Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DI PT. Indofood, PT. Nissin, PT. Nippon Indosari Cofindo

Disusun oleh :

Putri Noor Syahila Sutejo NIM 21030115060053 2015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan adalah faktor sangat penting bagi produktifitas dan peningkatan produktifitas
tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk
meraih produktifitas kerja yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktifitas kerja tinggi
hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima. Sebaliknya keadaan
sakit atau gangguan kesehatan menyebabkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam
melakukan pekerjaannya. Bahaya ditempat kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja cendrung lebih sering terjadi pada populasi pekerja yang kurang memahami
proses industry ditempat kerja, atau tidak cukup dilatih dan dilindungi untuk mengatasi
kemungkinan bahaya yang dapat terjadi. Seorang dokter perusahaan bertanggung jawab untuk
mendidik dan melatih pekerja untuk menjadi pekerja yang terampil, efisien dan produktif.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dalam proses pengolahan
maupun mengetahui bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan pada kesehatan lingkungan
kerja dan mengetahui bagaimana hubungan antara pekerja, lingkungan kerja, dan penyakit akibat
kerja di suatu perusahaan bidang agroindustri, Pendidikan Teknologi Agroindustri mengadakan
kegiatan tahunan yang berupa Kunjungan Studi Lapangan yang dilakukan pada hari kamis,
tanggal 27 Juni 2013 pukul 08.00- selesai dengan mengunjungi PT. Indofood Sukses Makmur,
PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT. Nippon Indosari Corpindo. Di Semarang Jawa Tengah.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang
Semarang, PT Nissin Biscuit Indonesia, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk
cabang semarang sudah Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan pembuatan makalah ini sadalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta mengetahui lebih jauh tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, bagaimana penerapan K3 di industri, serta komitmen dan kebijakan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Nissin Biscuit Indonesia
dan PT. Nippon Indosari Corpindo cabang Semarang.
Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain :
Dapat menambah pengetahuan kita tentang syarat dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja,
sehingga kita dapat mengaplikasikannya jika mau bekerja di industry.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Keselamatan dan kesehatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan
lingkungan kerja yang sehat, aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian
atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan
kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan
kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat
pada umumnya dan manusia pada khususnya. Maksud dan tujuan keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan atau
industri dari resiko bahaya khususnya faktor fisik, kimiawi dan biologis yang mungkin
timbul oleh karena beroperasinya suatu proses produksi.

2.1 Identitas Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk,

Perusahaan : PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Cabang


Semarang

Pembangunan : Tahap I
Semula berdiri dengan nama PT. Sanmaru Food
Manufacturing Co. Ltd. yang secara yuridis berdiri
pada tanggal 27 April 1970. Pabrik pertama yang
berdiri, berkedudukan di Jakarta. Sedangkan PT.
Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. Cabang
Semarang berdiri pada tanggal 31 Oktober 1987
yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian Ir.
Hartarto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo.
Tahap II
Pada tanggal 1 Maret 1994, PT. Sanmaru Food
Manufacturing Co. Ltd. bersama dengan
perusahaan-perusahaan lainnya bergabung menjadi
sebuah perusahaan dengan nama PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk.
Tahap III
Pada tanggal 1 Oktober 2009, PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk. berganti nama menjadi PT.
Indofood CBP Sukses Makmur
Alamat pabrik : Jl. Tambak Aji II No 8 Desa Beringin, Tambak Aji
Ngaliyan, Semarang 50185.
NomorTelepon :(024)7608455,8664555 Fax (024) 8662455
VISI : Menjadi Total Food Solutions Company
MISI :
1. Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami
dan teknologi kami.
2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan
terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan.
3. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami
kepada pelanggan domestik dan internasional.
4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas
hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi.
5. Untuk terus meningkatkan stakeholders value
2.2 Identitas Perusahaan PT Nissin Biscuit Indonesia

Perusahaan : PT Nissin Biscuit Indonesia

Pembangunan : PT Nissin Biscuit Indonesia didirikan di Ungaran,


Jawa
Tengah,Indonesia, di atas lahan seluas sekitar 8 ha,
dan memulai produksinya pada Januari 1977.

Alamat pabrik :Jl. Tambak Aji II No 8 Desa Beringin,Tambak Aji


Ngaliyan, Semarang 50185.

Nomor Telepon :(024) 7608455, 8664555, Fax (024) 8662455


VISI : PT Nissin bertekad menjadi produsen biscuit
terbaik di Indonesia

MISI : Memproduksi biscuit yang bergizi tinggi,


higienis, inovatif dan
berkualitas dengan cita rasa tinggi serta terjamin
mutunya kepada pelanggan dengan cara terbaik
yang dikembangkan oleh SDM yang unggul dengan
tegnologi modern.
2.3 Identitas Perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Perusahaan :PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk


Pembangunan :
1995: Berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal
Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation pada
tahun 1995.
2001: Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan
dua lini mesin (roti tawar dan roti manis).
2005: Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa
Timur.
2008: Perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa
Barat
2010: Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana
pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan
kode emiten ROTI.
2011: Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa
Tengah), Medan (Sumatera Utara) dan Cikarang Barat (Jawa
Barat).
2012: Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang
(Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta
menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik
yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan Medan.

