Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PRE HOSPITAL & MANAJEMEN BENCANA GEMPA BUMI

Disusun Oleh Kelompok : 3

1. Munawaroh (16010027)
2. Nanuk dianita (16010028)
3. Novan (16010029)
4. Nurul ainul yakin (16010030)
5. Nurul Fitriana (16010031)
6. Revi ridhonil kumar (16010033)
7. Riskiyah (16010035)
8. Rizal umar H (16010036)
9. Sella krismonika (16010037)
10. Septiana kusuma putri (16010038)

Kelas : 2016-A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Jl. dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536

E_mail:jstikesdr.soebandi@yahoo.com,web:http://www.stikesdrsoebandi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup
seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai
bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini
masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara
memprediksinya.

Indonesia adalah pertemuan rangkaian sirkum mediterania dan rangkaian sirkum pasifik dengan
proses peembentukan gunung yang masih berlangsung .Oleh sebab itu ,di Indonesia banyak terjadi gempa
bumi . Korban jiwa yang di timbulkan dari gempa bumi ini mengalami peningkatan dari sekian gempa yang
terjadi (gempa-gempa besar), hal ini disebabkan karena kurangnya wawasan dan pengetahuan masyarakat
terhadap gempa dan cara penanggulanganya, oleh karena itu kami menyusun makalah ini unutk
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap gempa, serta cara penanggulanganya dan mitigasi yang
baik dan benar.

Gempa bumi adalah salah satu ancaman bahaya bencana alam yang dapat menimbulkan resiko
terhadap kehidupan manusia, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Secara umum wilayah
Indonesia merupakan wilayah rawan gempa bumi. Potensi rawan gempa bumi ini disebabkan oleh posisi
Indonesia yang merupakan pulau-pulau terletak diantara lempe Indonesia-australia, euroasia dan pasifik.

Manajemen bencana bisa diartikan sebagai upaya-upaya untuk merencanakan, mengorganisasikan,


mengawasi, melaksanakan dan mengarahkan segala sumberdaya jika terjadi bencana (disaster) pada suatu
daerah. Manajemen bencana bisa digambarkan sebagai suatu siklus yang berlangsung secara terus menerus
(kontinyu)

Manajemen pre hospital adalah pemberian pelayanan yang diberikan selama korban pertama kali
ditemukan, selama proses transportasi hingga pasien tiba di rumah sakit penanganan korban selama fase
pre hospital dapat menjadi penentu kondisi korban selanjutnya. Pemberian perawatan pre hospital yang
tepat dan cepat dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian akibat trauma (WHO 2005)
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu gempa bumi ?


2. Apa saja faktor-faktor terjadinya gempa ?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan manusia ?
4. Bagaimana mitigasi Untuk Gempa Bumi ?
5. Bagaimana mekanisme manajemen bencana ?
6. Bagaimana perawatan pre hospital pada bencana ?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian gempa bumi.


2. Menjelaskan faktor-faktor terjadinya gempa.
3. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan manusia.
4. Menjelaskan mitigasi Untuk Gempa Bumi
5. Menjelaskan mekanisme manajemen.
6. Menjelaskan perawatan pre hospital pada bencana.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getran yang dirasakan di permukaan bumi yang di sebabkan oleh gelombang
seismic dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi.Pusat atau sumber gempa bumi yang letaknya di
dalam bumi disebut hiposentrum. Daerah permukaan bumi ataupun di dasar laut yang merupakan tempat
pusat getaran bumi merambat disebut episentrum.

Gempa bumi adalah getaran bumi atau getaran kulit bumi secara tiba-tiba,bersumber pada lapisan
kulit bumi (litosfer) bagian dalam, dirambatkan oleh kulit bumi ke permukaan bumi. Gempa bumi di
sebabkan adanya pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam kulit bumi
secara tiba-tiba. Gempa bumi termasuk bagian dari tenaga endogen yang merusak, menyimpang dari sifat
tenaga endogen pada umumnya, yaitu membangun tetapi merupakan gejala sampingan tenaga endogen
yaitu tektonisme dan vulkanisme.

1.2 Faktor-Faktor Terjadinya Gempa Bumi

Menurut sebab terjadinya gempa di klasifikan sebagai berikut:

1. Gempa Vulkanisme
Gempa vulkanisme terjadi karena meletusnya gunung berapi. Kalau gunung api akan meletus
timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawah. Tekanan itu menyebabkan terjadinya getaran yang di
sebut gempa bumi. Gempa bumi ini hanya terdapat di daerah sekitar gunung api yang meletus. Gempa
bumi ini lebih bahaya dari gempa bumi runtuhan.
2. Gempa Runtuhan (guguran)
Gempa bumi runtuhan terjadi karena guguran atau runtuhan tanah atau runtuhnya bagian atas
litosfer karena sebelah dalam berongga. Daerah yang terjadi gempa guguran adalah daerah tambang
yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur atau lubang di dalam pegunungan kapur. Kadang-
kadang terdapat gua yang terjadi karena pelarutan. Jika atap gua tersebut runtuh, maka timbullah gempa
bumi. Bahaya yang di akibatkan gempa bumi runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan terjadi pada
wilayah local.
3. Gempa Tektonik
Gempa bumi tektonik di sebabkan oleh gerak lempeng tektonik dan merupakan akibat dari gerak
orogenetik. Daerah yang sering kali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda,
yaitu daerah rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik. Bahaya gempa ini besar sekali sebab
lapisan bumi dapat mengalami lipatan patahan, retakan atau bergeser. Karena gempa ini selalu
mengakibatkan pergeseran muka bumi, maka gempa ini di sebut juga gempa dislokasi. Dislokasi
berasal dari kata Dis artinya terpisah, iocare artinya tempat. Jadi, timbulnya getaran itu karena retakan
kulit bumi atau terpisahnya kulit bumi dari kedudukan semula..
4. Ledakan Nuklir
Gempa ini terjadi di sebabkan oleh peledakan nuklir. Pada umumnya peristiwa ini terjadi pada
Negara-negara yang sedang perang atau yang melakukan percobaan hasil rakitnya. Kekuatan gempa
ini tergantung dari kekuatan dari hantaman nuklir tersebut.

1.3 Dampak Yang Ditimbulkan Gempa Bumi Terhadap Kehidupan Manusia

1. Dampak fisik

 Bangunan roboh
 Kebakaran
 Jatuhnya korban jiwa
 Tanah lonsor akibat goncangan
 permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
 Banjir akibat rusaknya tanggul
 Gempa dasar laut menyebabkan tsunami

2. Dampak sosial

 Kemiskinan
 Kelaparan
 Menimbulkan penyakit
 Bila pada skla yang besar(menimbulkan tsunami yang besar) dapat Melumpuhkan politik, system
ekonomi dll

1.4 Mitigasi Untuk Gempa Bumi

Upaya mitigsi bencana gempa bumi dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. mitigasi non structural

 Lakukan bencana wilayah (RT/RW) untuk daerah rawan bencana, pengaturan penggunaan lahan
serta penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan
bencana.
 Membeli asuransi yang mencakup ganti rugi karena bencana.
 Pelaksanaan rencana tata ruang (RT/RW) untuk daerah rawan bencana dan pengaturan penggunaan
lahan.
 Pendidikan kepada masyarakat tentang gempa bumi.
 Menyimpan barang berharga dan surat-surat penting secara khusus.
 Menyimpan barang-barang yang berbahaya bila terjadi gempa bumi.
 Pembentukan kelompakan masyarakat peduli gempa.
 Rencana dan pelatihan atau penyuluhan simulasi tanggap darurat gempa bumi untuk melatih
masyarakat dan petugas dalam menghadapi gempa bumi.
 Memberi pelatihan atau penyuluhan simulasi tanggap darurat gempa bumi untuk anggota keluarga
yang paling lemah(orang sakit,lansia,penyandang disabilitas)

2. mitigasi structural

 Membangun rumah dan bangunan dengan kontruksi yang tahan dan aman terhadap gempa bumi
 Membangun prasarana seperti jalan, jembatan, pipa saluran air bersih, serta fasilitas umum, seperti
pasar, rumah sakit, gedung pertemuan dengan konstruksi yang tahan dan aman terhadap gempa
bumi.

1.5 Mekanisme Manajemen Bencana

1. mekanisme internal atau informal yaitu unsur-unsure masyarakat dilokasi bencana yang secara
umum melaksanakan fungsi pertama utama dalam menejemen bencana dan kerap kali disebut
mekanisme manajemen bencana alamiah, terdiri dari keluarga, organisasi sosial informal
(pengajian, pelayanan kematian, kegiatan kegotong royongan, arisan dsb) serta masyarakat lokal.
2. Mekanisme eksternal atau formal yaitu organisasi yang sengaja dibentuk untuk tujuan manajemen
bencana, contoh untuk Indonesia adalah BAKORNAS PB, SATKORLAK PB, SATLAK PB,
BNPB dan BPBD.

1.6 Perawatan Pre Hospital Pada Bencana

Tujuan utama dari penanganan bencana adalah menghindari atau meminimalkan kerugian yang
terjadi akibat bencana. Selain itu, bertujuan mengurangi penderitaan yang dialami korban dan
mempercepat proses pemulihan. Tujuan terakhir adalah memberikan perlindungan bagi korban akibat
dampak bencana (Mizam, 2012).
Dampak yang ditimbulkan akibat bencana adalah dampak fisik, psikis, sosial, material dan
ekonomi serta kerusakan infrastruktur. Dampak fisik yang sering ditemukan pada kondisi bencana
adalah gangguan jalan nafas, gagal pernafasan, perdarahan tidak terkontrol, trauma dan kondisi non-
trauma lain yang terkadang juga dapat menimbulkan kematian. Semua kondisi tersebut membutuhkan
manajeman pre hospital bencana yang tepat dan cepat dari tenaga kesehatan dalam memberikan
respon.
Manajemen pre hospital adalah pemberian pelayanan yang diberikan selama korban pertama kali
ditemukan, selama proses transportasi hingga pasien tiba di rumah sakit. Penanganan koban selam
fase pre hospital dapat menjadi penentu kondisi korban selanjutnya. Pemberian perawatan pre
hospital yang tepat dan cepat dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian akibat trauma (WHO,
2005).
Pelayanan yang dapat diberikan pada tahap pre hospital adalah langkah-langkah pertolongan
dasar dan dilanjutkan dengan penanganan advanced pre hospital. Pertolongan dasar dapat dimulai
dari initial assasmentterhadap korban, evakuasi korban, pemberian oksigenasi, pemantauan kondisi
pasien termasuk tingkat kesadaran, dan perawatan luka. Perawatan kemudian dilanjutkan dengan
penanganan advanced pre hospitalseperti pemberian terapi cairan, krikotiroidektomi, intubasi
endotrakeal, dan perawatan selama proses transportasi pasien ke rumah sakit. Selain itu, selama proses
transport juga dibutuhkan monitoring dan observasi kondisi pasien (WHO, 2005). Pelayanan pra
hospital dilakukan dengan mendirikan PSC, BSB dan pelayanan ambulans serta komunikasi.
a. PSC (Public Safety Center)
Merupakan pusat pelayanan yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal-halyang
berhubungan dengan kegadaran, termasuk pelayanan medis yang dapatdihubungi dalam
waktu singkat dimanapun berada. Merupakan ujung tombakpelayanan kesehatan, yang
bertujuan untuk mendapatkan respons cepat (quickresponse) terutama pelayanan pra RS.
PSC didirikan masyarakat untuk kepentinganmasyarakat. Pengorganisasian dibawah Pemda
dengan sumber daya manusia dariberbagai unsur tersebut, ditambah masyarakat yang bergiat dalam
upaya pertolonganbagi masyarakat, biaya dari masyarakat. Kegiatan menggunakan
perkembanganteknologi, pembinaan untuk memberdayakan potensi masyarakat, komunikasi
untukketerpaduan kegiatan. Kegiatan lintas sektor. PSC berfungsi sebagai respons
cepatpenangggulangan gadar.
b. BSB.
Unit khusus untuk penanganan pra RS, khususnya kesehatan dalam
bencana.Pengorganisasian dijajaran kesehatan (Depkes, Dinkes, RS), petugas medis
(perawat,dokter), non medis (sanitarian, gizi, farmasi dll). Pembiayaan dari instansi
yangditunjuk dan dimasukkan APBN/APBD.
c. Pelayanan Ambulans.
Terpadu dalam koordinasi dengan memanfaatkan ambulans Puskesmas, klinik, RB,RS, non
kesehatan. Koordinasi melalui pusat pelayanan yang disepakati bersamauntukmobilisasi ambulans
terutama dalam bencana.
d. Komunikasi.
Terdiri dari jejaring informasi, koordinasi dan pelayanan gadar hingga seluruhkegiatan
berlangsung dalam sistem terpadu. Pembinaan dilakukan pada berbagaipelatihan untuk
meningkatan kemampuan dan keterampilan bagi dokter, perawat,awam khusus. Penyuluhan bagi
awam.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi pada bagian dalam
bumi secara tiba-tiba. Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya vulkanik,
tektonik, runtuhan dan nuklir. Akibat yang di timbulkan gempa bumi yakni menimbulkan kerusakan
bangunan, sarana dan prasarana umum seperti jalan raya dan lain – lain. Upaya penanggulangan yang
dapat kita lakukan yakni dengan membuat bangunan yang sesuai standar / membuat bangunan tahan
gempa terutama di daerah rawan gempa.

Mitigasi saat terjadinya gempa bumi yang paling utama adalah hindari kepanikan, jika ada di dalam
ruangan berlindung di bawah kolong meja, dan jika diluar ruangan jauhi tiang listrik dan pohon.
B. Saran

Sebaiknya pengetahuan mitigasi tentang bencana gempa bumi ditanamkan sejak kecil denga tujuan
untuk menciptakan generasi yang tanggap bencana serta berguna bagi nusa dan bangsa
DAFTAR PUSTAKA

Wisesa Hendra. 2011. Buku Pintar Bumi; Tips penanganan jika terjadi gempa bumi. Harmoni. Jogjakarta.

Ischak. 1989. Geografi 2a; Gempa Bumi dan Klasifikasi Gempa. PT. Intan Pariwira. Yogyakarta.

Suprobo Bambang. 2008. IPS Geografi; Penyebab Gempa Bumi dan Penanggulangannya. Penerbit
Erlangga. Jakarta.

http://nidaririn.blogspot.com/

http://sheilahalizaplh.blogspot.com/p/mitigasi-bencana-saat-terjadi-gempa-bumi.html

http://mitigasigempa.blogspot.com/2011/11/mitigasi-bencana_23.html

Anda mungkin juga menyukai