Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan, karena atas berkat,

rahmat dan pertolonganNya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah

dengan judul “Memahami Permasalahan Lingkungan Hidup Makalah ini

disusun dalam rangka memenuhi persyaratan tugas Pendidikan Agama

islam, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan yang perlu diperbaiki, oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun demi kebaikan makalah ini, dan akhir

kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membawa berkat bagi kita

semua khusus nya lingkungan kampus universitas doktor husni ingratubun

uningrat papua

Waena 27 maret 2023

Demianus d almung

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 2
C. Maksud dan Tujuan…………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………… 3

A. Permasalahan Lingkungan Hidup……………………………. 3

B. Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia……………………. 6

C. Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Lingkungan … 6

BAB III PENUTUP…….……………………………………………….. 9

A. Kesimpulan……………………………………………………… 9
B. Saran……………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas, dan serius.Ibarat bola salju
yang menggelinding, semakin lama semakin besar.Persoalannya bukan hanya bersifat
lokal atau translokal, tetapi regional, nasional, trans-nasional, dan global.Dampak-
dampak yang terjadi terhadap lingkungan tidak hanya berkait pada satu atau dua segi
saja, tetapi kait mengait sesuai dengan sifat lingkungan yang memiliki multi mata rantai
relasi yang saling mempengaruhi secara subsistem. Apabila satu aspek dari lingkungan
terkena masalah, maka berbagai aspek lainnya akan mengalami dampak atau akibat
pula.

Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni peristiwa-
peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi
tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih
kemudian secara alami (homeostasi).

Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah
yang semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab yang
sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa
disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena
faktor manusia jauh lebih besar dan rumit (complicated) dibandingkan dengan faktor
alam itu sendiri. Manusia dengan berbagai dimensinya, terutama dengan faktor
mobilitas pertumbuhannya, akal pikiran dengan segala perkembangan aspek-aspek
kebudayaannya, dan begitu juga dengan faktor proses masa atau zaman yang
mengubah karakter dan pandangan manusia, merupakan faktor yang lebih tepat
dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan hidup.

1
Oleh karena itu, persoalan-persoalan lingkunganm seperti krusakan sumber-daya alam,
penyusutan cadangan-cadangan hutan, musnahnya berbagai spesies hayati, erosi,
banjir, bahkan jenis-jenis penyakit yang berkembang terakhir ini, diyakini merupakan
gejala-gejala negatif yang secara dominan bersumber dari faktor manusia itu sendiri.
jadi, beralasan jika dikatakan, di mana ada masalah lingkungan maka di situ ada
manusia.

Terhadap masalah-masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, tanah longsor,


gaga! panen karena harna, kekeringan, punahnya berbagai spesies binatang langka,
lahan menjadi tandus, gajah dan harimau mengganggu perkampungan penduduk, dan
lain-lainnya, dalam rangka sistem pencegahan (preventive) dan penanggulangan
(repressive) yang dilakukan untuk itu, tidak akan efektif jika hanya ditangani dengan
paradigma fisik, ilmu pengetahuan dan teknologi, atau ekonomi. Tetapi karena faktor
tadi, paradigma solusinya harus pula melibatkan semua aspek humanistis.Maka dalam
hal ini, peran ilmu-ilrnu humaniora seperti sosiologi, antropologi, psikologi, hukum,
kesehatan, religi, etologi, dan sebagainya sangat strategis dalam pendekatan persoalan
lingkungan hidup.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana permasalahan lingkungan hidup?

2. Mengapa permasalahan lingkungan hidup bias terjadi?

3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan lingkungan hidup?

C. Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui permasalahan lingkungan hidup

2. Mengetahui penyebab permasalahan lingkungan hidup

3. Mengetahui cara menanggulangi permasalahan lingkungan hidup


BAB II

PEMBAHASAN

A. Permasalahan Lingkungan Hidup

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau


komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.Ada bebarapa jenis pencemaran di dunia yaitu :

a. Pencemaran air 
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau  sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan
sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air
pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di
dunia untuk kematian dan penyakit,

Akibatnya :

 Dapat menyebabkan banjir


 Erosi
 Kekurangan sumber air
 Dapat membuat sumber penyakit
 Tanah Longsor
 Dapat merusak Ekosistem sungai
 Kerugian untuk Nelayan

3
b. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,


atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan


manusia.Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung
dan lokal, regional, maupun global.

c. Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

 Mempengaruhi kualitas air permukaan


 Merusak tanaman
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

d. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi.Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:

 Peningkatan suhu rata-rata bumi


 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna
 Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan


pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari.Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami
di stratosfer.Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya,
sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Pencemaran Tanah :adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan


mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).

Dampaknya :

Pencemaran tanah juga dapat memberikan damfak terhadap ekosistem

Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.

B. Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia

a. Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini:

a. penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan;


b. polusi air dari limbah industri dan pertambangan;
c. polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling
kotor ke 3 di dunia);
d. asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat
dipadamkan;
e. penghancuran terumbu karang;
f. pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju;
g. pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di
Sidoarjo, Jawa Timur;
h. hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.

C. Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Lingkungan Hidup

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda


lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat
besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi selanjutnya
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup Pada umumnya permasalahan


yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan


sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber
daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat
dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.

Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam Tingkat pencemaran dan kerusakan
lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti
mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya
dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk
mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.


2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai
ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Lingkungan
Hidup
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a.    Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
b.    Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c.    Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL
(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d.    Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan(AMDAL).
e.  Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan adalah suatu tempat dimana terdapat mahluk hidup beserta
ekosistem di dalamnya yang saling berhubungan satu sama lainnya. Di dalam
lingkungan itu sendiri terdapat berbagai macam mahluk hidup (komponen biotik)
diantaranya mahluk herbivora, omnivora, karnivora, dan insektivora. Tidak hanya itu
di dalam suatu lingkungan juga terdapat komponen abiotik didalamnya seperti batu,
tanah, air, udara, cahaya, dan sebagainya
Tetapi di balik mahluk dan benda yang ada didalamnya selalu ada campur
tangan manusia yang berdampak pada lingkungan tersebut. Terkadang  campur
tangan manusia itu ada yang berdampak positif dan ada juga yang berdampak
negatif dan menyebabkan kerusakan yang menjadi permasalahan lingkungan hidup

B. Saran
Lingkungan adalah tempat tinggalnya seluruh mahluk di muka bumi ini yang
harus kita jaga dengan baik, dan lingkungan juga berfungsi sebagai paru-paru bumi.
Jika salah satu lingkungan kita rusak, maka akan terjadi ketidakseimbangan di muka
bumi ini seperti terjadinya bencana alam, rusaknya populasi mahluk hidup, dan
lainnya.
Maka lingkungan tersebut harus kita jaga dan dipelihara agar tidak terjadi hal-
hal seperti diatas tersebut. Salah satunya yaitu untuk tidak membuang sampah
sembarangan, menggunakan energi secukupnya, tidak menebang pohon
sembarangan/penebangan liar dan lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agnes S. Djarkasi, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Lembaga


Pembinaan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI), Universitas
Negeri Manado, 2013

Artikel Lingkungan Hidup, http://www.artikellingkunganhidup.com/masalah-lingkungan-


hidup-bagi-manusia.html (diakses tanggal 10 Oktober 2014, pukul 15.00 WITA)

Wikipedia Ensiklopedi, Masalah Lingkungan Hidup


http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_masalah_lingkungan (diakses tanggal 11
Oktober 2014, pukul 16.00 WITA)

11

Anda mungkin juga menyukai