Alamat pabrik :Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III no. 1
Semarang
VISI :Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan
dan mendistribusikan produk produk berkualitas tinggi dengan
harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia.
MISI :Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.

2.2 KONSEP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Bebankerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin fisik,
mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh
bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental
maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja seorang pengusaha atau manjemen,
tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relati jauh lebih besar dari beban fisik yang
dituntut oleh pekerjaannya.
KapasitasKerja
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat
bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan,
kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran
antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan

2.3 LINGKUNGAN KERJA DI TEMPAT KERJA

Lingkungan kerja yang sering ditemukan ditempat kerja adalah;

1. Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran, dan radiasi
2. Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan, dsb.
3. Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll.
4. Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan yang kurang
baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja.
5. Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja yang tidak
baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan emosional, batin, atau neorosis),
faktor kepemimpinan yang tidak baik, kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang
baik, lingkungan sosial yang tidak baik.

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGUKUNGAN KERJA

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja di tempat kerja, yaitu;
1. Penerangan
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses
kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang kurang cukup terang dapat
mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas pada saat bekerja.
2. Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Maksud tidak dikehendaki di
sini yaitu karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam bekerja akan
terganggu, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau
rusak.
3. Kebersihan
Kebersihan lingkungan kerja sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang
bersih akan menimbulkan rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan.
4. Pertukaran udara
Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan kesegaran,
sehingga dapat menimbulkan semangat kerja seseorang. Sumber utama adanya udara
segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Dengan cukupnya oksigen di sekitar
tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di
sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
5. Bau-bauan
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, dan bau-
bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian
air condition yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
menghilangkan bau-bauan yang menggannggu di sekitar tempat kerja.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 KOMITMEN DAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


3.1.1 PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah
mempunyai komitmen untuk menyediakan tempat kerja yang selamat, sehat, dan aman
bagi semua karyawannya. Pihak Perusahaan memandang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) setingkat dengan persoalan Kualitas, Produksi dan Biaya Pihak Perusahaan
akan selalu berusaha untuk menghilangkan bahaya yang dapat mengakibatkan sakit, luka,
kerusakan harta benda, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan, dan kehilangan
proses serta halhal yang dapat merusak lingkungan.
Manajemen dan Pengurus P2K3 percaya bahwa semua karyawan PT Indofood
CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah ini akan bekerjasama
dengan Pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam
menjaga komitmen pribadi untuk mensukseskan Proses Peningkatan Secara Terus
Menerus.
Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah disertifikasi oleh SGS
melalui sertifikasi International Standard Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki
Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Sertifikat halal yang
berlaku untuk semua produk internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001. Kemudian pada 5
Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO
9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS International of Indonesia.

3.1.2 PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA


PT. Nissin Biscuit Semarang ini telah berusaha menempatkan karyawan pada
tugas yang benar (the right man on the right job) dan masih ditemukan juga karyawan
yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang teliti dan kurang serius
dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh yang baik.
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit Indonesia
sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya usaha karyawan untuk
meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan mampu mengemban tugas
menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai efektivitas kerja yang tinggi.
Standar mutu yang diterapkan oleh Nissin mencakup penggunaan bahan baku
pilihan dan penggunaan tegnologi canggih dalam proses produksi serta penerapan CPMB
(Cara Produksi Makanan yang Baik), GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP
(Sanitation Standard Opening Procedure) dan HACCP (Hazard Analytical Critical
Control Point). Standar Mutu ISO 2200:2005 untuk kualitas dan keamanan produk juga
telah ditetapka dalam proses produksi disertai dengan sertifikat halal dari Majlis Ulama
Indonesia (MUI). Sebuah bukti bahwa semua produk Nissin memenuhi kaidah halal dan
aman dikonsumsi.
3.1.3 PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen
Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap
produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan
BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia.

3.2 PEMBAHASAN

1. PT. Indofood Sukses Makmur


Keselamatan dan Kesehatan kerja di perusahaan ini sangat di utamakan sekali,
bagaikan mengutamakan kualitas produk bahan pangan. Pengurus P2K3 melakukan kerja
sama dengan semua karyawan di PT. Indofood dalam menjaga komitmen pribadi untuk
mensukseskan peningkatan secara terus menerus. System manjemen lingkungan di PT.
Indofood sukses makmur telah berkembang sangat baik, Industri berupaya menyediakan
sumber daya untuk pembentukan, pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mengimplentasikan persyaratan dan system manajemen keamanan
pangan (SMKP) yang dijamin dan didukung dengan pelaksanaan prosedur untuk
pengelolaan sistem manajemen lingkungan dan identifikasi bahaya yang meliputi :
a. GMP ( Good manufacturing Practice )
b. SSOP( Standart Sanitation Operation procedure )
c. Heath & Safety Envirionment
d. Pelatihan ( Training )
e. GLP ( Good Laboratory practice )
f. PHC ( Product Handling Control )
Disamping itu semua, dalam hal pelakasaan K3 itu sendiri masih terdapat beberapa
kekurangan, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD) saat bekerja. Contoh kasus
pada saat melakukan kunjungan, kami pun menemukan beberapa pekerja tidak
mengenakan Alat Pelindung Diri saat bekerja. Tidak ada teguran sama sekali, baik itu
oleh teman pekerjanya mau pun dari atasannya. Hal yang perlu di cermati disini adalah
menjaga komitmen dalam mensukseskan K3 itu sendiri. Dari contoh kasus yang tadi
dapat kita ketahui bahwa komitmen dalam penerapan k3 di PT. Indofood belum dapat
dilaksanakan oleh keseluruhan pekerja pabrik atau pun pengelola perusahaan. Maka dari
itu perlu adanya evaluasi dalam hal penerapan K3 di perusahaan tersebut.
2. PT. Nissin Biscuit Indonesia
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit Indonesia-
Unggaran, Semarang sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya usaha
karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan mampu
mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai efektivitas
kerja yang tinggi.
Di perusahaan ini penerapan K3 sudah cukup baik, dari mulai menggunakan Alat
Pelindung diri saat bekerja, Kebersihan, jalur uap, kebisingan, dan tempat penyimpanan
produk yang cukup baik. Akan tetapi masih terdapat kekurangan- kekurangan, seperti
masih ditemukan karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan,
kurang teliti dan kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh
yang baik. Selain itu, jalur-jalur evakuasinya pun tidak begitu jelas arahnya karena tidak
ada tanda-tanda khusus. Untuk pertukaran udaranya juga sedikit kurang, itu dapat terlihat
dari minimnya ventilasi-ventilasi udara yang fungsinya untuk pertukaran udara CO2 di
dalam dan O2 di luar pabrik.
Dari kesemuanya itu, penerapan K3 di PT. Nissin biscuit Indonesia ini
Sudah cukup baik, hanya perlu beberapa evaluasian untuk menjadi perbaikan dalam
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja dan kesejahteraan para pekerja.

3. PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO


Setiap perusahaan mempunyai ketentuan dan kebijakan masing-masing. Budaya
kerja disiplin diperusahaan ini pun sangat tinggi. Ketika kami kunjungan ke Pabrik
Sariroti ini, suasana pabrik sangat nyaman, system keamanan nya pun ketat, penggunaan
alat pelindung diri sangat di utamakan, kebisingannya , kebersihannya pun sangat terjaga,
dan minim sekali dari kontaminasi-kontaminasi yang berbahaya bagi keamanan produk.
Semuanya tersusun rapih, dalam produksinya pun tanpa banayk bersentuhan langsung
dengan manusia. Penerapan K3 disini sangat diperhatikan dan benar-benar
memperhatikan kualitas produk yang akan dihasilkan.
Pada dasarnya, kontrol kualitas melibatkan pemeriksaan produk, layanan, atau proses
untuk tingkat minimum tertentu kualitas. Tujuan dari tim pengendalian kualitas adalah
untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang tidak memenuhi standar perusahaan
tertentu kualitas. Jika masalah diidentifikasi, tugas tim pengendalian kualitas atau
professional mungkin melibatkan penghentian produk sementara. Tergantung pada
layanan atau produk tertentu, serta jenis masalah yang diidentifikasi, produksi atau
pelaksanaan tidak dapat berhenti sepenuhnya.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan
kerja khususnya pada perusahan sangat penting dilakukan, karena dapat meningkatkan
kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.
Penyediaan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang majikan adalah
melindungi pekerjanya secara keseluruhan ketimbang secara individu. Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) hanya dipandang perlu jika metode-metode perlindungan yang lebih luas
ternyata tidak praktis dan tidak terjangkau.
Sangat perlu adanya manajemen lingkungan kerja dari industri agar seorang tenaga kerja
berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin
keadaan kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan
yang positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan dan
lingkungan kerja dan kapasitas kerja.

4.2 Saran
Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari pekerjaan,
untuk perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan perlindungan berupa
kompensasi, baik langsung maupun tidak langsung, yang harus diberikan oleh perusahaan
kepada pekerja. Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan keharusan bagi sebuah perushaan.
Untuk menjaga dan memonitor keselamatan kesehatan kerja karyawan maka dilakukan
program penyuluhan keselamatan kerja bagi karyawan baik karyawan yang baru masuk kerja
atau karyawan yang sudah lama, dengan melakukan pengenalan lingkungan kerja, bahaya
dilingkungan kerja, pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan standar demi keselamatan
dan kesehatan karyawan, dan dalam penegendalian keselamatan lingkungan kerja ada beberapa
tahap yang dilakukan disetiap area :
Menganalisa bahaya dan tindakan pengendalian
Menentukan tingkat keparahan
Menilai tingkat resiko bahaya
Pengendalian potensi / Resiko bahaya
Penyusunan rancangan pengendalian bahaya
Daftar Pustaka

PT. Indofood Sukses Makmur

PT. Nissin Biskuit Indonesia

PT. Nippon Indosari Cofindo

Ridley, J. (2006). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Erlangga.

Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B. Silalahi. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R. I Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) dan Audit SMK3, Edisi I, Jakarta : Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai