MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Dasar - dasar Lingkungan
Yang Dibina Oleh Dr. Sueb, M.Kes. dan Farid Akhsani, S.Si, M.Si.
Disusun Oleh :
Offering I 2019 / Kelompok 3
La Arlan (190342621233)
Email bersangkutan :
*vnsallan743@gmail.com
*rvanessarizkita@gmail.com
*dahlianorma@gmail.com
**sueb.fmipa@um.ac.id
**farid.akhsani.fmipa@um.ac.id
Abstrak : Dinamika penduduk dan lingkungan sekitar memiliki hubungan yang sangat erat.
Kesehatan dan kualitas lingkungan ditentukan oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Di
Kota malang sebagai contoh, merupakan kota yang padat penduduk dan memiliki akses jalan
yang tergolong sempit. Hal ini menyebabkan pemukiman warga menjadi tidak terstruktur dan
terkesan kumuh. Kesehatan dan kebersihan lingkungan juga sangat diragukan. Bantaran
sungai yang kotor dan dekat dengan pemukiman menjadi suatu hal yang memperburuk
pandangan kota.
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................3
Kepadatan Penduduk dan Masalah Lingkungan....................................................................3
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................5
3.1 Macam atau Kategori dari Komponen Lingkungan....................................................5
3.2 Fungsi atau Peranan Lingkungan................................................................................5
3.3 Dampak dari Masalah Lingkungan.............................................................................6
A. Pencemaran Air...........................................................................................................7
B. Pencemaran Udara.......................................................................................................7
C. Pencemaran Tanah.......................................................................................................8
D. Urbanisasi Besar – Besaran............................................................................................8
E. Perubahan Iklim..............................................................................................................8
Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya tumbuhan dan binatang di sekitarnya.
Selain itu manusia memerlukan ruang, waktu, cahaya, air, udara, tanah serta kondisi iklim
tertentu yang dipengaruhi suhu, kelembaban, curah hujan untuk dapat hidup secara wajar.
Kumpulan organisme hidup dan benda mati tersebut yang berada bersama-sama pada suatu
tempat akan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, membentuk suatu kesatuan sistem
yang disebut sebagai sistem ekologi (ecological system) atau ekosistem. istilah ekosistem ini
pertama kali dikemukakan oleh Tinsley (1935). la menyebutkan bahwa ekosistem merupakan
sistem hubungan timbal balik antara komponen biotik (komunitas dan populasi) dengan
komponen abiotiknya. Oleh karena itu ekosistem seringkali disebut sebagai satuan fungsional
dasar di dalam ekologi.
Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup merumuskan bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang yang semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Dalam definisi ini terlihat semakin jelas bahwa manusia memiliki andil yang besar di
dalam mempengaruhi kebelangsungan dan dinamika lingkungan. Lingkungan meliputi
keadaan baik yang disebut makhluk hidup maupun benda, termasuk pula keadaan-keadaan
yang mempengaruhi keberadaan makhluk hidup dan benda. Keadaan-keadaan yang kemudian
juga disebut hukum alam memang akan mengalami keadaan homeostasis (keseimbangan)
apabila pengaruh manusia dalam batas kewajaran, namun apabila campur tangan manusia
telah melampaui batas kemampuan salah satu atau lebih komponen lingkungan untuk
memperbaiki dirinya, maka akan terjadi ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan antara
komponen lingkungan.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui macam atau kategori dari komponen lingkungan.
2. Untuk mengetahui dampak dari pertumbuhan penduduk bagi lingkungan.
3. Untuk mengetahui fungsi atau peranan lingkungan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tekanan populasi penduduk yang lain adalah akibat distribusi penduduk yang tidak merata.
Urbanisasi telah turut memperparah keadaan lingkungan perkotaan. Dalam Kongres
Metropolis Sedunia (Herlianto, 1997: 5) dikemukakan 6 masalah pokok yang umumnya
dihadapi oleh kota-kota besar dunia. Salah satu dari masalah yang disebutkan adalah
lingkungan hidup dan kesehatan yang semakin menurun Bintarto (1983:47) juga
menyebutkan bahwa salah satu masalah yang ditimbulkan akibat pemekaran kota adalah
masalah sampah. Sampah dihasilkan dari aktifitas kehidupan manusia. Pemukiman kumuh
(siam area) juga menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi oleh kota-kota besar
sebagai pusat pemukiman penduduk kalangan bawah.
