a. Rusaknya sarana dan prasarana kehidupan,antara lain: jalan raya, jembatan dan permukiman
penduduk.
b. Terputus atau rusaknya jaringan telekomunikasi dan jaringan listrik.
7. Angin Topan
Contoh angin topan adalah angin lesus (Indonesia), taifun (Jepang), mistral (Perancis), tornado
(Amerika), hurricane (Florida), dan willys (Australia). Angin topan dapat menimbulkan kerusakan,
antara lain:
a. Merobohkan bangunan rumah dan gedung yang kurang kuat.
b. Membahayakan penerbangan.
c. Membahayakan pelayaran.
d. Merusak areal hutan, perkebunan dan pertanian.
e. Jika angin bersifat kering dan panas (fohn), dapat merusak tanaman.
8. Musim Kemarau
Musim kemarau yang panas dan panjang dapat merusak lingkungan hidup antara lain:
a. Sumber air kering
b. Sungai, danau dan air dalam tanah kering sehingga merugikan pertanian.
c. Banyak tumbuh-tumbuhan mati sehingga dapat mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup.
d. Daun dan batang pohon menjadi kering sehingga mudah menimbulkan kebakaran hutan.
B. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERDASARKAN PRINSIP BERWAWASAN
LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
Sumber daya alam perlu dilestarikan untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup, usahausaha untuk menjaga sumber daya alam sebagi berikut:
1. Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan
dengan air, tanah dan udara. Keuntungan pelaksanaan penghijauan antara lain sebagai berikut:
a. Tumbuh-tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir, dan menimbulkan mata
air.
b. Tumbuh-tumbuhan dapat menyuburkan tanah karena daun yang gugur dan membusuk akan
membentuk humus dan akar tanaman dapat mencegah erosi serta tanah longsor.
c. Tumbuh-tumbuhan menimbulkan usara segar karena tumbuhan menghirup CO2 dan melepaskan
O2 untuk keperluan manusia dalam bernafas.
2. Sengkedan atau terasering
Sengkedan dibuat untuk mencegah erosi dan berfungsi untuk menjaga kesuburan tanah daerah
miring dan berbukit-bukit.
3. Pembangunan daerah aliran sungai (DAS)
Daerah aliran sungai merupakan daerah yang sering terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus
sungai. Usaha pengendalian daerah aliran air sungai antara lain:
a. Mengadakan reboisasi
b. Membuat bendungan dan saluran irigasi yang teratur.
c. Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan yang diatur dalam UU No. 4 tahun 1982 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Pengelolaan air limbah
Air limbah berasal dari rumah tangga, industri dan pabrik air limbah yang dibuang ke tanah dapat
merembes, masuk ke tanah dan bercampur dengan air tanah. Akibatnya, dapat membahayakan
manusia. Beberapa gangguan yang ditimbulkan antara lain:
a. Kesehatan, bibit penyakit yang bisa ditularkan melalui air limbah contoh: kolera, disentri, dan
tipus.
b. Keindahan, limbah menyebabkan bau tidak sedap dan juga mengganggu keindahan lingkungan
sekitarnya.
c. Karat atau aus, air limbah yang mengandung gas CO2 mempercepat karat atau aus benda-benda
yang terbuat dari besi
d. Kehidupan biotik, air limbah mengganggu perkembangan kehidupan karena beracun sehingga
dapat mematikan makhluk hidup.
Usaha-usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut:
a) Lokasi industri harus jauh dari permukiman penduduk,
b) Diwajibkan memasang peralatan pengendali air (water treatment) untuk pabrik yang menimbulkan
air limbah.
c) Lokasi industri harus dijauhkan dari peredaran yang berhubungan dengan sumber air minum
penduduk.
d) Mencegah saluran air limbah jangan sampai bocor,
e) Menemukan sumber bahan racun dan melakukan netralisasi secara kimia.
f) Unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus dibuang dengan jalan ditanam atau dipendam dalam
tanah yang jauh dari air.
5. Penertiban pembuanagan sampah
Sampah dapat menimbulkan permasalahan seperti sarang penyakit, menimbulkan bau busuk, dan
mengganggu pandnagan mata. Oleh karena itu, sampah harus dibuang ditempat yang ditentukan
dan jangan sampai mengganggu lingkungan kehidupan. Usaha-usaha untuk pemusnahan sampah
antara lain:
a. Dibakar
b. Untuk makanan ternak (sisa makanan, sayuran dan buah-buahan)
c. Untuk biologis
d. Untuk bahan pupuk.
C. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar,
sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuhnya dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena
itu, pemanfaatan Sumber Daya Alam harus dilakukan secara ekoefisiensi, artinya tidak merusak
ekosistem, pengambilan secara efisiensi dan emmikirkan kelangsungan dan kelanjutan Sumber
Daya Alam tersebut. Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk mewujudkan kelestarian Sumber
Daya Alam sehingga mendukung kesejahteraan manusia.
Dikarenakan Indonesia masih merupakan Negara berkembang, Indonesia masih mengalami
berbagai macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya
Alam Indonesia yang masih kurang. Berikut ini hambatan-hambatan umum yang dihadapi Indonesia
dalam pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yaitu:
1. Kurangnya tenaga ahli dalam bidang Sumber Daya Alam.
2. Mahalnya sarana prasarana untuk pengelolaan Sumber Daya Alam.
Usaha pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan di Indonesia mempunyai peranan,
yaitu:
a. Menambah pendapatan Negara karena di ekspor keluar negeri,
b. Memperluas lapangan kerja,
c. Memajukan bidang transportasi dan telekomunikasi,
d. Memajukan industri dalam negeri.
Pemanfaatan sumber daya alam hasil tambang bagi kehidupan manusia yaitu:
a. Minyak dan gas bumi digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor, menggerakkan mesin
pabrik, dan bahan bakar rumah tangga serta industri.
b. Batu bara digunakan untuk bahan bakar, bahan mentah cat, bahan peledak, obat-oabtan dan
wewangian atau parfum
c. Aluminium digunakan untuk industri kapal terbang, mobil, mesin-mesin dan alat-alat rumah
tangga.
d. Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri, kabel telepon.
e. Nikel untuk campuran industri besi baja agar kuat dan tahan karat.
f. Pasir kuarsa untuk membuat kaca.
g. Koalin sebagai bahan pembuat porselin.
h. Marmer untuk lantai dan hiasan dinding.
i. Tanah liat untuk membuat gerabah dan bata.
j. Pasir besi untuk baham besi tuang.
k. Tembaga untuk bahan kabel dan industri barang-barang perung