DOSEN PENGAMPU
FATHUL JANNAH, M. Pd
DISUSUN OLEH
KELAS 2B
KELOMPOK 3
MUHAMMAD AMIN HAFIZ [2110125210067] 09
MAHMUDAH [2110125220048] 18
PUSPITA SARI [2110125220081] 23
MUNAZAR [2110125320011] 32
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Fenomena Fisik atau Alam” dengan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Fathul Jannah, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Sosial SD 1 atas segala bimbingan, arahan serta saran yang
diberikan kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
2. Mahasiswa/i Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya kelas 1B
angkatan 2021.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu segala
kritik dan saran sangat diharapkan guna membangun kemajuan di masa depan.
Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca dan bagi seluruh pihak
yang berkepentingan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
Bibliography...........................................................................................................27
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena merupakan rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan
yang dapat diamati dan dinilai melalui kacamata ilmiah. Fenomena disebut
juga hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi secara
tidak terduga dan mustahil dalam pandangan manusia. Fenomena alam
merupakan peristiwa non-artifasial (kejadian alami) dalam pandangan
fisika, dan kemudian tidak tercipta oleh manusia, meskipun dapat
mempengaruhi manusia.
Manusia tidak bisa lepas dari dari alam, karena alam memenuhi
kebutuhan manusia. Namun di sisi lain alam juga memberikan dampak
yang buruk atau disebut sebagai bencana. Bencana merupakan peristiwa
yang mengancam kehidupan manusia yang mengakibatkan korban jiwa,
harta benda, maupun dampak psikologis. Fenomena bencana alam
merupakan gejala alam yang terjadi pada suatu wilayah yang dapat
ditangkap oleh pancaindra manusia. Fenomena ini terjadi setiap saat pada
setiap bagian wilayah Indonesia yang rawan bencana alam. Untuk
mengatasi dampak bencana maka manusia harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan dalam menghadapi bencana.
Geografi fisik cenderung memfokuskan asosiasi ciri-ciri alam fisik
muka bumi dalam konteks pengaruh terhadap kehidupan manusia secara
keruangan atau dapat dikatakan geografi fisik merupakan bagian studi
geografi sejati yang menekankan persamaan dan perbedaan fenomena
alam fisik di muka bumi dengan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan untuk pengelolaan wilayah dan
pembangunan berkelanjutan supaya manusia hidup sejahtera.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Apa saja fenomena fisik yang terjadi di Indonesia?
2. Apa saja fenomena fisik yang terjadi di luar negeri?
3. Apa penyebab terjadinya fenomena fisik/alam?
4. Bagaimanakah lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan
dengan manusia?
5. Bagaimanakah letak wilayah Indonesia dan pengaruhnya bagi keadaan
alam Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarakan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, berikut
beberapa tujuan penulisan makalah:
1. Untuk mengetahui fenomena fisik yang terjadi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui fenomena fisik yang terjadi di luar negeri.
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena fisik/alam.
4. Untuk mengetahui lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan
dengan manusia.
5. Untuk mengetahui letak wilayah Indonesia dan pengaruhnya bagi
keadaan alam Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsunami memiliki arti
gelombang pelabuhan. Masyarakat Jepang menyebutnya demikian karena
gelombang tsunami baru dapat dilihat dan dirasakan dahsyatnya ketika
telah mencapai pelabuhan.
Gelombang tsunami dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama,
tsunami disebabkan karena terjadi gempa di dasar laut. Kedua, tsunami
3
4
3. Gempa
Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari perut bumi. Getaran
gempa bumi merupakan getaran bergelombang yang terjadi pada lapisan
kulit bumi. Kekuatan gelombang gempa bumi ada yang lemah dan ada
yang sangat kencang.
Di dunia ini terdapat enam belas lempeng raksasa. Indonesia
terletak di antara tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng
Pasifik, dan lempeng Indoaustralia. Pergerakan ketiga lempeng tersebut
sangat mungkin bertumbukan antara satu dan yang lainnya. Karena itu,
daerah-daerah di sekitar patahan lempeng sangat berisiko mengalami
gempa bumi.
Selain terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik,
Indonesia juga terletak di jalur cincin api Pacific. Jalur cincin api Pasific
merupakan jalur pegunungan berapi aktif di dunia. Banyaknya gunung
berapi aktif ini memungkinkan sering terjadinya gempa bumi akibat
pergerakan magma di dalam perut gunung.
kebanyakan pada siang atau sore hari dengan durasi yang singkat dan
bersifat sangat merusak untuk daerah-daerah yang dilewati.
