Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………. 1


EXECUTIVE SUMMARY …………………………………….………… 2
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 3
BAB II RENCANA PEMASARAN ………………………………………………. 4
BAB III PERENCANAAN TEKNIS ………………………………………………. 8
BAB IV PERENCANAAN KEUANGAN ………………………………………………. 9
BAB V PERENCANAAN ORGANISASI ………………………………………………. 11
BAB VI ANALISIS SWOT ………………………………………………. 12

1
EXECUTIVE SUMMARY

Usaha biskuit ikan lele ini dipilih karena prospek pengolahan ikan menjadi biskuit
pada saat sekarang ini cukup menjanjikan, didalam produk ini memiliki kandungan gizi yang
dibutuhkan oleh manusia serta mudah dalam pembuatannya. Hanya dengan teknologi dan
peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat
melakukan pengolahan ikan lele menjadi biskuit ikan.
Fishkuit merupakan inovasi terbaru dari olahan produk perikanan yang dikemas
sedemikian rupa dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Dikemas sebagai
cemilan agar dapat dikonsumsi sambil menjalankan aktivitas sehari-hari. Fishkuit juga
mengandung bahan dasar ikan yang sangat baik untuk kesehatan. Dengan harga yang
terjangkau, fishkuit sesuai dengan kantong mahasiswa dan pasar pada umumnya. Promosi
akan dilakukan dengan menggunakan media sosial seperti instagram, line, dan whatsApp.
Selain itu juga akan dilakukan menggunakan media televisi melalui iklan.
Peluang pasar untuk produk yang berbahan dasar ikan lele ini sangatlah besar melihat
budaya masyarakat yang konsumtif dan peluang pasar yang menjanjikan. Selain itu, daya beli
konsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari semua kalangan konsumen. Bahan baku
untuk membuat olahan biscuit ikan lele ini mudah didapatkan. Pasokan ikan lele didapatkan
dari pembudidaya ikan lele di daerah Yogyakarta.
Total biaya usaha ini adalah Rp 1.886.533/bulan dan penerimaan perbulan Rp
2.500.000 sehingga pendapatan perbulannya adalah Rp 613.467

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Visi dan Misi Perusahaan
 Visi :
Dapat menjadi penggerak dalam gerakan “Gemar Makan Ikan” inovasi dengan produk
olahan ikan lele.
 Misi :
1. Menciptakan biskuit yang bernilai gizi dan dapat berguna sebagai cemilan sehari-hari.
2. Menjual produk dengan kualitas tinggi namun harga cukup terjangkau.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi ikan.

B. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : FISHKUIT
Alamat : Jln. Agro, Karangmalang, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Jenis Produk : Biskuit (Cemilan)
Jenis Perusahaan : Persekutuan Firma (Fa)
Kontak : Instagram (fishkuitugm)
Line (@fishkuit)
WhatsApp (085291266018)

C. Deskripsi Bisnis
Fishkuit merupakan inovasi terbaru dari olahan produk perikanan yang dikemas
sedemikian rupa dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Dikemas sebagai
cemilan agar dapat dikonsumsi sambil menjalankan aktifitas sehari-hari. Fishkuit dapat
menjadi salah satu pilihan produk olahan ikan lele yang sangat baik untuk kesehatan. Dengan
harga yang terjangkau, fishkuit sesuai dengan kantong mahasiswa dan pasar pada umumnya.
Fishkuit juga dapat menjadi salah satu pilihan produk olahan ikan lele yang dapat dikonsumsi
dengan cara yang mudah, murah dan bergizi.

3
BAB II
RENCANA PEMASARAN
a. Analisa Potensi Pasar
Konsumen yang potensial menjadi target dari produk Fishkuit yaitu para
mahasiswa, masyarakat umum, dan wisatawan yang datang ke Yogyakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah penduduk di
Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2016 adalah sebesar 3.720.912 jiwa dan
diperkirakan jumlah tersebut terus meningkat sampai tahun 2019 sekarang. Yogyakarta
sekarang telah menjadi kota pelajar dan terdapat 20 lebih universitas. Hal ini yang
menjadikan potensi peluang berbisnis di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat
menjanjikan. Selain itu, didukung dengan banyaknya lokasi pariwisata di Jogja seperti
Pantai Parangtritis, Pantai Sepanjang, Kebun Buah Mangunan, Taman Pintar, Jogja Bay,
dan pusat oleh-oleh di pasar Malioboro. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat
tiap tahun. Tentunya jumlah pendatang yang tinggal di Jogja akan menambah jumlah
penduduk yang sering melakukan perjalanan hilir mudik. Secara otomatis perputaran
uang untuk penjualan oleh-oleh di daerah Jogja meningkat tajam dari tahun ketahun.
Keadaan ini menjadi salah satu alasan dan kekuatan dalam mendirikan bisnis oleh-oleh di
Jogja. Dari total keseluruhan jumlah pendatang dan wisatawan di Yogyakarta, kami
menargetkan bahwa total mayarakat yang akan membeli produk kami adalah kurang lebih
20% dari total masyarakat dan wisatawan di Yogyakarta.
Secara garis besar, produk yang kami hasilkan adalah sebagai snack ringan yang
dapat dikonsumsi semua kalangan masyarakat. Target konsumen tersebut akan kami
konsentrasikan dalam hal penjualan produk fishkuit karena kami sangat percaya bahwa
masyarakat di Jogja memerlukan zat gizi sehari-hari yang harus terpenuhi tanpa perlu
mengeluarkan biaya lebih untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, terutama dikalangan
mahasiswa. Oleh karena itu, masyarakat luas akan dapat menerima produk kami dengan
tangan terbuka dan penuh pengharapan dikarenakan produk ini mempunyai kandungan
nutrisi yang lebih besar jika dibandingkan dengan produk-produk yang sudah ada, namun
harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan snack dan oleh-oleh lainnya .
Meskipun di daerah Yogyakarta mempunyai bahan baku lokal yang melimpah
untuk dikelola menjadi biskuit yang berbahan baku ikan, tetapi sampai saat ini belum ada
yang memproduksi, sehingga kami mempunyai tekat untuk menjadi leader bisnis
dalam produk biskuit ikan.

4
b. Sasaran dan target pasar
Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia. Untuk itu kami memulai
promosi dari daerah sekitar tempat tinggal kami serta melakukan promosi pada rekan
mahasiswa di kampus, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam
suatu kelompok. Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media sosial, seperti
facebook, twitter, whatsApps, instagram, dan line. Hal ini kami maksudkan untuk memberi
kemudahan dalam pemesanan dan pembelian produk kami.
c. Marketing Mix
Kami dapat mendistribusikan produk ini dengan 2 cara yaitu dengan mengirim
produk langsung kepada konsumen dan melalui distributor. Kami mengirim produk secara
langsung kepada konsumen yang melakukan pemesanan. Konsumen yang melakukan
pemesanan langsung akan diberikan layanan khusus. Kemudian kami juga akan mengirim
produk melalui distributor yang akan ditujukan kepada agen-agen yang berminat untuk
membeli produk kami.
Produk Fishkuit mempunyai banyak keunggulan, tidak hanya kandungan
nutrisinya yang tinggi, tetapi juga harga yang terjangkau oleh masyarakat. Yang paling
utama dalah produk ini merupakan produk yang sangat murah jika dibandingkan dengan
produk sejenis yang lain, dapat dikatakan bahwa harga Fishkuit hanya mencapai 60% dari
harga produk oleh-oleh lainnya. Tak kalah hebatnya, bahan baku dari Fishkuit 100%
alami dan mengandung nilai gizi yang tinggi, hal itu merupakan senjata utama dari
produk Fishkuit kami.
Strategi pemasaran produk yang akan dijalani oleh kami adalah sebagai berikut :
1. Product
“Fishkuit”, suatu inovasi baru dengan pencampuran bahan baku tepung ikan lele,
tepung terigu dan ditambahkan varian rasa dan bentuk berbeda yang terdapat pada satu
keeping biskuit. Produk kami memiliki 3 jenis rasa biskuit, yaitu rasa vanilla, coklat, dan
strawberry. Dengan keunggulan–keunggulan tersebut, fishkuit sangat cocok untuk di
konsumsi sebagai cemilan sehari–sehari (saat bersantai ataupun saat kerja). Dengan bentuk
biskuit yang didesain dengan bentuk bermacam-macam, diharapkan produk ini akan dapat
menarik minat konsumen yang lebih tinggi daripada produk biskuit lainnya karena secara
umum masyarakat sangat menyukai bentuk – bentuk produk yang unik.
2. Price
Harga sementara dari produk ini, harga biskuit ini bisa dijangkau oleh kalangan
menengah ke atas berkisar antara Rp…………Namun untuk kedepannya, akan terus
5
dilakukan inovasi terkait pengembangan varian produk dan rasa dan akan terus dilakukan
modifikasi produk agar dapat dijangkau oleh semua kalangan tanpa mengubah kualitas dari
produk.
3. Promotion
Guna meningkatkan penjualan dari produk “Fiskuit”, dilakukan promosi dengan
berbagai cara, melalui 3 media yaitu media online, media TV, dan cetak. Media online
mencakup whatsApp, line, dan instagram. Pada media TV perusahaan bekerjasama dengan
media periklanan beberapa TV swasta atau pemerintah untuk mengklinan produk, sedangkan
pada media cetak yaitu dengan mengiklankan produk pada berbagai media cetak seperti
koran dan majalah.
4. Placement
Distribusi dari sistem penjualan “Fishkuit” dilakukan dari pabrik ke toko-toko dan
swalayan di daerah sekitar Yogyakarta. Sistem distribusi yang dilakukan
melalui wholesaler dan retailer.
5. People
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pembuatan produk kami tentu harus
memenuhi syarat-syarat khusus yang telah ditentukan. Selain itu, juga harus selalu
meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tata kelola industri dan
sinergi business partner dengan metode best practice dan ramah lingkungan. Untuk
meningkatkan penjualan produk “Fishkuit” ke konsumen baik secara langsung maupun tidak
langsung, kami memilki strategic plan pada bagian marketing yang terdiri dari marketting
manager sebagai kepala bagian marketting dan corporate marketing serta marketting
communication. Corporate marketting memilki tugas untuk meningkatkan penjualan produk
dengan melakukan kerja sama dengan distributor besar (agen besar) dan pengembangan
outlet di beberapa wilayah penyebaran “Fishkuit” di Indonesia. Sedangkan untuk marketing
communication bertugas secara langsung kepada konsumen melalui sales sehingga penjualan
produk “Fishkuit” dapat langsung dipasarkan ke konsumen melalui minimarket dan toko-toko
kecil.
6. Process
Proses produksi “Fishkuit” menggunakan standar bahan baku yang berkualitas dan
sesuai dengan prosedur keamanan dan kebersihan produk pangan. Saat pelayanan terhadap
konsumen secara langsung, kami menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun).

6
7. Physical evidence
Kebersihan dan sanitasi tempat pembuatan produk dan proses produksi menjadi hal
utama yang selalu kami jaga. Selain itu, Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana
dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen, contohnya adalah
“Fishkuit” disajikan dalam beberapa contoh parsel yang telah didekorasi serta sarana
pendukung lainnya misalnya seperti tas bingkisan yang diberikan saat membeli dan hadiah-
hadiah lain yang akan diberikan pada saat promo pembukaan outlet.

7
BAB III
PERENCANAAN TEKNIS
A. Alat dan Bahan
1. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk ini adalah
1. Microwave
2. Loyang
3. Mixer
4. Sendok Pengaduk
5. Sendok
2. Bahan Baku
1. Gula
2. Vanili
3. Telur ayam
4. Bubuk coklat
5. Keju
6. Tepung
B. Proses Produksi
Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan dan peralatan. Yaitu
meyiapkan microwave, mixer, loyang, kuas, dan bahan-bahan gula, telur ayam, bubuk
coklat, keju, tepung, dan vanili. Lalu bahan-bahan dicampurkan satu demi satu dengan
menggunakan mixer. Setelah itu dibentuk fishkuit sesuai bentuk produk di loyang yang
telah disediakan. Lalu dimasukkan kedalam microwave dan tunggu hingga
mengembang dan matang merata. Yang terakhir adalah proses packing.

8
BAB IV
PERENCANAAN KEUANGAN
1. Biaya Tetap

Umur Alat Penyusutan


Investasi Jumlah Harga (Beli)
(Bulan ) (Rp/Bulan)
Microwave 1 Rp 247.000 60 4.117
Mixer 1 Rp 125.000 60 2.083
Loyang 1 Rp 13.000 24 542
Kuas 1 Rp 2.000 12 167
Nampan dan
3 Rp 30.000 12 2.500
serbet
Meja 1 Rp 100.000 24 4.167
Kursi 1 Rp 50.000 24 2.083
Sendok 1 Rp 1.000 24 42
Sendok pengaduk 1 Rp 20.000 24 833
Jumlah investasi Rp 588.000 - 16.533

2. Biaya Variabel

Biaya
Bahan Habis Kebutuhan/ Biaya /
Harga Beli Produksi
Pakai produksi Produksi
(bulan )
Gula 2000/100gr 125 gram Rp 2.500 Rp 75.000
Vanili 1500/20gr 20 gram Rp 1.500 Rp 45.000
Telur ayam 2000/butir 2 butir Rp 4.000 Rp 120.000
Bubuk Rp 3.000 Rp 90.000
3000/20gr 20 gram
Cokelat
Keju 7000/75gr 75 gram Rp 7.000 Rp 210.000
Tepung 9000/kg 150 gram Rp 1.350 Rp 40.000
Plastik 500/buah 20 buah Rp 10.000 Rp 300.000
Sticker 150/buah 20 buah Rp 3.000 Rp 90.000
Tenaga kerja 30000/org 1 Rp 30.000 Rp 900.000
Total Biaya Variabel Rp 62.350 Rp 1.870.000

Total Biaya TC per buan adalah


TC = TVC + TFC
TC = Rp 1.870.000 + Rp 16.533
TC = Rp 1.886.533

Analisis Laba Rugi dan Investasi

Laba (rugi) per bulan = Total penjualan - Total Biaya


Laba (rugi) per bulan = Rp 2.500.000 – Rp 1.886.533
Laba per bulan = Rp 613.467
9
Return On investment (ROI)
ROI = (Total Penjualan – Investasi ) / Investasi ROI = (Rp 2.500.000– Rp 1.886.533) / Rp
1.886.533
ROI = 33.5%
Payback Period = Total Investasi / Laba per Bulan = Rp 1.886.533 / Rp 613.467
= 3,07 bulan
Jadi, akan balik modal setelah beroperasi selama 3.07 bulan.
Analisis Benefit/Cost Ratio = Rp 2.500.000 / Rp 1.886.533
= 1.32
Berdasarkan B/C ratio dihasilkan angka 1.32. Dengan demikian usaha dinyatakan layak
karena B/C di atas 1

Analisis Titik Impas (BEP)


Harga jual = Rp 4.000
Biaya Tetap = Rp 588.000
Biaya Variabel = Rp 1.886.533
Biaya Variabel per unit = Rp 1.886.533 / 600 buah
= Rp 3.144

BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variabel per Unit)
= Rp 1.886.533 / (Rp 4.000 – Rp 3.144)
= Rp 1.886.533 / Rp 856
= 2.203 unit
BEP penerimaan
TFC/ 1-(AVC/P)
= Rp 588.000 / 1 - ( Rp 3.144/4000)
= Rp 588.000 / 0,214
= 2.747.663
BEP Harga
TC/Q
= Rp 1.886.533 / 1.800 unit
= Rp 3.144

10
BAB V
PERENCANAAN ORGANISASI
a. Pimpinan (Manager)
Pemilik yaitu sekaligus pimpinan. Pemilik dapat bertanggung jawab terhadap jalannya
usaha. Selain itu, juga sebagai pengambil keputusan, mengadakan perencanaan umum
dan memperhatikan seluruh karyawan, dan meminta pertanggung jawaban kepada
bawahan atas tugasnya.
b. Bagian Produksi
Kepala bagian produksi harus mengkondisikan pekerja dibawahnya untuk bekerjas
sesuai jobdesk. Kepala bagian produksi bertanggung jawab terhadap persiapan dan
proses produksi. Selain itu, menjaga kebersihan produk dalam proses produksi dan
mengemas hasil produksi.
c. Bagian Pengadaan Bahan Baku
Kepala bagian pengadaan bahan baku bertugas mencari informasi keberadaan bahan
baku, dan melakukan pembelian bahan baku. Selain itu, kepala bagian pengadaan
bahanbaku menjaga mutu suatu bahan sebelum diolah.
d. Bagian Keuangan
Kepala bagian kemenangan bertugas melaksanakan kegiatan keungan dan
administrasi, dan mencatat/pembukaan keuangan perusahaan. Mengadakan dana untuk
proses pembelian bahan dan proses, serta membuat laporan keuangan harian, mingguan,
bulanan, triwulan, atau tahunan.
e. Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja. Selain
itu, juga mempromosikan dan memasarkan produk serta mendistribusikan produk ke
tempat pemasaran.

11
BAB VI
ANALISIS SWOT
a. Strength (Kekuatan)  Rasa dapat berubah dalam waktu yang
 Bahan baku mudah ditemukan lama
 Menggunakan bahan dan proses yang c. Opportunities (Peluang)
berkualitas  Penjualan dapat dilakukan secara
 Proses pembuatan mudah dan online maupun offline
sederhana  Disukai berbagai kalangan
 Kualitas rasa dan tekstur yang khas  Mudah didapat oleh konsumen
 Packaging yang menarik d. Threats (Ancaman)
 Mempunyai nilai gizi yang tinggi  Adanya persaingan dari merk
b. Weakness (Kelemahan) dominan
 Selera konsumen yang selalu berubah-  Selera konsumen yang selalu berubah-
ubah ubah
 Banyak pesaing usaha biskuit  Ketidakstabilan harga bahan baku
 Manajemen perusahaan masih
sederhana

Matriks Opportunities Threats


SWOT (external, positive) (external, negative)
 Menjamin kehigenisan dan
 Memaksimalkan kualitas produk dengan
Strengths produktivitas karena menyediakan tester
(internal, biskuit termasuk  Menampilkan brand yang
positive) makanan favorit mudah diingat oleh konsumen
kalangan masyarakat  Menjalin hubungan dengan
pemasok bahan baku
 Teknik memasak yang benar
Weakness  Menyimpan dalam
 Meyajikan produk yang
(internal, kemasan kedap udara
berkualitas, terjamin dan
negative)
menarik

12

Anda mungkin juga menyukai