Anda di halaman 1dari 14

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Oleh:
Nazma Amalia Shafira
NPM A219125

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM LITIGASI


2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tepat pada

waktunya. Tidak lupa shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada

junjungan kita Rasulullah SAW, yang telah membawa umatnya dari jaman

jahiliah ke zaman yang modern ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih

lanjut. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang

membutuhkan khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya. Kami juga

berharap makalah ini mampu menjadi salah satu bahan bacaan untuk acuan

pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik.

Depok, 27 Oktober 2021

Nazma

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pencemaran Lingkungan....................................................................... 3

B. Faktor-faktor Pencemaran Lingkungan................................................ 4

C. Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan..................................................... 4

D. Usaha-usaha Pelestarian Linkungan..................................................... 6

E. Contoh Kasus Pencemaran Linkungan................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 10

B. Saran..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari muka bumi. Baik dalam

lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara

dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya

memerlukan lingkungan.

Dewasa ini pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana termasuk di

Indonesia. Kerusakan lingkungan tersebut meliputi gangguan pada berbagai

ekosistem yang menyebabkan kerusakan keanekaragaman varietas (variety

diversity) dan keanekaragaman jenis (species diversity). Pada akhirnya, baik

secara langsung ataupun tidak langsung, manusia yang sangat tergantung

pada kelestarian ekosistem akan berlaku kurang bijaksana terhadap

lingkungan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Kerusakan lingkungan,

khususnya di Indonesia, telah terjadi pada berbagai tempat dan berbagai tipe

ekosistem. Misalnya, pada ekosistem pertanian, pesisir dan lautan. Salah satu

akibat dari kerusakan lingkungan adalah ancaman kepunahan satwa liar.

Selain itu berbagai kerusakan lingkungan di ekosistem pertanian telah banyak

terjadi baik pada ekosistem pertanian sawah maupun ekosistem pertanian

lahan kering non padi.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan?

2. Apa saja faktor-faktor pencemaran lingkungan?

3. Apa saja jenis-jenis pencemaran lingkungan?

4. Apa saja usaha-usaha untuk pelestarian lingkuangan?

5. Apa contoh kasus dari pencemaran lingkungan?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencemaran Lingkungan

Proporsi pencemaran lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia

sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan

oleh alam. Bentuk pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh manusia di

antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri, penebangan hutan secara

massal dan ilegal, dan sebagainya. Penebangan-penebangan hutan untuk

keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah

menimbulkan pencemaran lingkungan yang luar biasa. Pencemaran

lingkungan yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman

terhadap kehidupan flora dan fauna, dan kekeringan.

Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada

umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi karena pembuangan limbah-

limbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran

terhadap udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar. Kasus-kasus

pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan limbah industri

ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada kapal-

kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke

dalam perairan menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak

ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun

akan musnah pula. Masyarakat yang mempunyai mata pencarian menangkap

3
4

ikan seperti nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya

jumlah tangkapan ikan yang mereka peroleh.

B. Faktor-faktor Pencemaran Lingkungan

1. Pertanian

Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang

diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang

ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang.

Akibatnya saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah

permukaan yang intensif.

2. Perikanan

Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat

harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu

didaerah perairan. Terlebih lagi jika menggunakan bahan peledak, tidak

hanya ikan yang mati tetapi larva dan ikan kecil lainnya ikut mati.

3. Teknologi dan industri

Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat

pembajakan sawah, namun ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan

bakar, buangan oli, dsb. Hal tersebut biasa merusak lingkungan.

C. Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan

1. Sungai

Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:


5

a. Pembuangan limbah industri ke perairan

b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air

cucian, air bekas MCK.

c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.

d. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.

e. Penggunaan racun dan bahan peledak

f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai

g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur

minyak lepas pantai.

2. Terumbu karang

Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya

terumbu karang, terumbu karang yang memanjang di lautan adalah

keajaiban bawah air dengan warna yang berpendar berbentuk fantastis

telah dicampur tangani oleh tangan-tangan kotor manusia.

3. Kerusakan hutan

Hutan yang masih alami mempunyai pohon-pohon yang lebat dan

perakaran yang baik dapat menyerap air ketika hujan datang dan

menyimpannya dalam tanah di celah-celah perakaran, secara perlahan

melepasnya melalui aliran sungai.

4. Pencemaran

Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau

komponen lain ke dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga

kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu.


6

Macam-macam pencemaran lingkungan antara lain:

a. Pencemaran air

b. Pencemaran udara

c. Pencemaran tanah

d. Pencemaran suara

D. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan

Usaha-usaha pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita

sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian bumi tidak hanya merupakan

tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara

pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah

mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum

bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan

lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah

tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini:

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan

Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985

tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan

Industri.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.


7

5. Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan

dengan cara-cara berikut ini.

6. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta

mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.

7. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih

dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.

8. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul,

serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian

hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di

dalamnya dapat terjaga.

9. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah

lingkungan.

10. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang

Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara

besar-besaran.

Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian

lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:

1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil.

2. Membuang sampah pada tempatnya.

3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang.

4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan bahan bakar minyak.

5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.


8

E. Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan

PT Indo Bharat Rayon diduga melakukan tindak pidana di bidang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Di mana, perusahaan dengan

sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara

ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan

lingkungan hidup dan tidak melakukan pengelolaan limbah B3 dan melakukan

dumping limbah dan bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin. Pemerintah

melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggugat

PT Indo Bharat Rayon atas dugaan tindak pencemaran lingkungan. Perusahaan

tersebut diduga tidak melakukan pengelolaan limbah Bahan Beracun Berbahaya

(B3) sesuai aturan.

Direktur Penegakan Hukum Pidana KLHK Muhammad Yunus dalam

siaran pers menerangkan, PT Indo Bharat Rayon merupakan perusahaan yang

memproduksi vicose rayon sebagai bahan baku untuk campuran tekstil, diaper,

dan kapas kecantikan. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan menggunakan

bahan bakar berupa batu bara dengan jumlah total batu bara sebanyak 700-800 ton

per hari. Dari proses pembakaran batu bara tersebut dihasilkan limbah berupa fly

ash dan bottom ash yang termasuk dalam kategori limbah B3 dari sumber spesifik

berdasarkan pada PP nomor 18 jo. 85 tahun1999 dan PP nomor 101 tahun 2014.

Limbah B3 berupa fly ash dan bottom ash yang dihasilkan berjumlah total sekitat

56 ton per hari.

Kemudian pada 4 Maret 2013 Asisten Deputi (Asdep) Penyelesaian

Sengketa Lingkungan KLH bersama-sama dengan BLH Purwakarta melakukan


9

verifikasi ke lokasi. Hasilnya, ditemukan adanya timbunan fly ash dan bottomash.

Berdasarkan hal tersebut, pada 17 April 2013, Penyidik PPNS Lingkungan Hidup

melakukan olah tempat kejadian perkara. Kegiatan tersebut dilakukan bersama-

sama dengan Asdep Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup KLH serta Asdep

Pengaduan dan Penaatan Hukum Adminsitrasi Lingkungan KLH. Ditemukan

adanya pembuangan (dumping) limbah B3 berupa fly ash dan bottom ash dan

kemasan bekas B3 pada media tanah di dalam area pabrik dan di Rawa Kalimati.

Berdasarkan foto yang didapatkan melalui citra satelit, Rawa Kalimati mulai

menjadi hitam dan mulai terlihat adanya pendangkalan sejaktahun 2009 hingga

tahun 2015. Pada 12 Oktober 2015, Penyidik PPNS Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan bersama sama dengan Jaksa Peneliti dan Ahli Lingkungan

melakukan kunjungan tempat kejadian perkara.

Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Purwakarta, Sucipto

menyatakan, pihaknya telah mengeksekusi putusan Mahkamah Agung (MA)

tentang kasus tindak pidana pencemaran lingkungan hidup kepada pabrik tekstil

Indobarat, Purwakarta. Perusahaan tersebut diputuskan telah mencemari Sungai

Kalimati dan dijatuhi hukuman denda Rp 2 miliar serta diwajibkan membersihkan

limbah pabrik di muara sungai tersebut. Ditambahkan Sucipto, putusan MA kedua

yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan, yaitu mengembalikan kembali

kondisi Rawa Kalimati di Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten

Purwakarta.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bumi sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia memiliki tiga

unsur penting yaitu unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya, dan unsur fisik

(abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia dapat sebagai

tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan sebagai

tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan

itu rusak, baik faktor dari alam maupun faktor dari manusia sendiri. Untuk itu

kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak

ditempati.

C. Saran

Diharapkan peran dari berbagai pihak untuk melestarikan lingkungan

sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk

ditempati.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://bayu-jaellani.blogspot.co.id/2013/04/kerusakan-lingkungan-dan
dampaknya.html

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/4072

https://amiroelspesga.wordpress.com/2011/11/10/makalah-kerusakan-lingkungan-
hidup.html

http://baginikmat.blogspot.co.id/2015/11/makalah-kerusakan-lingkungan-hidup.html

http://tri-chem-edu.blogspot.co.id/2012/01/akibat-kerusakan-lingkungan.html

https://regional.kontan.co.id/news/pt-indobarat-dikenakan-denda-rp-2-miliar-akibat-
mencemari-sungai

Anda mungkin juga menyukai