GURU PEMBIMBING:
Ni Ketut Murnamawati, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh:
1. I Gede Satia Wiguna (07)
2. I Gusti Ngurah Alit Ambara Putra (08)
3. I Gusti Putu Bagus Arya Darma (09)
4. I Made Agus Kusuma Putra (14)
5. I Putu Dhany Adistira (16)
6. Komang Dhevo Ardana Putra (20)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah
singkat ini adalah “Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan”. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas mata pelajaran Fisika.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah singkat ini menjadi
lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………….…………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………...………..………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………...………..………………………………………………………………....iii
BAB I PENDAHALUAN…………………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..3
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….
2.1 Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan……………………………………………………..4
2.2 Pengertian Pencemaraan dan Kerusakan Lingkungan………………………………………..5
2.3 Jenis Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan……………………………………………….5
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..
3.1 Simpulan……………………………………………………………………………………..17
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………17
iii
1
BAB I
PENDAHALUAN
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Di sebuah
lingkungan tak jauh dengan kata pencemaran lingkungan, masalah pencemaran lingkungan ini
sudah banyak ditemukan di lingkungan sekitar.
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan
makhluk di sekitarnya sehingga masalah pencemaran lingkungan ini menjadi salah satu hal yang
paling krusial. Banyak pencemaran yang marak dalam kehidupan sehari-hari yang kita temui
seperti pencemaran udara, air, tanah. Semua dari pencemaran tersebut terjadi karena beberapa
faktor. Faktor penyebab dari pencemaran itu sendiri sangatlah banyak salah satunya merupakan
dari proses alam, manusia, dan faktor lainnya. Saat ini maraknya pencemaran yang sekarang
sudah mulai sulit dikendalikan utamanya setelah adanya revolusi perindustrian.
Akibatkan banyak sekali pabrik yang dibangun dan menyebabkan berbagai macam pencemaran
atau polusi. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan industri yang melibatkan penggunaan bahan-
bahan kimia yang berbahaya terutama limbah industri jika terlepas ke lingkungan tanpa melalui
proses pengolahan lebih lanjut sehingga bahan-bahan tersebut dapat diurai oleh mikroorganisme
di lingkungan pembuangnya. Terlebih akhir-akhir ini, di saat zaman mulai modern, industri
dimana-mana dan mesinmesin canggih merajalela.
Pencemaran akrab di telinga kita, terlebih kita tinggal di Indonesia. Pencemaran sendiri yang
diartikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
ke dalam air maupun ke dalam udara oleh kegiatan manusia dan juga proses alam, sehingga
kualitas air atau udara tersebut menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
pembentukannya. Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah limbah
rumah tangga dan juga limbah industri atau limbah pabrik.
2
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis mencoba mengindetifikasikan
mengenai:
a. Apa yang dimaksud lingkungan?
b. Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan?
c. Apa saja yang termasuk pencemaran lingkungan?
d. Apa dampak pencemaran lingkungan bagi manusia secara lokal maupun secara global?
Dalam makalah ini, Penulis akan merumuskan tujuan dan manfaat penelitian terlebih dahulu. Hal
ini akan dijadikan pedoman oleh Penulis untuk menentukan batasan-batasan yang harus Penulis
teliti secara mendalam. Berikut tujuan dan manfaat penelitian yang hendak penulis lakukan :
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian dari lingkungan.
b. Untuk mengetahui pengertian serta jenis-jenis pencemaran lingkungan.
c. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan bagi manusia baik secara lokal
maupun global.
14
2. Manfaat Penulisan
Terdapat beberapa manfaat yang ingin dikemukakan oleh penulis dalam penulisan ini, yaitu:
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan penulis dan pembaca tentang lingkungan dan bahaya
pencemaran lingkungan
b. Diharapkan penulis dapat mengajak untuk menjaga kelestarian lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Akibatnya, air tanah menjadi berkurang dan pada saat hujan besar dapat menimbulkan bencana
banjir. Banyaknya pembangunan pabrik dan jumlah kendaraan bermotor dapat menimbulkan
polusi udara.
Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan bahan buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya
dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat, limbah daur
ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun.
1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun 1990, pencemaran
air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu
yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.
terdapat pada konsumen tingkat terakhir. Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat dikeluarkan oleh
tubuh tetapi tertimbun pada lapisan lemak.
DDT dapat masuk ke dalam tubuh manusia ketika manusia mengonsumsi ikan yang di dalam
tubuhnya telah tercemar DDT. Manusia yang makan ikan yang tercemar DDT dapat mengalami
keracunan, sebab DDT bersifat sukar terurai. Berdasarkan penyelidikan, pengaruhnya terhadap
tubuh manusia adalah tidak berfungsinya organ hati sebagai penyaring zat racun yang masuk
dalam tubuh dan juga gangguan jaringan saraf dengan gejala kelelahan, kejang sampai timbul
kelumpuhan.
Pencemaran air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:
1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
3. Polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
4. Limbah pabrik yang mengalir ke sungai citarum.
Jika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan kadar oksigen yang
terlarut dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi
terganggu dan mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses
penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
Pencemaran air pada tanah dapat diukur melalui faecal coliform telah terjadi dalam skala yang
luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Dampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan bermacam-macam penyakit antara
lain:
- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.
- Air menjadi sarang serang dan menyebarkan penyakit.
- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat
membersihkan diri.
18
Banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan maka perairan tersebut semakin
tercemar yang ditandai dengan bau yang menyengat. Juga diikuti dengan tumpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan.
Upaya mengurangi pencemaran air dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen yang ramah
lingkungan dan tidak menggunakan deterjen secara berlebihan. Selain itu, kita tidak boleh
membuang limbah rumah tangga ataupun sampah ke sungai. Pengelola industri wajib membuat
unit pengelolaan limbah (UPL). Penggunaan pestisida harus sesuai dosis yang dianjurkan.
2. Pencemaran Tanah
Aneka jenis tumbuhan dapat tumbuh subur karena hidup pada tanah yang subur. Namun,
kurangnya kesadaran manusia seperti membuang sampah yang mengandung bahan-bahan yang
sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng dapat memengaruhi kesuburan tanah.
Selain itu. kegiatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Sampah merupakan salah satu sumber pencemar tanah yang memerlukan penanganan yang
hirpadu. Dampak akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap
dan kotor. Tempat pembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme
penyebab penyakit, seperti pes, malaria, dan demam berdarah.
Pencemaran tanah adalah suatu kondisi dimana tanah tercemar di area permukaan atau bahkan
bawah tanah. Pencemaran ini disebabkan karena adanya polutan atau kontaminan yang
mencemari tanah. Pencemaran tanah dapat terjadi disebabkan oleh banyak faktor, tetapi
umumnya disebabkan karena perbuatan manusia dan juga karena alami. Jadi, ada pencemaran
tanah alamiah dan ada pencemaran tanah buatan.
Meninjau pada kasus kontaminan polusi terhadap tanah, banyak yang disebabkan oleh penyebab
alamiah di dalam tanah itu sendiri. Hal ini terjadi ketika kadar kontaminan tersebut tinggi serta
masih tetap bisa menimbulkan pencemaran terhadap tanah dan tetap beresiko. Meskipun,
disebabkan oleh proses alamiah kontaminan yang ada di tanah tetap saja berbahaya dan
berpotensi menimbulkan banyak dampak negatif terhadap kehidupan.
Sama hal nya dengan pencemaran udara dan juga pencemaran air. Pencemaran tanah bukanlah
permasalahan sederhana. Dengan kata lain, pencemaran tanah adalah salah satu permasalahan
yang perlu diberikan perhatian besar. Terutama di beberapa dekade terakhir, pencemaran tanah
menjadi masalah yang serius dari waktu ke waktu. Sedangkan permasalahan lingkungan lainnya
yang juga menjadi permasalahan serius adalah perihal perubahan iklim, global warming atau
pemanasan global dan kepunahan satwa. Polusi yang terjadi pada tanah disebabkan karena
adanya pengendapan akibat bahan limbah, baik yang berupa limbah padat maupun limbah cair.
Pengendapan tersebut terjadi di permukaan tanah hingga di bawah tanah. Proses pengendapan ini
bisa mencemari tanah dan tentunya air tanah juga.
Penyebab dari pencemaran tanah yang pertama disebabkan oleh limbah organik dan juga limbah
anorganik. Definisi dari limbah organik sendiri adalah limbah yang dalam proses penguraiannya
tidak memakan waktu dan proses yang lama, hanya dengan waktu yang singkat limbah ini kan
mudah terurai. Sedangkan, limbah anorganik memakan waktu yang lama dan proses yang
panjang agar bisa terurai. Jika dilakukan perbandingan, limbah organik masih berada level yang
jauh lebih baik dibandingkan limbah anorganik yang sangat berbahaya. Proses dan waktu
penguraian juga berpengaruh atas kadar berbahaya kedua limbah tersebut. Namun, bukan berarti
limbah organik juga tidak berdampak negatif. Jika tanah mengalami kelebihan limbah organik,
maka akan berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembang tanaman di lingkungannya. Limbah
organik biasanya ditemukan dalam limbah rumah tangga, industri kecil, dan lain-lain. Sementara
itu, contoh dari limbah organik, seperti sampah bekas makanan, sayuran-sayuran sisa, dan juga
daun yang sudah membusuk.
