PENDUDUK JAKARTA
Disusun oleh :
Nama ::AGASTYA SAFARAJA PUTRANATA
kurniawan.
Kelas : X MIPA 1
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Nama : Gufril Dwi Arian
Kelas : X MIPA 1
Nis : 8493
Disahkan oleh
Kepala Sekolah
SUPRIYADI, S. Pd, M. M.
NIP. 196905101995031004
ii
PERSEMBAHAN
Untuk orang yang paling kusayangi “Ibu Sriatin dan Bapak Sony Susilo” Terima
kasih atas doa dan dukungannya yang selalu senantiasa dan memberikanku
semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas dan laporan penelitian ini.
iii
MOTTO
“ Belum terlambat untuk menjadi apapun yang kamu inginkan”.- (George Elliot)
“ Sukses bukanlah hal yang kebetulan, sebab kesuksesan terbentuk dari kerja
keras, pembelajaran, pengorbanan dan cinta yang ingin kamu lakukan”.- (Pele)
“ Tidak masalah jika kamu berjalan dengan lambat, asalkan kamu tidak pernah
berhenti berusaha”.- (Confucius)
iv
ABSTRAK
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh
gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan
biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda
manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda),
kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
KATA PENGANTAR
v
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
PERSEMBAHAN.................................................................................................iii
MOTTO.................................................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
vi
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3
2.1 definisi bencana alam.....................................................................................3
2.2 bencana banjir.................................................................................................3
2.3 penyebab terjadinya banjir.............................................................................4
2.4 dampak negatif dari banjir..............................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................6
3.1 Setting Penelitian............................................................................................6
3.1.1 Waktu Penelitian......................................................................................6
3.1.2 Tempat Penelitian....................................................................................6
3.2 Subyek Penelitian...........................................................................................6
3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................7
4.1 pengertian banjir.............................................................................................7
4.2 penanggulangan banjir...................................................................................8
BAB V PENUTUP................................................................................................10
5.1 Kesimpulan...................................................................................................10
5.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir hingga saat ini menjadi masalah serius di berbagai daerah di Indonesia,
yang disebabkan oleh perubahan lingkungan oleh aktivitas manusia yang
mempengaruhi berbagai aspek lingkungan hidup. Sebelum lingkungan hidup
menjadi rusak, banjir di Indonesia jumlahnya sedikit, karena masih seimbangnya
ekosistem yang ada dilingkungan.
1
juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada
saat ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengetahui dan lebih mendalami apa itu
banjir, penyebab banjir dan gejala-gejala terjadinya banjir.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk
yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang
cukup.
4
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana.
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana, kelembagaan pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa
menimbulkan bencana.
Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis,
hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang
mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan
mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya
tertentu.
Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan
memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan
melakukan upaya rehabilitasi.
Pencegahan bencanaadalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui
pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang
terancam bencana.
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat
berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat.
Bantuan darurat bencanaadalah upaya memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
5
Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan
oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi
Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau
dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum
pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.
Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana.
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area
atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang
semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah
seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya
saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon
penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-
wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa
juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang
rendah terkena dampak kiriman banjir.
Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap, biasanya terjadi jika ada sampah yang
menghambat aliran sungai
Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
6
Pernahkah kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara
kita mungkin ada yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau mungkin
tidak tinggal di sekitar sungai tapi tetap mengalami banjir. Tahukah kita
penyebabnya?
a) Pendangkalan sungai,
b) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliransungai,
c) Pembuatan saluran airyang tidak memenuhi syarat,
d) Pembuatan tanggulyang kurang baik,
e) Curah hujan tinggi
f) Banjir kiriman
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas yang
sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah
sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang
terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus
menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah
banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya
yaitu:
7
4. Menghambat proses belajar mengajar;
5. Timbulnya penyakit-penyakit;
6. Menghambat transportasi darat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode
8
Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu
untuk menjelaskan hubungan kausal antara penggunaan lahan dan banjir di
daerah Jakarta. Penelitian ini bersifat kualitatif. Metode dalam penelitian ini
adalah metode pendekatan wilayah karena situasi saat terjadinya banjir
musiman ini berada hanya di daerah Jakarta.
Studi pustaka
Teknik pengumpulan data dengan mengkaji berbagai teori, prinsip, kosep,
dan hukum –hukum yang berlaku dalam ilmu geografi. Data yang diperoleh
bersumber dari buku buku, internet, dan warga sekitar.
Observasi :
9
Pengumpulan data dalam ilmu geografi yang berusaha untuk melihat
langsung tentang gejala dan masalah geografis.
10
i
BAB IV
Saat musim penghujan tiba, hujan bisa turun terus-menerus sehingga air
pun semakin banyak memenuhi sungai dan saluran-saluran air. Kalau
sungai dan saluran air itu tersumbat oleh sampah dan kotoran, maka banjir
bisa terjadi.
Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi),
maka air itu akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran2
atau sugai2 dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan
masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan
menguap keudara (evapotranspirasi).
11
Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim
penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab
Posko Banjir.
Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk
pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan
mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang
curah hujan dan posisi air pada pintu air.
Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas
dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras,
makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku
tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan
jahil.dengan jumlah 46.264 rumah. Unsur O3 yang ada berasal dari pemakaian
listrik bervoltase tinggi yang dihasilkan dari aktifitas masyarakat di bangunan
permukiman atau perdagangan dan jasa. Jenis bangunan permanen yang tinggi
tersebut, mempengaruhi tingginya kadar O3 di Kecamatan Pedurungan. Vegetasi
yang ada di ruang terbuka hijau Kecamatan Pedurungan adalah Kiara payung,
Boegenvil, Mangga, Rambutan, Sawo, Beringin, Flamboyan, Kamboja, Palem,
Angsana, Jambu Air, Cemara, Jati, dan Palem. Jenis vegetasi tersebut belum
sesuai dan belum bisa menyelasaikan masalah pencemaran udara yang ada di
wilayah studi. Hal ini terlihat dari tingkat O3 yang terus mengalami kenaikan
setiap tahunnya. Pada tahun 2010, unsur O3 sebesar 13,625 μg/m3 dan meningkat
menjadi 17,29 μg/m3 pada tahun 2014.
Luasan ruang terbuka hijau dengan kualitas udara di Kecamatan Pedurungan
memiliki hubungan yang erat. Dimana, semakin besar luasan ruang terbuka hijau
yang ada, meningkatkan kualitas udara di wilayah amatan. Selain perluasan ruang
terbuka hijau, pemilihan vegetasi yang sesuai dan tepat, juga dapat meningkatkan
kualitas udara. Parameter kualitas udara yang paling berpengaruh terhadap luas
12
ruang terbuka hijau adalah O3. Gas O3 yang ada di Kecamatan Pedurungan
sebagian besar berasal dari pembangkitan tenaga listrik yange bervoltase tinggi
sepeerti kulkas, AC, dan TV. Penggunaan lahan di Kecamatan Pedurungan
didominasi oleh kawasan permukiman dan perdagangan dan jasa. Pada kawasn
terbangun tersebut, terdapat aktifitas masyarakat dan penggunaan tenaga listrik
yang bervoltase tinggi di dalamnya.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas Menggunakan kerangka teori sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka kesimpulannya sebagai berikut :
14
DAFTAR PUSTAKA
Situs: http://afrahda.blogspot.com/2016/04/banjir.html
http://lemlit.unlam.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/yudi-firmanul-a.pdf
Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Sekitar. Bandung : PT Sarana Panca
Karya Nusa.
Situs: http://dikinuwa.blogspot.co.id/2016/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
15