Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

Kearifan Lokal Dan Pemberdayaan Komunitas

Nama kelompok :
❖ YUANA LEDY PRILIA
❖ MEIRISKA DITA LINDARTI

Kelas :
XII IPS 3

Nama guru pembimbing :


Pak. MOCH. SYAHRUL RIFA'I. S. Sos

SMA NEGERI 1 PANGKALAN BANTENG


Jl. Pariwisata No.1, Simpang Berambai, Kec. Pangkalan Banteng, Kabupaten
Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
74183 /2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “ kearifan lokal dan
pemberdayaan komunitas” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah tentang kearifan lokal yang kami selesaikan
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah kearifan lokal dan Pemberdayaan
komunitasl ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

P.Banteng , 11 Febuari 2023

Penyusunan
Halaman judul...........................................................................................................
Kata pengantar.........................................................................................................
Daftar isii ...................................................................................................................
Bab. I Pendahuluan
A. Latar belakang ..................................................................................................
B. Rumusan masalah .............................................................................................
C. Tujuan penelitian ..............................................................................................
D. Manfaat penelitian .............................................................................................
Bab. II Landasan Teori
A. Hakikat kearifan lokal......................................................................................
B. Pemberdayaan komunitas...............................................................................
C. Pemberdayaan komunitas berbasis kearifan loka….......................................
D. Pentingnya kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan…...
E. Perencanaan pemberdayaan komunitas.........................................................
F. Pelaksanaan pemberdayaan komunitas........................................................
Bab III. Pembahasan
A. Contoh kearifan lokal di masyarakat…………………………………………………………...
B. Faktor-faktor terbentuknya kearifan lokal...............................................
C. Dampak-dampak kearifan lokal ................................................................
D. Teori dan solusi kearifan lokall ..................................................................
E. Bentuk kerjasama desa dan masyarakat dalam memberdayakan
komunitas berbasis kearifan lokal…...........................................................
Bab IV Penutup
A. Angket .......................................................................................................
B. Kesimpulan....................................................................................................
C. Saran ..............................................................................................................
Dokumentasi........................................................................................................
Daftar pustaka......................................................................................................

Bab I
Pendahulu
A. Latar belakang
Setiap kehidupan manusia itu senantiasa berdasarkan atas adat istiadat atau nilai yang
terkandung dalam masyarakat itu sendiri, pemberdayaan komunitas hal ini dilakukan
karena manusia-manusia mempunyai kepentingan yang berbeda ,dan pemberdayaan
komunitas ini merupakan fenomena sosial yang wajar dalam kehidupan manusia baik itu
individu maupun kelompok .
Oleh karena itu kami melakukan penelitian ini untuk dapat lebih memahami apa yang
dimaksud dengan pemberdayaan komunitas di masyarakat berdasarkan kearifan lokal , dan
untuk mendukung penelitian kami kami menggunakan metode penelitian survey dan
kualitatif deskriptif yang mana akan mendeskripsikan setiap proses-proses pemberdayaan
yang ada di desa Simpang Berambai .
Kami berharap makalah penelitian kami dapat menjadi landasan informasi yang
mengedukasi dan mendidik kita semua agar lebih memahami apa yang dimaksud dengan
perubahan sosial di masyarakat
B. Rumusan masalah
1. apa yang dimaksud dengan kearifan lokal?
2. apa perbedaan kearifan lokal dengan Adat istiadat?
3. bagaimana proses terbentuknya kearifan lokal di desa simpang berambai?
4. faktor apa saja yang mempengaruhi kearifan lokal di desa simpang berambai?
5. Kearifan lokal apa yang sering terjadi di desa simpang berambai?
6. Dampak apa saja yang dirasakan masyarakat desa simpang berambai dari
pemberdayaan komunitas tersebut?
C. Tujuan penelitian
1. ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan kearifan lokal
2. ingin mengetahui apa perbedaan kearifan lokal dengan pemberdayaan komunitas
3. ingin mengetahui proses terbentuknya kearifan lokal di desa simpang berambai
4. ingin mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kearifan lokal di desa simpang
berambai
5. ingin mengetahui jenis-jenis kearifan lokall yang ada di masyarakat desa simpang
berambai
6. ingin mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kearifan lokal di desa simpang
berambai

D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti , yaitu dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi
penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang
lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Bagi pembaca, yaitu untuk sebagai referensi dalam melakukan penelitian lanjutan
mengenai pengendalian internal khususnya terhadap bagaimana cara pemberdayaan
komunitas berbasis kearifan lokal Selain itu, juga dapat memberikan motivasi dan
gambaran umum kepada pembaca dalam menentukan topik penelitian.
3. Bagi Masyarakat, Digunakan untuk menemukan solusi atau kemungkinan terbaik
dalam memecahkan masalah sosial yang perlu menggunakan pemberdayaan
komunitas serta digunakan untuk menganalisis kebudayaan kearifan lokal yang ada
di masyarakat. Digunakan untuk mendapatkan gambaran sebab-akibat suatu
fenomena, kebijakan, atau solusi mengatasi dampak negatif dari pemberdayaan
komunitas tersebut.

