Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

GURU PEMBIMBING:
Ni Ketut Murnamawati, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:
1. I Gede Satia Wiguna (07)
2. I Gusti Ngurah Alit Ambara Putra (08)
3. I Gusti Putu Bagus Arya Darma (09)
4. I Made Agus Kusuma Putra (14)
5. I Putu Dhany Adistira (16)
6. Komang Dhevo Ardana Putra (20)

SMA NEGERI 1 KUTA


Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah
singkat ini adalah “Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan”. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas mata pelajaran Fisika.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah singkat ini menjadi
lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Kuta, 13 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………….…………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………...………..………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………...………..………………………………………………………………....iii

BAB I PENDAHALUAN…………………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..3
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….
2.1 Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan……………………………………………………..4
2.2 Pengertian Pencemaraan dan Kerusakan Lingkungan………………………………………..5
2.3 Jenis Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan……………………………………………….5
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..
3.1 Simpulan……………………………………………………………………………………..17
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………17

iii
1

BAB I
PENDAHALUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Di sebuah
lingkungan tak jauh dengan kata pencemaran lingkungan, masalah pencemaran lingkungan ini
sudah banyak ditemukan di lingkungan sekitar.
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan
makhluk di sekitarnya sehingga masalah pencemaran lingkungan ini menjadi salah satu hal yang
paling krusial. Banyak pencemaran yang marak dalam kehidupan sehari-hari yang kita temui
seperti pencemaran udara, air, tanah. Semua dari pencemaran tersebut terjadi karena beberapa
faktor. Faktor penyebab dari pencemaran itu sendiri sangatlah banyak salah satunya merupakan
dari proses alam, manusia, dan faktor lainnya. Saat ini maraknya pencemaran yang sekarang
sudah mulai sulit dikendalikan utamanya setelah adanya revolusi perindustrian.
Akibatkan banyak sekali pabrik yang dibangun dan menyebabkan berbagai macam pencemaran
atau polusi. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan industri yang melibatkan penggunaan bahan-
bahan kimia yang berbahaya terutama limbah industri jika terlepas ke lingkungan tanpa melalui
proses pengolahan lebih lanjut sehingga bahan-bahan tersebut dapat diurai oleh mikroorganisme
di lingkungan pembuangnya. Terlebih akhir-akhir ini, di saat zaman mulai modern, industri
dimana-mana dan mesinmesin canggih merajalela.
Pencemaran akrab di telinga kita, terlebih kita tinggal di Indonesia. Pencemaran sendiri yang
diartikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
ke dalam air maupun ke dalam udara oleh kegiatan manusia dan juga proses alam, sehingga
kualitas air atau udara tersebut menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
pembentukannya. Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah limbah
rumah tangga dan juga limbah industri atau limbah pabrik.
2

Terdapat tujuh dampak-dampak dari pencemaran lingkungan sebagai berikut:


1. Peledakan jumlah hama akibat pencemaran karena dalam penggunaan insekstisida maupun
pestisida yang banyak hanya berefek mematikan hama tapi juga mematikan predator lainnya.
Sebab tidak ada predator alami ini lah perkembangan hama semakin tidak terkendali dan
membeludak.
2. Mematikan spesies karena sangat berbahayanya polutan air dan darat, banyak hewan
mengalami gangguan dan tidak sedikit yang akhirnya mati. Sebab tidak semua hewan memiliki
tingkat kekebalan yang sama untuk menahan polutan tersebut. Bahkan ada juga hewan atau biota
yang hidup dengan bertahan dari polutan yang di dalam dirinya terkontaminasi bahanbahan
tersebut. Sehingga tidak hanya berbahaya untuk hewan itu sendiri tapi juga berbahaya untuk
predator alaminya.
3. Gangguan keseimbangan alam akibat polusi karena punah atau mati dari spesies tertentu dapat
menjadikan perubahan pola interaksi ekosistem. Akibat dari itu keseimbangan rantai makanan
dan jaring-jaring makanan terganggu dan tidak stabil.
4. Produktivitas tanah berkurang sebab penggunaan insektisida dan pestisida yang berlebihan
dapat mengakibatkan biota tanah mati. Bukan hanya itu saja kesuburan tanah juga menurun dan
bahkan rusak karena sifat asam yang ada di dalam bahan-bahan kimia tadi.
5. Lapisan ozon berlubang dan menipis karena banyaknya penggunaan gas klorofluorokarbon di
dunia merupakan salah satu penyebab dan permasalahan besar dari pemanasan global. Hal ini
karena gas klorofluorokarbon mempunyai sifat korosif yang dapat mempertipis lapisan ozon.
6. Efek rumah kaca selain klorofluorokarbon dan lubang ozon ada masalah satu lagi yang
menjadikan keadaan bumi semakin parah kerusakanya, yaitu efek rumah kaca. Karena
kurangnya tumbuhan sebagai penyeimbang dari gas CO2, maka jumlah gas CO2 sekarang
sangatlah banyak. Ini adalah salah satu alasan kenapa semakin lama suhu bumi semakin naik.
Karena gas karbondioksida yang banyak tersebut semakin menempel di atmosfer maka atmosfer
tidak bisa memantulkan pancaran sinar matahari yang akan masuk ke bumi.
7. Bencana alam akibat pencemaran bisa mengakitbatkan terjadinya bencana alam karena
pencemaran yaitu sebagai berikut banjir kandang, erosi, kerusakan udara, hujan, asam, gagal
panen, tanah longsor, dan masih banyak lagi lainnya.
3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis mencoba mengindetifikasikan
mengenai:
a. Apa yang dimaksud lingkungan?
b. Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan?
c. Apa saja yang termasuk pencemaran lingkungan?
d. Apa dampak pencemaran lingkungan bagi manusia secara lokal maupun secara global?

Lingkungan biasanya diartikan


sebagai sesuatu yang ada di
sekeliling kehidupan
atau organisme. Lingkungan
adalah kumpulan dari segala
sesuatu yang membentuk
kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung
4

maupun tidak langsung baik


kepada
kehidupan dalam bentuk
individual maupun kuminitas
pada tempat tertentu. Masalah
pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat
populer, banyak dibahas
oleh
kalangan masyarakat di
seluruh permukaan bumi
kita ini. Masalah
pencemaran
5

merupakan suatu masalah yang


sangat perlu mendapat
penanganan secara serius oleh
semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk
yang terjadi karena pencemaran,
bahkan sedapat mungkin
untuk dapat mencegah
jangan sampai terjadi
pencemaran
lingkungan. Pencemaran
lingkungan terjadi bila daur
materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan,
sehingga keseimbangan dalam
6

hal struktur maupun


fungsinya
terganggu. Ketidak seimbangan
struktur dan fungsi daur materi
terjadi karena proses
alam atau juga karena perbuatan
manusia.
Pencemaran lingkungan
merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas
kehidupan makhluk di
sekitarnya sehingga masalah
pencemaran lingkungan ini
menjadi
7

salah satu hal yang paling


krusial. Banyak pencemaran
yang marak dalam kehidupan
sehari-hari yang kita temui
seperti pencemaran udara, air,
tanah. Semua dari pencemaran
tersebut terjadi karena
beberapa faktor.Faktor
penyebab dari pencemaran
itu sendiri
sangatlah banyak salah
satunyamerupakan dari proses
alam, manusia, dan faktor
lainnya.
8

Saat ini maraknyapencemaran


yang sekarang sudah mulai sulit
dikendalikan utamanya
setelahadanya revolusi
perindustrian. Akibatkan
banyak sekali pabrik yang
dibangun dan
menyebabkan berbagai macam
pencemaran atau polusi.
Lingkungan biasanya diartikan
sebagai sesuatu yang ada di
sekeliling kehidupan
atau organisme. Lingkungan
adalah kumpulan dari segala
sesuatu yang membentuk
9

kondisi dan akan


mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung baik
kepada
kehidupan dalam bentuk
individual maupun kuminitas
pada tempat tertentu. Masalah
pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat
populer, banyak dibahas
oleh
kalangan masyarakat di
seluruh permukaan bumi
kita ini. Masalah
pencemaran
10

merupakan suatu masalah yang


sangat perlu mendapat
penanganan secara serius oleh
semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk
yang terjadi karena pencemaran,
bahkan sedapat mungkin
untuk dapat mencegah
jangan sampai terjadi
pencemaran
lingkungan. Pencemaran
lingkungan terjadi bila daur
materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan,
sehingga keseimbangan dalam
11

hal struktur maupun


fungsinya
terganggu. Ketidak seimbangan
struktur dan fungsi daur materi
terjadi karena proses
alam atau juga karena perbuatan
manusia.
Pencemaran lingkungan
merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas
kehidupan makhluk di
sekitarnya sehingga masalah
pencemaran lingkungan ini
menjadi
12

salah satu hal yang paling


krusial. Banyak pencemaran
yang marak dalam kehidupan
sehari-hari yang kita temui
seperti pencemaran udara, air,
tanah. Semua dari pencemaran
tersebut terjadi karena
beberapa faktor.Faktor
penyebab dari pencemaran
itu sendiri
sangatlah banyak salah
satunyamerupakan dari proses
alam, manusia, dan faktor
lainnya.
13

Saat ini maraknyapencemaran


yang sekarang sudah mulai sulit
dikendalikan utamanya
setelahadanya revolusi
perindustrian. Akibatkan
banyak sekali pabrik yang
dibangun dan
menyebabkan berbagai macam
pencemaran atau polusi.
1.3 Tujuan Dan Manfaat

Dalam makalah ini, Penulis akan merumuskan tujuan dan manfaat penelitian terlebih dahulu. Hal
ini akan dijadikan pedoman oleh Penulis untuk menentukan batasan-batasan yang harus Penulis
teliti secara mendalam. Berikut tujuan dan manfaat penelitian yang hendak penulis lakukan :
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian dari lingkungan.
b. Untuk mengetahui pengertian serta jenis-jenis pencemaran lingkungan.
c. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan bagi manusia baik secara lokal
maupun global.
14

