Anda di halaman 1dari 34

KOPI

Azmi Musyaffa S. 1805102010083


Dinda Maulida 1805102010059
Indah Suci R. 1805102010034
Nazhatul Aulia 1805102010045
Nur Farahdilla 1805102010058
Putri Melania 1805102010015
Riska Amelia 1805102010009
Sejarah Kopi

1. Sejarah kopi di dunia


• Tanaman kopi adalah suatu jenis tanaman tropis, yang dapat tumbuh
dimana saja, kecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan
temperatur yang sangat dingin.
• Pada mulanya orang minum kopi bukanlah kopi bubuk yang berasal
dari biji, melainkan dari cairan daun kopi yang masih segar atau dari
kulit buah yang diseduh dengan air panas.
• Negara pemakai kopi pertama adalah Arabia (pertengahan abad XV)
dan kemudian menyebar luas di negara Timur Tengah, seperti kairo
pada tahun 1510 dan Turki pada tahun 1550. Lalu pada tahun 1616
kopi mulai masuk ke Eropa yaitu di Venesia. Sedangkan pemakaian
kopi di Inggris pada tahun 1650.
Lanjutan

Spesies-spesies kopi berdasarkan sejarah perkembangan kopi di dunia


adalah :
• Kopi Bungalensis heyne et Wild
• Kopi Congensis, Froehn
• Kopi Eugenioides, S. Moore
• Kopi Exselsa, A. Chev
• Kopi Recemosa, Lour
• Kopi Stenophylla G. Don
• Kopi Zangeubarise Lour
2. Sejarah kopi di Indonesia

• Tanaman kopi berasal dari benua Afrika.


• Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696., tapi masih
dalam masa percobaan. Lalu pada tahun 1699 tanaman kopi dapat
berkembang dan berproduksi dengan baik sehinggga didatangkan bibit
dari Yaman dengan jenis Arabika.
• Percobaan penanaman mulanya berada di daerah Jakarta, setelah
percobaan di daerah tersebut berhasil maka biji-biji tersebut dibagikan
kepada Bupati Jawa Barat untuk ditanam pada daerah masing-masing.
• Setelah diketahui hasil dari tanaman kopi meningkat maka perluasan
tanaman kopi terus ditingkatkan.
Varietas Kopi dan Sifatnya

1. Kopi Arabika
ciri-ciri dan sifat dari kopi Arabika adalah :
• Daunnya kecil, halus dan mengkilat, panjang daun 12 sampai 15 cm,
lebar daun 6 cm
• Biji buah lebih besar, berbau harum dan rasanya lebih enak
• Dapat berproduksi baik pada ketinggian 1.000 – 1.750 mdpl
• Tidak menhendaki suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
• Curah hujan yang optimal
• Memerlukan angin yang tenang
Lanjutan

2. Kopi Canephora (Robusta)


Sifat dari kopi Robusta adalah :
• Bau dan rasanya tidak seenak kopi Arabika, tetapi produksinya
tinggi
• Tanaman di kebun, pemeliharaannya lebih mudah dan biaya dapat di
hemat
• Daun lebih kecil, dengan permukaanya agak berombak, dan
batangnya banyak tumbuh cabang-cabang
• Jenis-jenis ini tahan Hemileia vastatrix.
Lanjutan
3. Kopi Liberika
sifat dari kopi Liberika adalah :
• Pohon berukuran besar bila dibandingkan dengan jenis lain
• Cabang primer dapat bertahan lebih lama dan tiap-tiap buku dapat
berbunga atau berbuah beberapa kali
• Besar kecilnya buah tidak merata
• Tanaman dapat tumbuh didataran rendah dan beriklim panas
maupun basah
• Penyerbukan melalui angin dan serangga.
Lanjutan
4. Kopi Luwak
keistimewaan kopi luwak adalah :
• Kopi luwak berasal dari biji kopi terbaik
• Kopi luwak sudah mengalami proses fermentasi secara alami di
dalam pencernaan hewan luwak
• Kopi luwak mengandung kafein yang rendah
• Kopi luwak bisa meningkatkan stamina tubuh dan mencegah
penyakit diabetes
• Kopi luwak mengandung protein yang lebih rendah dan lemak yang
tinggi
• Kopi luwak bebas dari pestisida.
Sistem Percabangan Tanaman
Kopi

1. Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop)


Adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus.
2. Cabang Primer (cabang plagiotrop)
Adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang
reproduksi dan berasal dari cabang primer.
3. Cabang sekunder
Adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari
tunas sekunder.
4. Cabang Kipas
Adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer
karena pohon sudah tua.
Lanjutan

5. Cabang pecut
Adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer,
meskipun tumbuhnya cukup kuat.
6. Cabang Balik
Adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang primer,
berkembang tidak normal dan mempunyai arah pertumbuhan menuju ke
dalam mahkota tajuk.
Budidaya Tanaman Kopi
• 1. Persiapan Lahan
• Sebenarnya tanaman kopi lebih cocok ditanam pada tanah dengan
ketinggian minimal 60 meter  diatas permukaan laut namun tidak lebih
dari 800 meter diatas permukaan laut. Namun demikian jangan khawatir
bagi anda yang memiliki lahan tanam didataran rendah dengan
ketinggian dibawah 60 meter diatas permukaan laut. Sebenarnya
tanaman kopi tetap dapat tumbuh dan berbuah, namun mungkin ukuran
dan rasa asli dari biji kopinya kan agak berbeda. Secara umum kriteria
lahan yang cocok untuk ditanami kopi ialah sebagai berikut :
• Lokasi agak teduh (tidak terpapar sinar matahari langsung lebih dari 6
jam)
• Memiliki iklim tropis
• Memiliki kadar keasaman tanah (pH) 5,5-6,5
• Memiliki cukup unsur hara
• Tanahnya gembur
Lanjutan
• 2. Penanaman Pohon Peneduh (Penghalang Cahaya)
• Karena tanaman kopi merupakan tanaman yang
membutuhkan keadaan sejuk dan tidak terpapar cahaya
matahari langsung maka dibutuhkan tanaman untk
dijadikan peneduhnya. Untuk memilih pohon peneduh yang
baik, sebaiknya dipilih pohon yang cepat tumbuh dengan
intensitas daun yang tidak terlalu rimbun. Varietas tanaman
yang cocok untuk dijadikan peneduh ialah lamtoro dan
sengon.
• Belilah bibit lamtoro atau sengon kemudian tanam di lahan
dengan rapi dan membentuk alur. Tunggu hingga ukurannya
tumbuh tinggi dan mulai membuat suasana teduh pada
lahan tanam. Biasanya ini memerlukan waktu 2 tahun.
Lanjutan
• 3. Pengolahan Lahan Tanam
• Jika pohon peneduh sudah tumbuh tinggi dan melindungi lahan
tanam dari paparan cahaya matahari langsung, maka dapat dimulai
proses pengolahan lahan untuk ditanami kopi. Urutan pengolahan
lahannya adalah sebagai berikut
• Pertama-tama buatlah lubang tanamnya terlebih dahulu dengan
ukuran sekitar 30 x 30 cm dan kedalaman 30 cm juga
• Buat lubang – lubang tanam lain yang diatur jaraknya agar rapi
• Jarak antar lubang minimal adalah 2 m
• Sucihamakan lubang tanam tersebut menggunakan bakterisida dan
fungisida
Lanjutan
• 4. Pemberian Pupuk Dasar
• Setelah lubang tanam siap maka selanjutnya adalah pemberian pupuk dsar. Ini
merupakan bagian penting dari cara menanam kopi karena pupuk dasar ini nantinya
berguna untuk memberikan suplai nutrisi utama bagi tanaman kopi selama masa
hidupnya. Pupuk dasar yang digunakan ialah pupuk organik yaitu bisa pupuk
kandang, pupuk organik atau pupuk butiran organik yang biasa dijual di toko
pertanian. Yang terbaik ialah campuran pupuk kompos dengan pupuk kandang.
Perbangdingan campurannya bisa 1 : 1 atau 1 : 2.
• Untuk cara pemberiannya adalah sebagai berikut :
• Campurkan pupuk kompos dengan pupuk kandangnya hingga merata
• Masukkan pupuk tadi ke lubang tanam
• Siramkan EM4 (microorganisme pengurai) yang banyak dijual di toko pertanian
bersama air
• Taburkan insektisida bubuk untuk mencegah serangan uret dan orong-orong
• Tutup lubang tersebut dengan tanah dan biarkan terlebih dahulu agar pupuk terurai.
Akan butuh waktu minimal 2 minggu agar pupuk terurai dengan baik. Sambi
menunggu pupuknya terurai kita dapat mempersiapkan bibitnya terlebih dahulu.
Lanjutan
• 5. Pembibitan Biji Generatif
• Kopi bisa dibibit secara generatif melalui biji ataupun vegetatif
cangkok. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Berikut adalah penjelasannya
Lanjutan
• Metode Pembibitan Generatif
• Pilih biji kopi yang berkualitas dan berasal dari bibit unggul yakni tanaman kopi
yang sehat dan berbuah lebat
• Anda bisa membelinya di toko pertanian agar mendapatkan mutu benih yang
terjamin
• Siapkan tanah humus lalu diayak halus
• Tempatkan tanah humus yang sudah diayak pada plastik polybag hitam ukuran
sedang
• Tanam biji kopi dalam plastik polybag dengan kedalaman sekitar 3-5 cm
• Sirami tanahnya kemudian biarkan hingga bibitnya tumbuh.
• Bibit yang sudah tumbuh kemudian dietempatkan ditempat teduh terlebih dahulu
kurang lebih 1 minngu dan sering disirami. Pada usia 1 minggu setelah tumbuh
sudah bisa disemprot dengan pupuk organik cair dan dipindah ketempat yang
terpapar cahaya matahari langsung agar memacu pertumbuhannya.
• Hingga bibit tumbuh setinggi minimal 30 cm  (kurang lebih 2 bulan) maka bibit
sudah bisa dipindahkan ke lubang tanam.
Lanjutan
• Keunggulan
• Akar dan batang tanaman lebih kuat
• Tanaman lebih tahan terhadap penyakit
• Tanaman bisa lebih produktif melebihi induk pohonnya
• Kekurangan
• Waktu berbuah cukup lama
• Waktu pembibitan juga lebih lama
• Ada resiko tanaman mati di usia muda
Lanjutan
• 6. Pembibitan Vegetatif Cangkok
• Metode Vegetatif Cangkok 
• Pilih tanaman yang seht dan berbuah lebat untuk dicangkok
• Carilah batang-batangnya yang berukuran sedang dan lurus yaitu diameternya
sekitar 3 cm
• Kupas  melingkar pangkal batang tersebut
• Bersihkan dari lendirnya hingga isi dalam batang tidak licin lagi
• Gunakan plastik atau serabut kelapa sebagai pembungus cangkokannya
• Mula-mula ikatkan plastik atau serabut kelapa di bagian pangkal bawah batang
yang dikupas tersebut
• Isikan tanah humus basah pada plastik atau serabut kelapa lalu tangkupkan
hingga ke pangkal atas bagian batang yang dikupas.
• Ikat tangkupan bagian atas kemudian selesai.
• Cangkokan sering disirami secara berkala hingga nanti tumbuh akarnya kurang
lebih 3-4 minggu maka cangkokan bisa dipotong dan dipindah ke ubang tanam.
Atau kamu bisa melihat panduan jelasnya di Cara Mencangkok Tanaman
Lanjutan
• Keunggulan
• Waktu pembibitan lebih singkat
• Tanaman akan cepat berbuah seperti indukannya
• Tidak ada resiko mati saat kecil
• Kekurangan
• Tanaman kurang tahan terhadap penyakit
• Akar dan batang tanaman kurang kuat
• Produksi buah tanaman hanya seperti indukan dan tidak bisa
melampauinya
Lanjutan
• 7. Penanaman Bibit Kopi
• Tahap selanjutnya dari cara menanam kopi adalah menanam
bibitnya ke lubang tanam yang sudah dipersiapkn sebelumnya. Hal-
hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
• Sirami bibit terlebih dhulu sebelum dipindahkan ke lubang tanam
• Lakukan pemindahan bibit pada sore hari agar menghindari tanaman
layu di terik siang
• Selesaikan penanaman bibit pada satu kali waktu
• Buat gundukan tanah gembur melingkar disekitar pangkal tanaman
agar air mudah meresap dan tidak menggenang
• Segera sirami kembali bibit yang selesai ditanam
• Lakukan penyulaman selama  2 minggu pertama yakni menyeleksi
tanaman yang mati atau sakit dan tidak normal untuk diganti dengan
bibit baru.
• Setelah selesai maka langkah selanjutnya adalah perawatan
tanaman
Lanjutan
• 8. Perawatan Tanaman Kopi
• Ini juga merupakan bagian penting dari cara menanam kopi karena
perawatan tanaman kopi akan mempengaruhi hasil produksi buahnya
juga. Nah, ada beberapa langkah perawatan tanaman kopi.
• 9. Penyiraman
• Penyiraman dilakukan dengan berkala, dapat 2 minggu sekali jika
dimusim kemarau. Meski tanaman kopi tetap dapat bertahan hidup
dengan kondisi sedikit air, namun aangkah baiknya jika disirami karena
dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pastikan
agar air tidak menggenang lama disekitar batang tanamankarena dapat
menyebabkan akar busuk.
• 10. Penyiangan
• Penyiangan juga dilakukan secara berkala. Dimusim hujan, tanaman
peneduh dapat dikurangi daunnya agar tnah dibawah tidak terlalu
lembab.
Lanjutan
• 11. Pemupukan Susulan
• Pemupukan susulan ini dilakukan agar perkembangan tanaman
semakin cepat. Yakni menggunakan pupuk NPK. Caranya adalah
pupuk NPK dilarutkn dalam air dengan perbandingan 2 gelas NPK
untuk 35 liter air. Kemudian dikocorkan merata pada setiap tanaman.
Lakukan setiap 2 minggu sekali yaitu setelah disirami. Pada musim
hujan, pemupukan susulan dengan NPK dapat dikurangi.
• 12. Pemupukan Dasar Ulang
• Setiap 1 tahun sekali maka tanaman kopi perlu diberikan pupuk dasar
ulang. Apalagi ketika berbuah nanti maka interval pemberian pupuk
dasar ulang bisa dipersingkat menjadi setiap 6-8 bulan sekali saja.
Pupuk yang digunakan masih sama yakni pupuk kandang dan kompos.
Caranya ialah dengan menggali tanah disekitar akar pohon kopi
dengan jarak 60-100 cm. Kedalamannya bisa 30 cm lalu lakukan
seperti cara pemberian pupuk dasar yang sudah disebutkan diatas.
Lanjutan
• 13. Panen Kopi
• Panen biji kopi dapat dilakukan setelah tanaman berusia sekitar  2,5 – 3
tahun setelah tanam. Pada tanaman cangkok bahkan bisa lebih cepat.
Umumnya hasil panen kopi yang pertama masih sedikit. Lama kelamaan
dengan semakin bertambah banyaknya cabang pohon makan hasi panen
pun akan semakin meningkat. Tanaman kopi tidak dipanen habis sekali
waktu karena buahnya tidak akan matang secar bersamaan. Oleh karena
iu bisa menghabiskan waktu hingga sebulan lebih pada masa panen kopi.
Diawali pada sekitar bulan Mei dan Juni.
• Buah kopi yang sudah matang terlihat dari warnanya yang sudah berubah
menjadi merah. Inilah warna biji kopi terbaik untuk dipanen. Anda bisa
memanennya menggunakan tangan anda. Pada bagian yang tidak
terjangkau maka sebaiknya menggunakan tangga. Petiklah hanya buah
yang matang dan jangan yang masih muda atau malah sudah membusuk.
Buah yang sudah dipanen kemudian dimasukkan ke wadah (biasanya
karung goni) lalu bisa dijual atau diolah terlebih dahulu.
Lanjutan
• 14. Perawatan Pasca Panen
• Setelah panen maka segera dilakukan perawatan susulan agar
tanaman dapat semakin produktif. Yang harus dilakukan adalah
sama dengan langkah-langkah perawatan tanaman kopi yang sudh
disebutkn diatas.

•  
Syarat Tumbuh Tanaman Kopi
• Adapun beberapa syarat tumbuh tanaman kopi di indoesia antara lain
sebagai berikut:
• 1. Iklim
• Berbicara mengenai iklim, Indonesia merupakan salah satu negara yang
dilewati oleh garis khatulistiwa yang artinya Indonesia sendiri beriklim
tropis. Dengan iklim tropis ini, negara Indonesia sangat cocok untuk
menanam berbagai tanaman perkebunan apalagi tanaman kopi. Dengan
berbagai macam tanaman kopi tersebut serta iklim yang cocok akan
sangat beruntung sekali jika bercocok tanam kopi. Dengan curah hujan
yang akan membantu mempengaruhi pembentukan bunga menjadi buah.
Untuk kopi jenis arabika dianjurkan curah hujan sekitar 1000 – 1500 mm
pertahun, sedangkan kopi robusta maksimal 2000 mm pertahun. Untuk
daerah dengan ketinggian diatas 1000 m memiliki musim kering yang
pendek, padahal kopi khususnya kopi arabika membutuhan musim kering
yang agak panjang supaya produksinya optimal.
Lanjutan
• 2. Suhu
• Suhu yaitu keadaan panas atau dinginnya udara pada suatu tempat. Suhu
lingkungan untuk kopi arabika sekitar 16-22°C, sementara robusta mampu
beradaptasi dengan suhu sekitar 20-28°C.

• 3.    Ketinggian/Elevasi
• Ketinggian area tidak punya pengaruh segera pada perkembangan serta
produksi tanaman kopi, namun faktor temperatur yang punya pengaruh
pada perkembangan tanaman kopi. Biasanya, tinggi rendahnya temperatur
ditentukan oleh ketinggian area dari permukaan laut. temperatur serta
elevasi saling terkait. Dengan berbagai macam kopi yang ada tentu saja
tidak sembarangan dalam penanamannya. Tiap-tiap kopi membutuhkan
ketinggian atau elevasi yang berbeda-beda. Seperti kopi arabika dan
robusta, tentu saja ketinggian akan mempengaruhi penanamannya. Sebab
kopi arabika dapat tumbuh pada ketinggian 800-1500 meter dpl,
sedangkan kopi robusta dapat tumbuh pada ketinggian 400-800 meter dpl.
Lanjutan
• 4. Daerah/Topografi
• Kondisi topografi wilayah juga harus di perhatikan karena jika terjadi anomali
iklim atau katidaknormalan atau penyimpangan iklim pekebun dapat
melakukan beberapa rekayasa. Khusus untuk daerah yang memiliki tiupan
angin kencang, di sarankan untuk menanam tanaman pelindung seperti
lamtoro, dadap, serta sengon laut. Tanaman pelindung untuk saat ini yang
paling cocok untuk tanaman kopi adalah lamtoro.

• 5. Kondisi Tanah
• Kondisi tanah yang baik untuk penanaman kopi dianjurkan tanah yang
memiliki top soil atau kandungan organik yang tebal. Biasanya tanah seperti
ini banyak terdapat di dataran tinggi. Tingkat keasaman atau derajat
keasaman (pH) tanah yang dianjurkan untuk tanaman kopi sekitar 5,5 – 6,5 .
Jika keadaan tanah terlalu asam maka dapat kita tambahkan pupuk Ca(PO)2
atau Ca(PO3)2 atau sering kali kita dengar sebagai kapur. Apabila pH tanah
terlalu rendah atau untuk meningkatkan pH tanah dapat kita tmbahkan urea.
Lanjutan
• 6. Varietas atau Klon Unggul
• Setiap daerah memiliki varietas atau klon yang berbeda. Yang
artinya adalah suatu klon atau varietas unggul pada suatu daerah
belum tentu unggul pada daerah yang lainnya. Seperti jenis arabika
dari daerah lain pasti memilki karakter yang berlainan dengan
daerah lainnya., hal tersebut dapat berupa aroma, dan cita rasanya.
Kopi arabika dari Jawa tentu berbeda dengan kopi arabika yang ada
di Sulawesi, begitu juga dengan yang ada di Toraja meskipun
varietas atau klonnya sama. Hal ini juga berlaku pada kopi robusta,
maskipun sama tapi ketika ditanam di daerah lain maka hasilnya
juga akan berbeda atau tidak sama dengan daerah asalnya. Klon
unggul harus di uji produktivitasnya hingga tiga generasi. Setelah itu
bibit kopi yang telah teruji di daerah tertentu sebaiknya jangan di
budidayakan di daerah lain, cukup dibudidayakan di daerah sekitar
saja tempat dimana kopi tersebut diuji tanam.
Pengendalian Hama dan Penyakit

1. Hama
a. Nematoda parasit
pengendaliannya menggunakan musuh alami seperti bakteri,
jamur, dan nematoda predator.
b. Hama penggerek buah kopi
pengendaliannya secara kultur teknis, memutus daur hidup BBK,
mengawali panen dengan memetik semua buah masak yang terserang
bubuk 15-30 hari menjelang panen besar.
c. Penyakit bercak daun Cercospora
pengendaliannya secara kultur teknis, dengan memberi naungan
yang cukup, pemupukan berimbang dan pengurangan kelembaban
kebun melalui pemangkasan dan pengendalian gulma.
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KOPI GAYO (ARABIKA)
 
 
Berikut adalah rincian biaya produksi yang dikeluarkan petani kopi
dengan luas lahan 1 Ha.
Jika memakai jarak tanam 2,5 x 2,5 maka populasi tanaman kopi/ha
adalah 1.600. Apabila daya kecambah benih 90%, kecambah
dipindahkan ke pembibitan 95%, kemudian bibit kopi yang ditanam di
kebun 80%, maka :
• Kebutuhan biji kopi = 100/90 x 100/95 x 100/80 = 1,46b
• B : kebutuhan benih tanaman kopi
• Apabila kebutuhan benih seluan 1 ha = 1.600 pohon
• Maka benih kopi yang dibutuhkan = 1,46 x 1.600 = 2.336 butir atau
2.300 butir (Kemen Pertanian RI).
a)
Biaya Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam usahatani kopi adalah sebagai berikut :
No Nama Alat Satuan Jumlah Umur Ekonomi Harga Total

1 Mesin babat unit 1 7 1.200.00 1.200.00


2 Cangkul unit 5 3 150.000 750.000
3 Parang unit 2 3 100.000 200.000
4 Gunting unit 3 2 125.000 325.0000
kopi
5 Gergaji unit 3 2 100.000 300.000
kopi
6 Sikat unit 5 1 10.000 50.000
kawat
Total 2.825.000
dari data diatas bahwa total biaya peralatan adalah Rp 2.825.000,-dengan
rincian jumlah dari pembelian alat-alat dikalikan dengan harga alat yang
dibutuhkan.untuk pengelolaan kopi. Terdapat beberapa peralatan yang
dihitung biaya penyusutannya dengan umur ekonomis peralatan yang
digunakan petani.
b) , Biaya Bahan
-
Pengeluaran biaya pemeliharaan pengelolaan kopi terdiri dari biaya bahan
pupuk per satu hektar luas lahan.

No 1 Urea Kg 5 00 95.000 95

No Nama Bahan Satuan Jumlah 0.


00
Harga/50 kg Total
0

1 Urea kg 2
500
Phonska Kg 500 120.000 1.
95.000 950.000
2 phonska kg 500 120.000 1.200.000
20
0.

3 Za kg 300 00
0
95.000 570.000
4 Pupuk kg 3 Z 500
Kg 300 95.000 57 500.000 5.000.000
0.
00
organik 0

5 TSP kg 4
200
PupukOrg Kg 500
a
500.000 5.
00
250.0000 1.000.000
0.

Total 8.720.000 0
00

5 TSP Kg 200 250.000 1.

dari data diatas bahwa total biaya bahan adalah00


0.
Rp 13.720.000,- dengan
rincian jumlah dari pembelian bahan dikalikan dengan 00 harga bahan dikalikan
dengan harga bahan yang dibutuhkan untuk perawatan pengelolaan kopi.
0

Total 8.720.000  
c) Biaya Tenaga Kerja
Dari hasil perhiungan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk
pengelolaan kopi dalam satu periode adalah Rp 8.500.000 yaitu jumlah dari upah
tenaga kerja yang digunakan dari luar keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada data dibawah ini.

No keterangan jumlah tk upah waktu


Total
(rp)/orang
luat klg
Dk lk jumlah
1 Pembersihan 3 1 4 100.000 3
300.000
lahan & pemeliharaan
2 pemupukan 3 2 5 100.000 5
500.000
3 panen 3 12 15 300.000 2
7.200.000
Total 8.500.000

e) Total Biaya
Maka total biaya pengelolaan usahatani kopi gayo per satu periode
dapat dilihat melalui data dibawah ini.

 
No keterangan jumlah
1 Biaya peralatan 2.825.000
2 Biaya bahan 8.720.000
3 Biaya tenaga kerja 8.500.000
4 biaya lain - lain 180.000
total 20.045.000

Dari 1 Ha lahan dapat menghasilkan 5.600 kg kopi dimana pada setiap 2 kg kopi
(1 bambu) mendapatkan harga Rp. 15000. Jadi 1 ha lahan menghasilkan :
Dari 5.600 kg kopi maka didapatkan :
2.800 kg kopi x Rp. 15.000 = Rp. 42.000.000
Kteagan N Jumlah
Pendapatan dalam sekali panen = Rp.42.000.000 – Rp.20.045.000
o
= Rp. 21.955.000
y Pralaan 1 2.825.000
Jadi pendapatan petani kopi dalam sekali panen dengan luas areal 1 Ha adalah
Biaya Bahan 2 8.720.000
Rp. 21.955.000 21.955.000
Biaya Tenaga Kerja 3 8.500.000
Biaya Lain-lain 4 180.000
20.045.000 Total

Anda mungkin juga menyukai