Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI PT INDOLAKTO

Disusun oleh:
Rosmita Reka Harprinda
NPM: 14 06 07794

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktik di PT
Indolakto dengan baik dan dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan
berperan penting dalam pelaksanaan kerja praktik dan penyusunan laporan ini:
1. Tuhan YME yang memberikan rahmat dan karunia-Nya selama pelaksanaan
kerja praktek berlangsung
2. Ibu Dr. Yosephine Suharyanti, S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing yang
mengarahkan penulis untuk melaksanakan kerja praktek dan menyelesaikan
laporan dengan baik
3. Bapak Petra Pagalo selaku Manager Warehouse di PT Indolakto dan
sekaligus selaku Pembimbing Lapangan yang telah membimbing penulis
dalam pelaksanaan kerja praktik dan dalam penyusunan laporan ini
4. Seluruh karyawan PT Indolakto yang telah membantu dalam kelancaran
pelaksanaan kerja praktik

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan laporan ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun baik lisan maupun tulisan dari semua pihak.

Yogyakarta, 18 Oktober 2017

Penulis

Rosmita Reka Harprinda

3
DAFTAR ISI

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT INDOLAKTO ....................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Tujuan ..................................................................................... 1
1.3. Tempat dan Pelaksanaan ............................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................ 3
2.2. Struktur Organisasi ....................................................................... 6
2.3. Manajemen Perusahaan ............................................................... 13
BAB 3. TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan ............................................................ 17
3.2. Produk yang Dihasilkan ................................................................ 30
3.3. Proses Produksi............................................................................ 33
3.4. Fasilitas Produksi.......................................................................... 37
BAB 4. TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan ........................................................................ 40
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ..................... 40
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan .............................................. 41
4.4. Hasil Pekerjaan............................................................................. 41
BAB 5. PENUTUP
5.1. Penutup ..................................................................................... 47
LAMPIRAN ................................................................................................... vii

4
DAFTAR TABEL

1.1. Produk PT Indolakto ...................................................................................31

5
DAFTAR GAMBAR

2.1. Pabrik PT Indolakto ....................................................................................3


2.2. Denah PT Indolakto Jakarta........................................................................5
2.3. Alamat Lengkap PT Indolakto Jakarta ........................................................5
2.4. Struktur Organisasi PT Indolakto ...............................................................9
2.5. Struktur Organisasi WarehousePT Indolakto ............................................10
3.1. Proses Bisnis Alur Proses Penerimaan RM dan Primary PM (Import)........ 17
3.2. Proses Bisnis Alur Proses Penerimaan RM dan Primary PM (Lokal).......... 20
3.3. Alur Proses Penerimaan Sisa RM/PM dari produksi dan sisa sample QA.. 23
3.4. Alur Proses Penerimaan Finished Goods dari Produksi ..............................25
3.5. Alur Proses Penyimpanan dan Penanganan RM/PM/FG ............................27
3.6. Alur Proses Transfer antar Gudang ............................................................28
3.7. Proses Produksi SCI ...................................................................................34
3.8. Proses Produksi PLM .................................................................................34
3.9. Proses Produksi SKM .................................................................................35
3.10. Pallet 2 Lubang .........................................................................................37
3.11. Forklift .......................................................................................................37
3.12. Truck Transfer Antar Gudang....................................................................38
3.13. Double Deep Pallet Racking .....................................................................38
3.14. Jaket Tebal ...............................................................................................39
4.1. Alur Metodologi Pekerjaan ..........................................................................41
4.2. Data Sistem SAP ........................................................................................45
4.3. Contoh Tabel Pengolahan Data Pada Excel ...............................................45
4.4. Grafik Akurasi Zoning Per-Minggu ..............................................................46
4.5. Grafik Akurasi Zoning Per-Zoning ...............................................................46
4.6. Urutan Akurasi Setiap Ekspedisi .................................................................47

6
BAB 1

PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan pengantar dalam kegiatan kerja praktek yang akan
dijelaskan per sub bab dengan isi latar belakang, tujuan dan tempat waktu
pelaksanaan kerja praktek.
1.1. Latar Belakang
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk
melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY
memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk
mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan
mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri dalam dunia kerja. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa
selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja,
dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan,
penerapan dan pemecahanan masalah. Dalam prakteknya diharapkan
mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang didapatkan selama kuliah di tempat
kerja. Apabila terdapat permasahan menyangkut pekerjaan, mahasiswa dapat
ikut membantu memecahkan masalah dan belajar membuat keputusan.
Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa
adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan
2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan
4. Mengamati perilaku sistem
5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
6. Melaksanakan ujian kerja praktek
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.

7
3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja praktek dilakukan selama 30 hari kerja aktif yang dimulai
tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 11 Agustus 2017. Pelaksanaan kerja praktik
dilakukan di Kantor Pusat PT Indolakto yang terletak di Jalan Raya Bogor Km.
26,6 Gandaria, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, DKI
Jakarta. Kerja praktek dilaksanakan setiap hari kerja karyawan, yakni dari hari
Senin sampai Jumat. Adapun jam kerja karyawan pada hari Senin sampai
dengan Jumat dimulai pada pukul 08.00 – 17.00 WIB. Selama pelaksanaan kerja
praktik penulis ditempatkan di Departemen Gudang (Warehouse).

8
BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan


2.3.1. Sejarah Perusahaan

Pada Awal berdiri bernama PT Australian Dairy Produce Board (Dewan Hasil
Peternakan Susu Australia) telah berhasil mendapat hasil dan kerjasama di
Filiphina, Thailand, dan Singapura. Kemudian dengan adanya kesempatan
mendirikan usaha serupa di Indonesia, maka tahun 1967 PT Australia
Indonesian Milk Industries (PT INDOMILK) yang merupakan induk PT
Indolakto didirikan. Pada bulan April 2008 dilakukan merger terhadap PT
Australia Indonesian Milk Industries (PT INDOMILK), PT Ultrindo, PT Indomurni
Dairy Industries, PT Indolakto dan PT Indoeskrim ke dalam satu payung usaha,
yaitu PT Indolakto. Tahun 2007, PT Indolakto mendapatkan penghargaan
Piagam Bintang Tiga Keamanan Pangan (Food Star Award) dari Badan POM
Republik Indonesia karena berprestasi dalam menerapkan Manajemen
Keamanan Pangan berdasarkan Sistem HACCP, ISO 22000 secara konsisten.
PT Indolakto juga telah mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun 2000 hingga
2015.

Pada awal tahun 1994, PT Indolakto adalah perusahaan yang memperoleh


rekomendasi untuk mencantumkan label “HALAL” pada semua produknya
setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen Agama
dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
2.3.2. Profil Perusahaan

Gambar 2.1. Pabrik PT Indolakto

9
Nama Perusahaan : PT Indolakto
Visi Perusahaan : "Menjadi pemimpin pasar susu di Indonesia dan
membangun citra terkemuka di negara lain melalui
produk-produk berkualitas".
Misi Perusahaan : “Menciptakan nilai tambah perusahaan yang
berkelanjutan dengan menghadirkan produk PT
Indolakto yang berkualitas di seluruh dunia melalui
manajemen usaha yang baik dan pemanfaatan
peluang kerjasama dengan pihak asing maupun
dalam negeri dengan sebaik-baiknya”.
Negara : Indonesia
Sub Industri : FMCG

Tahun Berdiri : 1994

Alamat kantor : Jl. Raya Bogor Km. 26,6 Gandaria, Kelurahan


Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13710

Telepon : 0800 170 8888 / 2333

Phone / Fax : (021) 871 0211 / (021) 871 0404

Email : layanan.konsumen@indomilk.com

Section : Dairy Manufacture

Description Classification : Pabrik Pengolahan Susu Segar

Produk : Susu Segar Indomilk, Susu Kotak UHT (Ultra High

Temprature), Susu Kental Manis,Susu Botol Cair,


Susu Bubuk seperti Indomilk, Kremer, Nice, Cap
Enak.

Jumlah Karyawan : 2500 Karyawan

10
2.3.3. Lokasi Perusahaan

PT Indolakto.
Jalan Raya Bogor Km. 26,6 Gandaria, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar
Rebo, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13710.

Gambar 2.2. Denah PT. Indolakto Jakarta

Gambar 2.3. Alamat lengkap PT Indolakto di Jakarta

11
2.2. Struktur Organisasi
2.2.1. Deskripsi pekerjaan Departemen Warehouse
Kemajuan dan perkembangan PT Indolakto tidak lepas dari keterlibatan dan
peranan seluruh karyawan. Setiap karyawan dalam bidangnya memiliki tugas dan
wewenang yang ditetapkan demi mencapai visi dan misi perusahaan. Berdasarkan
struktur organisasi yang sudah ditampilkan pada sub bab sebelumnya, berikut
beberapa tugas dan wewenang mereka:
a. Factory Manager.
Tugasnya yaitu mengelola pabrik Indolakto dan seluruh aset sumber daya yang
berada dibawah pengawainya kemudian menyusun rencana dan anggaran
tahunan kemudian merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan pengolahan serta aspek lainnya agar mutu dan efisiensi
yang tinggi dapat dicapai serta melakukan koordinasi dengan tujuan untuk
mencapai produktivitas yang maksimal, pengolahan dipabrik Indolakto agar
lancar dan kualitas produksi yang tinggi. Tugas selanjutnya yaitu melakukan
pengawasan pelaksanaan program serta memonitori kegiatan atau aktivitas
seluruh aspek serta mengawasi pelaksanaan suatu sistem yang digunakan agar
berjalan dengan sebagaimana mestinya. Factory Manager juga harus dapat
melakukan tindakan evaluasi setia kegiatan dari bawahan langsung dan tidak
langsung agar hasil kerja selanjutnya dapat lebih baik lagi dengan tujuan dan
target sesuai sasaran.
b. SCM Production
Tugas dari Supply Chain Management mengenai pertimbangan lokasi fasilitas
yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi
produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan
digudang dan pendistribusiannya ke sentra penjualan serta tugas selanjutnya
yaitu bagaimana mendapatkan strategi untuk mencapai efisiensi aktivitas dan
biaya dari seluruh sistem dari total biaya sistem termasuk transportasi hingga
distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi. SCM Production
juga harus dapat melakukan sistem terintegrasi baik dari internal maupun
eksternal, jika internalnya adalah merencanakan tentang pengadaan dan
pelaksanaan kerangka kerja tentang pengadaan bahan baku selanjutnya jika
integrasi eksternal yaitu merancang konsep tentang hunbungan koordinasi
antara bagian supplier dan juga pelanggan sehingga poin penting dalam tugas
SCM production yaitu yang diatur dan dapat direncanakan yaitu tentang aliran

12
pengadaan bahan baku kemudian aliran uang tentang bahan baku dari pihak
distributor kepada pihak manajemen perusahaan kemudian aliran informasi
penjualan yang dibutuhkan produksi seberapa besar dan hubungan antara
supplier dan perusahaan seperti apa.
c. Powder Production
Tugas dari powder production adalah memproduksi bubuk sehingga dapat
menjalankan setiap rangkaian proses produksi khusus powder/bubuk sehingga
diharapkan proses produksi bubuk berjalan lancar dan hasil produksi akan
bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya, bagian
produksi powder ini melakukan tugasnya tidak sendiri karena dibantu dengan
bagian pemasaran, bagian keuangan, bagian akutansi dan sebagainya sehingga
dalam hal ini juga diperlukan koordinasi tiap departemen.
d. Liquid & Butter Production
Tugas dari liquid dan butter production yaitu sama dengan produksi-produksi
yang lainnya tetapi yang membedakan adalah hasil produksi dan serangkaian
proses produksi secara khusus untuk produk liquid dan butter dalam hal ini ada
beberapa departemen yang terlibat didalamnnya untuk bisa memproduksi liquid
dan butter dari mulai perencanaan kapasitas produk, bahan baku yang akan
digunakan untuk memproduksi liquid dan butter sehingga tugas dan tanggung
jawabnya yaitu melakukan serangkaian kegiatan dan aktivitas yang menyangkut
dengan proses produksi liquid dan butter.
e. Engineering
Tugas dan tanggung jawab sebagai engineering yaitu dapat memelihara dan
melakukan perbaikan pada seluruh instansi, alat mesin, dan fasilitas yang ada di
warehouse kemudian seorang engineer juga harus dapat merencanakan tentang
penghematan energi dalam menggunakan segala keperluan yang berada di
warehouse sehingga keadaan warehouse dapat terjaga dan terpelihara dengan
baik sehingga engineering dapat merencanakan sasaran dan program kerja
kemudian dapat juga mengatur dan mengontrol kegiatan operasional di area
warehouse serta yang terakhir yaitu dapat mengevaluasi jika ada program atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan aturan perusahaan.
f. Warehouse
Tugas dari warehouse yaitu terkait dengan penyimpanan barang untuk produksi
atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian
didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan perrmintaan sehingga terkait hal

13
tersebut dan berhubungan langsung dengan barang. Inti dari tugas warehouse
ini adalah mengontrol dan bertanggung jawab kepada seluruh aspek yang
berada di area warehouse.
g. Quality Assurance
Tugas dari quality assurance yaitu bertanggung jawab untuk menjamin mutu
suatu produk mulai dari pemesanan bahan baku (raw material) dan kemasan dari
produk (packaging material) sampai produk siap diterima oleh
konsumentermasuk dalam pemilihan pemasoknya. Rangkaian tugas quality
assurance yaitu terkait dengan pengkajian terhadap semua dokumen yang
terkait dengan proses pengemasan dan pengujian sebelum produk dilakukan
distribusi dari warehouse Jakarta ke warehouse Citeureup.
h. Human Resource & General Affair
Tugas dari Human Resource dan General affair yaitu merangkap dalam satu
bagian diperusahaan Indolakto yang akan bertanggung jawab untuk
mengembangkan sumber daya manusia dan merencanakan strategi bisnis
perusahaan sehingga dapat juga mengelola anggota administrasi kepada peran
yang lebih strategis untuk mampu memberikan nilai tambah bagi pengembangan
kinerja perusahaan Indolakto.
i. PPIC
Tugas Production Planning and Inventory Control menyangkut dalam hal
kapasitas produksi yang akan direncanakan pada perusahaan Indolakto
kemudian dapat menentukan perencanaan melalui sistem agar kapasitas
produksi yang ditentukan berasal dari keputusan bersama dengan berkoordinasi
dengan produksi terutama terkait perihal kapasitas mesin dan juga ketersediaan
sumber daya kemudian PPIC juga melakukan monitoring terhadap progress yang
dilakukan disetiap stasiun kerja sehingga dapat diperkirakan ketepatan waktu
proses pengerjaan disetiap stasiun kerjanya. Inti dari tugas PPIC melakukan
perencanaan produksi dan juga dapat memiliki peranan dalam manajemen
persediaan.

14
Factory Manager
Wahyu Widodo

Liquid & Butter Engineering


SCM Production Powder Production Warehouse QA HR & GA PPIC
Production Erwin Timbul
Ricca Ichwan S FY Suryadi Petra Pagalo Beti Febriana Nurrohmah (plt) Putut Margono
Hamdan Pujadi (plt) Prasetyo

Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT Indolakto.

15
Chief Technical Officier
(Sonny Effendi)

Factory Manager Jakarta


(Wahyu Widodo)

Warehouse Manager
(Petra Pagalo)

Warehouse Manager Area Warehouse Manager Area


Jakarta (RM/PM) Citeureup (FG)
(Imanda Pribadi) (Petra Pagalo)

Warehouse Sparepart Shift Supervisor Shift Supervisor


Supervisor (Erwin Yacub) (Dedy Akhfa)
(Dessy Herniati) (Suprasetyo) (Anshorulloh)

Operator (5) Operator (66) Operator (34)


Factory supply
Sparepart

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Warehouse PT Indolakto.

16
Penjelasan dan fungsi masing-masing jabatan dalam struktur organisasi
departemen warehouse :
1. Chief Technical Officier
Tugas dari CTO yang termasuk merupakan jajaran eksekutif puncak
perusahaan dan memiliki posisi penting dalam perusahaan yang berbasis
teknologi sehingga CTO bertanggung jawab untuk penelitian dan
pengembangan serta untuk perencanaan produk-produk baru sehingga
adanya inovasi baru yang muncul dari produk yang bisa menarik perhatian
konsumen kemudian CTO yang ahli dalam bidang teknologi intinya dapat
menyatukan perembangan dari produk, memahami perkembangan produk
dan juga mengelola pengembangan produk.
2. Factory Manager
Mengelola pabrik dan seluruh aset sumber daya yang berada dibawah
pengawasannya. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan serta pengolahan yang ada didalam pabrik agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan. Tugas selanjutnya yaitu melakukan
pengawasan pelaksanaan program yang dilakukan dilingkungan Jakarta serta
memonitori kegiatan atau aktivitas seluruh aspek serta mengawasi
pelaksanaan suatu sistem yang digunakan agar berjalan dengan
sebagaimana mestinya. Factory Manager juga harus dapat melakukan
tindakan evaluasi setiap kegiatan dari bawahan langsung dan tidak langsung
agar hasil kerja selanjutnya dapat lebih baik lagi dengan tujuan dan target
sesuai sasaran.
3. Warehouse Manager
Mengawasi dan mengelola kegiatan yang ada didalam warehouse,
menyelesaikan masalah yang ada dan melaporkannya kepada pihak lain.
Mengarahkan jalannya alur proses bisnis dalam warehouse agar lebih efektif.
Manajer gudang akan bertugas yang berkaitan dengan perencanaan dan
kontrol dari proses manufakturdan bertanggung jawab memastikan barang
dan jasa diproduksi secara efisien, jumlah produksi benar dan akurat serta
yang diproduksi sesuai dengan anggaran biaya yang tepat dan berkualitas
sesuai standar perusahaan serta tugas lainnya manajer gudang yaitu
melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi untuk
pengolahan susu di Indolakto baik di Warehouse Citeureup dan juga di