***
Bab II
Landasan Teori

A. Hakikat kearifan lokal


Hakikat kearifan lokal kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya suatu
bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap bahkan mengelola
kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuannya sendiri
identitas dan kepribadian tersebut tentunya menyesuaikan dengan pandangan hidup
masyarakat sekitar rakyat tidak terjadi pergeseran nilai-nilai kearifan lokal adalah salah satu
sarana dalam mengelola kebudayaan dan mempertahankan diri dari kebudayaan asing yang
tidak baik.
Kalimat lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh manusia lokal dalam menjawab
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka dalam bahasa asing sering juga
dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat local wisdom atau pengetahuan setempat lokal
atau kecerdasan setempat.
1. Bentuk-bentuk kearifan lokal
a. Kearifan lokal yang berwujud nyata ( Tangible)
i. Tekstual misalnya sistem nilai, tata cara, ketentuan khusus
yang dituangkan ke dalam bentuk catatan tertulis seperti yang
ditemui dalam kitab tradisional primbon kalender dan parasi
(budaya tulis di atas lembaran daun lontar)
ii. Bangunana/ arsitektur, misalnya candi, arsitektur rumah
tradisional.
iii. Benda Cagar budaya/tradisional (karya seni, misalnya kertas,
batik.
b. Kearifan lokal yang tidak berwujud (Intangible)
Selain bentuk kearifan lokal yang berwujud ada juga bentuk kearifan
lokal yang tidak berwujud seperti fatwa yang disampaikan secara
verbal dan turun temurun yang dapat berupa nyanyian dan Kidung
yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional. Melalui fatwa atau
bentuk kearifan lokal yang tidak muncul lainnya nilai sosial
disampaikan secara oral atau verbal dari generasi ke generasi.
B. Pemberdayaan komunitas
Pemberdayaan komunitas istilah pemberdayaan nampaknya sudah tidak asing lagi bagi
kehidupan-kehidupan khususnya dalam kehidupan sosial masyarakat ciri perkembangan
zaman yang berkembang mendorong peluangnya pemberdayaan dalam mencapai tujuan
yaitu mengupayakan kesejahteraan sumber daya merupakan suatu proses yang menyangkut
pribadi maupun kelompok dalam lingkup ruang sosial yang didalamnya terdapat beberapa
aspek yang terindikasi meliputi persaingan pengembangan ide-ide kreatif inovasi kebebasan
perilaku dan lain-lain
Pemberdayaan komunitas adalah program yang diupayakan dengan tujuan untuk
membentuk sikap dan perilaku individu dalam masyarakat yang mandiri kemandirian
tersebut dipandang dari berbagai sisi meliputi kemandirian yang berpikir perilaku
pengendali Apa yang dilakukan serta mampu memecahkan masalah yang didapatkannya
dengan menggunakan potensi yang melekat pada dirinya dan komunitas adalah sekelompok
manusia yang terikat dalam suatu identitas yang sama di Indonesia banyak sekali terdapat
komunitas yang memiliki ciri yang unik dan Memegang teguh kearifan lokalnya dan tujuan
dari pemberdayaan komunitas adalah untuk membentuk individu dalam masyarakat menjadi
Mandiri dan mampu untuk menjadi komunitas yang lebih baik.
C. Pemberdayaan komunitas Berbasis Kearifan Lokal.
Jika kearifan lokal ibaratkan sebagai pegangan hidup secara turun-temurun maka
pemberdayaan komputer merupakan suatu alat untuk merekatkan kehidupan masyarakat .
pemberdayaan komunitas yang dimaksud di sini ada suatu proses pembangunan di mana
masyarakat inisiatif untuk memulai proses bagian sosial guna memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri dengan terlibat dalam membedakan komunitas setiap anggota
masyarakat akan menjadi lebih dekat dan peduli dengan sesama anggota di lingkungan
masyarakatnya melalui nilai-nilai kearifan lokal pemberdayaan komunitas dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan sesuai dengan karakter masyarakat sasaran Oleh karena itu penting
bagi kita untuk memahami apa yang menjadi akar budaya di masyarakat masing-masing
tujuannya agar komunitas di masyarakat kita bisa berkembang sesuai dengan akar dan
karakteristiknya sesuai dengan perkembangan zaman kearifan lokal dapat memiliki sifat
Antarbudaya dan antar etnik yang ada jika sifat-sifat tersebut sudah menjadi satu maka
kalimat lokal tersebut dapat membentuk tingkat peraturan nilai yang baru menjadi nilai
budaya yang bersifat nasional.
D. Pentingnya Kelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Pentingnya kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan pembangunan
berkelanjutan dan lingkungan hidup Pembangunan merupakan upaya yang secara sadar
dilaksanakan suatu bangsa negara yang pemerintahan dalam rangka mempercepat tujuan
nasional melalui pertumbuhan dan perubahan secara terencana menuju masyarakat modern
dari definisi tersebut terlihat bahwa tidak ada satu negara yang akan mencapai tujuan
nasional tanpa melakukan beberapa kegiatan pembangunan juga adalah bahwa proses
pembangunan harus terus berlanjut karena tingkat kemakmuran keadilan dan kesejahteraan
masyarakat bersifat relatif dan tidak akan pernah tercapai secara Absolut pembangunan
dapat diartikan sebagai upaya terencana dan program yang dilakukan secara turun temurun
oleh suatu negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dampak positifnya
menambahkan penghasilan penduduk sehingga dapat meningkatkan kemakmuran
menghasilkan barang yang dibutuhkan Masyarakat khususnya pembangunan di sektor
industri, pembangunan sektor industri dapat memperbesar kegunaan bahan mentah,
mengurangi ketergantungan negara terhadap luar negeri dampak negatifnya limbah yang
dihasilkan industri dapat menimbulkan pencemaran lingkungan adanya polusi udara
menimbulkan berbagai macam penyakit rusaknya alam daerah resapan air berkurang lahan
pertanian akan berkurang dan lain-lain.
E. Perencanaan Pemberdayaan Komunitas.
Perencanaan adalah suatu proses yang penting dan menentukan keberhasilan suatu
tindakan perencanaan pada hakikatnya merupakan usaha secara sadar terorganisasi dan
terus-menerus dilakukan guna memiliki alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif yang
ada untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Ukuran perencanaan program yang baik
Untuk mengetahui Seberapa jauh berencana program yang dirumuskan itu telah baik
menurut tokoh mardikanto 2010 terdapat beberapa acuan tentang pengukuran
sebagai berikut.
a. Analisis fakta dan keadaan. Perencanaan program yang baik harus
mengungkapkan hasil analisis fakta dan keadaan yang lengkap yang
menyangkut: keadaan sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan
ketersediaan sarana atau prasarana ,dan dukungan kebijaksanaan
keadilan ,sosial keamanan dan stabilitas politik.
b. Pemilihan masalah berdasarkan pada kebutuhan hasil analisis fakta dan
keadaan biasanya menghasilkan berbagai masalah baik masalah yang sudah
dirasakan maupun yang belum dirasakan masyarakat setempat.
c. Jelas dan menjamin Keluwesan perencanaan program harus dengan jelas dan
tegas sehingga tidak menimbulkan keraguan keraguan atau kesalahan
pengertian dalam pelaksanaannya.
d. Merumuskan tujuan dan memecah masalah yang menjanjikan kepuasan
tujuan yang ingin dicapai harus menjanjikan kemerdekaan kesejahteraan
atau kepuasan masyarakat sasarannya.
2. Tahap perencanaan program pemberdayaan masyarakat
Tokoh mardikanto 2010 menjelaskan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan
perencanaan program pemberdayaan sebagai berikut.
a. Pengumpulan data keadaan
Pengumpulan data keadaan merupakan kegiatan pengumpulan data dasar
atau database yang diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara
mencapai tujuan atau kegiatan yang direncanakan.
b. Analisis data keadaan
Analisis data keadaan merupakan kegiatan penilaian atau evaluasi tentang
fakta-rata keadaan yang diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data.
c. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah upaya yang dilakukan untuk merumuskan hal-hal
yang tidak dikehendaki atau fakta-fakta yang menyebabkan tidak tercapainya
tujuan yang dikehendaki kegiatan dapat dilakukan dengan mengatasi
berbagai kesenjangan.
d. Pemilihan Masalah yang ingin dipecahkan
Setelah melakukan identifikasi masalah kita dapat menemukan masalah yang
bersifat umum dan masalah yang bersifat khusus masalah umum merupakan
masalah yang melibatkan banyak pihak atau sektor dan pemecahan yang
memerlukan waktu yang relatif lama sedangkan masalah khusus adalah
masalah yang dapat dipecahkan oleh pihak tertentu dalam pemecahannya
tidak memerlukan waktu yang lama.
e. Perumusan Tujuan-Tujuan
Dalam perumusan tujuan-tujuan hendaknya Tujuan yang akan dicapai
tersebut adalah realistis serta dirumuskan secara bertahap realistis baik
dalam hal kemauan sumber daya ,biaya jumlah atau kata tenaga maupun
kemampuan untuk dapat memecahkan masalah sampai tuntas.
f. Perumusan alternatif pemecahan Masalah
Pada dasarnya setiap Masalah dapat dipecah melalui beberapa alternatif yang
dapat dilakukannya masing-masing memiliki kondisi yang berbeda-beda.
g. Penetapan cara mencapai Tujuan ( Rencana kegiatan)
Perumusan cara mencapai tujuan biasanya dirumuskan dalam suatu bentuk
rencana kegiatan yang mencakup sebagai berikut.
1. Data keadaan
2. Rumusan masalah
3. Tujuan dan penerimaan manfaat yang hendak dicaapi
h. Pengesahan program pemberdayaan masyarakat
Sebelum program pemberdayaan masyarakat yang telah dirumuskan
dilaksanakan terlebih dahulu harus memperoleh pengesahan pengesahan
program pemberdayaan masyarakat itu tidak cukup hanya diberikan oleh
pejabat pemerintah sebagai penentu kebijakan pembangunan Tetapi lebih
penting dari itu harus memperoleh pengesahan dari tokoh-tokoh masyarakat
penerima manfaat pemberdayaan masyarakat tersebut.
i. Perumusan Rencana Evolusi
Untuk mengetahui jauh kegiatan yang dilakukan setelah mencapai tujuan
yang diinginkan maka dilakukan adanya kegiatan revolusi sehubungan
dengan itu yang rencana evolusi untuk mencapai beberapa hal sebagai
berikut yaitu evolusi awal, evolusi fisik dan non fisik, evolusi tujuan dan
proses untuk mencapai tujuan.
j. Rekonsiderasi
Rekonsiderasi ada kegiatan yang dilakukan untuk mempertimbangkan
kembali rumusan perencanaan program yang ada baik yang dilakukan
sebelum pelaksanaan maupun selama proses pelaksanaan kegiatan.

F. Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas


Sumber daya masyarakat merupakan suatu perubahan berencana karena pemberdayaan
merupakan suatu proses menuju pemberdayaan yang tak direncanakan atau dikehendaki
oleh agen perubahan . dalam rangka menumbuhkan pemberdayaan yang sesuai dengan apa
yang dikehendaki maka harus dilakukan dengan menggunakan strategi pemberdayaan
sebagai berikut;
1. Strategi pelaksanaan pemberdayaan komunitas
a. Mempertimbangkan potensi masyarakat
Pemberdayaan komunitas hendaknya dimulai dengan mempertimbangkan
potensi yang dimiliki oleh masyarakat terkait. Artinya agen pemberdayaan
atau fasilitator hendaknya menghargai Segala potensi pada komunitas
tersebut. Misalnya, agen pemberdayaan menerima pandangan, pendapat,
pengalaman dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
upaya pemberdayaan
b. Mengangkat kearifan lokal
Pada dasarnya tidak semua norma dan kebiasaan yang menjadi bagian
kearifan lokal menghambat perubahan titik agen pemberdayaan perlu
mengangkat kearifan kearifan lokal dalam upaya pemberdayaan komunitas.
c. Memberikan pendampingan secara berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan dalam sebuah
kelompok. Selain mempertimbangkan efisien dan kebutuhan waktu serta
biaya pemberdayaan Dalam sebuah kelompok dinilai lebih efektif.
d. Memberikan bantuan sarana
Penerapan program pemberdayaan masyarakat tidak dapat diterapkan oleh
warga masyarakat jika hanya dengan instruksi dan mendengarkan sosialisasi
dari agen pemberdayaan
e. Memberikan pelatihan khusus
Agen pemberdayaan perlu mengkoordinasi ulasan anggota masyarakat yang
meminta dilakukan pelatihan tertentu di luar program pemberdayaan titik
mengkoordinasi ulasan tersebut dirasa baik bagi kelangsungan
pemberdayaan karena membuktikan bahwa masyarakat mampu menganalisis
hal-hal yang sebenarnya diinginkan.
2. Metode pemberdayaan Komunitas.
a. RRA ( Rapid Rural Appraisal)
RNA merupakan metode penilaian keadaan desa secara cepat, yang dalam
praktek kegiatan RR lebih banyak dilakukan oleh orang luar dengan tanpa
atau sedikit melibatkan masyarakat setempat
b. PRA( Participatory Rural Appraisal)
Pra, merupakan penyempurnaan dari rra titik pra dilakukan dengan lebih
banyak melibatkan orang dalam yang terdiri atas sesama stakeholders dengan
difasilitasi oleh orang luar yang lebih berfungsi sebagai narasumber atau
fasilitator dibandingkan dengan instruktur atau guru yang menggurui
c. FGD ( Focus Group Discussion)
Vgd, merupakan interaksi individu individu yang diarahkan untuk
pemahaman dan atau pengalaman tentang program atau keinginan yang
diikuti
d. PLA ( Participatory Learning And Action)
P l a, merupakan metode pemberdayaan masyarakat yang terdiri atas proses
belajar tentang suatu topik dan selanjutnya diikuti dengan aksi riil yang
relevan dengan materi pemberdayaan
3. Tahapan-tahapan pemberdayaan komunitas
a. Tahapan persiapan ( Engagement)
Tahap persiapan dalam kegiatan pengembangan masyarakat terdiri dua hal
yaitu persiapan petugas dan persiapan lapangan.
b. Tahap pengkajian (Assessment)
Proses pengkajian yang dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau
kebutuhan yang dideskripsikan dan sumber daya yang dimiliki komunitas
sasaran.
c. Tahap perencanaan Alternatif kegiatan (Planning)
Pada tahap ini petugas secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk
berpikir tentang masalah yang mereka hadapi, bagaimana cara mengatasinya
serta memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat
dilakukan.
d. Tahap Formulasi Rencana Aksi (Formulation action plan)
Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok untuk
merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan mereka
lakukan guna mengadaptasi permasalahan yang ada.
e. Tahap Implementasi kegiatan
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling penting
dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah
direncanakan dengan baik dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan
f. Tahap evaluasi
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap
program yang sedang berjalan
g. Tahap terminasi
Tahap ini merupakan tahap perpisahan hubungan secara formal dan
komunitas sasaran.

***
Bab III
Pembahasan

A. Yasinan RT (Bentuk kearifan lokal lama yang masih dilestarikan)

Ibu-ibu yasinan RT termasuk kedalam bentuk kearifan lokal lama yang masih
dilestarikan di dalam masyarakat terbentuk karena dasar seringnya berkumpul atau
pertemuan di antara anggota kelompoknya yang mana memiliki kepentingan yang
sama yaitu untuk silaturahmi dan mengirim do'a untuk sanak saudara yang telah
tiada dan kadang kelompok yasinan ini terikat olah suatu hal seperti kelompok
arisan, Ibu pkk dll
➢ Proses terbentuknya komunitas ibu yasinan Rt
Yasinan sebenarnya merupakan penyingkatan kata dari membaca Surat Yasin
dan tahlilan.Tradisi yasinan ada karena masyarakat meyakini bahwa arwah
orang yang sudah meninggal masih bergentayangan di sekitar rumah selama
tujuh hari.oleh karena itu setiap peringatan kematian tujuh harian, empat
puluhan sampai nyewu (seribu harian) dirumah duka akan terus melakukan
yasinan dalam rangka pengiriman doa kepada yang sudah tiada. .
○ Kelompok yasinan Rt sudah ada sejak dulu dan terus dilestarikan olah
karena itu kelompok yasinan termasuk kedalam bentuk kearifan lokal,
kelompok yasinan tetap ada karena adanya suatu kesamaan dan tujuan
yang ingin dicapai dalam satu komunitas yaitu, keinginan untuk
mendoakan dan mendapat rahmat dari allah.
○ Dan terkadang kelompok yasinan tetap ada karena adanya suatu yang
mengikat seperti arisan, simpan pinjam Dll.

➢ Ciri-ciri komunitas ibu yasinan RT


○ Termasuk kedalam keadifan lokal lama yang masih terlestarikan
dari dulu sampai sekarang
○ Mayoritas anggotanya kalangan ibu-ibu yang tinggal dalam satu
kawasan Rt
○ hadir karena ada kepentingan tertentu
○ Suatu kegiatan yang terlalu condong ke agama islam dan kebudayaan
jawa
○ Adanya kesadaran dan tali silahturahmi.

➢ Teori tentang komunitas ibu yasinan Rt


○ Teori kearifan lokal
■ Menurut Keraf (2002), Kearifan lokal mencakup semua
bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, wawasan,
serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku
manusia dalam kehidupannya didalam komunitas
ekologis.Kelompok ibu-ibu yasiman termasuk kedalam
kearifan lokal menurut teori ini ibu ibu yasinan termasuk
kearifan lokal karena ada suatu kebiasaan yang menuntun
kegiatan yasinan ini untuk terus ada sampai sekarang
walau sudah bertahun-tahun kelompok yasinan Rt ini
terus ada dalam masyarakatnya dan terus berlanjut atau
berkesinambungan.
○ Pendapat para ahli tentang Yasisan
■ Menurut Haidar, Yasinan dilakukan pada kegiatan keagamaan
di lingkungan masyarakat seperti setiap malam Jumat, setelah
adanya orang meninggal dari hari pertama sampai tujuh hari,
memperingati empat puluh
■ Menurut Mulyono 21, tradisi Yasinan berawal dari tradisi
selamatan yang berarti proses ritual keagamaan atas
pengharapan dan kehendak untuk memperoleh berkah dan
restu terhadap kebaikan.

