Disusun oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan : Tahap I
Semula berdiri dengan nama PT. Sanmaru Food
Manufacturing Co. Ltd. yang secara yuridis berdiri
pada tanggal 27 April 1970. Pabrik pertama yang
berdiri, berkedudukan di Jakarta. Sedangkan PT.
Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. Cabang
Semarang berdiri pada tanggal 31 Oktober 1987
yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian Ir.
Hartarto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo.
Tahap II
Pada tanggal 1 Maret 1994, PT. Sanmaru Food
Manufacturing Co. Ltd. bersama dengan
perusahaan-perusahaan lainnya bergabung menjadi
sebuah perusahaan dengan nama PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk.
Tahap III
Pada tanggal 1 Oktober 2009, PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk. berganti nama menjadi PT.
Indofood CBP Sukses Makmur
Alamat pabrik : Jl. Tambak Aji II No 8 Desa Beringin, Tambak Aji
Ngaliyan, Semarang 50185.
NomorTelepon :(024)7608455,8664555 Fax (024) 8662455
VISI : Menjadi Total Food Solutions Company
MISI :
1. Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami
dan teknologi kami.
2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan
terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan.
3. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami
kepada pelanggan domestik dan internasional.
4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas
hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi.
5. Untuk terus meningkatkan stakeholders value
2.2 Identitas Perusahaan PT Nissin Biscuit Indonesia
Alamat pabrik :Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III no. 1
Semarang
VISI :Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan
dan mendistribusikan produk produk berkualitas tinggi dengan
harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia.
MISI :Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.
Bebankerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin fisik,
mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh
bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental
maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja seorang pengusaha atau manjemen,
tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relati jauh lebih besar dari beban fisik yang
dituntut oleh pekerjaannya.
KapasitasKerja
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat
bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan,
kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran
antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan
1. Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran, dan radiasi
2. Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan, dsb.
3. Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll.
4. Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan yang kurang
baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja.
5. Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja yang tidak
baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan emosional, batin, atau neorosis),
faktor kepemimpinan yang tidak baik, kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang
baik, lingkungan sosial yang tidak baik.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja di tempat kerja, yaitu;
1. Penerangan
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses
kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang kurang cukup terang dapat
mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas pada saat bekerja.
2. Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Maksud tidak dikehendaki di
sini yaitu karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam bekerja akan
terganggu, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau
rusak.
3. Kebersihan
Kebersihan lingkungan kerja sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang
bersih akan menimbulkan rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan.
4. Pertukaran udara
Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan kesegaran,
sehingga dapat menimbulkan semangat kerja seseorang. Sumber utama adanya udara
segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Dengan cukupnya oksigen di sekitar
tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di
sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
5. Bau-bauan
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, dan bau-
bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian
air condition yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
menghilangkan bau-bauan yang menggannggu di sekitar tempat kerja.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan
kerja khususnya pada perusahan sangat penting dilakukan, karena dapat meningkatkan
kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.
Penyediaan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang majikan adalah
melindungi pekerjanya secara keseluruhan ketimbang secara individu. Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) hanya dipandang perlu jika metode-metode perlindungan yang lebih luas
ternyata tidak praktis dan tidak terjangkau.
Sangat perlu adanya manajemen lingkungan kerja dari industri agar seorang tenaga kerja
berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin
keadaan kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan
yang positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan dan
lingkungan kerja dan kapasitas kerja.
4.2 Saran
Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari pekerjaan,
untuk perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan perlindungan berupa
kompensasi, baik langsung maupun tidak langsung, yang harus diberikan oleh perusahaan
kepada pekerja. Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan keharusan bagi sebuah perushaan.
Untuk menjaga dan memonitor keselamatan kesehatan kerja karyawan maka dilakukan
program penyuluhan keselamatan kerja bagi karyawan baik karyawan yang baru masuk kerja
atau karyawan yang sudah lama, dengan melakukan pengenalan lingkungan kerja, bahaya
dilingkungan kerja, pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan standar demi keselamatan
dan kesehatan karyawan, dan dalam penegendalian keselamatan lingkungan kerja ada beberapa
tahap yang dilakukan disetiap area :
Menganalisa bahaya dan tindakan pengendalian
Menentukan tingkat keparahan
Menilai tingkat resiko bahaya
Pengendalian potensi / Resiko bahaya
Penyusunan rancangan pengendalian bahaya
Daftar Pustaka
Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B. Silalahi. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R. I Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) dan Audit SMK3, Edisi I, Jakarta : Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja