sector sosial. Penilaian kerusakan pada sector
sosial dan budaya meliputi Pendidikan, Perumahan dan layanan Kesehatan. Kerusakan rumah
merupakan kerusakan yang paling parah akibat tsunami dibandingkan sektor lainnya. Sektor
Pendidikan, Kesehatan juga mengalami dampak yang menimbulkan kerugian yang besar.
2.Bidang Infrastruktur
Dampak tsunami terhadap sektor infrastruktur ditandai oleh beberapa aspek. Kerugian
tranportasi, irigasi, pengendalian banjir dan perlindungan pantai. Kerusakan infrastuktur
tranformasi juga didominsi oleh angkutan jalan dan darat. Infrastruktur yang terkena dampak
bencana di wilayah pesisir mencakup jaringan jalan nasional dan provinsi, jalan lokal, jembatan
8
dan kendaraan. Sektor energi juga terkena dampak yang Sebagian besar terjadi pada jaringan
distribusi, pasokan listrik dan bahan bakar minyak.
3.Bidang Ekonomi
Dampak tsunami di bidang ekonomi di tandai oleh beberapa aspek. Kerugian yang terjadi
pada sektor petanian dan irigasi membuat banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena
rusaknya area tanaman pangan dan sawah. Di sektor peternakan juga mengalami kerugian yang
besar karena rusaknya lahan peternkan, banyaknya ternak yang mati terbawa arus. Dampak
tsunami juga terjadi pada sektor enterprises.
4.Bidang Psikologis
Dampak psikologis merupakan dampak yang sangat nyata di masyarakat. Penduduk yang
kehilangan rumah, keluarga dan teman, serta seluruh lingkungan dan komunitas mereka. Di sisi
lain, interaksi sosial dan ekonomi juga hilang. Penghidupan dan kualitas hidup banyak
masyarakat yang terkena dampaknya. Bencana besar ini menghancurkan modal sosial dan
keperccayaan diri para korban dalam sekejap.
a. Pencegahan
Ada beberapa cara untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian harta benda pada
bencana tsunami:
3) Perlindungan hutan bakau, penanaman yang baik di tepi pantai, bakau yang
dibuang atau di danau secara tidak sengaja.
e) Pemetaan daerah rawan dan lokasi evakuasi Peta daerah paling rentan dan
daerah yang cocok untuk jalur evakuasi dan penyelamatan jika terjadi tsunami.
Menciptakan bangunan yang mengurangi dampak bencana. Menetapkan titik-titik
kesiapsiagaan bencana.
10
f) Persiapan posko bencana
Pos komando harus selalu tersedia dan siap terutama di daerah rawan bencana
tsunami. Kelompok kerja dan tim kesehatan harus selalu siap di area yang ditentukan.
Pos pemeriksaan harus menyediakan peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat.
Satgas tersebut terdiri dari perangkat desa/kecamatan, tentara, polisi, dan relawan
masyarakat yang berpengalaman dalam menangani bencana.
b. Mitigasi
1) ketersediaan data dan peta wilayah tsunami untuk setiap jenis bencana.
3) Mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari serta mengetahui cara
menyelamatkan diri jika terjadi bencana dan
Mitigasi bencana tsunami yang efektif harus mempunyai tiga elemen kunci, yaitu:
1) Penilaian Bahaya
2) Peringatan
3) Kesiapsiagaan.
11
12
BAB III
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
1. Tsunami adalah perpindahan tiba-tiba dalam badan air yang disebabkan oleh perubahan
vertikal permukaan laut, dipicu oleh bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung
merapi, longsor bawah laut, atau jatuhnya meteor.
2. Bencana tsunami berdampak negatif pada masyarakat, melibatkan aspek sosial, ekonomi,
dan infrastruktur. Kerusakan pada sektor pendidikan, kesehatan, transportasi, dan
pertanian menyebabkan kehilangan mata pencaharian.
3. Pencegahan bencana tsunami melibatkan serangkaian tindakan, termasuk perlindungan
garis pantai, sistem peringatan dini, pendidikan mengenai bencana alam, kemitraan,
pemetaan kawasan rawan, persiapan posko bencana, dan pembentukan satgas
penanganan bencana.
4. Mitigasi bencana tsunami melibatkan upaya untuk mengurangi risiko melalui
pembangunan fisik dan peningkatan kesadaran serta kemampuan dalam menghadapi
ancaman bencana.
13
B. Saran
Adapun saran yang dapat menjadi masukan dalam hal ini adalah sebagai berikut :
Pendekatan yang dilakukan dalam hal sosialisasi atau pemahaman mengenai bencana
Tsunami adalah melalui media komunikasi, baik cetak maupun elektronik, agar
masyarakat dapat menyiapkan segala kebutuhan personal mereka jika terjadi bencana
Tsunami.
14
DAFTAR PUSTAKA
15