Di susun oleh:
2019
KATA PENGANGTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “
Resiko Kerusakan Lingkungan Hidup” Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai
sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca
DAFTAR ISI
KATA PENGANGTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
D. Manfaat penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
C. Kerusakan Lingkungan...............................................................................................4
A. Kesimpulan...............................................................................................................10
B.Saran...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan kita sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Banyak ancaman serius
terhadap masa depan manusia mulai dari perubahan iklim serta lenyapnya ozon sampai ke polusi
udara dan kontaminasi dengan bahan beracun, pada umumnya muncul karena kegagalan
perekonomian untuk menilai dan memperhitungkan kerusakan lingkungan hidup.
Adapun alasan kami mengangkat judul makalah ini atas dasar keadaan lingkungan kita
semakin memprihatinkan yang jauh dari kesadaran masyarakat.
B. Identifikasi Masalah
Adapun maslah dalam fenomena kerusakan lingkungan adalah :
a. Apa yang melatar belakangi terjadinya kerusakan lingkungan?
b. Factor-faktor apa saja penyebab kerusakan lingkungan?
c. Kerusakan llingkungan apa sajakah yang sering terjadi pada lingkungan sekitar?
d. Apa dampak dari kerusakan lingkungan?
e. Bagaimana kita mengupayakan mencegah kerusakan lingkungan?
f. Apa peran pemerintah mengenai kerusakan lingkungan?
g. Ayat Al-quran yang berhubunggan dengan Kerusakan Lingkungan Hidup?
1
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen mata pelajaran management
resiko dan inovasi
b. Penyusunan ini juga untuk membuka wawasan tentang permasalahan yang terjadi pada
saat ini.
c. Untuk mendeksripsikan dampak kerusakan lingkungan.
d. Mengetahui pandangan islam tentang kerusakan lingkungan.
D. Manfaat penulisan
Sebagai bahan pembelajaran untuk kita agar lebih peduli terhadap gejala-gejala yang
terjadi pada lingkungan sekitar kita.
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Soemarwoto, Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.Hal. 56
Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat harimau juga
menyebabkan berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu didaerah perairan. Terlebih lagi jika
menggunakan bahan peledak, tidak hanya ikan yang mati tetapi seluruh ekosistem yang ada di
laut menjadi rusak.
Tekhnologi dan industry
Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat pembajakan sawah,
namun ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan bakar, buangan oli dan sebagainya. Hal
tersebut juga biasa merusak lingkungan.2
C. KERUSAKAN LINGKUNGAN
Sungai
Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Pembuangan limbah industri ke perairan
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestic) ke sungai, seperti air cucian dan lain-lain
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
d. Terjadinya erosi yang membawa paetikel-partikel tanah ke perairan.
e. Penggunaan racun dan bahan peledak
f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.
Terumbu karang
Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu karang, terumbu
karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air dengan warna yang khas
berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh tangan-tangan kotor manusia.
Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat penggundulan hutan dan polusi pantai
akibat padatnya pengunjung pantai, dan pengambilan berlebihan oleh para pencari karang,
nelayan, dan turis yang merusak dan mengurasnya.
5
Fungsi hutan dalam mengendalikan debit air sungai sehingga saat hujan lebat tidak lebat dan
pada saat kemarau tidak kekeringan. Hutan berfungsi dalam proses hydro-orologis mengatur tata
air dan menjaga ketersediaan air bagi makhluk hidup.
Kerusakan hutan adalah berkurangnya luasan areal hutan Karena kerusakan ekosistem
hutan, pengertian ini sering juga disebut degradasi hutan.
Pencemaran
Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen lain ke
dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu.
Macam-macam pencemaran lingkungan :
a. Pencemaran air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya, merugikan atau tidak
disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang cukup besar.
Pencemaran air dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung terutama disebabkan
oleh efluenatau limbah buangan dalam bentuk cairan dari kegiatan industry, pertanian dan rumah
tangga.
Sementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena adanya rembesan zat-
zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah industry, pertanian, dan rumah tangga
kedalam perairan terbuka serta air dalam tanah.
b. Pencemaran udara
1. Asap
Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang berasal dari pembakaran batu
bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-rumah. Di dalam tar mengandung
terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker.
2. Kabut asap
Kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim tertentu. Kabut asap
mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan tumbuhan. Kabu asap terbentuk ketika cahaya
matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida nitrogen serta hidrokarbon dari gas buangan
kendaraan bermotor.
3. Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon monoksida
berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk senyawa yang stabil yaitu
karboksihemoglobin (HbCO).
4. Karbon Dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas karbon dioksida
yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti respirasi makhluk hidup, dekomposisi
bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan pengaruh magma di permukaan tanah, juga
berasal dari bekas pembakaran manusia.
c. Pencemaran tanah
Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang terkandung
dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang dimaksud dengan pencemaran
tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industry dan penggunaan pestisida yang
berlebihan pada tanah.
Pestisida adalah subtansi yang digunakan untuk memngontrol organisme yang mengganggu
tanaman hasil usaha manusia yang terlibat dalam penyebaran penyakit.3
7
3. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakar
alternative.
4. Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagai lahan
3. Soemarwoto, Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.Hal. 73-77
4. Sastrawijaya, A. Tresna, M.Sc. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal. 51
pertanian.
5. Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan
6. Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah.
7. Melakukan upaya remidiasi yaitu membersihkan permukaan tanah dari berbagai macam
polutan. Dengan Menerapkan prinsip 4R yaitu :
Reduce, artinya mengurangi pemakaian
Reuse, artinya memakai ulang
Recycle artinya mendaur ulang
Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organik.5
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah
kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat
kepada orang yang berbuat kebaikan. (56)
Dialah yang meniupkan angina sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan
rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angina itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu
daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan
hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah
mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (57)
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan, dan tanah yang
buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang
tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur." (58)7
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kerusakan lingkungan hidup banyak disebabkan oleh manusia karena kurangnya
kesadaran mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup, wacana diatas
menggambarkan bahwa bumi sudah jauh dari hijaunya lingkungan hidup, partisipasi masyarakat
dalam menanggulangi kerusakan lingkungan masih sangat minim.
Masyarakat masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah. Partisipasi telah dimulai
pada lingkup lingkungan setempat yang dilaksanakan secara spontan. Tingkat partisipasi
dilakukan di lingkuungan setempat dan kebijakan pemerintah daerah tentang penanggulangan
kerusakan sangat kurang.
B.Saran
Untuk menantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan diperluan kesadaran masyarakat
tentang dampak kerusakan lingkungan, adanya penegakan hukum pada masyarakat yang
sewenang-wenang merusak lingkungan, serta kerjasama dengan pihak yang terlibat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Rahmadi, Takdir, SH, LLM. 2014. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Rajawali
Pers.
Soemarwoto, Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
https://www.bacaanmadani.com/2017/01/ayat-ayat-al-quran-tentang-menjaga.html