17
Jakarta sehingga pengawasan tetap dilakukan untuk kedua gudang tersebut
agar proses produksi dapat berjalan dengan sesuai target dan sasaran.
4. Warehouse Sparepart Supervisor
Mangawasi dan mengelola area penyimpanan sparepart, baik keluar
masuknya sparepart harus ada dalam pengawasannya karena merupakan
bagian yang sangat penting untuk alur produksi. Kemudian biasanya dalam
supervisor saprepart diperusahaan ini mengurusi tentang sparepart untuk
mesin yang digunakan untuk produksi pengolahan susu dan juga
merencanakan pekerjaan yang dilakukan setiap harinya kemudian mengontrol
setiap apapun aktivitas yang berhubungan langsung dengan sparepart
kemudian supervisor bagian sparepart juga harus bisa berkoordinasi dengan
staf dan operator untuk menyampaikan arahan dan membahas rencana kerja
kedepannya.
5. Shift Supervisor
Membantu pekerjaan warehouse manager dalam megontrol jalannya aktivitas
di warehouse. Mengarahkan dan mengawasi terhadap pekerjaan operator
agar berdasarkan SOP perusahaan. Terjun langsung apabila terdapat
masalah pada bagian warehouse dan menanganinya agar proses bisnis tetap
berjalan baik. Tugas yang tidak berbeda jauh dari tugas supervisor yang lain
tetapi dalam hal ini shift supervisor bertanggung jawab untuk mengontrol
kehadiran setiap stafnya kemudian supervisor juga membahas rencana
kegiatan untuk pekerjaan yang belum terselesaikan hari sebelumnya dan
biasanya perusahaan Indolakto ini setiap paginya sekitar jam 9 akan
melakukan evaluasi atau awg (autonomous working group) sehingga jika
terjadi kendala dalam pekerjaan dihari sebelumnya bisa didiskusikan dengan
staf yang lain untuk sama-sama mendapatkan solusi dari permasalahan yang
terjadi di area warehouse.
6. Operator
Menjalankan proses bisnis yang ada dalam perusahaan berdasarkan SOP
yang ada, baik dalam membuat laporan, input data ataupun menjalankan alat
untuk menjalankan proses bisnis. Operator sangat penting karena yang
menjalankan proses bisnis adalah operator, tanpa operator proses bisnis tidak
akan berjalan. Melaksanakan, mengatur dan mengontrol dari bahan baku
menjadi bahan jadi proses produksi serta mengutamakan disiplin kerja,

18
keselamatan kerja, keamanan berstandarkan prosedur perusahaan dan
kesehatan yang menjadi hal utama dalam catatan perusahaan.
2.3. Manajemen Perusahaan
2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan: "Menjadi pemimpin pasar susu di Indonesia dan membangun
citra terkemuka di negara lain melalui produk-produk berkualitas".
Misi Perusahaan: “Menciptakan nilai tambah perusahaan yang berkelanjutan
dengan menghadirkan produk PT Indolakto yang berkualitas di seluruh dunia
melalui manajemen usaha yang baik dan pemanfaatan peluang kerjasama
dengan pihak asing maupun dalam negeri dengan sebaik-baiknya”.
Untuk mendistribusikan produk susu tersebut terdapat distributor, yaitu PT
Indomarco ke seluruh Indonesia.
2.3.2. Ketenagakerjaan
Karyawan yang bekerja di PT Indolakto terdiri atas karyawan tetap dan tidak
tetap dan karyawan Over Time dan karyawan Non-Over Time. Jumlah dan jenis
tenaga kerja di PT Indolakto dibagi berdasarkan jenis pekerjaan yang ada dalam
perusahaan. Karyawan administrasi atau di kantor bekerja selama 8 jam sehari
yaitu 08.00-16.30 selama 5 hari kerja yaitu pada hari Senin sampai Jumat dan
libur pada hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan bagi karyawan produksi, jam
kerjanya bergilir sesuai shift. Ada tiga shift yang berlaku di PT Indolakto, yaitu
shift pagi pada pukul 06.30-15.00, shift siang pada pukul 14.30-23.00 dan shift
malam pada pukul 22.30-07.00 dengan waktu istirahat selama 30 menit.
Pertukaran shift diatur minimal satu minggu sekali. Untuk pekerja wanita yang
mendapat shift siang harus dapat mendapat ijin dari orang tua atau suami.
Karyawan Over Time yang bekerja melebihi jam kerja yang ditetapkan dihitung
sebagai lembur. Upah lembur diberikan kepada pekerja berdasarkan golongan
pekerja dan hari lembur. Pada dasarnya kerja lembur harus melakukan izin
kepada atasannya dengan terlebih dahulu membuat Surat Perintah Kerja Lembur
(SPKL). Karyawan yang datang terlambat datang atau pulang terlalu cepat akan
mendapatkan penilaian yang menyebabkan terjadinya pemotongan upah. Dalam
satu bulan maksimal total keterlambatan atau selisih waktu kerja yang
seharusnya apabila karyawan pulang terlalu cepat adalah 240 menit. Sistem
pengajian di PT Indolakto disesuaikan dengan pangkat dan jabatan dalam
perusahaan. Setiap tahun karyawan mendapatkan 14 (empat belas) kali gaji,
yaitu 12 gaji bulanan, satu kali tunjangan hari raya dan satu kali bonus.

19
Pesangon diberikan kepada karyawan yang terkena PHK, pensiun, sakit yang
tidak bisa sembuh dan meninggal dunia. Cuti diberikan selama 12 (dua belas)
hari setelah satu tahun masa kerja. Cuti tersebut tidak termasuk hari-hari istirahat
dan hari raya resmi. Cuti hamil diberikan selama tiga bulan dan cuti panjang
selama 90 hari bila dalam 6 (enam) tahun berturut-turut tidak mengambil cuti.
Tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh PT. Indolakto kepada karyawannya
yaitu tunjangan makan di kantin, transportasi bagi karyawan non-over time.
Tunjangan lainnya adalah mendapatkan 4 kaleng susu kental manis (SKM) pada
hari Jumat setiap minggunya.
a. Recruitment
Recruitment atau penerimaan pegawai adalah suatu proses kegiatan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pegawai baru yang sesuai dengan jenis
pekerjaan serta berkualitas baik. Proses perekrutan PT Indolakto dimulai
dengan melihat apakah perusahan membutuhkan karyawan atau tidak. Jika
iya maka akan dilakukan pencarian yang kemudian melakukan kegiatan
interview. Setelah kegiatan interview selanjutnya yaitu tes tulis dan juga
psikotest. PT Indolakto juga menggunakan test kesehatan agar SDM yang
diterima berkualitas baik dari segi kemampuan berpikir dan juga kemapuan
fisik.
b. Pelatihan atau Training
Pelatihan dilakukan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki
sikap, perilaku, pengabdian dan keterampilan, serta pengetahuan yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas atau pekerjaan tertentu dalam waktu
yang singkat. Pelatihan ini diupayakan dapat membantu proses pencapaian
tujuan perusahaan. Dengan adanya pelatihan tenaga kerja, diharapkan agar
para karyawan dapat bekerja lebih baik lagi.
Beberapa pelatihan yang diadakan oleh PT. Indolakto untuk mengembangkan
karyawannya antara lain:
i. Pelatihan operator dalam menggunakan peralatan yang digunakan untuk
proses produksi
ii. Pelatihan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
iii. Pelatihan ISO
iv. Pelatihan 5S .
v. Pelatihan tentang K3 (Kebakaran, APAR dan Hydrant)
vi. Pelatihan Good Manufacturing Process (GMP)

20
2.3.3. Pemasaran
Dalam pemasaran ke seluruh daerah di Indonesia, PT Indolakto memiliki
distributor yaitu PT Indomarco. Seluruh produk yang dihasilkan di PT Indolakto
baik itu PT Indolakto Jakarta, Purwosari maupun Pandaan akan disimpan dalam
1 gudang di Central Warehouse PT Indolakto di Citeureup. Apabila terdapat
permintaan maka yang akan menyiapkan produk adalah warehouse citeureup
dan PT Indomarco yang akan mengambil produk di warehouse tersebut. Jadi PT
Indolakto tidak memasarkan sendiri produk yang dihasilkannya.
2.3.4. Fasilitas
PT Indolakto menyediakan beberapa fasilitas utama yang mendukung semua
aktivitas di dalam perusahaan. Adapun fasilitas tersebut adalah sebagai berikut :
a. Klinik
Klinik terdapat pada perusahaan ini karena Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) sangat diutamakan, karyawan adalah aset penting perusahaan karena
yang menjalankan proses bisnis perusahaan adalah karyawan. Apabila
terdapat karyawan yang kurang sehat atau sakit akan menghambat proses
bisnis atau proses produksi yang ada, maka klinik dan dokter selalu siap
siaga.Karyawan juga dapat melakukan cek kesehatan secara rutin di klinik
tersebut secara gratis dan diberikan obat-obatan yang dibutuhkan.
b. Kantin
Perusahaan menyediakan kantin untuk seluruh karyawan dengan menu
sehat. Jadi karyawan tidak perlu lagi makan diluar pabrik untuk jatah makan
dan menu makannnya pun berubah setiap harinya. Kantin yang bersih untuk
menjaga kesehatan karyawan terhadap makanan yang ada agar tidak mudah
terkena penyakit yang berasal dari makanan.
c. CCTV
Kamera CCTV merupakan hal penting yang dipergunakan sebagai media
pengawasan karena keamanan yang menjadi hal utama. Kamera CCTV
dipasang di setiap sudut tempat yang kritis untuk dapat menjangkau tempat
yang ada apabila terdapat hal yang kurang menyenangkan.
d. Tempat Ibadah
Untuk kebutuhan rohani disediakan masjid dan ruang khusus untuk beribadah
bagi seluruh karyawan baik yang beragama muslim maupun non muslim.
Apabila waktunya ibadah maka karyawan dapat melakukan ibadah terlebih
dahulu.

21
e. Pallet
Untuk setiap produk yang disimpan dalam warehouse diharuskan
menggunakan pallet, yang merupakan standar setiap perusahaan. Pallet juga
memudahkan barang apabila dipindahkan dengan menggunakan forklift.
f. Truk
Truk disediakan untuk transfer produk ke central warehouse citeureup untuk
memindahkan barang dalam jumlah yang banyak dan jaraknya yang lumayan
jauh. Apabila tidak dipindahkan ke central warehouse maka produk akan
menumpuk dan bagian produksi tidak memiliki warehouse sendiri untuk
menyimpan barang.
g. Forklift
Forklift sangat diperlukan untuk memindahkan barang, karena barang yang
dipindahkan sangat berat dan banyak. Forklift akan memindahkan barang per
pallet, jadi tidak perlu lagi dipindahkan dengan menggunakan tenaga
manusia.
h. Dispenser
Tempat untuk minum karyawan disediakan disetiap kantor yang ada disetiap
divisi warehouse. Untuk menjaga kesehatan karyawan karena pekerjaan yang
melelahkan dan memenuhi kebutuhan air pada manusia setiap harinya.
i. Smoking Area
Di dalam pabrik PT Indolakto melarang karyawannya merokok sembarangan
terutama pada jam istirahat berlangsung. Sehingga disediakan tempat khusus
merokok di koperasi karyawan dekat dengan pos satpam. Hal ini juga
dilakukan karena faktor keamanan yang dapat menyebabkan kebakaran di
area pabrik.
j. Koperasi
Tempat ini digunakan sebagai penjualan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan secara langsung dengan harga yang lebih murah dibandingkan
dengan harga pasaran. Masyarakat umum juga diperbolehkan membeli
produk perusahaan di tempat ini.
k. Jaminan kesehatan (BPJS Ketenagakerjaan)
PT Indolakto mewajibkan seluruh karyawan untuk mengikuti asuransi
kesehatan. Asuransi kesehatan yang digunakan adalah BPJS
Ketenagakerjaan. Jaminan kesehatan tersebut berguna untuk melindungi
karyawan dari kecelakaan kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang beresiko.

22
BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen


Proses bisnis yaitu sekumpulan pekerjaan atau aktivitas yang terstruktur dan
saling berkaitan satu sama lain untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam hal
ini berhubungan dengan menghasilkan produk (keluaran/output) untuk meraih
sebuah tujuan tertentu sehingga suatu proses bisnis harus mempunyai tujuan
serta sasaran yang strategis dari suatu organisasi, tujuan tersebut yaitu seperti
mengefektifkan, mengefisienkan dan meningkatkan produktifitas dari suatu
organisasi. Proses bisnis yang dilaksanakan dalam perusahaan harus sesuai
dengan SOP dari perusahaan, hal ini dilakukan demi kelancaran aktivitas di
dalam perusahaan.
3.1.1. Proses Bisnis Alur Proses Penerimaan RM (Import) & Primary
Packaging Marerial (Import)

Start
B

Supplier
Purchasing, PPIC, Traffic & Shipping, Quality
Accounting Assurance
Lapor ke Security No
Inspeksi& pengujian
Security OK ?
Info kedatangan RM/PM ke Warehouse
Yes

Warehouse Quality Assurance

Menerima Dokumen Penentuan Status

Security
Warehouse
No
Memeriksa Kendaraan Angkutan
Cek Dokumen
OK ?

Yes Supplier

Warehouse Keluar Area Pabrik

Un-Loading

Quality Assurace Stop

Sampling

Gambar 3.1. Proses bisnis alur proses penerimaan RM (Import) dan


Primary PM (Import)

23
a. Pada proses bisnis diatas kita dapat mengetahui dalam penerimaaan raw
material maupun packaging material import diawali dengan melapor kepada
petugas security Pass IN yang meliputi tanggal, jam, dan no antrian pada
surat jalan yang diserahkan oleh supplier dan membuatkan laporan
kedatangan perusahaan. Pengiriman/kedatangan RM maupun PM ke
warehouse mempunyai jadwal dari jam 07.00 sampai dengan 15.00 dan
untuk pengiriman pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional tidak
terdapat penerimaan kecuali permintaan Emergency yang sudah disetujui
oleh FM secara tertulis.
(Dokumen yang terkait:Log Book).
b. Security menerima surat jalan asli dari supplier dengan mencantumkan no
PO dan dan lampiran copy CoA & Sertifikat Halal. Dari Traffic shipping
terima packing List, invoice, dilengkapi dengan 24 sistem khusus (RM/PM
Import). Dokumen yang terkait surat jalan dengan mencantumkan no PO,
Packing list, invoice, Niper (khusus barang import), COA, dan sertifikat halal
yang masih berlaku.
c. Info ke purchasing jika dokumen tidak lengkap, unloading dilakukan apabila
dokumen sudah lengkap dan tolak jika kondisi fisik RM/PM tidak sesuai,
kemudian petugas WH menginformasikan kedatangan RM/PM ke
Deptartemen QA, petugas WH/security melakukan penimbangan RM/PM jika
fasilitas jembatan timbang sudah tersedia.
(Dokumen yang terkait: Form pemberitahuan kedatangan barang untuk
sampling QC, form pemeriksaan barang dan sistem transport.
d. Sebelum melakukan pembongkaran teradap raw material maupun packaging
material, petugas WH dan QA mengecek kondisi umum container/truck yang
meliputi kebersihan, bau yang menyimpang, kutu/serangga terbang dan lain-
lain. Jika dalam pengecekan ditemukan penyimpangan maka QA akan
membuat surat penolakan, jika sudah sesuai dengan prosedur maka
petugas WH melakukan pembongkaran RM/PM dan menempelkan tag
identitas barang, kemudian petugas WH melakukan penimbangan
kendaraan kosong dengan mengeluarkan tiket timbangan.
(Dokumen yang terkait: WI pengoperasian forklift, Form identitas
barang,Good Receipt Slip, dan form pengecekan kondisi barang dan
kontaner kendaraan transporter).

24
e. Petugas warehouse bagian incoming menerbitkan Goods Receipt Slip dari
sistem SAP.
(Dokumen yang terakit: WI pembuatan Good Receipt Slip dari SAP).
f. Receipt dan surat jalan ditandatangani oleh WH Admin & WH manager atau
petugas WH yang berwenang, kemudian surat jalan diserahkan ke
transporeter, sedangkan GR diambil oleh sales supplier yang bersangkutan.
(Dokumen yang terkait: WI inspeksi & Pengujian penerimaan bahan, WI
sampling bahan, kumpulan RM/PM characteristic, dan stiker QC sampling
g. Petugas QA melakukan inspeksi dan petugas WH menempelkan RM/PM
yang sedang menunggu inspeksi dan pengujian.
h. Petugas QA menyiapkan sticker sebanyak dengan jumlah pallet RM/PM
yang sudah ada bukti serah terima, kemudian petugas QA menempelkan tag
kuning untuk analisa QA perlu observasi lebih lanjut, RM/PM yang di-Hold
dikumpulkan dan diberi Police Line, petugas QA menempelkan Tag barang
untuk PM yang ditolak dan petugas QA menerbitkan surat penolakan bahan
apabila tidak memenuhi spesifikasi.
(Dokumen yang terkait: Stiker hijau-release, Tag kuning-hold, tag merah-
reject, surat penolakan bahan).

25
3.1.2. Proses Bisnis Alur Proses Penerimaan RM (Lokal) & Primary
Packaging Material (Lokal)

Start

Supplier Warehouse
Purchasing, PPIC
Lapor ke Security Menerima RM/PM

Security
Supplier
Info Kedatangan RM/PM Ke Warehouse
Lapor ke Security

Warehouse
No Security
Cek Dokumen & Kondisi
Memeriksa
Fisik RM/PM
Kendaraan Angkutan

Yes

No Quality
Supplier
Assurance
Tolak
Keluar Area Pabrik
Sampling & Cek
Visual

Yes
Warehouse
Stop
Un-Loading

Yes
No Quality
Assurance

Inspeksi & Pengujian


OK ?

Gambar 3.2. Proses Bisnis Alur Proses Penerimaan RM (Lokal) &


Primary Packaging Material (Lokal)

a. Petugas security memberikan sampel stempel security Pass IN (Tanggal,


Jam, dan nomor uraian) antrian pada surat jalan yang diserahkan oleh

26
supplier dan membuatkan laporan kedatangan perusahaan.
Pengiriman/kedatangan RM maupun PM ke warehouse mempunyai jadwal
dari jam 07.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB dan untuk pengiriman pada
hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional tidak terdapat penerimaan
kecuali permintaan Emergency yang sudah disetujui oleh FM secara
tertulis (Dokumen yang terkait: Log Book)
b. Jika ada kedatangan RM/PM/FG di luar jam yang sudah ditentukan di atas,
maka piha PPIC,purchasing menghubungi lewat telepon & email ke FM
yang di acc-kan ke WH, kemudian security menerima surat jalan asli dari
supplier dengan mencantumkan no PO dan dan lampiran copy CoA &
Sertifikat Halal. Penerimaan RM/PM yang PO-nya masih di approval harus
ada email dari purchasing dengan persetujuan FM. Info ke purchasing jika
ditemukan dokumen tidak lengkap dan jika kondisi fisik bahan tidak sesuai.
Sebelum pembongkaran RM/PM, petugas mengecek kondisi RM/PM yang
meliputi kebersihan, bau yang menyimpang, kutu/serangga terbang dan
lain-lain, catat didalam form jka ditemukan penyimpanan yang tidak sesuai
dan segera melakukan tindak lanjut. Petugas QA melakukan cek visual
kondisi barang secara visual RM/PM OK (termasuk kesesuaian dengan
fisik RM/PM) maka dapat di unloading jika visua RM/PM tidak OK maka
RM/PM ditolak tidak dapat di unloading (Dokumen yang terkait: Surat Jalan
dengan mencantumkan nomor PO, sertifikat halal yang masih berlaku,
COA, dan Form Pemberitahuan Kedatangan Barang Untuk Sampling QA).
c. Petugas WH/security melakukan penimbangan penerimaan RM yang harus
ditimbang (jika fasilitas jembatan timbang sudah tersedia), kemudian
petugas WH melakukan pembongkaran RM/PM dan menempelkan tag
identitas barang, petugas QA melakukan sampling mengacu ke WI
sampling bahan dan menempelkan stiker QC sampling pada RM/PM yang
akan di-samplling, kemudian petugas QA melakukan inspeksi.
(Dokumen yang terkait:WI pengoperasian jembatan timbang, WI
pengoperasian forklift, laporan hasil penimbangan, Form idnetitas barang,
Form pemeriksaan barang dan kontainer transporter, WI inspeksi &
pengujian penerimaan bahan, WI sampling bahan, kumpulan RM/PM
characteristic, form stiker QC sampling, dankumpulan formulir QC).

27
d. Petugas QA menyiapkan stiker hijau sesuai pallet RM/PM yang akan di
release dan pertugas warehouse menempelka tag kuning untuk
pemeiksaan lebih lanjut, dan tag merah untuk barang yang ditolak.
(Dokumen yang terkait: Stiker hijau-release, Tag kuning-hold, tag merah-
reject, surat penolakan bahan, dan SOP penenetuan status RM/PM & FG).
e. Petugas Warehouse/security melakukan penimbangan kendaraan kosong
dengan menggunakan timbangan, kemudian petugas warehouse
menerbitkan good receipt dari sistem SAP.(khusu untuk pembuatan GR
Slip berdasarkan jumlah yang tercantum di tiket timbanagn berdasarkan
surat jalan). Good Receipt Slip dan surat jalan ditandatangani oleh WH
Adm dan atau petugas WH yang berwenang. Surat jalan diberikan ke
transporter, sedangkan GR diberikan kepada suplier yang bersangkutan.
Penyerahan GR slip atau STB Accounting/Finance max 2x 24 jam.
(Dokumen yang terkait Good Receipt Slip dan WI pembuatan Goods
Receipt Slip).
f. Terakhir, petugas security memeriksa dan memastikan bahwa kendaraan
sudah kosong dan diberikan stempel pass out yang berisi tanggal dan jam
pada surat jalan supplier.

28
c. Alur Proses Penerimaan Sisa RM/PM dari produksi dan sisa sample dari
QA

Start

Produksi Quality Assurance

Menginformasikan Sisa RM/PM Menginfokan Sisa RM/ PM ex Sampling

Warehouse Warehouse

Menerima Infoemasi Return Sisa Bahan dari Menerima Infoemasi Return ex Sample Quality
Produksi Assurance

Warehouse
Warehouse
Menerima Sisa RM/PM dan Rekomendasi Quality
Menerima Sisa RM/PM
Assurance

Quality Assurance

Sampling

No Quality
Assurance
Rekomendasi untuk
Scrap
Inspeksi & Pengujian
OK ?

Yes

Warehouse

Menerima Rekomendasi untuk Penggunaan


Reproses

Stop Stop

Gambar 3.3. Alur Proses Penerimaan Sisa RM/PM dari produksi dan sisa
sample dari QA

a. Bagian warehouse menerima informasi return sisa RM/PM dari


Departemen Produksi dan Departemen QA.
(Dokumen yang terkait Form return sample QC dan TO slip).
b. Setelah menerima informasi return sisa RM/PM, petugas warehouse
menimbang sisa RM/PM dan menandatangani Form Transfer Slip dari
Produksi.
(Dokumen yang terkait: WI pengoperasian forklift, TO slip, dan Form
Return Sample QC)

29
c. Petugas WH menerbitkan GI, dilanjutkan dengan menerima sisa sample
RM/PM dan rekomendasi QA.
Dokumen yang terkait: Return System (T Code: MB1B) dan Scrap System
(T Code: MB1C).
d. Petugas WH mengajukan PPUB atau form pemberitahuan pemeriksaan
ulang RM/PM untuk RM/PM re-produksi atau produksi ulang.
(Dokumen yang terkait: Form PPUB).
e. Petugas QA melakukan uji sampling dan petugas WH menerima hasil
rekomenadasi QA.
(Dokumen yang terkait: WI sampling bahan).
f. Petugas WH menerima hasil rekomendasi dari QA.
(Dokumen yang terkait: Kumpulan RM/PM characteristic, form rekomendasi
produk/barang sub standard, dan tag merah)

30
d. Alur Proses Penerimaan Finished Goods dari Produksi

START

Warehouse

Menerima Finished Goods

Warehouse
Finished Goods
Mengecek Transfer Finished Produksi
Goods

Forklift Driver Quality Assurance

Menempatkan Finished Sampling Finished


Goods Goods

Warehouse

Menandatangan
Dokumen
Quality Assurance

Inspeksi dan Pengujian


Yes Finished Goods

Warehouse

Membuat Laporan
Stock No

STOP Rekomendasi

Gambar 3.4. Alur Proses Penerimaan Finished Goods dari Produksi

a. Dari proses bisnis diatas dapat diketahui bahwa hal pertama yang
dilakukan dalam proses penerimaan FG dari bagian produksi adalah
petugas produksi menyerahkan Good Receipt Slip, dan pallet slip ke
petugas Warehouse.
(Dokumen yang terkait: Form pallet slip 4 rangkap pada produk:
SKM,SCI,PLM,Butter,Powder,Es Krim, UHT).
b. Petugas WH menerima FG yang dilengkapi dengan Pallet Slip dan Good
Receipt slip.
(Dokumen yang terkait: GR Slip dan WI GR FG dari lokasi Produksi ke
lokasi FG)

31
Petugas WH mengecek kesesuaian jumlah FG secara fisik dengan pallet
slip setiap shift atau maksimal satu hari sesudah produksi, kemudian
petugas admin WH memastikan data sudah masuk ke sistem SAP.
c. Operaor forklift FG ditempakan sesuai dengan lokasi yang sudah
ditentukan atau di staging area dengan melihat mapping penempatan FG
yang sudah ditentukan, kemudian operator forklift mencatat jumlah FG
dalam stock card dan lokasi penempatan. Petugas Produksi dan Petugas
WH menandatangani bersmaa dokumen GR slip untuk di cocokkan dengan
pallet slip, setelah dilakukan pengecekan dilapangan bersama-sama antara
operator forkift dan petugas produksi.
(Dokumen yang terkait: WI pengoperasian forklift, Form stock card, dan GR
slip.
d. Bila hasil pemeriksaan QA sesuai standard maka produk secara sistem
statusnya akan dirubah dari QI menjadi Unrestrected, tetapi bila hasil
pemeriksaan QA tidak sesuai standard maka FG ditangani mengacu ke
penanganan FG sub standard, dalam SOP penanganan produk sub
standard.
(Dokumen yang terkat: WI penanganan sample FG, Form pemintaan
sample, WI inspeksi dan pengujian untuk produk jadi dan SOP
penanganan Produk Sub Standar).
e. Terakhir, Petugas WH menerbitkan laporan stock.
(Dokumen yang terkait: Stock Reprt Daily, Stock Report Weekly, Stock
Report Monthly, dan form laporan posisi stock barang).

32
e. Alur Proses Penyimpanan dan Penanganan RM/PM/FG

Start

Warehouse

Menginfokan RM/PM/FG yang


akan diperiksa ke Quality
Assurance

Quality No
Assurance Produk dibawah
Standar
Pemeriksaan

Yes

Produksi
Produk Jadi dijual
Bahan baku digunakan untuk
Produksi

Warehouse

Membuat laporan Inventory


Stock

Stop

Gambar 3.5. Alur Proses Penyimpanan dan Penanganan RM/PM/FG

a. Dari proses bisnis diatas dapat diketahui bahwa hal pertama yang
dilakukan dalam proses penyimpanan dan penanganan RM/PM/FG adalah
petugas WH menginformasikan RM/PM/FG yang dianggap perlu untuk
diperiksa ulang ke QA Departemen untuk disampling.
(Dokumen yang terkait: Form Pemberitahuan Pemeriksaan Ulang Barang)
b. Petugas QA mengambil sample kemudian petugas QA menempelkan
stiker QA sampling dan QA manager mengeluarkan rekomendasi dalam
bentuk form hasil analisa sampling ulang berdasarkan hasil pemeriksaan
ulang barang.
(Dokumen yang terkait: Stiker QC sampling)

33
c. Petugas WH menerbitkan Good Issue Slip untuk pemakaian Deptartemen
Produksi, kemudian Petugas QA merubah status dari QI ke unrestrected.
(Dokumen yang terkait: Form Good Issue Slip, form hasil analisa
sampling ulang, form transfer Finished Goods, dan Form PLM Product
Release Report).
d. Terakhir, petugas Warehouse menerbitkan laporan RM/PM/FG Aging
stock per site/Warehouse/Location/Lot number dan report daily
RM/PM/FG.
(Dokumen yang terkait: Report RM/PM/FG, report daily stock RM/PM/FG
dan report stock movement)

e. Alur Proses Transfer Antar Gudang

Mulai

Transporter
Warehouse
Truk Keluar
Gudang
Menyiapkan RM/PM/
FG

Security Gudang Luar


Warehouse
Cek Kedatangan Truck
Admin entry data ke
sistem

Warehouse Warehouse Penerima

Loading Checker + Operator Unloading

Petugas Loading + Transporter Warehouse Penerima

Cek Fisik Kuantitas dan Konfirmasi


Dokumen

Security
Stop
Cek Kendaraan

Gambar 3.6. Alur Proses Transfer Antar Gudang

a. Petugas WH menyiapkan RM/PM/FG dan mengecek kode per batch yang


akan dikirim.

34
(Dokumen yang terkait: Surat pengatar dari transporter dan form surat
perintah muat barang).
b. Petugas admin WH menginput dan print transfer slip antar Gudang di
sistem SAP dan membuat surat jalan manual (apabila ada problem pada
sistem).
(Dokumen yang terkait: tag identitas barang, print out form transfer slip
antar gudang dan print out timbangan (untuk RM).
c. Petugas WH mengecek kebersihan kendaraan yang akan dipakai muat
RM/PM/FG.
(Dokumen yang terkait: FORM Ceklist kebersihan kendaraan).
d. Petugas WH/ security melakukan pertimbangan kendaraan kosong (jika
fasilitas timbang tersedia)
(Dokumen yang terkait: TO slip).
e. Petugas WH melakukan pemuatan RM/PM/FG sesuai transfer order untuk
dikirim ke Gudang Luar.
(Dokumen yang terkait: Form Loading).
f. Petugas Loading dan Transporter menandatangani formulir Transfer Order
Slip stelah RM/PM/FG dimuat, kemudian petugas WH/ security melakukan
penimbangan kendaraan isi dengan mengeluakan tiket timbangan (jika
fasilitas timbangan tersedia)
(Dokumen yang terkait: TO slip).
g. Petugas security akan memberikan stempel pass out (Tanggal & Jam) paa
surat jalan keluar dan emngisi ja kendaraan keluar pada Log Book.
(Dokumen yang terkait: Log Book).
h. Petugas security (Gudang Luar) memberikan stempel pass in (Tanggal dan
Jam) dan mengisi jam kedtangan kendaraan pada log Book.
(Dokumen yang terkait: Log Book).
i. Petugas warehouse penerima/security melakukan penimbangan kendaraan
(jika fasilitas timbangan tersedia)
(Dokumen yang terkait: transfer slip antar gudang).
j. Petugas warehouse mengecek quantity, kode RM/PM/FG, kode batch serta
kondisi fisik RM/PM/FG pada saat un-loading. Petugas administrasi
(penerima) akan mengkonfirmasi jumlah/quantity RM/PM/FG yang diterima
ke petugas administrasi warehouse (pengirim).

35
k. Petugas administrasi (penerima) mengkonfirmasi RM/PM/FG yang
diterima. (Dokumen yang terkait: Transfer Order S-loc to S-loc/ S-type to S-
type )
3.1.3. Produk Yang Dihasilkan
Hasil produksi PT indolakto berupa olahan susu dan butter, berikut adalah
produk yang dihasilkan PT. Indolakto :
Tabel 1.1. Produk PT Indolakto
Nama Produk Gambar Produk
Fresh Milk

Susu Bubuk Indomilk

Milkuat Botol

Indomilk UHT Botol

36
Tabel 1.1. Produk PT Indolakto (lanjutan)
Nama Produk Gambar Produk

Susu Bubuk Milkuat

Susu Indomilk UHT

Butter

Krimer Cap Enaak Sachet

37
Tabel 1.1. Produk PT Indolakto (lanjutan)

Nama Produk Gambar Produk

Krimer Tiga Sapi

Susu Kental Manis Indomilk Can dan


Sachet

Krimer Cap Enaak Can

Susu Bubuk Bulk

38
Tabel 1.1. Produk PT Indolakto (lanjutan)
Nama Produk Gambar

Indoeskrim

UHT Kids 115ml

Sumber : Indomilk.com dan Promosi Indomilk

Di PT Indolakto Jakarta khususnya hanya memproduksi Fresh Milk, Susu Kental


Manis, Susu Steril dan Butter. Untuk produk lainnya diproduksi di cabang PT
Indolakto yang lain yang terdapat di Purwosari dan Pandaan.
3.1.4. Proses Produksi
a. Susu Kotak UHT (Ultra High Temperatur)
Susu kotak Ultra High Temperatur merupakan susu yang dipanaskan pada
suhu 140-1450 C selama 2-4 detik untuk membunuh bakteri jahat dan diolah
dengan proses sterilisasi HTST (High Temperature Short Time) sehingga
susu ini bisa disimpan hingga 9 bulan dan varian rasa pada susu UHT yaitu
coklat, vanilla, dan stroberi.
b. Susu Cair Steril
Susu Cair Steril memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi kesehatan
tulang , yaitu Triple Bone Care (Kalsium, Fosfor dan Vitamin D) dan Kolin.
Susu cair steril Indomilk juga diperkaya dengan Vitamin A, B1, B6 dan D3
untuk membantu pemenuhan gizi sehari-hari. Pada proses ini produk

39
disterilisasikan dengan pemanasan hingga mencapai suhu 120 - 125 ˚C
selama 10 - 15 menit

Susu Sapi Segar

Pemanasan
Sterilasi susu (10-15 menit)
1200C-1250C

Susu Cair Steril

Susu dikemas dan dilabeli

Gambar 3.7. Proses produksi SCI


c. Fresh Milk.
Fresh Milk atau di PT.Indolakto disebut pasteurized liquid milk (PLM). Fresh
Milk yang dihasilkan ada 2 varian rasa yaitu Coklat dan Plain. Proses produk
ini memiliki beberapa tahap yaitu tahap pencampuran/standarisasi bahan
baku, penyaringan, regenerasi, homogenisasi, pasteurisasi, pendinginan,
penyimpangan sementara dan pengisian (filling).

Pencampuran

Penyaringan

PASTEURISER REGENERATOR
Sistem HTST 87C (susu dipanaskan
selama 32 detik di suhu 50-60 C)

Colling

Penyimpanan
Sementara

Filling

Gambar 3.8. Proses produksi PLM

40
d. Susu Kental Manis
Produk susu ini diperkaya dengan vitamin A, B1 dan D3 yaitu vitamin yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Susu kental
manis yang berbentuk cairan kental diperoleh dari susu segar diolah dengan
sistem pengolahan yang modern yang ditambahkan dengan gula, lemak
nabati dan bahan pangan lainnya.
Dengan sistem pengolahan yang modern, ditambah gula dan pengurangan
kandungan air. Bahan-bahan utama susu kental manis selengkapnya adalah
sebagai berikut:
i. Susu sapi segar
ii. Susu sapi bubuk skim
iii. Sukrosa / gula
iv. Lemak nabati
v. Laktosa / gula susu
vi. Tinggi Kalsium, Fosfor, Zink, Vit A, Vit B1 serta mengandung vitamin B2,
B3, B6, B12 & D3
vii. Bubuk coklat asli (SKM rasa coklat)

Kurangi kadar air


pada susu sapi

Perlakuan (Gula Susu sapi dengan kadar air


dan Konsentrasi) rendah

Susu Kental Manis

Susu dikemas dan dilabeli

Gambar 3.9. Proses produksi SKM

e. Susu Bubuk
Produk susu bubuk merupakan hasil olahan susu segar dengan cara
pengurangan kandungan air dalam susu segar seingga berbentuk bubuk
dengan kandungan air yang rendah yaitu 4%. Susu bubuk mempunyai

41
keunggulan yaitu terdapat omega-3 yang penting bagi kesehatan tubuh
manusia.
f. Butter Orchid
Butter berasal dari cream (susu). Biasanya kandungannya hanya cream dan
garam (untuk salted butter). Karena bahan dasarnya cream, maka bila
disimpan lama di suhu ruang akan lumer. Butter berasal dari bahasa Belanda,
dari kata: roombutter, yang artinya mentega. Butter merupakan produk susu
alami yang diolah melalui proses penggumpalan, dengan atau tidak
menggunakan perasa alamiah. Biasanya Butter berbentuk padat, tapi lunak
dan berwarna kuning pucat. Pewarna alamiah yang digunakan pada butter
berupa Karoten yang kaya akan Vitamin A. Produk Butter ada dua macam,
yaitu salted butter dan unsalted butter. Salted Butter adalah butter yang
ditambahkan perasa alamiah, kadang-kadang disebut dengan sweet cream
Butter. Kedua macam Butter tersebut banyak digunakan untuk
pemanggangan dan membuat biscuit menjadi lebih renyah dan aroma yang
lezat mengundang. Orchid Butter tersedia dalam 2 pilihan rasa: Asin dan
Tawar.
g. Milkuat
Bahan dasar dari susu milkuat yaitu susu segar, air, gula pasir, susu bubuk
skim, laktosa bubuk, tepung terigu, protein gandum, krimer nabati, pati
termodifikasi, trikalsium fosfat, minyak nabati, dinatrium fosfat, pemantap
nabati, perisa identik alami chocolicious. perisa identik alami vanila, perisa
identik alami susu, garam, premiks vitamin. Dari beberapa bahan tersebut
diproses dengan temperatur yang tinggi. Minuman susu fermentasi dengan 2
bakteri yang menguntungkan sehingga akan memberikan manfaat untuk
pencernaan. Susu yang dipanaskan dalam suhu yang tinggi dalam waktu
beberapa detik dimanfaatkan untuk membunuh bakteri patogendan
meminimalisir hilangnya kandungan nutrisi dan menjaga kesegarannya
kemudian ditambah dengan 9 vitamin dan 2 mineral. Produk milkuat ini terbagi
menjadi 2 varian yaitu milkuat dalam packaging botol dan dalam kemasan
bantal, jika kemasan bantal dapat dikonsumsi dalam keadaan beku dan cair
yang tersedia dengan rasa karamel, stroberi dan coklat.