2. Bioluminesensi
Fenomena pemancaran cahaya disebut dengan bioluminesensi yang
dihasilkan oleh makhluk hidup (Dunlap 2009). Kemampuan
bioluminesensi banyak dimiliki oleh organisme laut, sekitar 80%
organisme bioluminesensi mendiami lautan dan dapat dijumpai di
kedalaman kurang dari 1000 m (Shimomura 2006; Herring dan Widder
2001).
6
kebakaran liar, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan angin, dan
sebagainya.
Fenomena adalah hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat
terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia.
Berikut beberapa fenomena alam yang menakjubkan yang terjadi di dunia:
b. Geologi
Tatanan geologi Indonesia rumit, akibat interaksi tiga lempeng
tektonik utama dunia, yaitu Lempeng samudera Pasifik yang bergerak
ke arah barat daya dengan kecepatan 9 cm/tahun. Lempeng Samudera
Hindia-Lempeng Benua Australia yang bergerak ke arah utara dengan
kecepatan 7 cm/tahun, serta Lempeng Benua-Eurasia yang bergerak
ke arah Timur-Tenggara dengan kecepatan 1 cm/tahun, menyebabkan
11
c. Geomorfologi
Kajian mengenai bentuk lahan (landform) pembentuk muka
bumi, baik diatas maupun di bawah paras laut dan difokuskan pada
genesis dan perkembangannya pada masa akan datang serta
konteksnya dengan lingkungan, dinamakan geomorfologi
(Verstappen, 1983). Wilayah darat Nusantara terdiri dari
keanekaragaman bentuk lahan seperti bentuk lahan structural
(pegunungan, perbukitan, bukit) bentuk lahan vulkanik, bentuk lahan
denudasional, bentuk lahan fluvial, bentuk lahan pelarutan (karst).
Wilayah pesisir ada bentuk lahan biogen (hutan mangrove, terumbu
karang, dsb.). aspek bentuk lahan berupa gambaran relief (topografi)
dasar laut Nusantara merupakan yang terunik di dunia. Semua tipe
12
e. Klimatologi
Klimatologi mempelajari iklim, yang membahas proses dan
fenomena yang terjadi di atmosfer bumi. Rata-rata keadaan cuaca
dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun, disebut
iklim (Nasir, 1994). Iklim satu daerah ditentukan oleh sejumlah unsur
iklim, terutama sinar surya, suhu, curah hujan, kelembaban udara, arah
dan kecepatan angin. Kepulauan Indonesia yang berada di sekitar
Khatulistiwa mempunyai iklim tropis yang panas dan lembab. Iklim
Indonesia juga dipengaruhi oleh angin musim timur laut dan angin
musim tenggara, yang menimbulkan musim hujan dan musim
kemarau. Rata-rata suhu udara Indonesia 270 C.
Udara yang bergerak arah horizontal atau hamper horizontal dari
daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara
rendah, dinamakan angin. Angin yang mempengaruhi iklim Indonesia
adalah angin musim, Indonesia diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan
Australia. Angin musim yang melalui Indonesia terjadi karena
perbedaan musim dingin dan musim panas di kedua benua itu. Antara
bulan Oktober dan Maret, di Asia berlangsung musim dingin dan di
Australia musim panas. Di Australia tekanan udara rendah, karena
pemanasan surya yang kuat. Dengan demikian angin bertiup dari Asia
ke Australia. Angin ini adalah angin musim timur laur dibelokan
arahnya ke kiri sehingga menjadi angin musim barat laut.
15
f. Hidrologi
g. Biogeografi
Biogeografi meliputi Fitogeografi (Geografi Tumbuhan),
mempelajari pola-pola persebaran tetumbuhan pada permukaan bumi
serta proses-proses yang menyebabkannya; dan Zoogeografi (Geografi
Hewan), mempelajari pola-pola persebaran hewan pada permukaan
bumi serta proses-proses yang menyebabkannya.
h. Oseanografi
Oseanografi memfokuskan diri dalam kajian aspek geologi,
fisika, kimia, dan biologi kelautan. Paparan Sunda merupakan paparan
2. Aspek Manusia
a. Kependudukan
Menurut Sensus Penduduk tahun 1990 jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 179.321.641 jiwa, meningkat menjadi
203.456.005 jiwa pada Sensus Penduduk 2000. Pada tahun 2005
jumlah pendudukan Indonesia mencapai 225. Juta jiwa. Pertumbuhan
rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 1990-2000
adalah 1,61 %, kemudian periode 2000-2005 turun menjadi 1,40 %.
Diproyeksikan periode 2005-2010 pertumbuhan penduduk Indonesia
akan turun menjadi 1,07 persen dan 2010-2020 akan turun lagi
menjadi 0,68 persen.
b. Aktivitas Ekonomi
Sebagian besar penduduk Indonesia (54%) pada tahun 2005
berdiam di daerah pedesaan, dengan menguntungkan idu pada sector
pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan,
peternakan, dan kehutanan). Pertanian tanaman pangan meliputi
pertanian lahan kering dan pertanian lahan basah. Pertanian lahan
kering adalah suatu system pertanian yang lebih banyak
menguntungkan diri pada curah hujan (Wiryono, 1988).
c. Aktivitas Sosial
Dalam aktivitas sosial manusia Indonesia selalu mengakomodasi
pranata-pranata social dan lembaga-lembaga sosial. Organisasi yang
bertujuan memenuhi suatu kebutuhan dalam berbagai aspek
kehidupan, disebut pranata sosial, yang melalui pranata yang
bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan pranata yang
bertujuan memenuhi kebutuhan ekonomi, pranata yang bertujuan
untuk memenuhi kebuthan ilmiah manusia, pranata untuk memenuhi
kebutuhan keagamaan, pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan
manusia untuk mengatur kehidupan Bernegara, pranata yang bertujuan
mengurus kebutuhan jasmaniah manusia. Bentuk badan-badan yang
mengorganisasi yang melakukan aktivitas-aktivitas kemasyarakatan,
disebut lembaga social atau lembaga kemasyarakatan. Kelembagaan
di Indonesia meliputi lembaga kenegaraan, lembaga keagamaan,
lembaga swadaya masyarakat, lembaga kesenian dan sebagainya.
d. Aktifitas Budaya.
Kebudayaan Nasional Indonesia adalah totalitas, nilai-nilai,
gagasan-gagasan, dan perilaku manusia Indonesia serta hasil fisiknya,
baik yang tradisional maupun ciptaan masa kini, yang semuanya
terintegrasi secaraselaras dan bermakna dalam Nasional Indonesia
yang dinamis (koentjaraningrat, 1992).
yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian
pegunungannya, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau
dan posisi wilayah yang amat strategis ini harus dijaga dari berbagai sisi,
terutama keamanan dari invasi negara lain maupun lainnya. Hal ini
disebabkan negara Indonesia berada pada posisi geografis yang
menguntungkan yang berbeda dengan posisi negara lainnya, baik pada
aspek ekonomi, komunikasi sosial budaya, transportasi, ataupun
pariwisata.
Terletak diantara dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia
merupakan letak geografis Indonesia. Pengaruh letak geografis tersebut
adalah:
a. Iklim di Indonesia adalah iklim tropis dengan 2 musim, yaitu musim
penghujan dan musim kemarau.
b. Letak Indonesia yang berada pada posisi silang mengakibatkan
terjadinya aktifitas perdagangan, dimana letak ini merupakan jalur lalu
lintas internasional dan menjadi tempat persinggahan kapal laut yang
menempuh pelayaran antara Asia Timur dengan Asia Selatan, Asia
Barat dengan Afrika dan Eropa.
c. Letak kepulauan Indonesia yang berdekatan dengan Benua Asia yang
menyebabkan sosial budaya masyarakat Indonesia yang beragam,
sehingga banyak menerima pengaruh dari benua tersebut. Demikian
juga dengan transportasi dan komunikasi yang mengglobal
menjadikan sosial budaya masyarakat Benua Eropa dan Benua
Amerika juga mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia.
orang yang berasal dari Benua Asia pada jaman prasejarah dimana pada
waktu itu bangsa Austronesia dari Burma (Myanmar), Muangthai dan
Malaka mendiami kepulauan Indonesia. Sampai abad ke 9 SM, Indonesia
menerima pengaruh dari Hindia Muka, baik di bidang ekonomi, politik,
maupun kebudayaan. Saudagar dari India berdatangan untuk berdagang,
bersamaan dengan mereka masuk pula agama dan kebudayaan Hindu dan
Budha yang kemudian berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha. Agama
Islam beserta kebudayaan Arabnya yang dibawa terutama oleh para
pedagang dari Gujarat dan persi sekitar abad ke 32 penyebarannya sangat
cepat meluas terutama di Kawasan pantai sejak abad ke 16 bangsa barat
mulai merambah ke kepulauan Nusantara dengan berbagai tujuan antara
lain perdagangan, kolonisasi, misi-misi keagamaan yang menyebarkan
agama Nasrani.
3. Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu daerah atau negara berdasarkan
struktur batu-batuan yang ada pada kulit bumi. Letak geologis Indonesia
dapat terlihat dari beberapa sudut formasi geologi, keadaan bantuan dan
jalur-jalur pegunungannya. Formasi geologi Indonesia dibagi menjadi tiga
zona geologi:
a. Bagian utara merupakan paparan sunda (lempeng asia)
b. Bagian barat dan selatan merupakan paparan sahul (lempeng indo-
australia)
c. Bagian timur merupakan lempeng dasar samudera fasifik.
PENUTUP
27
DAFTAR PUSTAKA
28