Kebalikan dari limbah organik yang tidak terlalu berbahaya, limbah anorganik merupakan
limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Limbah anorganik yang sangat sulit untuk
diuraikan menyebabkan tanah lebih mudah tercemar. Contoh dari limbah anorganik adalah
segala macam plastik, kaleng, botol bekas dan lain sebagainya yang bukan berasal dari material
organik. Selain membuat tanah jadi tercemar, limbah anorganik juga berperan dalam membuat
20
lingkungan menjadi kotor. Dengan demikian, tempat yang memiliki banyak sekali limbah
anorganik akan menjadi sarang nyamuk. Limbah anorganik bisa menjadi wadah tempat
menampung air hujan yang disukai oleh nyamuk untuk dijadikan sarang. Limbah ini mungkin
bisa dihilangkan dengan cara dibakar, tetapi pembakaran ini juga dapat menimbulkan kerusakan
dan pencemaran terhadap udara.
Penyebab dari pencemaran tanah berikutnya adalah limbah yang berbentuk cair dan limbah yang
berbentuk padat. Seringkali masyarakat menganggap enteng keberadaan limbah cair yang berasal
dari sisa pembuatan suatu produk tertentu. Limbah cair ini, mayoritas dihasilkan oleh sektor
industri, baik itu industri yang besar maupun industri yang kecil. Limbah cair ini memang
mayoritas dihasilkan dari limbah pabrik. Namun, limbah cair yang berasal dari rumah tangga dan
urusan domestik masih sebagai penyumbang terbanyak pencemaran pada tanah. Contoh-contoh
limbah cair yang berasal dari rumah tangga dan urusan domestik, seperti limbah air bekas
mencuci baju, mencuci piring, air bekas deterjen, atau air bekas karbol untuk mengepel lantai.
Limbah cair ini sangat mencemari tanah karena larut dan menyerap ke dalam tanah. Dengan kata
lain, limbah cair ini berperan besar dalam merusak kandungan zat-zat yang ada di dalam tanah.
Bukan hanya limbah cair, limbah padat juga sama berbahayanya dalam pencemaran tanah.
Limbah padat adalah sampah dari sisa kegiatan yang berupa produksi maupun konsumsi yang
memiliki bentuk padat. Sama halnya dengan limbah cair, limbah padat juga banyak dihasilkan
oleh sektor industri yang berupa pabrik bubur kertas. Selain itu, kegiatan domestik juga
menyumbang banyak limbah padat, seperti daun, plastik kertas, dan lain sebagainya. Kehidupan
manusia tidak pernah lepas dari adanya limbah padat. Pada akhirnya limbah padat ini mengotori
dan mencemari tanah sehingga membuat siklus kehidupan terganggu. Selain itu, dampak yang
sangat terlihat jelas dari limbah padat adalah tidak menarik untuk dilihat.
3. Limbah Pertanian
Tanpa kita sadari bahwa kegiatan yang ,melibatkan aktivitas pertanian juga dapat menyebabkan
adanya pencemaran tanah. Pertanian ini menghasilkan banyak sekali limbah yang berbahaya. Zat
berbahaya yang dihasilkan untuk kegiatan pertanian adalah pupuk kimia dan juga zat pengusir
hama yaitu pestisida.
Pestisida dan juga pupuk banyak mengandung bahan kimia berbahaya, jika digunakan akan
meresap masuk ke dalam tanah. Bahan, bahan kimia ini dapat merusak struktur dan jaringan-
jaringan yang ada di tanah. Jika hal seperti ini terjadi secara terus menerus, maka tanah akan
berubah menjadi tidak subur sehingga akan tercemar dan tidak cocok lagi digunakan untuk
kegiatan bertani dan bercocok tanam.
4. Kebakaran Hutan
21
Selain disebabkan oleh limbah, aktivitas manusia juga dapat menciptakan pencemaran terhadap
tanah, contohnya kebakaran hutan yang bisa menjadi salah satu dari penyebab pencemaran tanah.
Ketika hutan sudah terbakar, hutan tersebut akan sulit untuk kembali ditumbuhi oleh tanaman.
Pencemaran tanah akibat kebakaran hutan ini terjadi karena zat-zat penting yang terkandung di
dalam tanah telah mati akibat terbakar oleh api.
5. Bencana Alam
Faktor alam yang dapat menjadi penyebab pencemaran tanah adalah bencana alam. Secara
alamiah bencana alam dapat mencemari tanah terutama ketika terjadi banjir. Banjir dapat
menimbulkan lapisan unsur hara yang ada dalam tanah perlahan-lahan menghilang karena
terbawa oleh arus dari air. Hilangnya unsur hara menimbulkan tanah menjadi tercemar. Selain
banjir, gunung meletus juga dapat menciptakan pencemaran terhadap tanah. Tanah yang
terselimuti abu vulkanik, pasir, dan material berbahaya lainnya yang dikeluarkan gunung berapi
dapat membuat tanah menjadi kekeringan. Meskipun, abu vulkanik dan material berbahaya
lainnya dapat merusak tanah, tetapi setelah keadaan berubah menjadi normal kembali, tanah
yang tertutup tadi akan berubah menjadi lebih subur dan gembur seiring dengan berjalannya
waktu.
Pencemaran tanah dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia. Dampak terhadap
kesehatan ini merupakan salah satu efek yang sangat berbahaya.
Banyak permasalahan kesehatan yang diakibatkan dari pencemaran tanah, salah satunya
menghirup gas. Gas ini berasal dari tanah yang bergerak perlahan ke atas atau juga melalui
penghirupan yang disebabkan benda yang terangkut oleh berbagai macam aktivitas yang
dilakukan oleh manusia.
Pencemaran tanah bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti sakit kepala, mual, ruam
kulit yang tergolong ringan, iritasi mata, hingga gangguan pernapasan. Kondisi serius lainnya
yang disebabkan karena adanya pencemaran tanah adalah penyumbatan di neuromuscular,
kemudian kerusakan pada ginjal, kerusakan pada hati, dan juga kanker yang bisa disebabkan
karena adanya pencemaran tanah.
22
Selain menyerang manusia dan menciptakan penyakit jangka pendek, pencemaran tanah juga
dapat menciptakan penyakit jangka panjang pada tubuh. Hal ini terjadi karena inhalasi yang ada
pada bahan partikulat tanah dan juga kontaminasi makanan bisa menjadi penyebab kondisi
kesehatan yang buruk dan membutuhkan penanganan serius.
1. Kanker
Berbagai macam penyakit kanker yang termasuk paling berbahaya yaitu leukemia. Hal ini
disebabkan oleh kontak antar tubuh dengan tanah yang sudah tercemar karena terkontaminasi
oleh berbagai macam zat kimia yang berbahaya, contohnya bensin,dan benzena.
3. Penyumbatan Neuromuscular
Pencemaran tanah juga dapat berakibat fatal terhadap penyumbatan neuromuscular. Jika kita
mengalami penyumbatan tersebut, kita akan mengalami depresi yang diderita oleh sistem saraf
yang ada di pusatnya.
4. Kerusakan Ginjal
Tanah yang tercemar dan memiliki kadar merkuri. Merkuri ini adalah zat yang berbahaya serta
sangat berpotensi untuk menyebabkan kerusakan pada ginjal.
5. Kerusakan Hati
Sama seperti pada ginjal, hati juga dapat rusak karena kandungan merkuri yang terkandung pada
tanah, baik tanah yang di permukaan maupun tanah yang ada di bawah tanah.
23
Setelah memahami dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem yang ada di bumi.
Selanjutnya yang akan dibahas adalah dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem.
Tanah adalah elemen bumi yang paling mudah melakukan perubahan pada kandungan kimiawi.
Bahkan, bukan hanya pada kandungan kimiawinya saja, faktanya struktur dalam tanah sekalipun
sangat mudah berubah.
Dengan adanya perubahan dalam struktur dan kandungan yang terdapat di dalam tanah, tentunya
akan memberikan efek perubahan pada sistem metabolisme seluruh organisme yang hidup dan
tinggal di dalam tanah. Jika organisme di dalam tanah berkurang, maka akan berpengaruh pada
ekosistem yang pada akhirnya memutus siklus dari rantai makanan.
Dampak berikutnya yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah adalah hilang atau tidak adanya
biota-biota tanah atau juga mikroflora yang terdapat di dalam tanah. Tentunya kehilangan biota-
biota ini sangat merugikan karena membuat tanah tidak segembur dan sesubur seperti sedia kala.
3. Pencemaran Udara
Kendaraan bermotor dan pabrik membantu manusia dalam menyejahterakan hidup.
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dapat berakibat pada pencemaran udara. Pencemaran
udara dapat terjadi ketika kendaraan bermotor mengeluarkan asap. Selain itu, bahan-bahan
pencemar dihasilkan dari pembakaran mesin-mesin pabrik dan kebakaran hutan. Jika kita
menghirup gas itu, maka dapat mengganggu proses pernafasan kita.
Pencemaran udara atau yang juga disebut dengan polusi udara umumnya disebabkan oleh
pelepasan sejumlah bahan kimia di atmosfer. Polusi ini bisa terjadi disebabkan karena aktivitas
manusia maupun secara alami. Polutan dengan bahan kimia serta senyawa di udara yang tidak
terjadi dengan alami mampu menurunkan kualitas udara dan sangat berbahaya untuk makhluk
yang hidup di bumi. Polusi adalah campuran partikel serta gas yang bisa mencapai konsentrasi
berbahaya, entah di luar atau di dalam ruangan. Polutan yang menyebabkan polusi ini seperti
metana, jelaga, asap, jamur, serbuk dan lainnya. Polusi disebabkan karena partikel padat, cair
serta gas tertentu dan tersuspensi dalam udara. Partikel ini disebut dengan aerosol. Partikel ini
bisa berasal dari berbagai macam sumber. Tidak sedikit aerosol yang masuk dalam atmosfer saat
aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi hingga kayu.
Udara yang tercemar merupakan udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam
jumlah banyak sehingga mengganggu makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan
benda-benda lain di lingkungan. Terdapat beberapa contoh zat yang dapat menyebabkan polusi
24
udara, antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO), belerang (SO, dan SO,), udara.
debu, dan asap.
d. Klorofluorokarbon (CFC)
CFC diperoleh dari pendingin, spray, dan foam. Sifat gas tidak berama. CFC dapat menyebabkan
penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.
e. Partikel-partikel padat (Pb)
Dihasilkan dari campuran pada bahan bakar kendaraan motor dan bersifat racun. Akibat dari
partikel padat dapat menyebabkan keracunan timbal (Pb), kerusakan otak, dan penurunan daya
tahan tubuh.
25
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan sering terjadi dengan alami dan disebabkan karena terik dan panas matahari.
Asap dari kebakaran hutan juga memiliki kandungan berbagai macam jenis zat yang memiliki
kandungan polutan mulai dari karbondioksida, sulfur dioksida dan lainnya.
3. Letusan Gunung
Letusan gunung yang mengeluarkan sejumlah material bisa membuat lapisan dalam atmosfer
menjadi kotor. Asap yang terjadi ketika gunung meletus juga memiliki kandungan polutan
sehingga mencemari udara.
4. Membakar Sampah
Baik dalam skala besar atau kecil, membakar sampah bisa menyebabkan asap dan akhirnya dapat
menurunkan kualitas udara.
4) Hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan ph turun pada ekosistem
tersebut.
5) Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan dapat menjadi rusak karena ulah manusia, seperti penebangan hutan secara liar.
Selain akibat ulah manusia, lingkungan dapat rusak karena ulah hewan-hewan liar. Misalnya
adalah gajah-gajah yang merusak lahan pertanian. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kegiatan
manusia lebih besar dibandingkan kerusakan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup lainnya.
Komponen abiotik seperti tanah, air, udara, dan tumbuhan saling berhubungan dengan komponen
biotik Perubahan pada satu komponen akan berdampak kepada komponen lainnya. Tiga jenis
pencemaran yang telah kami jelaskan, yakni pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran
udara harus segera dihentikan agar kelestarian dan keselamatan lingkungan tetap terjaga. Oleh
sebab itu, diperlukan usaha perlindungan dan pengelolaan semua komponen pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis akan memberikan saran diantaranya adalah:
1. Masyarakat harus literasi lebih dalam lagi tentang pencemaran dan kerusakan
lingkungan, dari segi dampak, penyebab dan penanggulangannya untuk memaksimalkan
kelestarian serta keselamatan lingkungan.
3. Bagi peneliti, agar penelitian ini menjadi bermanfaat sebagai referensi bagi penelitian
yang lebih baik kedepannya.