42
3.1.5. Fasilitas Produksi
Fasilitas produksi yang dapat ditemui pada Warehouse adalah sebagai berikut:
a. Pallet
Pallet merupakan tempat untuk meletakkan barang – barang dengan tujuan
memudahkan penyimpanan, perhitungan, dan transportasi. Ada dua jenis pallet
yang digunakan yaitu pallet dengan 2 lubang dan 3 lubang, namun pada
warehouse lebih banyak menggunakan pallet 2 lubang.

Gambar 3.10. Pallet 2 lubang

b. Forklift
Forklift merupakan kendaraan berjalan yang memiliki 2 garpu yang digunakan
untuk mengangkat pallet. Biasanya barang diletakkan di pallet terlebih dahulu
baru dipindahkan dengan cara diangkat. Forklift sangat diperlukan dalam
warehouse dalam memindahkan barang karena barang yang akan dipindahkan
sangat banyak dan berat. Dengan menggunakan forklift akan lebih mudah dan
cepat dalam memindahkan barang.

Gambar 3.11. Forklift

43
c.Truck
Truck digunakan mengangkut produk Finished Goods (FG) untuk dikirimkan ke
Central Warehouse PT Indolakto yang berada di Citeureup untuk disimpan
karena pabrik PT Indolakto Jakarta tidak mempunyai warehouse untuk produk
finished good.

Gambar 3.12. Truck Transfer Antar Gudang

d. Double Deep Pallet Racking


Double deep pallet packaging digunakan dibagian PM untuk menyimpan kardus
ataupun label yang nantinya digunakan sebagai Rak pallet yang terletak di
tengah-tengah ruangan dibuat berjajar empat baris, sehingga dibutuhkan forklift
khusus untuk pengambilan barang.

Gambar 3.13. Double Deep Pallet Racking

44
e. Jaket Tebal
Jaket tebal ini digunakan pada cool room pada bagian PLM dan Butter,
karena suhu didalam ruangan tersebut sangat digin dengan suhu hingga -5oC.
Apabila tidak menggunakan jaket tebal akan sangat berbahaya karena dapat
menyebabkan hipotermia apabila terlalu lama didalam ruangan tersebut.

Gambar 3.14. Jaket Tebal

45
BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

Bab ini akan menjelaskan pekerjaan yang didapatkan mahasiswa selama kerja
praktek. Sub bab ini terdiri dari lingkup pekerjaan, tanggung jawab dan
wewenang dalam pekerjaan, metodologi pelaksanaan pekerjaan dan hasil
pekerjaan.
4.1. Lingkup Pekerjaan
Dalam pelaksanaan kerja praktek di PT. Indolakto yang dilaksanakan pada
tanggal 3 Juli 2017 sampai 11 Agustus 2017 penulis ditempatkan di Departemen
Warehouse. Dalam departemen warehouse terdapat 4 divisi yaitu warehouse
PLM, PM, Incoming, dan Finish Goods. Dalam kerja praktek, penulis setiap
minggunya bergeser pada setiap divisi warehouse untuk mengetahui detail
aktivitas dan tugas dalam setiap divisi warehouse. Selama kerja praktek, penulis
dibimbing dan dibantu oleh beberapa pihak, antara lain:
1. Bapak Imanda Pribadi selaku Warehouse Supervisor.
2. Bapak Suprasetyo selaku Warehouse Supervisor.
3. Bapak Petra Pagalo selaku Warehouse Manager.
4. Staff divisi.
5. Operator .
6. Rekan-Rekan Kerja Praktek.
Tugas yang diberikan kepada penulis selain dalam setiap divisi warehouse yaitu
diberi tugas oleh Bapak Petra, tugas tersebut berupa mencari akurasi zoning truk
di Central Warehouse PT. Indolakto di Citeureup, Bogor.
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Penulis diberikan tanggung jawab dan wewenang oleh perusahaan, tanggung
jawab yang diberikan yaitu mempresentasikan hasil tugas yang diberikan pada
masa akhir kerja praktek dan memberikan solusi terbaik guna membenahi
masalah yang ada dalam departemen tersebut. Penulis diberikan arahan
langsung oleh supervisor selama kerja praktek dan dijelaskan dengan detail
kegiatan dalam departemen warehouse.
Wewenang yang diberikan oleh perusahaan antara lain :
1. Mencari data yang diperlukan untuk laporan kerja praktek, dengan syarat
tidak boleh bocor ke pihak lain.
2. Keluar masuk area pabrik kecuali bagian produksi.

46
3. Menanyakan hal yang diperlukan kepada operator secara langsung.
4. Mengamati secara langsung pergi dan datangnya barang dari supplier
maupun PT. Indolakto.
5. Menaiki truk transfer PT. Indolakto.
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Mulai

Mengumpulkan data yang


diperlukan
Berkeliling area pabrik

Mengolah data yang


didapatkan
Diberi penjelasan
kegiatan di warehouse

Konsultasi dengan
pembimbing lapangan

Mengamati kegiatan

Mempresentasikan hasil

Membantu pekerjaan
pekerja dalam gudang
Membuat laporan
Sistem Roling tiap divisi

Selesai

Gambar 4.1. Alur metodologi pekerjaan.

4.4. Hasil Pekerjaan


Selama pelaksanaan kegiatan kerja praktek penulis tidak hanya berfokus
pada satu pekerjaan saja, tetapi terdapat beberapa pekerjaan yang
dilakukan karena pada departemen warehouse terdapat 4 divisi. Sehingga
dalam setiap minggunya ditempatkan dipekerjaan yang berbeda antara lain
incoming raw material, finish good, RM/PM, dan PLM.
Terdapat tugas khusus yang dibherikan oleh bapak Petra selaku warehouse
manager yaitu akurasi zoning truk di warehouse citeureup. Jadi pada sub bab

47
ini akan menjelaskan hasil pekerjaan keempat divisi warehouse dan tugas
yang diberikan.
a. Incoming Raw Material.
Dalam warehouse ini terdapat kegiatan kedatangan bahan baku atau raw
material. Bahan baku yang datang diantaranya adalah gula, coklat bubuk,
laktosa, botol, susu segar dan lain-lain. Kegiatan yang dilakukan saat
terdapat kedatangan barang yaitu :
i. Membuat surat kedatangan barang yang berguna untuk pengecekan
barang atau quality control untuk diambil sample-nya apakah barang
sudah sesuai dengan standar perusahaan atau belum.
ii. Melakukan pengecekan nomer PO untuk mengecek apakah barang yang
datang sesuai dengan PO seperti cek nomer PO, jenis barang, nomer
mobil yang mengangkut dan jumlah barang yang datang.
iii. Input data dalam software SAP dan membuat nomer batch pada setiap
barang yang akan disimpan didalam gudang.
iv. Setelah quality control selesai dilakukan maka barang akan dibuatkan tag
identitas sesuai dengan nomer batch dan disimpan didalam gudang.
v. Membuat Good Receipt untuk supplier untuk dilakukan pembayaran.
Dalam kegiatan di Incoming Raw Material terdapat 3 karyawan dibagian
kantor dan 3 orang operator yang memiliki pekerjaan masing-masing.
Operator disini berfungsi sebagai operator forklift dalam memindahkan
barang dari truk hingga ke dalam gudang. Sedangkan karyawan bertugas
dalam membuat good receipt, membuat tag identitas dan nomer batch, dan
membuat laporan.
b. Finished Good
Bagian warehouse ini adalah produk setelah selesai di packing, siap untuk di
simpan di gudang citeureup. Apabila warehouse biasanya untukmenyimpan
dan menerima barang, dalam warehouse ini menjalankan proses transfer
barang finished good ke central gudang di citeureup dan tidak menyimpan
atau menerima barang, apabila menyimpan pun hanya diberi waktu selama 2
hari yang kemudian diharuskan untuk dtransfer ke central warehouse
citeureup. Kegiatan didalam divisi ini antara lain :
i. Membuat slip transfer barang antar gudang agar produk bisa masuk
didalam gudang yang akan menerima transfer.

48
ii. Menginput data kedalam software SAP dan mengecek DO apakah barang
yang akan ditransfer sesuai dengan DO.
iii. Mengisi catatan yang berisi nama sopir,no plat mobil, jenis barang, jumlah
ritase, banyaknya pallet dan jumlah produk yang akan ditransfer.
iv. Memberikan label kepada truk untuk memberi tanda dari mana asal
produk tersebut datang. Karena datangnya dari Jakarta maka diberi tag
berwarna biru.
Dalam divisi ini terdapat 1 karyawan dan 2 operator forklift. Karyawan
tersebut yang berfungsi seperti yang dijelaskan diatas dan operator forklift
bertugas memindahkan barang ke dalam truk. Biasanya didalam truk berisi
16 pallet barang dan 1 palletnya berisi 54 dus produk. Untuk mentransfer
produknya, indolakto bekerja sama dengan perusahaan transportasi. Jumlah
ritase yang berlangsung hari itu berubah-ubah sesuai dengan bagian
produksi, apakah barang yang sedang diproduksi banyak atau tidak.
c. PLM (Pasteurized Liquid Milk) dan Butter
Divisi warehouse ini sangat berbeda dengan warehouse lainnya dikarenakan
hanya dibagian warehouse ini yang menggunakan jaket tebal dan jumlah shift
yang berlangsung karena terdapat 3 shift dalam divisi ini. Terdapat 2 cool
room yaitu untuk PLM atau biasa disebut Fresh Milk dan untuk butter.
Kegiatan dalam warehouse ini seperti :
i. Mengecek suhu dalam ruang pendingin tersebut setiap jam dan
mencatatnya. Karena ini sangat berpengaruh terhadap produk
ii. Menginput data kedalam sistem SOP
iii. Me-release produk untuk didistribusilkan baik itu produk PLM atau Butter
iv. Merapikan produk untuk ditata dengan rapi didalam ruang pendingin
Untuk produk ini Indolakto mendistribusikannya sendiri karena tidak
disimpan lama, produk hanya disimpan selama 1x24 jam dalam ruang
pendingin dan kemudian langsung didistribusikan. Pendistribusian ini biasa
disebut dengan release. Untuk proses release tersebut dilakukan pada jam 5
pagi hingga 7 pagi baik untuk Butter atau PLM dan dengan truk khusus yang
menggunakan pendingin karena produk akan rusak apabila terlalu lama di
suhu ruang.
d. Raw Material / Packaging Material (RM/PM)
Warehouse tersebut berfungsi menerima dan menyimpan barang dari
supplier. Barang tersebut antara lain botol, liquid, karton, plastic wrapping,

49
lakban, sachet dan lain lain. Dalam warehouse ini juga terdapat cool room
untuk menyimpan liquid, namun tidak sedingin cool room pada PLM.
Kegiatan pada warehouse ini antara lain :
i. Menerima barang dari supplier dan mengecek slip kedatangan barang
dan PO tersebut dalam sistem SAP.
ii. Input data SAP dan membuat tag identitas untuk menyimpan barang.
Barang akan diterima jika telah lolos quality control dan diberi label
berwarna hijau.
iii. Menyimpan barang kedalam rak dan mengisi dalam sistem untuk lokasi
barang yang disimpan.
iv. Mengeluarkan barang sesuai dengan DO dari produksi , jumlah dan jenis
yang ditentukan oleh produksi.
v. Membuat GR (good receipt) untuk supplier.
Warehouse ini memiliki 2 karyawan dan 2 operator forklift. Karyawan
bertugas sebagai menginput data dan membuat tag identitas. Operator
forklift bertugas memindahkan barang baik dari truk atau menyimpan
didalam warehose. Mekanismenya hampir sama dengan warehouse
incoming. Untuk barang yang akan dikeluarkan adalah barang yang tertua
dari jenis barang tersebut sesuai dengan ketentuan perusahaan.
e. Tugas Khusus
Tugas khusus diberikan oleh manager warehouse kepada penulis, tugas
tersebut adalah mengukur akurasi zoning truk pada warehouse citeureup
pada periode bulan januari 2017 sampai juni 2017. Untuk mendapatkan data
tersebut penulis harus mengambil data langsung ke warehouse citeureup
dan bertemu dengan bagian yang bersangkutan didalam warehouse.
Penulis meminta data yang dibutuhkan kepada bagian yang bersangkutan
yaitu bagian admin zoning bernama Bapak Eko. Kemudian data ditarik dari
SAP selama periode tesebut dan diconvert kedalam microsoft excel. Pada
warehouse PT Indolakto terdapat 4 zoning waktu untuk truk ekspedisi dalam
mendistribusikan barang, zoning 1 dimulai jam 07.00 WIB, zoning 2 jam
11.00 WIB , zoning 3 jam 15.00 WIB dan zoning 4 jam 19.00 WIB. Truk akan
sesuai dengan zoning apabila waktu pemberian dokumen lengkap kepada
admin sebelum waktu zoning tersebut dimulai.

50
Gambar 4.2. Data dari sistem SAP

Dari data pada Gambar 4.2 banyak kolom yang berisi nomer kendaraan,
ekspedisi, kategori, tujuan, nomor DO, nomor PO, nomor SPW, waktu
dokumen lengkap, waktu zoning, kesesuaian zoning, waktu loading, lama
loading, timbangan dan jumlah produk berdasarkan jenis produk. Untuk
mengetahui apakah truk tersebut sesuai dengan zoning atau tidak adalah
dengan melihat jam berapa dokumen tersebut lengkap dan diberikan kepada
admin. Penjelasan pengolahan data untuk menentukan akurasi zoning
antara lain :
i. Memisahkan jumlah zoning setiap harinya. Pada setiap zoningnya
terdapat jumlah truk yang di zoning pada masing-masing zoning. Melihat
kesesuaian zoning apakah sesuai zoning atau tidak.

Gambar 4.3. Contoh tabel pengolahan data pada excel

ii. Membuat tabel seperti pada Gambar 4.3 antara planning dan aktual pada
zoning tersebut. Planning yang dimaksud adalah jumlah truk yang zoning
pada zoning tersebut dan aktual adalah truk yang zoning sesuai dengan
waktu zoningnya.
iii. Menghitung akurasi zoningnya dengan membagi aktual dan plan-nya per-
zoning yang kemudian akan dihitung rata-rata perharinya.

51
Gambar 4.4. Grafik akurasi zoning per-minggu

iv. Menghitung rata-rata akurasi zoning perminggu dari bulan januari hingga
juni 2017. Membuat grafik berapa besar akurasi zoningnya. Dari pada
Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa paling tidak akurat zoningnya pada
minggu ke 7 sebesar 47% dan paling akurat zoningnya diminggu ke 26
sebesar 74%. Semakin besar nilainya maka zoning tersebut semakin
tepat dan sesuai dengan waktu zoning.

Gambar 4.5. Grafik akurasi zoning per-zoning

v. Mencari zoning yang paling tidak akurat diantara zoning 1, 2, 3, dan 4


dengan mencari rata-rata akurasi zoning pada tabel berdasarkan
masing-masing zoning pada Gambar 4.5. Sehingga dihasilkan data
seperti dibawah ini. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa di zoning 1
yang paling tidak akurat atau paling tidak tepat waktu.

52
Gambar 4.6. Urutan akurasi setiap ekspedisi

vi. Mencari ekspedisi yang paling tidak tepat waktu atau tingkat keakuratan
zoning paling rendah. Dalam ekspedisi distribusi ini terdapat banyak
ekspedisi yaitu sebanyak 59 ekspedisi yang berbeda. Dari ekspedisi
tersebut diambil paling banyak kedatangan untuk membawa barang yang
diatas 40 kali kedatangan. Perhitungannya yaitu dengan menghitung
berapa banyak ekspedisi tersebut datang setiap harinya selama periode
januari sampai juni kemudian setiap ekspedisi dihitung jumlah
keterlambatannya. Sehingga dihasilkan data seperti dibawah. Dan dapat
disimpulkan bahwa ekspedisi CEL yang paling rendah tingkat
keakuratannya atau paling tidak tepat waktu dalam melakukan zoning.

53
BAB 5

PENUTUP

Penulis memperoleh kesempatan bekerja secara langsung dan dituntut


bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang
dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik dan benar. Penulis menjadi memahami
bagaimana hubungan yang ada dalam perusahaan dan yang telah dipelajari
diperkuliahan yang saling berkaitan.
Dalam kerja praktek, penulis diberikan tugas berupa menentukan akurasi zoning
truk pada central warehouse PT Indolakto di citeureup. Pada warehouse tersebut
terdapat 4 zoning waktu yaitu zoning 1 pada pukul 07.00, zoning 2 pada pukul
11.00, zoning 3 pada pukul 15.00 dan zoning 4 pada pukul 19.00. Untuk
menentukan akurasi zoning yaitu berdasarkan jam pada dokumen truk itu
lengkap dan diterima oleh admin sebelum zoning tersebut dimulai. Dari seluruh
pengolahan data didapatkan truk yang paling sering terlambat ketika zoning pada
zoning 1 pada pukul 07.00 dengan akurasi zoning 29,5%. Kemudian dilakukan
pengolahan data ekspedisi manakah yang paling sering terlambat dan dihasilkan
bahwa ekspedisi CEL yang akurasi zoning paling buruk dengan tingkat akurasi
zoning 24%.
Saran yang diberikan penulis kepada PT Indolakto terhadap hasil akurasi zoning
adalah dengan memberi tahu kepada pihak ekspedisi secara formal dari pihak
PT Indolakto kepada pihak ekspedisi untuk melakukan zoning dengan tepat
waktu.

54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85

Anda mungkin juga menyukai