Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Cokelat Monggo

Sejearah berdirinya Produksi Cokelat Monggo berawal daritahun 2001, ada seorang
yang berkebangsaan Belgia datang ke indonesia, pada awalnya beliau tidak bermaksud dan
tidak mempunyai persiapan untuk mendirikan usaha cokelat di indonesia. Pemikiran untuk
memngembangkan usaha cokelat timbul saat beluan melihat beberapa usaha cokelat yang ada
di Indonesia khususnya di Yogyakarta tapi dengan kualitas cokelat yang rendah, padahal
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil Kakao terbesar. Lalu beliau mempunyai ide
untuk membuat produk cokelat cita rasa Belgia sendiri dengan sumber daya yang terbatas.
Produk cokelat yang dihasilkan pertama kali diberikan kepada teman-teman
Indonesianya dan secara langsung membuat teman-teman Indonesia tersebut merasakan
nikmatnya coklat tersebut. Sehingga mereka menyarankan agar dia untuk memproduksinya
lagi. Kemudian pria itu membuat cokelat lebih banyak lagi dengan mengendarai Vespa tua
berwarna pink, yang disulap menjadi sebuah tempat berjualan. Setiap Minggu pagi pria ini
berjualan di daerah UGM dan di daerah luar Gereja Kota Baru. Tujuannya hanya untuk
kesenangan serta mencari minat dan reaksi dari masyarakat, bukan semata -mata untuk mencari
keuntungan. Hal tersebut sangat menarik dan menjadikan pria itu sebagai Pembuat cokelat
pertama di Yogyakarta.
Untuk mewujudkan impiannya, maka pria tersebut menggabungkan sumber daya yang
terbatas dengan modal yang ada. Ide pertama muncul untuk membuat sebuah toko, namun hal
itu gagal dan tidak di lanjutkanNamun demikian, pria tersebut tetap melanjutkan rencananya,
dengan pembukaan sebuah perusahaan Anugerah Mulia, pada tahun 2005. Tim Anugerah
Mulia berkumpul untuk mencari inspirasi, yaitu Edo sebagai direktur, Burhan sebagi staf
kreatif, dan Thierry sebagai pembuat cokelat. Perusahaan tersebut memiliki tim kecil yang
penuh kreasi dan akhirnya meluncurkan produknya yang pertama dengan nama Cacaomania
yang berupa cokelat praline yang ditujukan bagi kawula muda. Nama tersebut akhirnya
ditinggalkan karena nama tersebut terlalu umum dan mereka membutuhkan nama yang khusus
untuk dapat diluncurkan di pasaran.
Perubahan nama dari Cacaomania menjadi Cokelat Monggo dikarenakan kata
Cacaomania tidak bisa diterima untuk dijadikan Brand. Monggo adalah sebuah kata dalam
bahasa Jawa yang berarti silahkan yang selalu digunakan oleh orangorang Yogya sambil
mengacungkan ibu jari, ataupun ketika kita lewat di depan orang, serta pada saat kita
mengundang orang masuk ke rumah atau meninggalkan rumah seseorang. Namun demikian,
kata monggo bukanlah berasal dari Yogyakarta, Monggo adalah kata yang umum diucapkan
oleh setiap orang jawa, jadi lebih tepatnya Cokelat Monggo adalah sebuah cokelat yang dibuat
dengan Perpaduan budaya Belgia dan Jawa, Yogyakarta pada khususnya. Budaya belgia sendiri
diambil dari jenis dan kualitas cokelat yang berbeda dari produk cokelat lainnya.
Prestasi yang dicapai hingga saat ini yaitu:
Mendapatkan penghargaan yaitu Bintang 2 dari BPPOM dalam hal keamanan konsumsi.

1.2. Profil Produk

Produksi cokelat Monggo sendiri menggunakan 100% coco water tanpa mengandung
tambahan lemak nabati dan hewani serta tanpa pengawet kimia. Hal tersebut menjadikan
Cokelat Monggo tidak bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama (tahunan), karena itu daya
tahan dari Cokelat Monggo sendiri hanya bertahan selama 1 tahun.
Produk dari cokelat Monggo sendiri terdiri dari:
1. Cokelat batang 40gr
2. Cokelat Papan 80gr
3. Oleh-oleh Monggo
4. Produk pesanan
5. Produk musiman
6. Horeka dan label pribadi
7. Paralines
a) Diferensiasi produk
Cokelat monggo menciptakan diferensiasi yang sangat baik, dengan belum adanya
produk cokelat yang dibuat dengan 100% cocowater, membuat usaha ini tidak mempunyai
pesaing untuk saat sekarang. Hal ini mempermudah cokelat Monggo mudah untuk memasarkan
produknya di indonesia.
b) Inovasi Produk
Cokelat Monggo sudah melakukan beberapa inovasi yaitu:
Dulu cokelat Monggo memproduksi Produknya masih mengadung alkohol dan sekarang sudah
tidak lagi, ini dikarenakan untuk menarik konsumen bernuansa Islam yang merupakan
penduduk terbesar di Indonesia. Dengan itu cokelat Monggo dapat memberikan Jaminan atau
Label Halal di produknya.
Cokelat Monggo meningkatkan perubahan citarasa produknya, yaitu meningkatkan kepahitan
dari produknya. Dan hal ini direspons dengan baik oleh pelanggan. Sekaligus menciptakan ciri
khas dari cokelat Monggo itu sendiri.
ISI LAPORAN

2.1. Manajemen Perusahaan


A. VISI DAN MISI
VISI:
Dengan adanya Cokelat Monggoini kami ingin mengembangkan berbagai panganan yang
terbuatdaricoklat . Dan berharap dengan adanya Cokelat Monggo ini semua orang dapat
menyukai panganan yang terbuat dari cokelat.

MISI:
Dengan mengkreasikan cokelat menjadi pangan yang disukai oleh semua kalangan.
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada semua customer kami

Selain Visi dan Misi cokelat Monggo juga memiliki slogan yaitu CUEGS
CUEGS memiliki arti sebagai berikut:
C): Care, cokelat Monggo peduli terhadap lingkungan sekitar, dari masyarakat hingga pada
alam. ini dibuktikan cokelat monggo selalu mendukung kugiatan masyarakat sekitar,
kepedulian cokelat Monggo terhadap alam yaitu bungkus produk sendiri terbuat dari bahan-
daur ulang dan dapat terurai jika menjadi sampah.
U): Unik, cokelat Monggo merupakan suatu produk cokelat yang diciptakan dari perpaduan
budaya Indonesia dan Belgia.
E): Educate, mengedukasi kepada orang Indonesia bahkan dapat menikmati cokelat dengan
kualitas yang sama dengan luar negri
G): Genuin, asli dari Indonesia, dan asli cokelat murni.
S): Share, memasarkan produk sekaligus mengenalkan budaya.

2.2. Proses Produksi


Proses pembuatan produk dari bahan mentah hingga menjadi bahan baku melewati
beberapa proses dan memakan waktu, mulai dari melelehkan hingga Packing memakan waktu
sampai 1 hari. Di Yogyakarta produksi cokelat Monggo mencapai 300 kg/hari. Proses produksi
masih menggunakan 80% tenaga manusia, walau demikian ketergantungan terhadap
Tekhnologi besar, dengan didukung oleh 65 karyawan di bagian produksi yang semuanya
wanita.Pengambilan bahan baku (biji cokelat) sendiri diambila dari perkebunan cokelat di
Jawa, Sumatra dan Sulawesi.
a. Ketergantungan pada Tekhnologi
Dalam proses produksi cokelat Monggo ketergantungan pada tekhnologi sangat jelas
terletak pada bagian melelehkan cokelat. Untuk melelehkan cokelat dibutuhkan suhu yang
cukup tinggi.
Selain ketergantungan pada melelehkan cokelat, ketergantungan terhadap tekhnologi
juga diperlukan disaat menjaga suhu produk yang sudah jadi agar tetap dingin dan keras.
b. Perencanaan Produksi
Dalam Perencanaan Produksi, ditentukan dalam rapat pihak manajemen peusahaan.
Yang mana didalam rapat ini dibahas hasil analisis permintaan pasar terhadap produk cokelat
Monggo sendiri.
Dari perencanaan produksi ditetapkanlah kebutuhan persediaan bahan baku. Semua
perencanaan persediaan bahan baku dan penetapan biaya produksi sudah menggunakan
akutansi yang terkomputerisasi dan sedikit menggunakan tenaga manusia.
c. Quality Control
Untuk tetap menjga kualitas produk, cokelat Monggo sudah melalui beberapa tahap
pengujian kelayakan. Proses produksi sendiri sangat diawasi dengan ketat, dengan adanya
beberapa peraturan yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan kesterilan dari cokelat Monggo.
Tapi tetap saja untuk Quality Control pada cokelat monggo masih manual.
Terdapat beberapa aturan yang ada di dalam area produksi cokelat Monggo misalkan :
Tidak diperbolehkan sembarang orang yang masuk ke ruang produksi
Bagi karyawan bagian produksi yang sakit atau terdapat luka tidak diperbolehkan masuk ruang
dan bekerja di ruang produksi
Karyawan bagian produksi tidak diperbolehkan mengenakan perhiasan ketika bekerja

2.3. Aspek Pemasaran


Dalam aspek pemasaran ada beberapa poin penting diantarannya :
a. Segmen Pasar
Segmen pasar yang dituju cokelat Mongo masih berkisar di dalam negri, ini
dikarenakan keadaan perusahaan yang masih berkembang dan bisa dikatakan belum cukup
lama. Cokelat Monggo masih ingin memenuhi kebutuhan konsumen yang berada di pulau Jawa
dan Bali, dan juga memperluas pemasaran produk ke pulau lainnya hinggan menuju Indonesia
bagian timur.
b. Posisioning Perusahaan
Cokelat Monggo menjadi pemain tunggal di kelasnya, ini dikarenakan cokelat Monggo
merupakan satu-satunya jenis produk cokelat yang menyajikan produk cokelat yang
mengandung 100% cokelat murni. Dan ini membuat pemasran cokelat Monggo tidak ada
kendala dalam persaingan.
c. Market share
Market Share cokelat Monggo sendiri masih berjalan di tingkat lokal dan bisa dibilang
lancar, non competitor salah satu sebab pemasaran cokelat Monggo menjadi lebih muda.
d. Sarana Promosi
Dalam mempromosikan Produknya, cokelat monggo menetapkan beberapa sarana
promosi diantarannya : dengan mengiklani beberapa Iven penting, kegiatan-kegiatan sosial,
dan juga sudah menggunakan Wab untuk mengenalkan Produk kepada konsumen.
e. Tantangan Usaha
Tidak ada kendala serius yang di miliki cokelat monggo untuk menjaga keberlanjutan
usahanya, ini dikarenakan belum adanya pesaing untuk cokelat Monggo.
2.4. Sistem Distribusi
Dalam mendistribusikan produk kepada konsumen, cokelat Monggo menggunakan beberapa
cara yaitu:
a. Langsung melakukan penjualan kepada konsumen
b. Menggunakan jalur distributor untuk daerah yang jauh, khususnya yang berada di luar pulau
Jawa
Dalam mendistribusikan produknya, cokelat Monggo tidak terlalu mendapatkan
kendala yang cukup berarti, diakrenakan cokelat Monggo adalah pemain tunggal di indonesia
hingga banyak pihak yang siap membantu mendistribusikan produknya ke konsumen. Ada
kendala yang dimiliki oleh cokelat Monggo dalam mendistribusikan produknya, yaitu
ketergantungan produk pada suhu yang dingin, jadi setiap cabang distribusi harus menyediakan
alat pendingin terlebih dahulu agar bisa menjadi distributor bagi cokelat Monggo.
2.5. Aspek MSDM
Dalam aspek sumber daya manusianya cokelat monggo menerapkan beberapa
kebijakan dan juga memberikan timbal balik yang baik bagi karyawan. Pihak perusahaan selalu
memperhatikan stamina para karyawannya, diketahui jika ada tanggal merah pada kalender
nasional, pihak perusahaan menetapkan sebagai hari libur bagi para karyawan dan juga tidak
ada paksaan untuk lembur.
Beberapa poin yang dapat diambil dalam aspek Manajemen Sumber Daya Manusia di
cokelat Monggo yaitu:
a. Perekrutan Karyawan
Dalam perekrutan karyawan pihak perusahaan cokelat Monggo memberikan kebijakan
untuk pendidikan minimal yaitu lulusan SMK Tataboga, hal ini untuk menunjang kinerja
karyawan di perusahaan dengan menuangkan keahliannya dalam membuat suatu makanan
dalam bentuk prduk cokelat.
b. Sistem penggajian dan Konpensasi
Dalam penggajian dan pemberian konpensasi Pihak MSDM cokelat monggo
memberikan gaji diatas UMR. Dan juga memberikan bonus bagi karyawan yang memberikan
kontribusi yang lebih bagi perusahaan, misalkan lembur kerja dan sebagainya.
c. Pelatihan karyawan
Bagi karyawan yang baru di rekrut akan mengikuti training di perusahaan minimal
selama 1 bulan. Dan jika sudah dianggap bisa berkontribusi atau kinerjanya memuaskan maka
karyawan tersebut bisa menjadi karyawan tetap.
2.6. Aspek Keungan
Dalam aspek keuangan perusahaan terutama modal usaha cokelat Monggo masih
menggunakan modal sendiri, belum ada penetapan modal usaha dari luar misalkan Investor.
Dalam mendapatkan modal untuk meneruskan usahan pihak cokelat Monggo mengelola
keuntungan dan dijadikan modal kedepannya. Adapun menggunakan pinjaman Bank untuk
membantu pengembangan usaha.
catatan penting:
analisis ini dibuat pada tahun 2014 dan masih banyak kekurangan, tujuan dibuatnya artikel ini
untuk membantu pustaka keilmuan dan pengembangan pengetahuan bagi pembaca tentang
keberadaan cokelat monggo di yogyakarta, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan penulis
meminta maaf untuk semua kesalahan yang mungkin terdapat di artikel ini. semoga masyarakat
indonesia dapat mengenal lebih banyak keberadaaan cokelat monggo yogyakarta ini.

Anda mungkin juga menyukai