LAPORAN INDIVIDU
Disusun oleh :
Adella Yanuar Melania
C1AC21003
menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen bencana pada Program Studi Ners
ini penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Namun, berkat dukungan
dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu kiranya
1. H. Iwan Permana, S.KM., S.Kep., M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
2. Rosliana Dewi, SKp., M.H.Kes., M.Kep selaku ketua Prodi Ners Sekolah
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu
tugas laporan individual ini masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan individual case ini dapat
memenuhi syarat yang diberikan oleh Prodi Ners STIKes Sukabumi dan dapat
bermanfaat untuk semua pihak khususnya bagi penulis dan untuk semua orang
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
Bencana dapat muncul secara tiba-tiba tanpa bisa di prediksi kapan akan
terjadinya, hal ini dapat dikarenakan oleh faktor alam, lingkungan, dan
manusia. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
peristiwa yang sangat sering terjadi dimuka bumi ini. Salah satunya di
Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat rawan
bencana alam yang sangat tinggi. Indonesia sendiri memiliki titik-titik gempa
ringan sampai skala besar. Gempa bumi terjadi karena lempengan dan
disebabkan adanya letusan atau tenaga dari dalam bumi (magma) yang
dengan jumlah warga sebanyak 1014 jiwa dan dengan jumlah tokoh
harus dilatih untuk mengantisipasi diri dari bencana gempa bumi dengan
cara pelatihan dan simulasi ketika bencana gempa bumi terjadi. Peran tokoh
mengatakan selama periode tahun 2021 bulan maret pernah terjadi bencana
B. Rumusan Masalah
lanjut usia?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
bumi
gempa.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Beberapa parameter dasar gempa bumi yang perlu kita ketahui, yaitu:
a. Hypocenter, yaitu tempat terjadinya gempa atau pergeseran tanah di
dalam bumi
b. Epicenter, yaitu titik yang diproyeksikan tepat berada di atas
hypocenter pada permukaan bumi.
c. Bedrock, yaitu tanah keras tempat mulai bekerjanya gaya gempa.
d. Ground acceleration, yaitu percepatan pada permukaan bumi akibat
gempa bumi.
e. Amplification factor, yaitu faktor pembesaran percepatan gempa
yang terjadi pada permukaan tanah akibat jenis tanah tertentu.
f. Skala gempa, yaitu suatu ukuran kekuatan gempa yang dapat diukur
dengan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kekuatan gempa
secara kuantitatif dilakukan pengukuran dengan skala Richter yang
umumnya dikenal sebagai pengukuran magnitudo gempa bumi.
Magnitudo gempa bumi adalah ukuran mutlak yang dikeluarkan oleh
pusat gempa. Pendapat ini pertama kali dikemukakan oleh Richter
dengan besar antara 0 sampai 9. Selama ini gempa terbesar tercatat
sebesar 8,9 skala Richter terjadi di Columbia tahun 1906.
Pengukuran kekuatan gempa secara kualitatif yaitu dengan melihat
besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh gempa. Kerusakan
tersebut dapat dikatakan sebagai intensitas gempa bumi.
7. Dampak Gempa
A. Pengkajian
jiwa 1014.
Aspek geologi ini mencakup kondisi iklim dan cuaca yang terjadi
dapat diperkirakan dengan ditambah angin kencang dan hujan yang sangat
distribusi terbanyak ada pada kelompok umur dewasa yaitu 44,47% atau
sebanyak 451 orang, sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok umur
beraga islam.
juta perbulannya.
a. Hasil observasi dan wawancara dengan ketua RW dan salah satu Kader
bagi warga?
barang berharga, tapi tidak mengetahui harus berlari kemana dan tidak
gempa terjadi dan bingung untuk melarikan diri ke arah mana, dan
jika kelua rumah pun saat terjadi gempa jalan dekat dengan rumahnya
melalui via WA atau telepon dan akan langsung di tindak lanjuti oleh
korban jiwa, korban luka, kerusakan yang terjadi secara material dan
non material.
hanya tau jika mersakan nyeri ada yang bermasalah, dan untuk
kurang.
Belum adanya jalur evakuasi yang jelas bagi titik kumpul, namun
jika sesudah gempa warga menuju area terbuka yaitu lapang dan jalan
atau tidaknya.
jarang.
b. Bagaimana kemampuan unit kajian dalam memberikan
Dulu saat tahun 2020 adanya gladi tentang cara penyelamatan diri
Belum ada
Tidak ada
Proses Migasi
jalur evakuasi yang jelas, serta titik point yang jelas belum ada di RW
Pemulihan
Hasil wawancara yang dilakukan ketua RW mengatakan belum ada
Hasil kajian situasi di dapatkan bahwa belum adanya upaya mitigasi, jalur
Hasil kajian menunjukkan bahwa akan adanya masalah medis yang akan
terjadi jika gempa terjadi yaitu seperti fraktur, pendarahan dan lainnya.
B. Analisa Data
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada masyakat, didapatkan
hasil analisa data yang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
No Data Kesimpulan
1 DS : Kurangnya kesiapsiagaan
a. Ketua RW mengatakan bahwa masyarakat terhadap bencana
jarang terjadi gempa gempa bumi pada tahap non
b. Ketua RW mengatakan pernah disaster
dilakukan penyuluhan
mengenai gempa bumi dan
kesiapsiagaan mengahadapi
gempa bumi di Kelurahan
Sindangsari pada tahun 2021.
c. Ketua RW mengatakan belum
pernah ada pelatihan tentang
penanggulangan bencana atau
teknik menyelamatkan diri saat
terjadinya bencana gempa
bumi.
d. Ketua RW mengatakan belum
adanya alat evakuasi
kesiapsiagaan bencana
e. Ketua RW 05 Sudah terbentuk
RW Siaga Bencana namun
tidak aktif hanya ada
strukturalnya saja.
f. Sebagian besar warga yang
tidak mengetahui rumah yang
tahan gempa.
g. Ketua RW mengatakan belum
terdapat titik untuk berkumpul
dan jalur evakuasi apabila
terjadi bencana. Dan ketua RW
05 mengatakan bahwa titik
berkumpul warga adalah
Lapang dan Jalan.
h. Tidak ada titik berkumpul dan
jalur evakusi yang jelas
Wilayah RW 05 merupakan
wilayah padat penduduk dengan
akses jalan gang kecil
DO :
a. Banyaknya rumah yang
beresiko rubuh saat terjadi
gempa bumi.
b. Jalur evakuasi belum jelas
c. Titik kumpul yang tidak jelas
d. Tidak adanya RW siaga
bencana
2 DS : Tidak adanya sistem peringatan
a. Hasil wawancara yang dini atau early warning system.
dilakukan kepada warga di RW
05, didapatkan warga
mengatakan bahwa di RW 05
belum terdapat sistem
peringatan dini untuk
pemberitahuan akan adanya
bencana yang terjadi.
DO :
a. Tidak adanya sistem peringatan
dini yang dapat dibunyikan
ketika terjadinya bencana
C. Solusi
Beberapa solusi untuk permasalah tersebut yaitu :
bumi