Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP SKALA REGIONAL”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam Dan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu: Nurul Adistyaningrum, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelas D

Kelompok 5

1. M. Arham Prasetyo 2211010131

2. M. Raffi Firdaus 2211010136

Pendidikan Agama Islam FakultasTarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam


Negeri Raden Intan LampungTahun Akademik

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga
akhir zaman. Atas berkat dan karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang
berjudul “Permasalahan Lingkungan Hidup Skala Regional”.

Makalah ini kami susun guna untuk menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
Islam Dan Lingkungan Hidup dengan dosen Nurul Adistyaningrum, M.Pd . Dalam
penyusunannya, kami mengambil sumber dari beberapa literatur,baik itu dari internet
maupun buku-buku pegangan yang biasa dipakai di kampus UIN RIL. Pembaca
mungkin akan menenmukan beberapa kekurangan dan kesalahan penulisan dalam
makalah ini, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Akhir kata,semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan Islam
Dan Lingkungan Hidup.

Bandar Lampung, 20 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

1.1Latar Belakang..........................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5

1.3 Tujuan......................................................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN................................................................................................................6

2.1 Pengertian Permasalahan Lingkungan Hidup..........................................................6

2.2 Permasalahan Lingkungan Hidup Skala Regional Dan Pencegahannya.................8

BAB III............................................................................................................................14

PENUTUP.......................................................................................................................14

3.1 KESIMPULAN......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang
seksama dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai dampak yang
ditimbulkan berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun lingkungan saat ini mulai
menampakan perbahan yang signifikan. Seiring dengan petambahan penduduk dan
perkembangan berbagai industri, maka keadaan lingkungan telah menjadi masalah
serius yang dihadapi oleh manusia. Pencemaran lingkungan merupakan masalah
bersama.

Masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni peristiwa-peristiwa yang


terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan
akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih kemudian secara
alami (homeostasi). Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat
dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami, karena manusia
memberikan faktor penyebab yang sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-
peristiwa lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang
lahir dan berkembang karena faktor manusia jauh lebih besar dan rumit (complicated)
dibandingkan dengan faktor alam itu sendiri.1

Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal, nasional,


regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari
permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau
global. Adapun salah satunya pada kategori dalam skala regional yang berdampak
buruk. Pertama, manusia berisiko mengalami kondisi kesehatan yang berbahaya seperti,
misalnya, asma dan radang paru-paru akibat polusi udara. Dampak buruk lainnya adalah
hilangnya keanekaragaman hayati.

1
Nina Herlina, S.H., M.H., PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN DI INDONESIA, VOL 3, NO 2 (2015)

iv
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia
internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan
Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan Indonesia
sendiri tetapi juga kepedulian negara-negara lain yang khawatir dengan perubahan
iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan keresahan di
dalam negeri dan juga di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Tetapi
persoalan lingkungan hidup tidak hanya menyangkut kerusakan atau kebakaran hutan
tropis, tetapi juga Negara-negara industri yang memberikan kontribusi besar terhadap
emisi karbon yang menyebabkan kenaikan suhu bumi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu permasalahan lingkungan hidup skala regional?

2. Bagaimana dan apa saja pencegahan dari permasalahan lingkungan hidup skala
regional?

1.3 Tujuan

1. Agar dapat memahami permasalahan lingkungan hidup skala regional.

2. Agar dapat mengetahui cara mencegah permasalahan lingkungan hidup skala


regional.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permasalahan Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk


hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-
hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan pada udara, tanah dan air.
Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan manusia merupakan sebuah ekosistem
hidup. Lingkungan Hidup merupakan area kawasan yang dimana dengan adanya
semua benda, dan makhluk hidup, termasuk keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.2
Adapun masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap
lingkungan biofisik yang mencakup air, tanah, udara, hewan, tumbuhan, dan
manusia.

Setiap komponen dalam lingkungan saling berkaitan dan berpengaruh satu dengan
yang lain. Di mana dalam lingkungan hidup terhadap ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan satu kesatuan secara menyeluruh dan saling
berpengaruh dalam membentuk keseimbangan dan stabilitas kehidupan alam.
Dengan begitu, jika salah satu komponen mengalami gangguan, tentu akan
memberikan pengaruh pada komponen lain dalam ekosistem. Misalnya saja rantai
makanan. Berbagai aktivitas manusia diketahui telah menyebabkan pemanasan
global yang merusak lingkungan.
Masalah lingkungan ini meliputi polusi, perubahan iklim, populasi, penipisan
sumber daya alam, pembuangan limbah, kepunahan keanekaragaman hayati,
deforestasi, hingga terjadinya pengasaman laut, berikut beberapa penjelasannya:

2
Undang Undang No. 23 Tahun1997,1997, Lingkungan Hidup

vi
a. Polusi
Masalah polusi udara, air, dan tanah termasuk masalah lingkungan hidup yang
kerap terjadi di kehidupan sehari-hari. Berbagai polusi ini bisa disebabkan oleh
beragam faktor. Mulai dari polusi asap industri dan kendaraan bermotor, polusi
sampah yang memenuhi sungai hingga sumber air lainnya, hingga limbah industri
yang tidak dikelola dengan baik.
b. Perubahan iklim
Perubahan iklim merupakan dampak dari pemanasan global yang saat ini terjadi.
Di mana suhu bumi semakin meningkat, lapisan es di kutub mulai mencair yang
berpengaruh pada naiknya permukaan air laut, hingga memberikan dampak pada
cuaca ekstrem yang semakin tak terkendali. Jika dibiarkan begitu saja dan tidak
segara dilakukan tindakan, tentu ini akan semakin merusak bumi dan mengancam
keselamatan makhluk hidup.
c. Populasi
Meningkatnya populasi manusia di planet bumi juga termasuk salah satu masalah
lingkungan hidup. Semakin banyak populasi manusia, sementara kondisi bumi
semakin tak sehat dan rusak, termasuk persediaan air dan bahan makanan yang
semakin berkurang, tentu akan membuat masalah lingkungan hidup semakin rumit.
Kerusakan lingkungan juga berpengaruh pada kesehatan manusia secara keseluruhan.
d. Penipisan sumber daya alam dan kepunahan
Seperti disebutkan sebelumnya, kerusakan lingkungan dapat memengaruhi
kualitas tanah yang menjadi sumber produksi bahan makanan berbasis nabati.
Kerusakan lingkungan juga mengancam kepunahan beberapa spesies hewan, tentu
ini akan berdampak pada rantai makanan manusia.
e. Pembuangan limbah
Limbah industri hingga limbah dan sampah rumah tangga yang tidak dikelola
dengan baik, pada akhirnya akan mengalir di sungai dan mencemari lingkungan air.
Bahkan sampah-sampah yang dibuang sembarangan bisa sampai ke laut dan semakin
merusak lingkungan laut. Bukan hanya berdampak pada manusia, ini juga bisa
mengancam kehidupan fauna-fauna bawah laut.
f. Deforestasi

vii
Deforestasi atau penggundulan hutan semakin marah terjadi saat ini. Semakin
banyak hutan yang gundul, akan berpengaruh pada kemampuan bumi dalam
memproduksi oksigen dan penyerapan air. Semakin banyak hutan gundul, berarti
semakin tinggi peluang kekeringan dan berbagai bencana alam terjadi, termasuk
banjir. Selain itu, hutan gundul juga mengancam penipisan sumber daya alam dan
kepunahan keanekaragaman hayati.
g. Pengasaman air laut
Masalah lingkungan yang terakhir tidak lain adalah terjadinya fenomena
pengasaman air laut. Fenomena ini terjadi sebagai dampak dari produksi gas karbon
dioksida yang berlebihan. Berdasarkan penelitian, keasaman air laut telah meningkat
selama 250 tahun terakhir.

2.2 Permasalahan Lingkungan Hidup Skala Regional Dan Pencegahannya

A. Permasalahan Lingkungan Hidup


Selama ini pengelolaan lingkungan hidup cenderung hanya pada pemanfaatan
lingkungan hidup sebagai obyek pembangunan. Pengelolaan lingkungan hidup
berarti manajemen terhadap lingkungan hidup atau lingkungan dapat dikelola dengan
melakukan pendekatan manajemen. Pendekatan manajemen lingkungan
mengutamakan kemampuan manusia dalam mengelola lingkungan, sehingga
pandangan yang lazim disebut dengan “ramah lingkungan”. Sikap dan kelakuan pro
lingkungan tidak boleh anti pembangunan. Oleh karena itu dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup harus seimbang antara kepentingan peningkatan
ekonomi dengan kepentingan melestarikan lingkungan dan sosial. Upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang didasarkan pada norma-norma
hukum lingkungan berarti secara seimbang antara kepentingan ekonomi, pelestarian
fungsi lingkungan dan kondisi sosial. Inilah pentingnya prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, terkait pengelolaan
lingkungan hidup. Selama ini kedua hal tersebut seolah- olah terpisah satu sama lain.
Pemerintah dan kalangan swasta dipandang sebagai pihak yang lebih mengutamakan
kepentingan ekonomi dibandingkan kepentingan pelestarian lingkungan.

viii
Perkembangan ilmu pengetahuan dan ekologi telah memenuhi kebutuhan
bahkan keinginan manusia. Manusia mulai menguasai dan mengeksploitasi alam.
Keadaan tersebut mengakibatkan kemajuan sekaligus ketimpangan sosial ekonomi
serta degradasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, hingga akhirnya bermuara
pada persoalan keadilan, kesejahteraan, dan berkelanjutan masa depan manusia itu
sendiri. Arah yang ingin dicapai manusia adalah modernisasi. Modernisasi yang
identik dengan orientasi pertumbuhan ekonomi ternyata tidak lepas dari berbagai
kelemahan, terutama menimbulkan persoalan kemerosotan ekosistem, marginalisasi
atau pemiskinan, masalah sosial dan sebagainya. Para pemilik modal dan penguasa
memperlakukan alam sebagai sumber daya tak terbatas untuk dimanfaatkan
sepenuhnya untuk kepentingan manusia. Alam lain dieksploitasi juga sekaligus
dijadikan sebagai tempat sampah yang dipaksakan melebihi kemampuan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidupnya. Kecenderungan modernisasi yang
mengalami akumulasi modal dan mengeksploitasi alam membawa dampak
mendorong kerakusan manusia terhadap alam. Pastinya, aktivitas itu mengarah pada
perusakan lingkungan secara sistematik. Teknisnya berwujud proyek-proyek
berskala besar, yang akibatnya adalah rusaknya lingkungan hidup. Pembangunan
yang tidak lagi memperdulikan kaidah kaidah konservasi merupakan pembangunan
yang menggunakan landasan filosofi yang menempatkan kepentingan manusia
sebagai pertimbangan utama dan satu satunya dalam pembangunan. Pada satu sisi
lingkungan hidup akan menghambat pembangunan, dan sebaliknya pembangunan
akan merusak lingkungan hidup. Dalam realitasnya tampak bahwa pengutamaan
pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan tidak menjamin keberlanjutan
pembangunan karena lingkungan hidup menjadi rusak. Lingkungan hidup juga
merupakan unsur penting dari pertumbuhan ekonomi, karena apabila fungsi
lingkungan hidup turun karena pemanfaatan yang melampaui daya tampung
lingkungan, maka ekonomi akan kehilangan kemampuannya untuk tumbuh.
Berdasarkan hal tersebut pertumbuhan ekonomi yang baik juga harus didukung
lingkungan sebagai wadah dari jaringan kehidupan. Setiap pembangunan ekonomi
yang dilakukan perlu memperhitungkan dampak terhadap lingkungan agar tidak

ix
mematikan kehidupan itu sendiri, jadi dalam hal ini ekonomi adalah subsistem dari
lingkungan.
Disadari bahwa sumber daya alam berkedudukan sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena sumber daya alam diperlukan di setiap kegiatan
manusia. Lingkungan hendaknya ditata serta dikelola dengan sebaik-baiknya untuk
menyangga kehidupan kini dan mendatang. Adalah kewajiban bagi setiap orang
untuk memelihara kemampuan lingkungan hidup agar dapat tetap dimanfaatkan
untuk perlindungan dan kebutuhan manusia atau makhluk hidup lainnya.3
Adapun masalah lingkungan antar negara ataupun antar wilayah yang
berdekatan disebut sebagai masalah lingkungan berskala regional. Contoh dari
permasalahan-permasalahan ini misalnya:
a. pencemaran udara di Malaysia dan Singapura akibat kebakaran hutan di Sumatra.
b. pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari Singapura ke
perairan Kepulauan Riau.
c. pencemaran sungai Danube yang melintasi beberapa negara di Eropa.
d. eksploitasi ikan berlebihan di perairan Pasifik yang merugikan keseluruhan
pasokan ikan di wilayah tersebut.
B. Pencegahan Masalah Lingkungan Hidup Skala Regional
Lingkungan yang sudah di rusak akan mengakibatkan beberapa dampak buruk
bagi manusia. Buktinya sudah banyak terjadi di Indonesia. Banyak bencana alam
yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan. Untuk mengurangi Dampak Kerusakan
Lingkungan harus dimulai sejak dini. Penanaman sikap menjaga dan merawat
lingkungan ditanamkan mulai dari anak-anak sebagai generai bangsa. Banyak Cara
Mengatasi Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup yang biasa di lakukan. Untuk
menaggulangi tentunya berbeda dengan pencgahan. Karena sudaha terjadi maka
harus di tanggulangi.

3
Rusdiyanto, MASALAH LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI,
Vol.6, No.2 Desember 2015, hlm. 215–227

x
Berikut beberapa cara melakukan pencegahan dari pada masalah lingkungan hidup
dalam skala regional4:

1. Menerapkan Prinsip 4R
Prinsip 4R mencakup Reduce, Reuse, Recycle  dan juga Replant. Prinsip ini
berguna untuk menaggulangi adanya bencana banjir yang sering terjadi. Reduce yaitu
mengurangi pemakian barang yang tidak berguna. Reuse yaitu memakai ulang
barang yang masih bisa digunakan. Recycle yaitu mendaur ulang barang ataupun
sampah untuk menjadi barang yang berguna. Replant yaitu menimbun sampah
organik untuk dijadikan kompos. Dengan menggunakan prinsip tersebut diharapkan
sampah yang ada di berbagai daerah dikurangi dengan kesadaran masing-masing
masyarakat.

2. Reboisasi
Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan yang dirusak
maka beberapa negara lain juga akan mendapatan efek tersebut. Tentunya yang akan
menerima pertama akibatnya yaitu negara yang sudah merusak lingkungannya
sendiri. Untuk itu jangan pernah merusak hutan yang ada. Jika ingin menebang
pohon, maka harus memiliki sikap tebang pilih dan menanam benih untuk pohon
yang baru.

3. Bioremidiasi
Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah tangga. Tapi,
yang sering menyebabkan efek yang terasa adalah limbah industri. Untuk itu suatu
industri haruslah mengetahui apa itu bioremidiasi. Terutama untuk industri yang
mengeluarkan banyak limbah berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak
hanya mencari lingukungan saja, tapi bisa mengganggu kesehatan masyarakat di
daerah sekitar. Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba ataupun tanaman dari
kontaminasi. Jadi limbah yang akan dibuang harus di bersihkan dahulu

4
WebMaster, Artikel Lingkungan, Lingkungan Hidup, (Kamis, 19 November 2020), Di Akses Dari
https://dlh.semarangkota.go.id/5-cara-menanggulangi-dampak-kerusakan-lingkungan/

xi
kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini limbah yang akan dibuang
tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

4. Rehabilitasi Lahan
Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan
lahan secara ekologis. Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan
lingkungan fisik untuk bisa di fungsikan lagi. Tanggung jawab yang membuat
rehabilitasi ini adalah pengusaha yang sudah melakukan penambangan di lahan
tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah akan menjadi tandus dan mati.

5. Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai merupakan kegiatan pemulihan pantai untuk menyelamatkan
lahan yang ktitis dan mati untuk menjadi lahan yang lebih produktif. Adanya lahan
kritis dikarenakan ulah penambangan pasir yang dilakukan oleh manusia. Nah
dengan reklamasi pantai dan penanaman tembakau ini menjadi Cara Menanggulangi
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia. Jika di perhitungkan antara
penambangan pasir dan biaya yang dibutuhkan untuk reklamasi pantai tidaklah
seberapa. Justru lebih banyak biaya yang digunakan untuk mereklamasi pantai.

Adapun dalam Al-Qur’an tentang menjaga lingkungan yaitu ada pada ayat Al-Qur’an
surah Ar-Rum ayat 41-42, yakni sebagai berikut:

٤١ - ‫ض الَّ ِذ ْي َع ِملُ ْوا ل ََعلَّ ُه ْم َي ْر ِجعُ ْو َن‬ ِ ِ ِ ‫ت اَي ِدى الن‬ ِ ُ ‫ظَهر الْ َفس‬
َ ‫َّاس ليُذ ْي َق ُه ْم َب ْع‬ ْ ْ َ‫اد فى الَْب ِّر َوالْبَ ْح ِر بِ َما َك َسب‬ َ ََ

ْ ‫ف َكا َن َعاقِبَةُ الَّ ِذيْ َن ِم ْن َق ْب ۗ ُل َكا َن اَ ْك َث ُر ُه ْم ُّم‬


٤٢- ‫ش ِركِ ْي َن‬ ِ ‫قُ ْل ِس ْي ُر ْوا فِى ااْل َ ْر‬
َ ‫ض فَانْظُُر ْوا َك ْي‬

Arttinya:

xii
41. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

42. Katakanlah (Muhammad), "Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana


kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah)."5

Pada surat Ar-Rum ayat 41-42 dapat dianalisa bahwa ayat ini mengharapkan
seorang muslim dapat menyadari pentingnya menjaga serta melestarikan alam
lingkungan, dan juga tidak membuat kerusakan terhadap alam lingkungan. Dengan
artian jika akan melakukan sesuatu harus melalui pertimbangan pemikiran yang
matang akan akibat yang ditimbulkannya agar tidak terjadi hal-
hal yang sifatnya merusak lingkungan.

5
Ayat Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 41-42, Di Akses Dari https://news.detik.com/berita/d-5075472/surat-
ar-rum-ayat-1-sampai-60-lengkap-arab-dan-artinya#:~:text=41.,(ke%20jalan%20yang
%20benar).&text=42.,bagaimana%20kesudahan%20orang%2Dorang%20dahulu.

xiii
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup. Termasuk dan yang menjadi inti didalamnya
adalah manusia dengan perilakunya. Kesemuanya itu mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan manusia sebagai subyek serta makhluk hidup lainnya.
sumber daya alam memang mendatangkan kontribusi besar bagi pembangunan, dilain
pihak keberlanjutan atas ketersediaan sumber daya alam itu diabaikan. Demikian pula
aturan yang seharusnya ditaati sebagai landasan untuk melaksanakan pengelolaan yang
mendukung pembangunan dari sektor ekonomi tidak diacuhkan. Akibatnya adalah
adanya kecenderungan berupa terjadinya penurunan daya dukung lingkungan dan
menipisnya ketersediaan sumber daya alam yang ada serta penurunan kualitas
lingkungan hidup secara cepat.6
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang tidak dilakukan
sesuai dengan daya dukungnya dapat menimbulkan adanya krisis pangan. Tidak semata
dalam arti sebagai konsumsi fisik. Pada tahap berikutnya, kualitas tanah sebagai sumber
pangan juga terus menurun. Tanah menjadi kering dan tandus. Hal ini disebabkan
terjadinya krisis air, krisis energi, dan lingkungan secara menyeluruh. Hal ini menjadi
pemicu munculnya krisisi yang lain di hilirnya. Bukan mustahil, ber dasarkan banyak
contoh, menyebabkan krisis sosial dan krisis kemanusiaan. Pada dimensi pengelolaan,
disadari bahwa pelaksanaan pembangunan yang mengandalkan teknologi dan industri
dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi seringkali membawa dampak
negatif bagi lingkungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan akan menyebabkan

6
Ibid. hal 7

xiv
menurunya mutu lingkungan hidup, sehingga akan mengancam kelangsungan mahkluk
hidup, terutama ketenangan dan ketentraman hidup manusia. Inilah yang dinyatakan
sebagai bencana lingkungan hidup yang terjadi akibat ulah manusia.

Maka dari itu, untuk mengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan harus dimulai sejak
dini. Penanaman sikap menjaga dan merawat lingkungan ditanamkan mulai dari anak-
anak sebagai generai bangsa. Banyak Cara Mengatasi Dampak Kerusakan Lingkungan
Hidup yang biasa di lakukan. Dan perlu diingat lebih baik mencegah dari pada
mengobati.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Ayat Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 41-42, Di Akses Dari


https://news.detik.com/berita/d-5075472/surat-ar-rum-ayat-1-sampai-60-
lengkap-arab-dan-artinya#:~:text=41.,(ke%20jalan%20yang
%20benar).&text=42.,bagaimana%20kesudahan%20orang%2Dorang
%20dahulu.
Nina Herlina, S.H., M.H., PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA, VOL 3, NO 2 (2015)
Rusdiyanto, MASALAH LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA MENGHADAPI ERA
GLOBALISASI, Vol.6, No.2 Desember 2015,
Undang Undang No. 23 Tahun1997,1997, Lingkungan Hidup
WebMaster, Artikel Lingkungan, Lingkungan Hidup, (Kamis, 19 November 2020), Di
Akses Dari https://dlh.semarangkota.go.id/5-cara-menanggulangi-dampak-
kerusakan-lingkungan/

xvi

Anda mungkin juga menyukai