Anda di halaman 1dari 1

Monolog

(Zulfa Kasri Mauizah)

Haii apa kabar Indonesia?

Jiwa rebahan ku sangat puas. Baru kali ini aku merasa jiwa rebahan ku berguna bagi bangsa dan
negara ku:).

Eh eh mau kemana? Hah? Keluar? Kerumah temen? Aah, dia sudah pergi. Dasar manusia yaa,
suka gatau dirii. Pemerintah sudah bilang dirumah aja, masih saja bandel. Gatau deh mau bilang
apa. Covid 19. Corona virus. Wabah. Penyakit. Sudah mengguncang dunia, membuat seluruh
penduduk bumi kacau sekacau kacaunya. Buka sosial media kabarnya puluhan org meninggal,
hidupin tv kabarnya ODP bertambah. Denger radio, beritanya covid -19. semua tidak tertata
rapih lagii. Mahasiswa ngk bisa ngampus, dosen gabisa ngajar, pekerja gabisa cari nafkah, dan
pegawai negeri gabisa ngabdi lagi. Akibatnya, banyak yang tidak bisa bekerja dan tidak
mendapatkan uang. Bahkaan, ada yang kekurangan makanan. Sayaangg. Covid -19 wabah
penyakit menular mengguncang dunia, membuat kita resah, gelisah ah, ini lebih gelisah
rasanyaa dari pada di phpin gebetan benar bukan. tak sedikit manusia yg mati karenanya. Tak
kurang juga Manusia yg sakitan". Wabah ini Membuat kita ngk bisa apa" ruang gerak dibatasi,
gaboleh kemana" ketemu kawan, salaman sama sodaraa bahkan jika keluar pun harus karena
urusan mendesak itu pun mesti pake masker dan hansaniteizer. Semua dibatasi. Ngk enak kan?
Emg engk sangat tidak enak. Heuhh:( Bumi ku, bumi kita, kini sedang menangis dilanda
problematika kehidupan yang sangat besar. Mungkin kita sudah melewati batas pada alam?
Atau alam yang mulai bosan dengan tingah kita?. Mungkin juga ini teguran tuhan kita sudah tak
lagi mengingat sang pencipta kita terus asik dengan gemerlap dunia, megahnya permainan yang
fana. Kita terus menyombongkan diri hingga lupa caranya bersyukur. Sunyi, sangat sunyi saat
kita lupa dan jauh dari ilahi, sunyi, penuntut kita untuk kembali. Coba kenali diri sendiri,
kunjungi hati di penghujung malam, maka batin akan memberi mu keteduhan. Aku sedih, aku
mahasiswa, aku rakyat Indonesia, aku berduka untuk dunia ku aku berduka untuk bumiku. Aku
malu pada diriku yang hanya bisa duduk diam dirumah tanpa melakukan apaapa untuk
Indonesia ku:(. Sedangkan tenaga medis luar sana, mempertaruhkan segalanya, melakukan
semampunya untuk memberantas wabah ini, aku hanya bisa berdoa. Tuhaann berikan kami
ampunan mu, kami kerikil tak bermakna yang berlumuran dosaa, berikan keteguhan untuk
kami dan tenaga medis diluar sanaa ya Rabb. Mungkin ini adalah masa yg diberikan Tuhan
untuk kita mendekat kedalam pelukannya. Senja yang indah akan hilang pada waktunya kita
berdoa saja agar wabah yg suram akan hilang pada masanya

Mari teman" sodara" ku semuaa se Indonesia. Ayoo kita ikuti aturan, patuhi bimbingan biar
semua ini bisa cepat kelar. Mari kita belajar dari milan Italia #tetap dirumah saja.

Anda mungkin juga menyukai