Faktor yang juga turut memunculkan krisis lingkungan adalah konsumsi berlebihan dan
pola konsumsi yang boros. Konsumsi berlebihan menuntut sistem produksi memperbesar
kapasitasnya yang berarti menambah jumlah zat buangan sisa hasil industri yang dihasilkan
dan sisa hasil limbah plastik masusia yaitu sisa konsumsi berupa bahan pembungkus,
khususnya sampah plastik turut menjadi permasalahan karena tidak dapat menjalani daur
biologis. Berikut 5 negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, Indonesia berada
diperingkat ke dua sebagai penyumbang sampah plastik.
BAB III
PEMBAHASAN
Jika dalam kedua definisi tersebut manusia ditempatkan sebagai salah satu komponen
lingkungan, maka dalam definisi benkut ini lingkungan lebih dilihat sebagai sesuatu yang
berada di luar diri manusia. Dahlan (1995:4) menegaskan bahwa lingkungan dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Lingkungan dikategorikannya menjadi
tiga, yaitu:
1. Lingkungan fisik seperti tanah, air, udara, serta interaksi diantara unsur tersebut.
2. Lingkungan biologis, termasuk di sini adalah semua organisme hidup baik binatang,
tumbuh-tumbuhan maupun mikroorganisme.
3. Lingkungan sosial, meliputi semua interaksi manusia dengan sesamanya.
Lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan lingkungan sosial merupakan kesatuan sistem
yang tidak dapat saling dipisahkan. Ketiga lingkungan tersebut berinteraksi satu sama lain
menurut hukum-hukum keseimbangan sistem lingkungan (hukum alam). Hukum alam yang
mengatur keseimbangan dapat mengalami perubahan menjadi tidak lagi sinergis apabila
tekanan manusia terlalu besar terhadap lingkungan. Tekanan manusia terhadap lingkungan
yang dimaksudkan di sini adalah beban hasil kegiatan manusia berupa limbah/sampah yang
terlalu besar jumlahnya. Jumlah yang besar dari hasil aktivitas manusia dapat
dideterminasikan melalui kemampuan lingkungan untuk mampu pulih atau tidak
kemampuannya dalam melayani pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang.
3.2 Fungsi atau Peranan Lingkungan
Suparmoko (2000:1) menyebutkan tiga fungsi atau peranan lingkungan yang utama, yaitu:
1. Sebagai sumber bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi atau untuk langsung
dikonsumsi.
2. Sebagai asimilator, yaitu sebagai pengolah limbah secara alami.
3. Sebagai sumber kesenangan.
Lingkungan terdiri atas berbagai komponen yang meliputi berbagai sumber daya yang
dapat bermanfaat bagi manusia. Salah satu komponen tersebut adalah bahan mentah atau
sumber daya alam (natural resources). Bahan mentah tersebut ada yang perlu diolah terlebih
dahulu sebelum dapat dimanfaatkan, misalnya bahan tambang. Bahan mentah juga ada yang
dapat langsung dikonsumsi selain dapat diolah kembali, misalnya berbagai produksi
pertanian.
Lingkungan juga menjadi sumber kesenangan, karena dapat dijadikan sebagai obyek
pemuasan kebutuhan manusia. Tuntutan kebutuhan manusia dengan pemanfaatan
sumberdaya alam cenderung tidak berpihak pada kelestarian lingkungan. Revolusi industry
4.0 menjadi tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dimana industri 4.0 di
sektor lingkungan keberpihakan kepada daya dukung lingkungan yaitu pembangunan
berkelanjutan (sustainable development), keberlanjutan ekologis, pendidikan lingkungan,
konservasi dan produk ramah lingkungan. Dengan demikian pertumbuhan penduduk diikuti
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat di suatu wilayah tidak melebihi dari daya
dukung lingkungan dan keberpihakan kepada kelestarian lingkungan.
A. Pencemaran Air
Air adalah salah satu sumber daya terpenting bagi manusia. Kelangsungan hidup manusia di
suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh keberadaan air bersih. Air bersih memiliki manfaat
secara langsung maupun tidak langsung, beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:
B. Pencemaran Udara
Salah satu elemen yang tak kalah penting dari air bersih dan juga mulai berkurang
kelestariannya adalah udara bersih. Udara bersih sangat penting karena merupakan sumber
oksigen yang sangat diperlukan makhluk hidup, terutama manusia untuk bernafas.