2. Manfaat Penulisan
Terdapat beberapa manfaat yang ingin dikemukakan oleh penulis dalam penulisan ini, yaitu:
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan penulis dan pembaca tentang lingkungan dan bahaya
pencemaran lingkungan
b. Diharapkan penulis dapat mengajak untuk menjaga kelestarian lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


Setiap tahun jumlah penduduk meningkat. Bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada
pemenuhan kebutuhan pangan dan papan. Hutan yang lebat lambat laun akan berkurang akibat
perbangan hutan Kayu hasil penebangan hutan digunakan untuk membangun rumah. Selain itu,
luasnya lahan pertanian semakin lama manjadi sempit karena lahan pertanian yang ada
digunakan untuk membangun rumah tinggal, pabrik, pertokoan, dan gedung pencakar langit.
Perubahan fungsi lahan dari lahan pertanian atau perkebunan menjadi lahan perumahan
menyebabkan minimnya daerah resapan air. Daerah yang sebelumya digunakan sebagai resapan
air, kini justru menjadi daerah yang ikut membuang air.
15

Gambar pencemaran lingkungan

Akibatnya, air tanah menjadi berkurang dan pada saat hujan besar dapat menimbulkan bencana
banjir. Banyaknya pembangunan pabrik dan jumlah kendaraan bermotor dapat menimbulkan
polusi udara.

2.2 Pengertian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


Pencemaran adalah terkontaminasinya komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan
atmosfer sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan.
Kontaminasi tersebut bisa berasal dari kegiatan manusia ataupun proses alam, yang
menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai dengan seharusnya.

Sementara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan (bahan pencemar). Zat
dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal, yang berada
pada waktu dan tempat yang tidak tepat.

Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan bahan buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya
dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat, limbah daur
ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun.

2.3 Jenis Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


Pencemaran dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran
udara.
16

1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun 1990, pencemaran
air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu
yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.

Penyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi


dua yaitu sumber kontaminan langsung dan dan
tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen
yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga
dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah
kontaminan yang memasuki badan air dari tanah,
air tanah atau atmosfer berupa hujan. Air
tercemar dapat disebabkan juga oleh kegiatan
manusia.

Gambar pencemaran air


Kegiatan hidup manusia seringkali menghasilkan bahan-bahan yang jika dibuang ke air dapat
menimbulkan pencemaran. Contoh kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran air seperti
libah pabrik, sampah-sampah, air bekas mandi, dan mencuci.
Bau yang tidak sedap di dalam air dipengaruhi oleh lanbah yang terkandung dalam air dapat
membusuk Akibatnya, kadar oksigen dalam air berkurang sehingga mengganggu makhluk hidup
air lainnya. Sampah organik pada air akan mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat
yang merangsang mikroorganisme seperti ganggang akan tumbuh subur sehingga akan menutupi
ekosistem air. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.
Penggunaan zat yang bersifat racun seperti pestisida berdampak pada lingkungan air. Pemakaian
pestisida yang berlebihan menimbulkan akumulasi pada tanah maupun bagian tubuh tanaman.
Jika terjadi hujan, maka pestisida tersebut terbawa aliran air menuju ke sungai. Sisa pestisida
sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Hal ini akan menyebabkan turunnya kandungan oksigen
dalam air.
Dampak dan penggunaan pestisida jenis DDT (Dichloro Diphenil Trichloroetan) disebut
biological magnification yaitu pelipatangandaan bahan pencemar oleh organisme yang
tingkatannya lebih tinggi. Pelipat gandaan kandungan DDT di dalam tubuh organisme dapat
terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT, dan terakumulasi di dalam tubuhnya
sehingga makin lama konsentrasi DDT di dalam tubuh makin besar. Akumulasi DDT terbesar
17

terdapat pada konsumen tingkat terakhir. Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat dikeluarkan oleh
tubuh tetapi tertimbun pada lapisan lemak.
DDT dapat masuk ke dalam tubuh manusia ketika manusia mengonsumsi ikan yang di dalam
tubuhnya telah tercemar DDT. Manusia yang makan ikan yang tercemar DDT dapat mengalami
keracunan, sebab DDT bersifat sukar terurai. Berdasarkan penyelidikan, pengaruhnya terhadap
tubuh manusia adalah tidak berfungsinya organ hati sebagai penyaring zat racun yang masuk
dalam tubuh dan juga gangguan jaringan saraf dengan gejala kelelahan, kejang sampai timbul
kelumpuhan.
Pencemaran air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:
1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
3. Polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
4. Limbah pabrik yang mengalir ke sungai citarum.

Dampak Pencemaran Air


Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air, yakni sebagai berikut:

1. Dampak terhadap kehidupan biota air

Jika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan kadar oksigen yang
terlarut dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi
terganggu dan mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses
penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air pada tanah dapat diukur melalui faecal coliform telah terjadi dalam skala yang
luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan

Dampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan bermacam-macam penyakit antara
lain:
- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.
- Air menjadi sarang serang dan menyebarkan penyakit.
- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat
membersihkan diri.
18

- Air sebagai media hidup vektor penyakit.

4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan maka perairan tersebut semakin
tercemar yang ditandai dengan bau yang menyengat. Juga diikuti dengan tumpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan.

Upaya mengurangi pencemaran air dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen yang ramah
lingkungan dan tidak menggunakan deterjen secara berlebihan. Selain itu, kita tidak boleh
membuang limbah rumah tangga ataupun sampah ke sungai. Pengelola industri wajib membuat
unit pengelolaan limbah (UPL). Penggunaan pestisida harus sesuai dosis yang dianjurkan.

2. Pencemaran Tanah
Aneka jenis tumbuhan dapat tumbuh subur karena hidup pada tanah yang subur. Namun,
kurangnya kesadaran manusia seperti membuang sampah yang mengandung bahan-bahan yang
sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng dapat memengaruhi kesuburan tanah.
Selain itu. kegiatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Sampah merupakan salah satu sumber pencemar tanah yang memerlukan penanganan yang
hirpadu. Dampak akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap
dan kotor. Tempat pembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme
penyebab penyakit, seperti pes, malaria, dan demam berdarah.
Pencemaran tanah adalah suatu kondisi dimana tanah tercemar di area permukaan atau bahkan
bawah tanah. Pencemaran ini disebabkan karena adanya polutan atau kontaminan yang
mencemari tanah. Pencemaran tanah dapat terjadi disebabkan oleh banyak faktor, tetapi
umumnya disebabkan karena perbuatan manusia dan juga karena alami. Jadi, ada pencemaran
tanah alamiah dan ada pencemaran tanah buatan.

Adanya bahan kimia yang sangat beracun


dan berbahaya, seperti polutan dan juga
kontaminan yang menyebabkan
pencemaran tanah terjadi. Pencemaran
tanah ini menjadi salah satu penyebab
rusaknya kesehatan manusia hingga
kesehatan flora dan fauna.

Gambar pencemaran tanah


19

Meninjau pada kasus kontaminan polusi terhadap tanah, banyak yang disebabkan oleh penyebab
alamiah di dalam tanah itu sendiri. Hal ini terjadi ketika kadar kontaminan tersebut tinggi serta
masih tetap bisa menimbulkan pencemaran terhadap tanah dan tetap beresiko. Meskipun,
disebabkan oleh proses alamiah kontaminan yang ada di tanah tetap saja berbahaya dan
berpotensi menimbulkan banyak dampak negatif terhadap kehidupan.

Sama hal nya dengan pencemaran udara dan juga pencemaran air. Pencemaran tanah bukanlah
permasalahan sederhana. Dengan kata lain, pencemaran tanah adalah salah satu permasalahan
yang perlu diberikan perhatian besar. Terutama di beberapa dekade terakhir, pencemaran tanah
menjadi masalah yang serius dari waktu ke waktu. Sedangkan permasalahan lingkungan lainnya
yang juga menjadi permasalahan serius adalah perihal perubahan iklim, global warming atau
pemanasan global dan kepunahan satwa. Polusi yang terjadi pada tanah disebabkan karena
adanya pengendapan akibat bahan limbah, baik yang berupa limbah padat maupun limbah cair.
Pengendapan tersebut terjadi di permukaan tanah hingga di bawah tanah. Proses pengendapan ini
bisa mencemari tanah dan tentunya air tanah juga.

Penyebab Pencemaran Tanah


Pencemaran tanah seperti yang tadi sudah disebutkan, sangat berbahaya bagi kehidupan manusia,
dan memiliki banyak sekali dampak negatif. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui penyebab
dari pencemaran tanah supaya kita dapat mengurangi atau mencegah terjadinya pencemaran
tanah. Dengan demikian, penyebab pencemaran tanah wajib diketahui oleh banyak orang.
Dengan melakukan hal ini juga bisa menjadi harapan agar kehidupan manusia bisa berubah ke
arah yang lebih baik.
1. Disebabkan oleh Limbah Organik dan Anorganik

Penyebab dari pencemaran tanah yang pertama disebabkan oleh limbah organik dan juga limbah
anorganik. Definisi dari limbah organik sendiri adalah limbah yang dalam proses penguraiannya
tidak memakan waktu dan proses yang lama, hanya dengan waktu yang singkat limbah ini kan
mudah terurai. Sedangkan, limbah anorganik memakan waktu yang lama dan proses yang
panjang agar bisa terurai. Jika dilakukan perbandingan, limbah organik masih berada level yang
jauh lebih baik dibandingkan limbah anorganik yang sangat berbahaya. Proses dan waktu
penguraian juga berpengaruh atas kadar berbahaya kedua limbah tersebut. Namun, bukan berarti
limbah organik juga tidak berdampak negatif. Jika tanah mengalami kelebihan limbah organik,
maka akan berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembang tanaman di lingkungannya. Limbah
organik biasanya ditemukan dalam limbah rumah tangga, industri kecil, dan lain-lain. Sementara
itu, contoh dari limbah organik, seperti sampah bekas makanan, sayuran-sayuran sisa, dan juga
daun yang sudah membusuk.

Kebalikan dari limbah organik yang tidak terlalu berbahaya, limbah anorganik merupakan
limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Limbah anorganik yang sangat sulit untuk
diuraikan menyebabkan tanah lebih mudah tercemar. Contoh dari limbah anorganik adalah
segala macam plastik, kaleng, botol bekas dan lain sebagainya yang bukan berasal dari material
organik. Selain membuat tanah jadi tercemar, limbah anorganik juga berperan dalam membuat
20

lingkungan menjadi kotor. Dengan demikian, tempat yang memiliki banyak sekali limbah
anorganik akan menjadi sarang nyamuk. Limbah anorganik bisa menjadi wadah tempat
menampung air hujan yang disukai oleh nyamuk untuk dijadikan sarang. Limbah ini mungkin
bisa dihilangkan dengan cara dibakar, tetapi pembakaran ini juga dapat menimbulkan kerusakan
dan pencemaran terhadap udara.

2. Limbah Cair dan Limbah Padat

Penyebab dari pencemaran tanah berikutnya adalah limbah yang berbentuk cair dan limbah yang
berbentuk padat. Seringkali masyarakat menganggap enteng keberadaan limbah cair yang berasal
dari sisa pembuatan suatu produk tertentu. Limbah cair ini, mayoritas dihasilkan oleh sektor
industri, baik itu industri yang besar maupun industri yang kecil. Limbah cair ini memang
mayoritas dihasilkan dari limbah pabrik. Namun, limbah cair yang berasal dari rumah tangga dan
urusan domestik masih sebagai penyumbang terbanyak pencemaran pada tanah. Contoh-contoh
limbah cair yang berasal dari rumah tangga dan urusan domestik, seperti limbah air bekas
mencuci baju, mencuci piring, air bekas deterjen, atau air bekas karbol untuk mengepel lantai.

Limbah cair ini sangat mencemari tanah karena larut dan menyerap ke dalam tanah. Dengan kata
lain, limbah cair ini berperan besar dalam merusak kandungan zat-zat yang ada di dalam tanah.
Bukan hanya limbah cair, limbah padat juga sama berbahayanya dalam pencemaran tanah.
Limbah padat adalah sampah dari sisa kegiatan yang berupa produksi maupun konsumsi yang
memiliki bentuk padat. Sama halnya dengan limbah cair, limbah padat juga banyak dihasilkan
oleh sektor industri yang berupa pabrik bubur kertas. Selain itu, kegiatan domestik juga
menyumbang banyak limbah padat, seperti daun, plastik kertas, dan lain sebagainya. Kehidupan
manusia tidak pernah lepas dari adanya limbah padat. Pada akhirnya limbah padat ini mengotori
dan mencemari tanah sehingga membuat siklus kehidupan terganggu. Selain itu, dampak yang
sangat terlihat jelas dari limbah padat adalah tidak menarik untuk dilihat.

3. Limbah Pertanian

Tanpa kita sadari bahwa kegiatan yang ,melibatkan aktivitas pertanian juga dapat menyebabkan
adanya pencemaran tanah. Pertanian ini menghasilkan banyak sekali limbah yang berbahaya. Zat
berbahaya yang dihasilkan untuk kegiatan pertanian adalah pupuk kimia dan juga zat pengusir
hama yaitu pestisida.

Pestisida dan juga pupuk banyak mengandung bahan kimia berbahaya, jika digunakan akan
meresap masuk ke dalam tanah. Bahan, bahan kimia ini dapat merusak struktur dan jaringan-
jaringan yang ada di tanah. Jika hal seperti ini terjadi secara terus menerus, maka tanah akan
berubah menjadi tidak subur sehingga akan tercemar dan tidak cocok lagi digunakan untuk
kegiatan bertani dan bercocok tanam.

4. Kebakaran Hutan
21

Selain disebabkan oleh limbah, aktivitas manusia juga dapat menciptakan pencemaran terhadap
tanah, contohnya kebakaran hutan yang bisa menjadi salah satu dari penyebab pencemaran tanah.
Ketika hutan sudah terbakar, hutan tersebut akan sulit untuk kembali ditumbuhi oleh tanaman.
Pencemaran tanah akibat kebakaran hutan ini terjadi karena zat-zat penting yang terkandung di
dalam tanah telah mati akibat terbakar oleh api.

5. Bencana Alam

Faktor alam yang dapat menjadi penyebab pencemaran tanah adalah bencana alam. Secara
alamiah bencana alam dapat mencemari tanah terutama ketika terjadi banjir. Banjir dapat
menimbulkan lapisan unsur hara yang ada dalam tanah perlahan-lahan menghilang karena
terbawa oleh arus dari air. Hilangnya unsur hara menimbulkan tanah menjadi tercemar. Selain
banjir, gunung meletus juga dapat menciptakan pencemaran terhadap tanah. Tanah yang
terselimuti abu vulkanik, pasir, dan material berbahaya lainnya yang dikeluarkan gunung berapi
dapat membuat tanah menjadi kekeringan. Meskipun, abu vulkanik dan material berbahaya
lainnya dapat merusak tanah, tetapi setelah keadaan berubah menjadi normal kembali, tanah
yang tertutup tadi akan berubah menjadi lebih subur dan gembur seiring dengan berjalannya
waktu.

Dampak Pencemaran Tanah


Berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah:

1. Dampak Terhadap Kesehatan

Pencemaran tanah dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia. Dampak terhadap
kesehatan ini merupakan salah satu efek yang sangat berbahaya.

Banyak permasalahan kesehatan yang diakibatkan dari pencemaran tanah, salah satunya
menghirup gas. Gas ini berasal dari tanah yang bergerak perlahan ke atas atau juga melalui
penghirupan yang disebabkan benda yang terangkut oleh berbagai macam aktivitas yang
dilakukan oleh manusia.

Pencemaran tanah bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti sakit kepala, mual, ruam
kulit yang tergolong ringan, iritasi mata, hingga gangguan pernapasan. Kondisi serius lainnya
yang disebabkan karena adanya pencemaran tanah adalah penyumbatan di neuromuscular,
kemudian kerusakan pada ginjal, kerusakan pada hati, dan juga kanker yang bisa disebabkan
karena adanya pencemaran tanah.
22

Penyakit jangka pendek yang disebabkan oleh pencemaran tanah


1. Kelelahan
2. Sakit Kepala
3. Muntah dan Mual
4. Sakit pada Dada
5. Ruam pada kulit
6. Iritasi pada mata
7. Permasalahan pada pernapasan terutama paru-paru

Selain menyerang manusia dan menciptakan penyakit jangka pendek, pencemaran tanah juga
dapat menciptakan penyakit jangka panjang pada tubuh. Hal ini terjadi karena inhalasi yang ada
pada bahan partikulat tanah dan juga kontaminasi makanan bisa menjadi penyebab kondisi
kesehatan yang buruk dan membutuhkan penanganan serius.

Penyakit jangka panjang yang disebabkan oleh pencemaran tanah

1. Kanker
Berbagai macam penyakit kanker yang termasuk paling berbahaya yaitu leukemia. Hal ini
disebabkan oleh kontak antar tubuh dengan tanah yang sudah tercemar karena terkontaminasi
oleh berbagai macam zat kimia yang berbahaya, contohnya bensin,dan benzena.

2. Kerusakan Sistem Saraf


Pencemaran tanah juga dapat merusak sistem saraf yang ada di dalam tubuh kita. Hal ini terjadi
karena adanya zat berbahaya berupa timbal (Pb) yang masuk ke dalam tanah. Pencemaran akibat
timbal ini perlu diperhatikan karena berpotensi menyerang anak-anak yang masih suka bermain
dengan tanah.

3. Penyumbatan Neuromuscular
Pencemaran tanah juga dapat berakibat fatal terhadap penyumbatan neuromuscular. Jika kita
mengalami penyumbatan tersebut, kita akan mengalami depresi yang diderita oleh sistem saraf
yang ada di pusatnya.

4. Kerusakan Ginjal
Tanah yang tercemar dan memiliki kadar merkuri. Merkuri ini adalah zat yang berbahaya serta
sangat berpotensi untuk menyebabkan kerusakan pada ginjal.

5. Kerusakan Hati
Sama seperti pada ginjal, hati juga dapat rusak karena kandungan merkuri yang terkandung pada
tanah, baik tanah yang di permukaan maupun tanah yang ada di bawah tanah.
23

2. Dampak terhadap Ekosistem

Setelah memahami dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem yang ada di bumi.
Selanjutnya yang akan dibahas adalah dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem.

Tanah adalah elemen bumi yang paling mudah melakukan perubahan pada kandungan kimiawi.
Bahkan, bukan hanya pada kandungan kimiawinya saja, faktanya struktur dalam tanah sekalipun
sangat mudah berubah.

Dengan adanya perubahan dalam struktur dan kandungan yang terdapat di dalam tanah, tentunya
akan memberikan efek perubahan pada sistem metabolisme seluruh organisme yang hidup dan
tinggal di dalam tanah. Jika organisme di dalam tanah berkurang, maka akan berpengaruh pada
ekosistem yang pada akhirnya memutus siklus dari rantai makanan.

3. Menurunkan Kesuburan Tanah

Dampak berikutnya yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah adalah hilang atau tidak adanya
biota-biota tanah atau juga mikroflora yang terdapat di dalam tanah. Tentunya kehilangan biota-
biota ini sangat merugikan karena membuat tanah tidak segembur dan sesubur seperti sedia kala.

3. Pencemaran Udara
Kendaraan bermotor dan pabrik membantu manusia dalam menyejahterakan hidup.
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dapat berakibat pada pencemaran udara. Pencemaran
udara dapat terjadi ketika kendaraan bermotor mengeluarkan asap. Selain itu, bahan-bahan
pencemar dihasilkan dari pembakaran mesin-mesin pabrik dan kebakaran hutan. Jika kita
menghirup gas itu, maka dapat mengganggu proses pernafasan kita.

Pencemaran udara atau yang juga disebut dengan polusi udara umumnya disebabkan oleh
pelepasan sejumlah bahan kimia di atmosfer. Polusi ini bisa terjadi disebabkan karena aktivitas
manusia maupun secara alami. Polutan dengan bahan kimia serta senyawa di udara yang tidak
terjadi dengan alami mampu menurunkan kualitas udara dan sangat berbahaya untuk makhluk
yang hidup di bumi. Polusi adalah campuran partikel serta gas yang bisa mencapai konsentrasi
berbahaya, entah di luar atau di dalam ruangan. Polutan yang menyebabkan polusi ini seperti
metana, jelaga, asap, jamur, serbuk dan lainnya. Polusi disebabkan karena partikel padat, cair
serta gas tertentu dan tersuspensi dalam udara. Partikel ini disebut dengan aerosol. Partikel ini
bisa berasal dari berbagai macam sumber. Tidak sedikit aerosol yang masuk dalam atmosfer saat
aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi hingga kayu.

Udara yang tercemar merupakan udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam
jumlah banyak sehingga mengganggu makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan
benda-benda lain di lingkungan. Terdapat beberapa contoh zat yang dapat menyebabkan polusi
24

udara, antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO), belerang (SO, dan SO,), udara.
debu, dan asap.

a. Karbon Monoksia (CO)


Karbon monoksida merupakan salah
satu contoh gas yang sangat berbahaya
bagi tubuh. Karbon monoksida lebih
mudah larut dalam darah dibandingkan
oksigen. Akibatnya, darah yang
seharusnya mengangkut oksigen tetapi
mengangkut karbon monoksida. Karbon
monoksida terbentuk dari pembakaran
yang tidak sempurna.

Gambar pencemaran udara


Kendaraan dan mesin-mesin pabrik yang sudah tua menjadi tidak sempurna pembakarannya dan
berakibat terbentuklah karbon monoksida. Karbon monoksida dapat dihasilkan dari asap rokok.
Sifat CO tidak berbau, tidak berwama, dan beracun. Karbon monoksida dapat menyebabkan
sakit kepala, sesak napas, asma, kerusakan otak, dan kematian.
b. Belerang oksida (SO2)
Belerang oksida dapat ditemukan pada daerah gunung berapi, pembakaran minyak bumi, batu
bara, dan industri. Sifat zat ini tidak berwarna dan berbau. Jika jumlah belerang oksida terlalu
banyak dapat menyebabkan sesak napas, bronkitis, kanker tenggorokan, hujan asam, merusak
tanaman, cat menjadi kusam.
c. Nitrogen oksida (NOx)
Nitrogen oksida merupakan campuran pada bahan bakar kendaraan motor. Sifat NOx racun.
Akibat yang ditimbulkan NOx adalah gangguan pernapasan, sakit kepala, penyakit tenggorokan,
dan hujan asam.

d. Klorofluorokarbon (CFC)
CFC diperoleh dari pendingin, spray, dan foam. Sifat gas tidak berama. CFC dapat menyebabkan
penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.
e. Partikel-partikel padat (Pb)
Dihasilkan dari campuran pada bahan bakar kendaraan motor dan bersifat racun. Akibat dari
partikel padat dapat menyebabkan keracunan timbal (Pb), kerusakan otak, dan penurunan daya
tahan tubuh.
25

Penyebab Pencemaran Udara


Ada berbagai hal yang menjadi penyebab polusi udara, antara lain:

1. Zat Sisa Pencernaan Hewan


Udara dapat tercemar secara alami disebabkan karena proses pencernaan hewan. Hal ini
disebabkan karena pelepasan metana dalam atmosfer dan akhirnya dapat berubah menjadi gas
rumah kaca.

2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan sering terjadi dengan alami dan disebabkan karena terik dan panas matahari.
Asap dari kebakaran hutan juga memiliki kandungan berbagai macam jenis zat yang memiliki
kandungan polutan mulai dari karbondioksida, sulfur dioksida dan lainnya.

3. Letusan Gunung
Letusan gunung yang mengeluarkan sejumlah material bisa membuat lapisan dalam atmosfer
menjadi kotor. Asap yang terjadi ketika gunung meletus juga memiliki kandungan polutan
sehingga mencemari udara.

4. Membakar Sampah
Baik dalam skala besar atau kecil, membakar sampah bisa menyebabkan asap dan akhirnya dapat
menurunkan kualitas udara.

Dampak Pencemaran Udara


Pencemaran udara dapat merugikan manusia, seperti merigganggu kesehatan serta hilangnya
keanekaragaman hewan akibat udara yang tercemar. Terdapat beberapa contoh dampak yang
dapat timbul akibat adanya polusi udara, yaitu:
a. Hujan asam (Acid rain)
Derajat keasaman (pH) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini karena adanya
CO, di atmosfer. Masih ingatkah kalian contoh zat pencemar udara? Pencemar udara seperti SO,
dan NO, yang terkandung dalam asap pabrik maupun kendaraan bermotor dapat bereaksi dengan
air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu cairan,
maka sifat asam semakin tinggi Hujan asam dapat terjadi ketika asam terkondensasi (menjadi
embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan. Beberapa efek hujan asam adalah
sebagai berikut.
1) Melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien penting dari tanah sehingga tanah menjadi kurang
subur.
2) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air
permukaan.
3) Menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga dapat merusak
tanaman.
26

4) Hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan ph turun pada ekosistem
tersebut.
5) Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

b. Efek rumah kaca (Green house effect)


Lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada bumi oleh gaya gravitasi bumi
disebut atmosfer. Gas-gas atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca disebut gas
rumah kaca. Beberapa contoh gas tersebut adalah uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana
(CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan yang lainnya.
Meningkatnya karbon dioksida (CO2) hasil proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi
dan batu bara) oleh industri dan transportasi dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
Selain itu, efek rumah kaca dapat disebabkan oleh kebakaran hutan yang sering terjadi.
Meningkatnya CO2, di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer bumi membentuk semacam
"perisai" Hal ini menyebabkan panas yang keluar dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan
kembali ke bumi. Lapisan CO2, berfungsi sebagai reflektor terhadap panas dari bumi. Panas dari
bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu bumi, akibatnya bumi makin panas
(global warming). Pengaruh lapisan CO2, terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah
kaca.

c. Penipisan lapisan ozon (O3)


Ozon merupakan gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat di lapisan
stratosfer (ketinggian 20-35 km di atas permukaan bumi). Bagian paling atas dari stratosfer
terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. Lapisan azon terbentuk dari interaksi antara
radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di stratosfer, merupakan pelindung alami bumi
yang berfungsi menyaring (memfilter) radiasi ultraviolet B dari matahari. Kerusakan lapisan
ozon dapat disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan dari permukan bumi yang
sampai ke lapisan ozon. Contoh bahan kimia buatan tersebut adalah senyawa klorofluorokarbon
(CFC) yang mempunyai nama dagang freon. Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil,
tidak terural. dan dapat bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada
ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan atom klorin. Atom yang dilepaskan ini
akan mengikat satu atom O sehingga molekul ozon (O3) menghasilkan O2, Pada setiap atom Cl
yang terbentuk diperkirakan dapat merusak 100.000 molekul ozon sebelum atom ini rusak
karena reaksi lain. Dengan demikian, terjadilah pengurangan/perusakan lapisan ozon.
Dampak penipisan lapisan ozon menyebabkan tidak tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan
ozon sehingga mengakibatkan kanker kulit, lensa mata dapat lebih mudah terserang katarak,
matinya fitoplankton sehingga keseimbangan terganggu. Dampak lain penipisan ozon adalah
bumi semakin panas, udara semakin kering, serta proses fotosintesis mengalami gangguan
sehingga menurunkan hasil panen.
Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan dengan cara pengurangan
pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara, penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter
untuk menyaring CO2, dari asap pembuangan pabrik.
27

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan dapat menjadi rusak karena ulah manusia, seperti penebangan hutan secara liar.
Selain akibat ulah manusia, lingkungan dapat rusak karena ulah hewan-hewan liar. Misalnya
adalah gajah-gajah yang merusak lahan pertanian. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kegiatan
manusia lebih besar dibandingkan kerusakan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup lainnya.
Komponen abiotik seperti tanah, air, udara, dan tumbuhan saling berhubungan dengan komponen
biotik Perubahan pada satu komponen akan berdampak kepada komponen lainnya. Tiga jenis
pencemaran yang telah kami jelaskan, yakni pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran
udara harus segera dihentikan agar kelestarian dan keselamatan lingkungan tetap terjaga. Oleh
sebab itu, diperlukan usaha perlindungan dan pengelolaan semua komponen pencemaran dan
kerusakan lingkungan.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis akan memberikan saran diantaranya adalah:
1. Masyarakat harus literasi lebih dalam lagi tentang pencemaran dan kerusakan
lingkungan, dari segi dampak, penyebab dan penanggulangannya untuk memaksimalkan
kelestarian serta keselamatan lingkungan.

2. Masyarakat sebaiknya mewaspadai dan menghentikan pencemaran lingkungan, baik itu


pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.

3. Bagi peneliti, agar penelitian ini menjadi bermanfaat sebagai referensi bagi penelitian
yang lebih baik kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai