Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LEMANG TAPAI

DISUSUN OLEH:

KELAS X. E

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BENGKULU

SMA NEGERI 5 BENGKULU SELATAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu Selatan, 17 November 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Makanan Tradisional dan Ciri-ciri Makanan Khas Daerah.............................5
B. Manfaat Menjaga Kelestarian Makanan Tradisional.........................................................6
C. Lemang Tapai....................................................................................................................7
D. Cara Membuat Lemang Tapai.........................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang banyak mempunyai kekayaan akan makanan
kuliner. Hampir setiap daerah yang ada di Indonesia pasti memiliki makanan khas,
makanan tersebut dibuat dengan cara yang tradisional dan ada juga yang secara modern
tergantung daerah masing-masing. Untuk menghasilkan suatu makanan yang khas
tentunya memiliki sumberdaya yang beragam selain sumberdaya alam, diantaranya adalah
sumber daya manusia, uang, bahan-bahan, peralatan, cara kerja, informasi dan pasar.

Makanan tradisional dapat bertahan di persaingan bisnis era sekarang, apabila


produsen mampu menghasilkan produk inovatif dan kreatif sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Apabila tingkat persaingan semakin luas, maka konsumen akan banyak
menghadapi berbagai alternatif seperti produk itu sendiri, harga produk dan juga kualitas
dalam produk, sehingga konsumen akan mencari nilai yang tertinggi di antara produk
tersebut.

Provinsi Bengkulu memiliki sembilan Kabupaten dan satu Kota. Setiap Kabupaten
tentu mempunyai makanan tradisional tersendiri, di Kabupaten Bengkulu Selatan terkenal
dengan makanan tradisional Lemang Tapai. Makanan ini sangat digemari masyarakat,
sebagai makanan hidangan pada saat acara hajatan, makanan sehari hari yang dicari oleh
masyarakat, , lebih-lebih pada saat berbuka puasa di bulan ramadhan Lemang Tapai ini
dijual di Pekan Masat setiap malam kamis atau rabu sore (satu kali dalam satu minggu),
ini sering oleh masyarakat disebut sebagai “malam Lemang Tapaian”. Keadaan Pekan
Masat saat malam Lemang Tapaian selalu berlangsung ramai, dikunjungi oleh masyarakat
sekitar Desa Ulak Lebar maupun masyarakat dari luar daerah dalam Kabupaten Bengkulu
Selatan. Acara malam Lemang Tapaian ini telah menjadi tradisi yang ada di Desa Ulak
Lebar, agar penganan tradisional tersebut tetap terjaga kelestariannya dan dikenal oleh
banyak orang. Salah satu makanan khas itu ialah Lemang Tapai Khas Bengkulu Selatan.
Makanan ini salah satunya bisa dijumpai di daerah Masat, Ulak Lebar.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud makanan tradisional?


2. Apa manfaat menjaga kelestarian makanan tradisional?
3. Apa itu lemang tapai?
4. Bagaimana cara membuat lemang tapai?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu makanan tradisional.


2. Untuk mengetahui manfaat menjaga kelestarian makanan tradisional.
3. Untuk mengetahui apa itu lemang tapai.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat lemang tapai.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan Tradisional dan Ciri-ciri Makanan Khas Daerah

Menurut Syamsul Rahman dalam Pengembangan Industri Kuliner Berbasis Makanan


Tradisional Khas Sulawesi, makanan khas daerah dapat didefinisikan sebagai makanan
umum yang biasa dikonsumsi sejak beberapa generasi. Makanan tersebut terdiri dari
hidangan yang sesuai dengan selera manusia, tidak bertentangan dengan keyakinan agama
masyarakat lokal, serta dibuat dari bahan-bahan makanan dan rempah-rempah yang
tersedia lokal.

Ahli lainnya menyebutkan, makanan khas daerah adalah jenis makanan yang
berkaitan erat dengan suatu daerah dan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya
tanpa mengurangi atau menambahkan apa yang sudah digariskan. Makanan khas daerah
umumnya menjadi salah satu identitas suatu kelompok masyarakat yang sangat mudah
untuk ditemukan dan dikenali. Hal ini menjadikan makanan khas daerah sebagai wujud
budaya yang berciri kedaerahan, spesifik, beraneka macam dan jenis yang mencerminkan
potensi alam daerah masing-masing.

 Ciri-Ciri Makanan Khas Daerah

Makanan dapat dikatakan sebagai makanan khas daerah apabila makanan


tersebut merupakan warisan dan ciri khas dalam suatu daerah. Pada dasarnya,
makanan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan daerah tempat tinggalnya,
sehingga setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing-masing. Sebagai
contoh, makanan di daerah pegunungan tentunya berbeda dengan makanan di daerah
pantai.

Daerah pegunungan memiliki ketersedian bahan makanan berupa variasi jenis


tumbuhan yang dominan, seperti umbi-umbian, padi, kacang-kacangan, dan
sebagainya. Sementara itu, di daerah pantai ketersediaan bahan makanan banyak yang
berasal dari laut, seperti ikan, udang, cumi, dan sebagainya. Pada umumnya, cara

5
pengolahan resep makanan khas daerah dan cita rasanya bersifat turun-temurun, serta
sedikit sekali adanya inovasi. Lebih jelasnya, berikut ciri-ciri makanan khas daerah.

1. Resep makanan yang diperoleh telah dikenal dan diterapkan secara turun-temurun
dari generasi pendahulunya.
2. Penggunaan alat tradisional tertentu di dalam pengolahan masakan tersebut.
3. Teknik olah masakan merupakan cara pengolahan yang harus dilakukan untuk
mendapatkan rasa maupun rupa yang khas dari suatu masakan.
4. Diolah dari bahan-bahan makanan yang tersedia baik dari usaha tani sendiri
maupun yang tersedia dalam sistem pasar setempat.

B. Manfaat Menjaga Kelestarian Makanan Tradisional

Setiap daerah memiliki makanannya khasnya tersendiri. Mempelajari dan mengenal


makanan daerah dapat memberikan kita manfaat.

1. Menumbuhkan sikap toleransi


Mengenal makanan daerah lain, artiya mempelajari keberagaman yang
dimiliki. Di mana kita dapat menerima bahwa daerah lain memiliki makanan yang
berbeda dengan yang kita makan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga makanan
daerah dapat membantu menumbuhkan sikap toleransi pada diri kita.
2. Menumbuhkan nasionalisme
Sikap toleransi yang tumbuh dalam diri kemudian akan mengajarkan bahwa
perbedaan makanan daerah tidak membuat kita berbeda. Bahwa apa pun makanan
daerah yang dimakan, tidak akan melepaskan identitas diri kita sebagai Bangsa
Indonesia. Sikap menerima perbedaan dan toleransi tersebut akan menumbuhkan rasa
nasionalisme.
3. Menambah wawasan
Manfaat mengenal makanan daerah selanjutnya adalah menambah wawasan.
Makanan daerah merupakan wawasan kebudayaan yang menambah pengetahuan kita.
4. Memudahkan beradaptasi
Mengenal makanan daerah memudahkan kita untuk beradaptasi ketika berada
dalam daerah tersebut. Ketika kita mengenal mengenal makanan daerah membuat kita
mudah beradaptasi dengan perbedaan cita rasa makanan. Sehingga, kita dapat
menghormati budaya makan daerah tersebut dan juga beradaptasi dengan makannnya.

6
5. Turut melestarikan budaya
Seperti yang telah dikatakan, makanan daerah adalah salah satu bentuk dari
keragaman budaya. Dengan mengenali makanan daerah, kita turut melestarikan
makanan daerah tersebut sehingga tidak hilang dan punah tergerus zaman.

C. Lemang Tapai

Lemang tapai khas Bengkulu Selatan tepatnya Kota Manna. Lemang adalah beras
ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda. Bahan utamanya adalah beras
ketam putih, santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Beras ketan dicuci bersihkan
dulu dan dimasukan ke dalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu dilapisi dalamnya
dengan daun pisang kemudian baru dituangkan santan ke berasnya dan di bakar dengan
bara api, dijaga jangan sampai ruas bambu terbakar. Sedangkan tapainya terbuat dari ketan
hitam yang di fermentasikan dengan ragi selama kurang lebih dua hari dua malam hingga
berair dan beraroma. Cara penyajiannya gampang sekali, lemang yang sudah masak tadi di
siram dengan ketan hitam yang sudah di fermentasikan. Rasanya tentu saja gurih nikmat
yang pastinya bikin ketagihan.

Uniknya, cemilan tradisional kegemaran masyarakat melayu ini sering disajikan


sebagai oleh-oleh atau hantaran dalam suatu ritual acara seperti acara pernikahan dan
khitanan. Lemang tapai dibawa oleh pengantin laki-laki yang akan menikahi seorang
gadis. Lemang yang dibawa oleh calon pengantin laki-laki ini dibawa oleh pihak keluarga
calon perempuan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa acara pernikahan akan
digelar keesokan harinya. Biasanya, lemang di potong tipis-tipis dan dibagikan ke setiap
rumah sebagai undangan pernikahan. Jika lemang sudah diterima, para ibu akan datang
keesokan harinya dengan membawa kue-kue hasil buatannya dirumah untuk dimakan
bersama. Ritual ini terkenal dengan nama “Nauk”. Dalam acara pernikahan lemang tidak
hanya berfungsi sebagai undangan saja melainkan juga sebagai balasan bawaan untuk
keluarga pengantin laki-laki, dan oleh-oleh untuk orang-orang yang telah berjasa terhadap
kelangsungan acara hajatan dan para undangan tersebut. Begitu pula dalam acara khitanan.

Ternyata, gizi yang terkandung dalam beras ketan itu banyak lho, kalau beras ketan
putih mengandung energi sebesar 362 kilokalori, protein 6,7 gram, karbohidrat 79,4 gram,

7
lemak 0,7 gram, kalsium 12 miligram, fosfor 148 miligram, dan zat besi 1 miligram.
Selain itu di dalam Beras Ketan Putih juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin
B1 0,16 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Beras Ketan Putih, dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 100 %. Beras ketan putih dapat membantu menyembuhkan batuk dan
menghilangkan uap yang terakumulasi dalam paru-paru.

Sedangkan Tapai Beras Ketan Hitam mengandung energi sebesar 166 kilokalori,
protein 3,8 gram, karbohidrat 34,4 gram, lemak 1 gram, kalsium 8 miligram, fosfor 106
miligram, dan zat besi 1,6 miligram. Selain itu di dalam Tapai Beras Ketan Hitam juga
terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tapai
Beras Ketan Hitam, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Beras ketan
hitam juga punya segudang manfaat seperti memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan
chirosis/pengerasan hati), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor,
memperlambat penuaan, berfungsi sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam
darah, dan mencegah anemia, menyuburkan rambut membuat otot tubuh menjadi padat.
Karena mempunyai sifat anti-inflamasi dan kaya antioksidan, maka untuk konsumsi
jangka panjang akan berguna untuk mencegah Alzheimer dan diabetes. Ketan Hitam juga
dapat membantu menjaga daya tahan tubuh apalagi disaat musim hujan seperti sekarang.
Tetapi ketan hitam bukanlah obat, sehingga apabila kamu sakit dan makan ketan hitam
tidak akan langsung sembuh, tetapi akan bertahap membantu daya tahan tubuh kamu.

Proses pembuatannya dikategorikan masih tradisional , bahan baku yang berupa beras
ketan dicuci terlebih dahulu dan diberi sedikit garam, santan kelapa, dan daun pandan
yang dicampur didalam buluh bambu, dimana sebelum dimasukan diberi pelapisan dari
daun pisang untuk melapisi bagian dalam buluh bambu. Buluh bambu ini dibakar diatas
tungku hingga kecokelatan dan kemudian didinginkan dan disajikan.

Pada kenyataannya masyarakat Kota Padang meyakini bahwa proses pembuatan


Lemang Tapai dengan proses tradisional akan menghasilkan cita rasa yang lebih nikmat
dan baik dari pada pembakaran dilakukan dengan kompor. Buluh bambu yang digunakan
pada proses pembuatan Lemang Tapai ini memang merupakan ciri khusus dari produk
jajanan tradisional tersebut. Penggunaan buluh bambu tersebut sebenarnya digunakan

8
untuk meningkatkan aroma atau cita rasa, dimana keguanaan standard nya adalah sebagai
wadah untuk mengolah Lemang Tapai ini.