Bertambahnya jumlah populasi manusia menyebabkan adanya pembukaan lahan hijau
dengan cara pembakaran. Asap dan polusi hasil pembakaran akan menyebabkan udara
tercemar. Hal lain yang menyebabkan pencemaran udara terjadi adalah, meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor. Kasusnya dapat dilihat di beberapa kota besar di Indonesia. Jumlah
penduduk yang meningkat, menyebabkan meningkat pula permintaan terhadap transportasi
umum dan juga kepemilikan kendaraan pribadi. Sedangkan, emisi dari kendaraan bermotor
yang menghasil CO dan CO2 sangat berperan dalam pencemaran udara bersih.
C. Pencemaran Tanah
Bertambahnya penduduk seringkali tidak diimbangi dengan majunya akses pendidikan dan
teknologi. Salah satunya adalah masih rendahnya kesadaran mengenai pengelolaan limbah
darat. Bertambahnya penduduk berarti bertambah pula limbah hasil rumah tangga. Namun,
teknologi dan pengetahuan yang terbatas belum dapat mengelola limbah hasil rumah tangga
tersebut dengan baik. Akibatnya, sampah hanya menumpuk di TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) dan mencemari tanah sekitar karena beberapa limbah sangat sulit diurai.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Meskipun tidak berdampak
secara langsung, namun nyatanya urbanisasi juga telah membawa dampak pada lingkungan.
Meningkatnya urbanisasi akan menambah jumlah limbah rumah tangga dan industri. Hal ini
disebabkan meningkatnya kebutuhan penduduk akan barang hasil industry.
E. Perubahan Iklim
Beberapa belas tahun yang lalu, musim di Indonesia masih bisa dibagi menjadi dua masa
dalam satu tahun. Namun saat ini, musim hujan dan kemarau datang tanpa bisa diprediksi
waktunya. Beberapa tempat lain di seluruh dunia pun mengalami kondisi cuaca ekstrim dan
badai yang datang terus – menerus di berbagai tempat. Hal ini disebabkan adanya perubahan
iklim akibat adanya efek rumah kaca. Kepadatan penduduk ditenggarai menjadi salah satu
alasan meningkatnya efek rumah kaca di muka bumi. Bertambahnya jumlah penduduk telah
menyebabkan tingginya pencemaran udara, meningkatnya produksi CO dan CO 2 sebagai
akibat pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, dan meningkatnya produksi CFC akibat
penggunaan beberapa alat elektronik. Hal ini tentu bukan hanya berdampak pada saat ini
melainkan juga pada kehidupan generasi selanjutnya.
Di kota banyak penduduk , setiap harinya menghasilkan kurang lebih sampah sebanyak
6.500 ton per hari. Sampah tersebut dihasilkan oleh rumah-rumah yang padat
penduduk(Indonesia The BAPEDAL Regional Monitoring Capacity Development
Project,2010)
H. Masalah banjir
Semakin banyak sungai yang tercemar sampah-sampah rumah tangga seperti plastic dan
kertas,maka aliran air akan tersumbat dan akibatnya aliran air sugai tidak lancar. Tidak hanya
itu, semakun banyaknya pembangunan rumah-rumah, apartemen, dan fasilitas umum maka
daerah peresapan air semakin sempit yang dapat menghasilkan banjir.
Salah satu program mengatasi kepadatan penduduk tanpa menekan pertumbuhan penduduk
adalah dengan menggalakan program transmigrasi. Transmigrasi merupakan program
penduduk dari wilayah yang banyak atau padat penduduknya ke wilayah yang masih jarang
penduduknya. Transmigrasi ini akan mendorong terjadinya pemerataan penduduk. Jika
penduduknya sudah merata maka maka hal ini akan mendorong terjadinya pemerataan
pembangunan. Program transmigrasi akan mengurangi kepadatan penduduk di daerah yang
padat dan akan dialihkan ke wilayah-wilayah Indonesia yang penduduknya belum terlalu
padat
Salah satu cara yang cukup efektif sebagai solusi untuk mengatasi kepadatan penduduk
adalah dengan mencanangkan program keluarga berencana atau KB. Keluarga Berencana
merupakan program pemerintah bagi rakyat Indonesia untuk membatasi jumlah anak, dimana
dalam satu keluarga cukup memiliki 2 orang anak saja. Dalam program KB, ibu-ibu rumah
tangga diberikan cara-cara khusus agar tidak hamil. Cara-cara yang dilakukan ini misalnya
dengan mengonsumsi obat tertentu, pemakaian alat kontrasepsi, suntik atau jarum, dan lain
sebagainya. Program Keluarga Berencana ini berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk
sehingga jumlah penduduk di Indonesia tidak terlalu meledak..
Beberapa tahun belakangan sebuah kasus yang marak terjadi di Indonesia adalah tentang
kerusakan moral anak- anak remaja. Banyak anak-anak di usia sekolah yang hamil di luar
nikah kemudian mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Hal ini tidak hanya terjadi pada satu
dua orang saja, namun hampir di setiap negara mengalami kasus seperti ini. Tidak hanya
berdampak pada masa depan para pelajar saja, namun dalam jangka panjang hal ini juga akan
berdampak pada jumlah penduduk yang ada di Indonesia.
Para turis asing ini tidak hanya melakukan perjalanan satu hari (pulang pergi dalam satu hari)
dari negaranya kemudian ke Indonesia dan kembali lagi ke negaranya. Para wisatawan
tersebut akan menetap di Indonesia, meski hanya untuk sementara waktu. Nah, hal-hal
semacam inilah yang menambah kepadatan penduduk Indonesia. Kita menyebut kegiatan
orang asing yang masuk ke Indonesia sebagai suatu aktivitas migrasi yang disebut dengan
imigrasi. Pelaku dari imigrasi ini disebut dengan imigran. Biasanya ketika imigran masuk ke
Indonesia, maka mereka akan mengurusi berbagai macam dokumen administrasi beserta
dengan biayanya. Nah, salah satu upaya mengurangi kepadatan penduduk dari segi warga
negara asing adalah kenaikan tarif biaya administrasi. Hal ini mungkin akan memberikan
dampak baik besar maupun tidak besar.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup memang ada dua aliran yang
berkembang. Aliran yang pertama melihat bahwa manusia memiliki keunggulan sehingga
dapat memanfaatkan alam secara maksimal untuk memenuhi kebutuhannya. Aliran yang
kedua melihat bahwa manusia sebenarnya merupakan bagian dari lingkungan, sehingga perlu
berusaha hidup selaras dengan lingkungan. Aliran yang pertama memang menghasilkan
manusia-manusia yang berprinsip ekonomis tinggi, tetapi mengabaikan keberlanjutan
lingkungan. Berdasarkan pandangan pertama inilah eksplorasi alam secara sewenang-wenang
terus berkembang. Aliran yang kedua yang diharapkan dapat tumbuh sebagai penyelaras guna
terwujudnya idealisme pembangunan berwawasan lingkungan dan lingkungan sebagai
sumber daya mempertemukan berbagai kepentingan di dalamnya, antara lain kepentingan
keberlanjutan lingkungan untuk kebutuhan masyarakat.
2. Saran
Seharusnya masyarakat diberikan edukasi yang cukup tentang permasalahan lingkungan
seiring bertambahnya penduduk melalui penyuluhan di kampung-kampung. Dengan begitu,
tingkat kesadaran masyarakat mengenai kesehatan lingkungan akan lebih peka dan akan
melakukan perubahan secara perlahan. Hal ini juga perlu dukungan dari pemerintah dan dari
beberapa orang yang berpengaruh. Dengan hal ini juga akan memunculkan terobosan-
terobosan baru yang nantinya akan berdampak baik bagi penduduk di lingkungan itu sendiri
dan berpotensi meningkatkan perekonomian warga.
DAFTAR RUJUKAN
[8] Notoadmodjo, Soekijo. 20011. ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
[14] Ariyani, Dwi Rina & Harini, R. 2012. Jurnal Bumi Indonesia: Tekanan Penduduk
terhadap Lahan
Pertanian di Kawasan Pertanian.
[15] Damayanti, A. & Hidayat, F. 2010. Jurnal Geografi: Dinamika Penduduk dan
Kebutuhan.
Makalah disampaikan pada saat Seminar Nasional dan Kongres MKTI VII, Ratu
Convention Center, Jambi, November.
[17] Frumkin, Howard. 2010. Environmental Health: From Global to Local. San
Francisco: John
Willey & Sons.