PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Ada puluhan atau mungkin ratusan industri roti menengah ke bawah di
Indonesia yang tidak kita ketahui, dan tidak dapat dikembangkan. Ada berbagai
kendala dalam pengembangan industri roti ini, salah satu masalah yang sangat
dominan dalam pengembangannya adalah masalah kurangnya dana dalam
pembangunan industri tersebut.
Sebagaimana yang diketahui bahwasanya kebutuhan roti yang baik sangat
diperlukan di dunia, terutama di Indonesia tersendiri. Roti merupakan salah satu
makanan pengganti nasi yang sangat baik, karena roti ini sendiri memiliki kandungan
karbohidrat kompleks yang dapat menghasilkan hormon insulin yang rendah bila
dibandingkan dengan kandungan karbohidrat sederhana yang terdapat pada nasi.
Tentunya roti ini akan sangat baik dikonsumsi untuk penderita diabetes ataupun yang
sedang dalam program diet.
Sejarah roti yang panjang konon berawal dari Mesir dan Mesopotamia. Saat
mereka menemukan cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya
dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk pasta.
Pasta yang dimasak di atas api kemudian mengeras dan dapat disimpan beberapa hari.
Sementara ragi roti ditemukan saat mereka menyimpan sedikit adonan dari
hari sebelumnya dan ditambahkan pada adonan yang baru. Kemudian dikembangkan
pula jenis gandum yang baru yang memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.
Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti.
Teknologi yang kemudian menyebar di seluruh Eropa hingga ke Indonesia dan
menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Di
Roma bahkan roti dan gandum lebih penting ketimbang daging.
Penelitian menunjukkan 100 gram roti bisa memberikan lebih banyak energi,
karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi dibandingkan 100 gram nasi putih. Roti
mengandung zat bermanfaat, seperti vitamin B1, vitamin B2, dan niasin serta
sejumlah mineral berupa zat besi, yodium, kalsium, dan kandungan mineral lainnya.
Tingginya kandungan serat dalam roti gandum juga sangat baik untuk sistem
pencernaan. Selain itu, roti gandum juga mengandung antioksidan dan fitoestrogen
yang baik untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.
1
Ada berbagai macam cara dalam pembuatan roti. Seperti pada industri
menengah ke bawah, mereka hanya menggunakan beberapa alat canggih dalam proses
pembuatannya seperti pada proses pengadukan dan pembakaran. Penggolongan
industri tidak hanya didasarkan pada proses pembuatan saja tentunya, namun ada
beberapa faktor lain yang dapat menjadikan industri tersebut tergolong menjadi
industri rumahan maupun industri besar. Seperti, jumlah roti yang dapat diproduksi
per hari, pendapatan yang didapat, jumlah pekerja yang di pakai, maupun sasaran
penjualannya.
1.2
1.
2.
3.
4.
5.
1.3
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah
Bagaimana sejarah usaha roti Toko Bobby ?
Apa saja jenis dan berapa harga roti yang dijualkan ?
Bagaimana proses pembuatannya ?
Berapa banyak roti yang dihasilkan per hari nya ?
Bagaimana cara pemasaran toko roti Bobby ?
Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Peralatan Industri Proses
2. Untuk mengetahui proses pembuatan roti dalam toko roti Bobby
3. Untuk menambah wawasan mengenai peralatan yang ada di pabrik-pabrik kecil baik
peralatan konvensional maupun semi-modern
1.4
Metode Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan berdasarkan :
1. Kunjungan langsung ke Industri Kecil Menengah Toko Roti Bobby yang berlokasi
2.
website.
3. Melakukan diskusi.
BAB II
LAPORAN ISI KEGIATAN
2.1 Nama, Tempat dan Waktu Pelaksanaan
2
Tema
: Industri/Teknologi
Topik
: Pembuatan Roti
Tujuan
Narasumber
: Ibu Hasmah
Pelaksanaan
Hari/Tanggal
Alamat
Waktu
Tempat
Tepung terigu
Susu cair
Mentega
Telur
Gula
Ragi basah
mentega) hingga menjadi adonan, untuk roti jenis hotdog diperlukan ragi yang lebih
banyak dengan tujuan agar dapat mengembangkan roti lebih cepat karena pada umumnya
adonan unutk roti hotdog sendiri lebih padat. Ragi yang digunakan toko roti ini adalah
jenis ragi basah (Compressed Yeast), alasan utama memilih ragi ini karena lebih mudah
larut dalam adonan sehingga didapat waktu pengadukan yang lebih singkat, dapat
dilarutkan di air dingin, serta aroma khas dari roti lebih terasa.
2. Tahap Pengadukan
Selanjutnya adonan roti di aduk didalam mesin
pengaduk (agitator) agar adonan tersebut lebih merata dan kalis
kurang lebih dalam 10 menit.
Gambar 2.7
peloyangan
kalis di proses lagi didalam roller untuk dibuang O2 nya sekitar 10-15 menit, prinsip kerja
roller ini sama saja seperti penggilingan adonan sehingga menjadi lebih pipih.
4. Tahap Penimbangan dan Peloyangan / pencetakkan
Setelah di roller adonan roti ditimbang seberat 6,5 ons
untuk masing masing roti untuk kemudian dilakukan proses
pencetakan roti sesuai dengan bentuk roti yang akan dibuat
(misalnya: burger, roti bantal dan lain-lain).
Gambar 2.9
Pembakaran roti
dengan suhu 180oC selama 20-25 menit. Didalam tungku ini kapasitas muatan roti sebesar
160 buah roti atau 80 loyang.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Inovasi Yang Disarankan
Dalam segi pemasaran untuk menjalankan usaha home industry ini disarankan
untuk memasarkan toko roti ini lebih luas lagi agar lebih dikenal khalayak publik. Dan
juga harus dibuka cabang lain sehingga lebih memudahkan para distributor yang ingin
membeli dikawasan areanya, apalagi distributor untuk roti ini sudah lumayan cukup
banyak sampai ke Sekayu
Dalam segi packaging juga harus lebih menarik lagi, sebaiknya harus
ditambahkan desain seperti logo atau branch perusahaan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
- Strategi pemasaran harus lebih di meriahkan lagi, agar toko roti ini lebih dikenal
khalayak publik. Contohnya dengan memasang banner yang cukup besar di
-
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR LAMPIRAN
10
Toko Roti
Bobby
Bakery
11
12
13
14