➢ Peran komunitas ibu-ibu yasinan


Komunitas Yasinan berorientasi dan berperan dalam :
○ meningkatkan keimanan dan ketakwaan;
○ saling dan menghormati satu sama lain atas kehidupan
bermasyarakat
○ menjaga hubungan baik antar tetangga di lingkungan sekitar
○ memperkuat ajaran Islam melalui
○ berbagai bentuk silaturrahim yang dibangun atas dasar kesukarelaan;
○ meramaikan tempat ibadah dengan berbagai aktivitas keagamaan
menjaga ke harmonisasi antar masyarakat;
○ dan meningkatkan kualitas diri yang lebih baik dalam ḥabl minallāh
serta ḥabl min ’l-nās.[w]
➢ Tujuan kelompok yasinan Rt
○ Tujuan utama komunitas ini ialah untuk menggirim doa kepada para
sanak saudara yang sudah tiada agar tenang di alam baka dan tidak
mengganggu (gentayangan)
○ Untuk mempererat tali silahturahmi antar warga Rt
○ Menambah iman dan takwa
○ Dll
➢ Dampak positif komunitas yasinan
komunitas ini banyak membawa dampak positif sakah satunya meningkatkan
kualitas diri dan meningkatkan iman dan takwa inu adalah salah satu dampak positif
tg di timbulkan dari kelompok sosial ini, selain dampak di atas masih banyak
dampak lain dapat kita rasakan dari mengikuti kegiatan yasinan ini yaitu;
○ Menambah ilmu dan pahala
○ Melestarikan adat kearifan lokal para leluhur
○ Menambah keyakinanan dan imana karena semua individu itu hanya
sementara
○ Menambah teman baru (karena berkumpul dalam suatu kegiatan ini
dapat menambah atau mempererat tali silahturahmi
○ Dll

➢ Dampak negatif komunitas ibu-ibu yasinan


○ salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan ini ialah
berupa keluhan, bawasanya masyarakat yang beragam non muslim
merasa terganggu karena suara yang di timbulkan oleh komunitas ini,
karena kegiatan yasinan yang selalu dilakukan setiap malam (habis
adzan isya) yang terkadang berlangsung hingga larut malam, yg
otomatis pasti mengganggu istirahat tetangga yg tinggal dekat
dengan kawasan rumah penyelenggara acara yasinan.

○ menimbulkan kebiasaan ngrumpi (bergosip) di kalangan ibu-ibu


karena faktor kejenuhan dan hasrat ingin tahu di setiap diri individu
hal ini yang menjadi faktor utama mendorong terjadinya masalah
sosial berupa kebiasaan bergosip atau ghibah
➢ Solusi /Strategi
○ Aparat desa harus bisa membuat suatu peraturan atau norma untuk
batas waktu minimal orang dapat melakukan acara pada malam hari
agar tidak mengganggu warga masyarakat yang lain jika diadakan
kegiatan yasinan pada malam hari , aparat desa juga harus bisa
mengajak para warga masyarakat desa simpang berambai agar terus
melestarikan kebudayaan yasinan ini agar tidak luntur.
○ Bagi masyarakat, masyarakat harus bisa memahami kondisi dan
situasi karena beberapa alasan yaitu warga melakukan kegiatan
yasinan pada malam hari karena di siang hari mereka sibuk, bekerja,
dll .oleh karena itu budayakan sifat husnudzon (berprasangka baik)
agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat karena masalah sepele
(kecil) . Dan juga masyarakat harus mempunyai kesadaran jika yasinan
ini adalah warisan leluhur yang sudah termasuk kedalam kearifan
lokal yang harus terus di lestarikan.

➢ Bentuk kerjasama Desa Dan Masyarakat dalam Memberdayakan


komunitas yasinan.
Jamaah Yasinan kini menjadi media pembinaan dan media dakwah. Selain
itu juga sebagai salah satu organisasi yang digunakan untuk pemberdayaan
yang berdasarkan kearifan lokal yang efektif dan persuasif, karena
menjangkau seluruh lapisan masyarakat baik secara sosial ekonomi maupun
sosial keagamaan. Dan yang tidak kalah penting juga, jamaah Yasinan
mampu bertahan (survive) dalam menjalankan kegiatan rutinnya dengan
jangka waktu lebih lama, jika dibanding dengan organisasi yang bersifat
swakarsa masyarakat lainnya.
Harapannya, dengan pembinaan manajemen pengelolaan yang intens jamaah
Yasinan mampu berperan lebih luas lagi. Tidak sekadar sebagai kegiatan
rutin yang bersifat ritual keagamaan dan sosial keagamaan saja, namun
ditingkatkan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan
masyarakat di Indonesia.
● Peran desa :
● Strateginya :
1. Aparatur desa harus melakukan perencanaan yang matang
agar proses pemberdayaan berjalan lancar dan sesuai target
2. Aparatur desa melakukan interaksi secara lansung ke
masyarakat (terjun ke lapangan) untuk melihat potensi dan
ketertarikan masyarakat akan kelompok yasinan
3. Melakukan sosialisasi yaitu memperkenankan tentang budaya
yadinan dan keuntungan -keuntungan dari kegiatan yasinan
ini.
4. Pelaksanaan, aparat desa mulai. Memimpin semua kegiatan
yasinan yang dibuka di setiap RT dalam kelurahan yang
dipandu oleh pemuka agama di masing-masing RT.
5. Evaluasi, setelah selesai melakukan semua kegiatan ini aparat
desa harus melakukan evaluasi kekurangan-kekurangan apa
yang harus mereka data untuk dapat di perbaiki dalam
pemberdayaan berikutnya.

● Peran masyarakat :
masyarakat itu berperan sebagai objek penelitian atau suatu hal yang
menjadi dalang untuk dilatih oleh aparat desa guna mengembangkan
dan melestarikan kearifan lokal jadi masyarakat ini berperan sangat
penting, dalam. Menentukan keberhasilan pemberdayaan komunitas
yasinan di suatu lingkungan masyarakat.

● Strategi desa :
1. Selalu melaksanakan kegiatan yasinan tahunan untuk
merayakan ulang tahun desa
2. Melakukan pendirian kelompok yasinan di setiap RT
3. Mampu melestarikan kegiatan yasinan agar tidak tergerus oleh
perkembangan Zaman
● peran masyarakat
1. Mampu melestarikan kebudayaannya sinar yang sudah
diteruskan dari zaman nenek moyang atau zaman dulu
2. selalu hadir disetiap kegiatan yasinan yang diselenggarakan
oleh desa atau tetangga
3. Selalu mengadakan yasinan jika ada peristiwa penting di
dalam keluarga contohnya seperti tahlilan
B. Pemanfaatan Ban Bekas Menjadi Pot Bunga ( kearifan lokal bentuk
Inovasi / Penemuan Baru)

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka jadi kerajinan pot bunga dari bank
termasuk kearifan lokal hasil Inovasi Atau penemuan karena masyarakat pada Desa Karang
Mulya dengan ke kreativitas yang mereka miliki memanfaatkan ban mobil atau ban sepeda
motor yang biasanya dianggap limbah karena berserakan di banyak bengkel-bengkel di
kawasan tersebut Mereka pun mulai berpikir untuk memanfaatkan barang bekas tersebut
menjadi suatu hal yang bernilai ekonomis daripada harus membakarnya begitu saja oleh
karena masyarakat mulai berpikir jika limbah ban ini jika diolah akan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi dan dapat mengatasi kebutuhan ekonomi masyarakat di sekitar Desa
Karang Mulya.
➢ Faktor-faktor Terbentuknya
○ Kebutuhan Perubahan selera konsumen.
Perubahan selera konsumen justru menjadi faktor pendukung pengembangan
produk. Sebab dengan adanya perubahan selera konsumen, masyarakat /
produsen akan berupaya keras mengembangkan produk agar tetap bisa
memberikan kepuasan terhadap konsumen. Oleh karena itu produsen pun
mulai memikirkan bahan apa yang kuat dan tahan lama serta unik, oleh
karena itu mulailah mencoba menggunakan bahan limbah ban mobil
untuk membuat suatu kerajinan yg unik dan berkualitas.
○ Persaingan Dengan adanya persaingan yang kuat di antara produsen
/pengrajin yang sejenis, akan mendorong suatu pengrajin untuk selalu
mengembangkan produknya. Dengan harapan dapat menyaingi atau
memenangkan persaingan dengan pengrajin yang sejenis.
○ Adanya keinginan untuk meningkatkan laba/ pendapatan ekonomi
masyarakat Keinginan untuk mengalahkan pesaing dan menguasai pasar
telah mendorong pengrajin untuk mengembangkan produk. Sebab, dengan
mengalahkan pesaing dan menguasai pasar, akan meningkatkan laba atau
keuntungan pengrajin.

➢ Dampak Kearifan Lokal


○ Dampak positif dampak positif limbah adalah dapat dimanfaatkan menjadi
barang barang yang bernilai ekonomis dan nilai guna yang tinggi jika diolah
terlebih dahulu ditambah kreativitas manusia.
○ Dampak negatif
■ dapat menyebabkan penyakit seperti memicu datangnya bakteri atau
nyamuk, karena kebanyakan menumpuk ban bekas di sekitar
pekarangan rumah yang dapat menampung air hujan dan akhirnya
menjadi tempat pengembangan biakan nyamuk
■ dampak negatif limbah juga berbahaya karena dapat mencemari
lingkungan.

➢ Teori Dan Solusi Kearifan Lokal


○ Teori kearifan lokal
■ Alfian (2013:428) kearifan lokal diartikan sebagai pandangan
hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang
berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam
memenuhi kebutuhan mereka. Menurut teori ini kerajinan
limbah ban bekas termasuk kedalam kearifan lokal hasil inovasi
karena merupakan eujud aktivitasnya manusia yang mengelola
ban bekas yang dianggap limbah menjadi suatu inovasi
kerajinan berupa pot bunga yang mana pot bunga ini jika dijual
bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan, dan keuntungan
ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
○ Pendapat para ahli tentang kerajinan
■ Pengertian Kerajinan Menurut Kusnadi (1986: 11)Pengertian
kerajinan adalah kata harfiahnya dilahirkan oleh sifat rajin dari
manusia. Dikatakan pula bahwa titik berat penghasilan atau
pembuatan seni kerajinan bukan dikarenakan oleh sifat rajin (sebagai
lawan dari sifat malas), tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dalam
menghasilkan suatu produk kerajinan.Keterampilan diperoleh dari
pengalaman dan ketekunan dalam bekerja, sehingga dapat
meningkatkan teknik penggarapan suatu produk, kualitas kerja
seseorang yang akhirnya memiliki keahlian bahkan kemahiran dalam
profesi tertentu.
■ Pengertian Kerajinan Menurut Prof. Dr. I Made Bandem
(2002)Pengertian kerajinan adalah dimaknai sebagai "kriya" dalam
bahasa Indonesia berarti pekerjaan (ketrampilan tangan). Di dalam
bahasa Inggris disebut "craft" berarti energi atau kekuatan. Pada
kenyataannya bahwa seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya
yang dihasilkan karena skill atau keterampilan seseorang
➢ Solusi
○ Bagi aparat desa : aparat desa harus melihat keadaan ekonomi
masyarakat nya dan berusaha untuk mencari jalan keluar dari
permasalahan sosial yang terjadi di desa , pemerintah desa seharusnya
mulai mengajarkan hal-hal seperti agrobisnis, kerajinan, bisnis kuliner
dll, yang mana masyarakat ini sebenernya memiliki potensi yang besar
tetapi tidak bisa mengaplikasikan keterampilan untuk bekerja oleh
karena itu aparat desa seharusnya melakukan pemberdayaan atau
sosialisasi tentang pemanfaatan bahan limbah menjadi bahan baru
yang bernilai ekonomis untuk menghasilkan keuntungan yang dapat
mensejahterakan masyarakat nya.
○ Bagi masyarakat : Masyarakat seharusnya membantu dan menerima
sosialisasi dari aparat desa karena sosialisasi ini berguna untuk
memperbaiki taraf perekonomian mereka.
➢ Bentuk Kerjasama Desa dan Masyarakat Dalam Memberdayakan
Komunikasi Berbasis Kearifan Lokal
○ Peran Desa :
■ Strategi aparat desa :
Menyiapkan insentif untuk memacu pertumbuhan industri
kreatif berbasis budaya. Insentif tersebut meliputi perlindungan
produk budaya, kemudahan memperoleh dana pengembangan,
fasilitas pemasaran dan promosi, hingga pertumbuhan pasar
domestik dan internasional.
1. Aparat desa telah melakukan tahap persiapan
(Engagement) yaitu mempersiapkan petugas atau ahli di
bidang budaya dan kerajinan untuk kemudian akan
mengajarkan teknikembuatan kerajinan berbasis ban
bekas.
2. Tahap perencanaan desa karang mulya mulai melakukan
gerakan perencanaan agar kegiatan pemberdayaan nanti
bisa berjalan secara sistematis dan terarah.
3. Tahap implementasi kegiatan atau mulai melakukan
sosialisasi guna untuk memberitahukan sesuatu yang
sesuai dengan yang sudah di rencanakan di awal, tahap
ini pemerintah desa mulai memengaruhi warga
masyarakat agar mau mengikuti pemberdayaan
komunitas tersebut.
4. Tahap Evaluasi aparat desa melakukan pengawasan dan
pendataan apakah tahap sosialisasi kemarin sudah
berjalan dengan lancar atau belum, guna mengukur
tingkat keberhasilan pemberdayaan masyarakat di sektor
industri kerajinan bahan bekas.
○ Peran masyarakat :
masyarakat berperan sebagai pelaksana kegiatan dan masyarakat ini
juga berperan sebagai pelaku atau produsen yang akan menghasilkan
kerajaannya nana dari apa yang sudah diajarkan atau di sosialisasi oleh
pihak desa.
● strategi desa :
1. Menyelenggarakan kegiatan bazar kerajinan limbah olahan
2. Mengadakan kegiatan sosialnya kewirausahaan dengan cara
memanfaatkan bahan limbah yang ada di desa
3. Melaksanakan kegiatan kelas wirausaha mingguan
● Strategi Masyarakat :
1. Selalu menghadiri kegiatan sosialnya desa
2. melaksanakan kegiatan yang sudah di sosialisasi
3. Mulai mengembangkan ilmu yang didapat untuk membangun
toko kerajinan bahan olahan.
C. Bentuk kearifan lokal hasil akulturasi di masyarakat

Penggabungan dua budaya dalam pakaian (akulturasi)


➢ Pengertian Kearifan Lokal
Gaya pakaian adalah salah satu contoh akulturasi dimana terlihat pada gambar jika ada
perpaduan dua kebudayaan yaitu baju adat kalimantan ( batik benang bintik) yang
merupakan ciri khas atau kearifan lokal berwujud (Tangible) dengan baju kaos dan celana
jahit panjang yang mana pakaian kaos ini adalah ciri khas pakain yang berasal dari Amerika.
Perpaduan dua kebudayaan pakaian ini termasuk kedalam bentuk akulturasi dalam kearifan
lokal dimana terjadi dua percampuran kebudayaan tanpa menghilangkan budaya aslinya
dengan tujuan untuk mempermudah kehidupan masyarakat.
Dimana sekarang kain batik banyak di padukan dengan fashion (gaya baju) ala barat seperti
untuk gaun malam, dan gaun pengantin. Bahkan sekatang corak kain batik kuning khas
kobar saja juga mulai diubah motifnya walau tetap mencirikan batik khas kalimantan.
➢ Faktor-faktor yang mempengaruhi
Lalu ada pula beberapa faktor yang mempengaruhi gaya berpakaian manusia diantaranya:
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi fashion
1. Media Massa
Dengan media massa fashion di seluruh dunia dengan mudah terupdate
sehingga kita dapat mengikuti trend yang sedang berkembangan. Media
sosial mensosialisasikan fashion kepada masyarakat.
2. Media Internet
Tanpa kita sadari internet juga menjadi faktor penentu penyebarluasan trend
fashion. Misalnya seperti website ini yang selalu menyajikan tips dan trend
fashion terkini. Tentu saja informasi mengenai trend fashion terbaru akan
cepat menyebar luas di masyarakat. Penyedia busana secara online pun ikut
memberikan peran dengan menyediakan berbagai busana yang mengikuti
trend fashion. Sehingga mau tidak mau masyarakat akan mengikuti trend
fashion yang ada.
3. Dunia Internet
Dunia internet tentu saja menjadi faktor yang sangat besar dalam
penyebarluasan trend fashion ditengah masyarakat. Para selebritis yang selalu
muncul di berbagai media pun menjadi idola selalu berganti mode busana
mengikuti trend fashion. Hal ini bisa menjadi penyebab masyarakat untuk
mengikutinya. Sudah menjadi hukum alam jika idola mengikuti trend fashion
tertentu bahkan bisa menjadi trendsetter dan pasti akan diikuti oleh
penggemar mereka.
4. Dunia Musik
Dunia musik juga menjadi faktor berkembangnya trend fashion. Saat ini
dunia musik kita sedang mengalami wabah boyband dan girlband. Boyband
dan girlband ini mengikuti trend fashion yang berkiblat pada korea dan
jepang. Saat ini banyak kita temui busana yang menyerupai stylenya orang
korea dan jepang. Hal ini dari munculnya boyband dan girlband di blantika
musik Indonesia.
5. Dunia Bisnis
Yang bikin berkembangnya trend fashion melonjak yaitu bisa jadi dari dunia
bisnis ini. Banyak desainer yang berlomba untuk merancang fashion
kekinian.
6. Budaya dan tradisi
Adanya batasan waktu memang menjadi penyebab utama fashion selalu
berganti, akan tetapi penyebab mode atau fashion bisa berganti adalah adanya
budaya yang dimiliki suatu wilayah tertentu. Demografi dari masyarakat pada
wilayah tersebut juga bisa mempengaruhi mode, tidak jarang suatu tren
fashion dari suatu tempat tidak bisa menjadi tren di tempat lain atau bahkan
mengalami akulturasi atau pencampuran dikarenakan penyesuaian dengan
budaya setempat.
7. Aktivitas global
Mode dari suatu masa akan dipengaruhi oleh acara global yang sedang terjadi
di seluruh dunia. Contoh: Gucci mengeluarkan lini pakaian pada momen seri
piala dunia 2018. Fashion mengikuti aktivitas global sebagai bagian dari tren.
➢ Teori Tentang Kearifan Lokal Bentuk Akulturasi
○ Teori Kearifan lokal
- H.Quaritch wales menjelaskan bahwa local genius atau kearifan lokal
berarti kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh
budaya asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan.
- Haryanti soebardyo mengatakan bahwa lokal kedus adalah juga
cultural identity identitas atau kepribadian budaya bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah
kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi
(1986) dalam saragih(2013))
Pengabungan kedua kebudayaan (akulturasi) yang terjadi pada perpaduan
gaya fashion baju zaman sekarang ini termasuk kedalam contoh kearifan
lokal bentuk akulturasi karena adanya percampuran dari kearifan lokal yg
berupa batik kalimantan dengan gaya baju gaun dan dres ala barat hal inu
terjadi karena adanya penyerapan dan peleburan suatu hal menjadi hal baru,
yang masih tetap mengandung kearifan lokal aslinya.

○ Teori tentang gaya berpakaian menurut para ahli.


- Menurut Soekanto, fashion
memiliki arti suatu mode yang hidupnya tidak lama, yang mungkin
menyangkut gaya bahasa, perilaku, hobi terhadap model pakaian
tertentu
- Lipovetsky, Fashion
merupakan bentuk perubahan yang bercirikan oleh rintikan waktu
yang cepat, sehingga fashion merupakan kekuatan dari individualitas
dengan mengizinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dalam
berbusana. Banyaknya masyarakat yang gemar mengenakan
busana muslim pada setiap aktivitasnya sehari-hari menjadikan busana
muslim sebagai fashion dan lifestyle (gaya hidup).
➢ Dampak dari akulturasi Bentuk Kearifan Lokal
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan karena adanya perubahan sosial di
bidang gaya berpakaian salah satunya.
➢ Dampak positif:
○ Karena adanya akulturasi membuat pakaian ini menjadi lebih
sopan dimana di beberapa titik sudah dijahit jadi menutupi
aurat manusia.
○ Dan juga dengan adanya perpaduan baju antara budaya kaos
dan budaya rompi kalimantan ini menambah nilai estetika
suatu pakaian.
○ Dan membuat pakaian ini menjadi semakin nyaman karena
menggunakan bahan katun yang sejuk
➢ Dampak negatif
○ Karena adanya akulturasi membuat pakaian asli kalimantan
sekarang sudah termodifikasi sehingga terjadi perubahan
perubahan motif dan bentuknya

➢ Solusi
Solusi untuk tetap melestarikan pakaian adat kita
Untuk dapat melestarikan pakaian adat khususnya pakaian adat kalimantan
kita sebagai penduduk kobar dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut :
➢ Bagi masyarakat :cara masyarakat untuk terus menjaga dan
melestarikan kebudayaan pakaian khas Kalimantan yaitu dengan cara
selalu menggunakan batik kuning atau baju batik yang berciri khas
asli Kalimantan di setiap hari Rabu dan Kamis atau di setiap event-
event penting
➢ Cara desa: Cara Pemerintah desa untuk tetap melestarikan pakaian
adat ialah pemerintah seharusnya melakukan edukasi dan melakukan
event-event seperti bazar agar masyarakat tahu jika Kalimantan ini
memiliki kekayaan pakaian yang bercorak indah dan berkualitas

➢ Bentuk kerjasama desa dan masyarakat


Bentuk kerjasama dalam melestarikan pakaian adat Kalimantan
➢ Peran desa : aparat desa Simpang berambai dan masyarakatnya dalam
melestarikan kebudayaan Kalimantan ialah, pemerintah Desa telah
menerapkan peraturan di mana Di setiap hari Rabu dan Rabu dan
kami semua anggota Desa wajib mengenakan batik kobar sebagai
bentuk atau cara melestarikan budaya Kalimantan.
○ Strategi pemberdayaan :
upaya pelestarian batik nusantara bisa dilakukan dengan mengadakan
pameran batik, baik di tingkat nasional maupun internaisonal,
melakukan bazar dan pasar murah dll
Strategi pemberdayaan:
1. Tahap persiapan tahap ini dilakukan untuk mempersiapkan
rencana dan bahan berupa kain batik yang nanti akan di
modifikasi menjadi baju moderen yang berciri khas kearifan
lokal
2. Melakukan Tahap pengajian ( assessment) proses pengajian
yang dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau
kebutuhan yang diklasifikasikan dan sumber daya yang
dimiliki komunitas sasaran. Di mana aparat desa akan
meneliti kemampuan individu dan petugas akan memfasilitasi
warga untuk menyusun prioritas dari permasalahan yang
mereka sampaikan untuk dapat mengembangkan kain batik
menjadi suatu hal yang baru.
3. Tahap pelaksanaan pada tahap ini masyarakat diharapkan
dapat menerima sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah
Desa dengan tujuan untuk dapat mengajarkan tata cara
menjahit dan mendesain pakaian untuk akhirnya dapat
dikembangkan menjadi butik atau toko pakaian desa yang
berciri khas kearifan lokal batik Kobar.
➢ Peran masyarakat: di dalam masyarakat desa Simpang berambai cara
penduduknya untuk mempertahankan bentuk akulturasi pakaian ini
penduduk Simpang berambai selalu bersikap toleransi di mana walau
mereka Mayoritas penduduk suku Jawa tetapi mereka semua
menggunakan pakaian batik khas kobar di setiap peringatan hari jadi
kobar , agar pakaian ini dapat terlestarikan dan tidak punah .
● Strategi desa :
1. Menyelenggarakan kegiatan expo budaya baju batik
sebagai bentuk kearifan lokal
2. Menerapkan peraturan agar semua pegawai desa di
setiap hari tertentu mengenakan baju batik kobar
3. Memberikan bantuan baju batik ke sekolah SD dI
sekitar Desa
● Strategi masyarakat :
1. Selalu membeli baju batik jika berkunjung ke daerah
lain
2. selalu mengenakan baju atau gaun motif batik di setiap
acara penting seperti hajatan dan pesta
3. Mengenalkan baju batik atau mulai mendidik anak
agar tahu jika baju batik adalah salah satu bentuk
kearifan lokal yang diajarkan oleh nenek moyang kita
agar terus dapat kita lestarikan.

***

Bab IV
Penutup

A. Kesimpulan
Yasinan RT (Bentuk kearifan lokal lama yang masih dilestarikan)
Ibu-ibu yasinan RT termasuk kedalam bentuk kearifan lokal lama yang masih di
lestarikan di dalam masyarakat terbentuk karena dasar seringnya berkumpul atau
pertemuan di antara anggota kelompoknya yang mana memiliki kepentingan yang
sama yaitu untuk silaturahmi dan mengirim do'a untuk sanak saudara yang telah
tiada dan kadang kelompok yasinan ini terikat oleh suatu hal seperti kelompok
arisan, Ibu pkk dll
➢ Proses terbentuknya komunitas ibu yasinan Rt
Yasinan sebenarnya merupakan penyingkatan kata dari membaca Surat Yasin
dan tahlilan.Tradisi yasinan ada karena masyarakat meyakini bahwa arwah
orang yang sudah meninggal masih bergentayangan di sekitar rumah selama
tujuh hari.oleh karena itu setiap peringatan kematian tujuh harian, empat
puluhan sampai nyewu (seribu harian) dirumah duka akan terus melakukan
yasinan dalam rangka pengiriman doa kepada yang sudah tiada. .
○ Kelompok yasinan Rt sudah ada sejak dulu dan terus dilestarikan olah
karena itu kelompok yasinan termasuk kedalam bentuk kearifan lokal,
kelompok yasinan tetap ada karena adanya suatu kesamaan dan tujuan
yang ingin dicapai dalam satu komunitas yaitu, keinginan untuk
mendoakan dan mendapat rahmat dari allah.
○ Dan terkadang kelompok yasinan tetap ada karena adanya suatu yang
mengikat seperti arisan, simpan pinjam Dll.

➢ Ciri-ciri komunitas ibu yasinan RT


○ Termasuk kedalam keadifan lokal lama yang masih terlestarikan
dari dulu sampai sekarang
○ Mayoritas anggotanya kalangan ibu-ibu yang tinggal dalam satu
kawasan Rt
○ hadir karena ada kepentingan tertentu
○ Suatu kegiatan yang terlalu condong ke agama islam dan kebudayaan
jawa
○ Adanya kesadaran dan tali silahturahmi.

➢ Teori tentang komunitas ibu yasinan Rt


○ Teori kearifan lokal
■ Menurut Keraf (2002), Kearifan lokal mencakup semua
bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, wawasan,
serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku
manusia dalam kehidupannya di dalam komunitas
ekologis.Kelompok ibu-ibu yasinan termasuk kedalam
kearifan lokal menurut teori ini ibu ibu yasinan termasuk
kearifan lokal karena ada suatu kebiasaan yang menuntun
kegiatan yasinan ini untuk terus ada sampai sekarang
walau sudah bertahun-tahun kelompok yasinan Rt ini
terus ada dalam masyarakatnya dan terus berlanjut atau
berkesinambungan.
○ Pendapat para ahli tentang Yasinan
■ Menurut Haidar, Yasinan dilakukan pada kegiatan keagamaan
di lingkungan masyarakat seperti setiap malam Jumat, setelah
adanya orang meninggal dari hari pertama sampai tujuh hari,
memperingati empat puluh
■ Menurut Mulyono 21, tradisi Yasinan berawal dari tradisi
selamatan yang berarti proses ritual keagamaan atas
pengharapan dan kehendak untuk memperoleh berkah dan
restu terhadap kebaikan.

➢ Peran komunitas ibu-ibu yasinan


Komunitas Yasinan berorientasi dan berperan dalam :
○ meningkatkan keimanan dan ketakwaan;
○ saling dan menghormati satu sama lain atas kehidupan
bermasyarakat
○ menjaga hubungan baik antar tetangga di lingkungan sekitar
○ memperkuat ajaran Islam melalui
○ berbagai bentuk silaturrahim yang dibangun atas dasar kesukarelaan;
○ meramaikan tempat ibadah dengan berbagai aktivitas keagamaan
menjaga ke harmonisasi antar masyarakat;
○ dan meningkatkan kualitas diri yang lebih baik dalam ḥabl minallāh
serta ḥabl min ’l-nās.[w]
➢ Tujuan kelompok yasinan Rt
○ Tujuan utama komunitas ini adalah untuk mengirim doa kepada para
sanak saudara yang sudah tiada agar tenang di alam baka dan tidak
mengganggu (gentayangan)
○ Untuk mempererat tali silaturahmi antar warga Rt
○ Menambah iman dan takwa
○ Dll
➢ Dampak positif komunitas yasinan
komunitas ini banyak membawa dampak positif salah satunya meningkatkan kualitas
diri dan meningkatkan iman dan taqwa itu adalah salah satu dampak positif tg
ditimbulkan dari kelompok sosial ini, selain dampak di atas masih banyak dampak
lain dapat kita rasakan dari mengikuti kegiatan yasinan ini yaitu;
○ Menambah ilmu dan pahala
○ Melestarikan adat kearifan lokal para leluhur
○ Menambah keyakinan dan iman karena semua individu itu hanya
sementara
○ Menambah teman baru (karena berkumpul dalam suatu kegiatan ini
dapat menambah atau mempererat tali silahturahmi
○ Dll

➢ Dampak negatif komunitas ibu-ibu yasinan


○ salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah
berupa keluhan, bahwasanya masyarakat yang beragam non muslim
merasa terganggu karena suara yang ditimbulkan oleh komunitas ini,
karena kegiatan yasinan yang selalu dilakukan setiap malam (habis
adzan isya) yang terkadang berlangsung hingga larut malam, yg
otomatis pasti mengganggu istirahat tetangga yg tinggal dekat
dengan kawasan rumah penyelenggara acara yasinan.
○ menumbuhkan kebiasaan ngerumpi (bergosip) di kalangan ibu-ibu
karena faktor kejenuhan dan hasrat ingin tahu di setiap diri individu
hal ini yang menjadi faktor utama mendorong terjadinya masalah
sosial berupa kebiasaan bergosip atau ghibah
➢ Solusi
○ Aparat desa harus bisa membuat suatu peraturan atau norma untuk
batas waktu minimal orang dapat melakukan acara pada malam hari
agar tidak mengganggu warga masyarakat yang lain jika diadakan
kegiatan yasinan pada malam hari , aparat desa juga harus bisa
mengajak para warga masyarakat desa simpang berambai agar terus
melestarikan kebudayaan yasinan ini agar tidak luntur.
○ Bagi masyarakat, masyarakat harus bisa memahami kondisi dan
situasi karena beberapa alasan yaitu warga melakukan kegiatan
yasinan pada malam hari karena di siang hari mereka sibuk, bekerja,
dll .oleh karena itu budayakan sifat husnudzon (berprasangka baik)
agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat karena masalah sepele
(kecil) . Dan juga masyarakat harus mempunyai kesadaran jika yasinan
ini adalah warisan leluhur yang sudah termasuk ke dalam kearifan
lokal yang harus terus dilestarikan.

➢ Bentuk kerjasama Desa Dan Masyarakat dalam Memberdayakan


komunitas yasinan.
Jamaah Yasinan kini menjadi media pembinaan dan media dakwah. Selain
itu juga sebagai salah satu organisasi yang digunakan untuk pemberdayaan
yang berdasarkan kearifan lokal yang efektif dan persuasif, karena
menjangkau seluruh lapisan masyarakat baik secara sosial ekonomi maupun
sosial keagamaan. Dan yang tidak kalah penting juga, jamaah Yasinan
mampu bertahan (survive) dalam menjalankan kegiatan rutinnya dengan
jangka waktu lebih lama, jika dibanding dengan organisasi yang bersifat
swakarsa masyarakat lainnya.
Harapannya, dengan pembinaan manajemen pengelolaan yang intens jamaah
Yasinan mampu berperan lebih luas lagi. Tidak sekadar sebagai kegiatan
rutin yang bersifat ritual keagamaan dan sosial keagamaan saja, namun
ditingkatkan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan
masyarakat di Indonesia.
● Peran desa :
● Strateginya :
1. Aparatur desa harus melakukan perencanaan yang matang
agar proses pemberdayaan berjalan lancar dan sesuai target
2. Aparatur desa melakukan interaksi secara langsung ke
masyarakat (terjun ke lapangan) untuk melihat potensi dan
ketertarikan masyarakat akan kelompok yasinan
3. Melakukan sosialisasi yaitu memperkenankan tentang budaya
yasinan dan keuntungan -keuntungan dari kegiatan yasinan
ini.
4. Pelaksanaan, aparat desa mulai. Memimpin semua kegiatan
yasinan yang dibuka di setiap RT dalam kelurahan yang
dipandu oleh pemuka agama di masing-masing RT.
5. Evaluasi, setelah selesai melakukan semua kegiatan ini aparat
desa harus melakukan evaluasi kekurangan-kekurangan apa
yang harus mereka data untuk dapat diperbaiki dalam
pemberdayaan berikutnya.

● Peran masyarakat :
masyarakat itu berperan sebagai objek penelitian atau suatu hal yang
menjadi dalang untuk dilatih oleh aparat desa guna mengembangkan
dan melestarikan kearifan lokal jadi masyarakat ini berperan sangat
penting, dalam. Menentukan keberhasilan pemberdayaan komunitas
yasinan di suatu lingkungan masyarakat.

● Strategi desa :
1. Selalu melaksanakan kegiatan yasinan tahunan untuk
merayakan ulang tahun desa
2. Melakukan pendirian kelompok yasinan di setiap RT
3. Mampu melestarikan kegiatan yasinan agar tidak tergerus oleh
perkembangan Zaman
● peran masyarakat
1. Mampu melestarikan kebudayaannya sinar yang sudah
diteruskan dari zaman nenek moyang atau zaman dulu
2. selalu hadir disetiap kegiatan yasinan yang diselenggarakan
oleh desa atau tetangga
3. Selalu mengadakan yasinan jika ada peristiwa penting di
dalam keluarga contohnya seperti tahlilan
B. Saran
● Bagi aparat desa : aparat desa harusnya siap dalam menyikapi semua
fasilitas yang akan digunakan dalam pelaksanaan pemberdayaan
komunitas berbasiskan kearifan lokal, dan jika salah satu bahan atau
perencanaan mengalami kegagalan dan menimbulkan dampak negatif
maka aparat desa harus berusaha mencari jalan keluar dalam
menyelesaikan masalah ini, seperti aparat desa dapat melakukan
sosialisasi dan pengedukasian kepada masyarakat agar tidak perlu
cemas dan takut dalam menghadapi perubahan Yang terjadi karena
tahap pemberdayaan komunitas tersebut.
● Bagi masyarakat: masyarakat harusnya memperbanyak ilmu dan
pengetahuan mengenai pemberdayaan komunitas jadi jika didalam
masyarakat terjadi perubahan makan kita tidak perlu was was dan
takut keadaan menjadi lebih buruk , karena kita sudah tau jika suatu
masyarakat mengalami perubahan dalam pemberdayaan komunitas
dan dapat meningkatkan taraf kehidupan itu berarti pemberdayaan
komunitas yang dilakukan oleh aparat desa berhasil.
C. Angket
1. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan kearifan lokal
Jawab:Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan
serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah
dalam pemenuhan kebutuhan mereka
2. Apa saja contoh kearifan lokal
Jawab: yasinan, gotong royong, sambatan, kain batik, pantun dll
3. Bagaimana kearifan lokal itu terjadi
Jawab:Terbentuknya kearifan lokal dimulai dari adanya ide atau
gagasan individu yang kemudian menyebar menjadi gagasan kolektif.
Gagasan ini kemudian dipadukan dengan adat istiadat dan nilai budaya
dari suatu masyarakat sehingga menghasilkan suatu tradisi baru.
4. Mengapa warga masyarakat melestarikan kearifan lokal
Jawab: masyarakat itu harus melestarikan kearifan lokal agar
kebudayaan tersebut tidak punah dan tidak diakui oleh negara lain,
karena kebudayaan lokal dapat menjadi identitas dan warisan tak
ternilai dari sebuah kelompok masyarakat atau negara.

5. Dampak apa saja yang ditimbulkan karena kearifan lokal


Jawab :
a. Dampak positif
1). Semakin majunya budaya bangsa sendiri.
2). Mempunyai eksistensi budaya yang semakin tinggi pada
masyarakat.
3). Bisa membanggakan negara dengan mengapresiasikan budaya
bangsa sendiri.
4). Dapat mempertahankan ketahanan budaya sendiri terhadap
pengaruh budaya luar.

b. Dampak negatif
1). Adanya penolakan perkembangan teknologi karena takut
mempengaruhi kearifan lokal.
2). Dapat dijadikan dalih untuk mempertahankan budaya yang negatif.
3). Menjadi tidak fokus dalam perkembangan modernisasi
6. Menurut anda apakah kearifan lokal ini sangat penting bagi anda
Jawab:iya penting karena kearifan lokal perlu dilestarikan dalam suatu
masyarakat guna menjaga keseimbangan dengan lingkungannya dan
sekaligus dapat melestarikan lingkungannya serta sebagai upaya
meminimalisir dampak bencana. Apalagi kearifan lokal ini sifatnya
diwariskan kepada generasi selanjutnya.
7. Faktor apa saja yang mempengaruhi kearifan lokal
Jawab:Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kearifan lokal antara
lain:
1.Letak geografis suatu daerah
2. Adat istiadat
3. kebudayaan
4. serta ada atau tidak adanya asimilasi dan akulturasi
8. Bagaimana cara orang Masyarakat dalam mempertahankan kearifan
lokal yang ada seperti (gotong royong dan ibu" yasinan)
Jawab: cara masyarakat simpang berambai dalam melestarikan
kearifan lokal nya ialah masyarakat setiap minggu harus melaksanakan
kegiatan gotong royong agar dapat menguatkan tarik ke kerapatan dan
nilai - nilai yang terkandung di dalamnya supaya tradisional ini terus
terlestari dan dapat diteruskan oleh generasi muda.
9. Apakah keluarga anda pernah ikut kelompok atau komunitas yang
berbasis kearifan lokal seperti (gotong royong , rewang, selamatan,
yasinan dll)?
Jawab: iya pernah, saya pernah mengikuti kegiatan gotong royong dan
yasinan
10. Menurut anda apakah pemberdayaan komunitas berbasis kearifan
lokal itu penting?
Jawab: sangat penting karena kearifan lokal adalah jatidiri bangsa yang
harus terus dilakukan dan dilestarikan supaya keindahan dan
keragamannya dapat dinikmati oleh anak cucu kita.

***
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-
indonesia/pendidikan-agama-islam/tahlilan-dan-yasinan-akulturasi-
agama-dan-budaya/28226537
( diunduh pada Rabu, 15 Februari 2023, pukul 16.54)
https://www.liputan6.com/hot/read/4615742/10-macam-kerajinan-tangan-
dari-barang-bekas-bisa-jadi-peluang-bisnis
( diunduh pada Sabtu, 18 Februari 2023, pukul 12.34)

https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/
literasi/kearifan-lokal/amp/?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&amp_js_v=a9&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fkearifan-lokal%2F
(diunduh pada Sabtu, 18 Februari 2023, pukul 12.34)

https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/
skola/read/2020/01/24/100000469/pemberdayaan-komunitas-pengertian-
proses-prinsip-dan-contohnya?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16778048402354&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A
%2F%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread
%2F2020%2F01%2F24%2F100000469%2Fpemberdayaan-komunitas-
pengertian-proses-prinsip-dan-contohnya
( diunduh pada Jumat 24 Februari 2023 pada pukul 13.00)
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai