4
5
General Manager
Deputi General
Manager
Departement Head
Section Head
5. Staff Officer
Staff Officer mempunyai wewenang untuk menjalankan rencana kerja
proses produksi, pemeliharaan, dan perbaikan alat mesin proses serta
kebutuhan material atau spare part secara periodik. Sedangkan tugas-
tugasnya adalah:
a. Membawahi dan melakukan pengawasan langsung terhadap kinerja
operator.
b. Melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap kegiatan
kerja/operasional peralatan, proses pengolahan, serta pendistribusian
hasil produksi.
c. Melakukan kegiatan administrasi terhadap seluruh kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan.
d. Melakukan pengawasan Safety & Health Environment, penanganan
limbah B3, penanganan limbah cair & padat serta emisi dan ambien
udara.
e. Melakukan pengawasan Safety & Health Environment, penanganan
limbah B3, penanganan limbah cair & padat serta emisi dan ambien
udara.
f. Mengevaluasi seluruh quality oil losses secara up to date.
g. Membuat laporan biaya pemeliharaan bulanan.
h. Melakukan koordinasi dengan foreman dan operator untuk
menjalankan proses produksi.
Staff officer memiliki tanggung jawab penuh terhadap terlaksananya
rencana kegiatan pemeliharaan dan perbaikan alat mesin produksi,
peningkatan kemampuan kerja operator di bawah pengawasannya, serta
kebenaran dan ketepatan waktu laporan biaya pemeliharaan bulanan.
6. Foreman dan Operator
Foreman dan operator adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab
untuk pengoperasian proses produksi. Dimana dalam hal ini tetap dalam
pengawasan dari atasannya yaitu staff officer dan section head.
11
2. Auto Standby
Filter press sudah dalam kondisi “Auto”, namun masih menunggu
filter press lain yang masih dalam proses filling.
3. Fill Ramp Up
Merupakan tahapan dimana RBDPO mulai dipompakan masuk ke
filter press, tahapan berlangsung hingga loading pressure
mencapai 0,5–1,5 bar.
4. Fill Constant Pressure
Tahapan filling filter press dimana loading pressure akhir pada
tahapan fill ramp up dipertahankan konstan selama 5–120 detik
5. Fill Ramping
Tahapan filling filter press dimana loading pressure dinaikan
sebesar 0,3–1 bar per menit hingga mencapai tekanan akhir yaitu
1,5–2,5 bar.
6. Squeeze Ramp 1
Pada tahapan ini olein dari tangki squeeze akan dipompakan
masuk ke membran plat dari filter press untuk menekan RBDPO
yang terperangkap diantara membran dan chamber sehingga olein
akan keluar lebih banyak dan stearin yang tertinggal menjadi
lebih keras. Tekanan olein sequeeze di set dengan kecepatan 0,4–
1 bar permenit hingga mencapai 2–4 bar.
7. Squeeze Hold 1
Pada tahapan ini, tekanan squeeze akhir pada tahapan squeeze
ramp 1 dipertahankan selama 1 menit jika diperlukan.
8. Squeeze Ramp 2
Pada tahap ini proses squeeze dilanjutkan dengan tekanan squeeze
naik 1–1,5 bar permenit hingga mencapai 4–8 bar.
9. Squeeze Hold 2
Pada tahapan ini, tekanan squeeze akhir pada tahapan squeeze
ramp 2 dipertahankan selama 1 menit jika diperlukan.
19