Selain rasa, penyajian, dan nama yang unik dari produk Lemang Tapai ini, kandungan
gizi dari jajanan tradisional ini cukup banyak. Menurut Direktorat Gizi , Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, kadungan energy pada ketan putih adalah 172 kilo kalori
dan pada ketan hitam sebanyak 166 kilo kalori, sedangkan lemak pada ketan putih
sebanyak 0,5 gram dan ketan hitam sebanyak 1,0 gram. Data karbohidrat dan lemak
tersebut dapat dikatakan bahwa Lemang Tapai yang terdiri dari bahan baku beras ketan
putih dan ketan hitam dikategorikan sebagai produk pangan yang aman dan cocok
dikonsumsi oleh orang – orang yang sedang mengatur kembali pola makannya atau
disebut diet.

Proses dari pembuatan Lemang Tapai ini juga tidak menutupi peran mikroorganisme
yang diperlukan untuk memfermentasi ketan hitam, dimana kegunaan fermentasi tersebut
selain untuk memudahkan ketan hitam tersebut dikonsumsi adalah meningkatkan
kandungan vitamin B1 yaitu Tiamina. Vitaminn B1 ini dapat berkembang sampai tiga kali
lipat.

Vitamin B1 ini memang merupakan vitamin yang diperlukan oleh sistem saraf, sel
otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, proses
fermentasi ini dapat pula menghasilkan mikroorganisme probiotik yang baik untuk
melancarkan proses pencernaan. Mikroorganisme yang digunakan juga memiliki manfaat,
dimana mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi adalah Saccaromyces
cerevisiae yang memiliki komponen anti-aging dalam dinding selnya.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) komponen anti – aging dalam
dinding sel Saccaromyces cerevisiae tersebut merupakan komponen antitoksik dan
antipatogen, dimana arti dari pernyataan ini adalah komponen anti-aging tersebut aman
untuk dikonsumsi. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi jajanan
tradisional Lemang Tapai khas Padang ini telah dipaparkan, namun pada kenyataannya
manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi Lemang Tapai ini lebih banyak lagi jika
diuraikan secara mendalam, contohnya saja komponen anti – aging yang terdapat pada

9
dinding Saccaromyces cerevisiae yang memiliki manfaat lebih meurut FDA komponen
ini memiliki manfaat lain seperti anti tumor, anti kolesterol, dan penguat sistem imun.

Manfaat anti kolesterol ini pula didukung dari proses pembuatannya yang tradisional
dan memanfaatkan proses pembakaran tradisional yang dapat membuat kadar kolesterol
lebih sedikit dibandingkan harus menggunakan kompor dan dibakar dengan perlunya
ditambahi medium tertentu seperti contohnya margarin yang mengadung lemak tinggi.
Jajanan tradisional khas Padang ini, Lemang Tapai yang kaya akan manfaat disayangkan
pemasaran jajanan tradisional tersebut masih kurang dibandingkan dengan makanan khas
daerah lain khususnya Pulau Jawa., seperti contoh bakpia, maka pemasaran bakpia telah
sampai kawasan – kawasan pulau Jawa walaupun aslinya merupakan produk khas Jawa.

Diharapakan untuk ke depannya pemasaran dari Lemang Tapai ini dapat terus
berkembang dan dipasarkan di berbagai tempat di Indonesia dan dapat dikenal oleh
masyarakat Indonesia atau dimungkinkan dapat mencapai pemasaran di Internasional.
Eksistensi dari Lemang Tapai sangat perlu untuk dijaga dan didukung karena produk
pangan ini merupakan salah satu potensi Indonesia dan menjadi makanan khas Indonesia.
Lemang walaupun bisa dimakan langsung namun akan lebih nikmat jika dikonsumsi
dengan tapai. Lemang dengan rasa gurih-gurih asin disiram dengan kuah tapai yang sedikit
asam akan menghasilkan petualangan rasa tersendiri. Tape dibuat dengan proses
fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung karbohidrat seperti beras ketan dan
singkong. Tape dapat bertahan di dalam suhu ruangan hingga 2 sampai 3 hari apabila saat
fermentasi, menggunakan suhu kamar (lebih dari 20 derajat hingga 25 derajat celcius) dan
tidak boleh lebih. Tapai ketan atau tapai pulut, dibuat dari beras ketan, baik dari ketan
putih maupun hitam.

D. Cara Membuat Lemang Tapai

Bahan lemang:

1. 500 g beras ketan putih


2. 100 ml santan kental

10
3. 1 sdt garam
4. daun pisang secukupnya

Tapai:

1. 500 gr beras ketan hitam


2. 2 sdm gula pasir
3. 2 gelas air
4. 1,5 butir ragi tape

Cara Membuat:

1. Rendam beras ketan putih maupun hitam selama semalam agar empuk.
2. Cuci bersih dan tiriskan beras ketan putih dari air rendaman. Campurkan dengan
garam dan santan.
3. Siapkan daun pisang secukupnya. Gulung menyerupai pipa, semat bagian
bawahnya.
4. Isi dengan beras ketan secukupnya. Jangan sampai penuh, cukup 3/4 saja. Lipat
bagian atas dan semat kencang. Lakukan hingga beras habis.
5. Siapkan panci untuk merebus, panaskan hingga mendidih. Masukkan lemang dan
rebus selama 3-4 jam atau hingga matang. Angkat dan tiriskan. Biarkan dingin
dan memadat.
6. Untuk tapai, cuci bersih beras ketan dari air rendaman. Kukus selama 1 jam
hingga matang empuk, angkat dan campurkan dengan gula pasir, aduk rata.
Biarkan dingin.
7. Tempatkan nasi ketan ke dalam wadah toples. Taburi dengan ragi yang sudah
dihancurkan. Tutup rapat.
8. Biarkan selama 3 hari untuk fermentasi. Jika sudah empuk berair dan manis,
tanda tapai sudah matang.
9. Potong-potong lemang dab aduk tapai ketan. Lemang tapai siap sajikan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lemang tapai khas Bengkulu Selatan tepatnya Kota Manna. Lemang adalah beras
ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda. Bahan utamanya adalah beras
ketam putih, santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Beras ketan dicuci bersihkan
dulu dan dimasukan ke dalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu dilapisi dalamnya
dengan daun pisang kemudian baru dituangkan santan ke berasnya dan di bakar dengan
bara api, dijaga jangan sampai ruas bambu terbakar. Sedangkan tapainya terbuat dari ketan
hitam yang di fermentasikan dengan ragi selama kurang lebih dua hari dua malam hingga
berair dan beraroma. Cara penyajiannya gampang sekali, lemang yang sudah masak tadi di
siram dengan ketan hitam yang sudah di fermentasikan.

Selain rasa, penyajian, dan nama yang unik dari produk Lemang Tapai ini, kandungan
gizi dari jajanan tradisional ini cukup banyak. Menurut Direktorat Gizi , Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, kadungan energy pada ketan putih adalah 172 kilo kalori
dan pada ketan hitam sebanyak 166 kilo kalori, sedangkan lemak pada ketan putih
sebanyak 0,5 gram dan ketan hitam sebanyak 1,0 gram. Data karbohidrat dan lemak
tersebut dapat dikatakan bahwa Lemang Tapai yang terdiri dari bahan baku beras ketan
putih dan ketan hitam dikategorikan sebagai produk pangan yang aman dan cocok
dikonsumsi oleh orang – orang yang sedang mengatur kembali pola makannya atau
disebut diet.

Proses dari pembuatan Lemang Tapai ini juga tidak menutupi peran mikroorganisme
yang diperlukan untuk memfermentasi ketan hitam, dimana kegunaan fermentasi tersebut
selain untuk memudahkan ketan hitam tersebut dikonsumsi adalah meningkatkan
kandungan vitamin B1 yaitu Tiamina. Vitaminn B1 ini dapat berkembang sampai tiga kali
lipat.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.saribundo.biz/lemang-tapai-jajanan-pasar.html

http://lifestyle.liputan6.com/read/2263997/lemang-tapai-lezatnya-menu-buka-puasa

https://naboxparah.com/lemang-tapai-makanan-khas-tradisional

13

Anda mungkin juga menyukai