Disusun Oleh:
ADITYA PRATAMA 1601002
ARDISTYA RAMADHANU P. 1601013
RICKY JULIANA 1601051
WIRA MAGSAYSAY FAUZI 1601059
Disusun oleh :
Disahkan
Tangerang, 6 Agustus 2018
Menyutujui, Mengetahui,
Mengetahui,
Direktur Politeknik Gajah Tunggal
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita haturkan atas kelimpahan inspirasi dari Tuhan
Yang Esa yang telah memberikan Pengetahuan-Nya, sungguh menjadi sumber
pengetahuan penulis dalam menyelesaikan Laporan Magang di PT Gajah
Tunggal, Tbk pada Departemen Produksi Plant D & K. Laporan ini berdasarkan
hasil magang penulis yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2018 sampai dengan
tanggal 3 Agustus 2018. Laporan Magang ini ditujukan kepada Politeknik Gajah
Tunggal.
Laporan ini dapat menjadi sumber informasi bagi para mahasiswa sebagai
langkah awal pengenalan mengenai bagian terpenting dalam sebuah perusahaan
agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Dengan
demikian, para mahasiswa dapat memahami dan mengenali perusahaan sebelum
menjadi karyawan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Politekik Gajah
Tunggal dan PT Gajah Tunggal Tbk. yang telah memberikan kesempatan dan
memfasilitasi penulis untuk melaksanakan magang di perusahaan tersebut.
Program magang ini membuat penulis mendapatkan banyak ilmu praktik yang
tidak didapatkan sebelumnya di kelas.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1 Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan waktu dan kemudahan
kepada Penulis dalam menyelesaikan laporan magang ini,
2 Dr. Ita Mariza, Direktur Politeknik Gajah Tunggal, yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk magang di PT Gajah Tunggal Tbk,
3 Bapak Jhon Edi, selaku Dept. Head Training Plant D & K yang telah
menerima dan mengijinkan kami untuk melaksanakan magang,
4 Bapak Joni Prihatin , selaku Dept. Head Curing Plant D & K yang telah
menerima dan mengijinkan kami untuk melaksanakan magang,
5 Bapak Beri, Koordinator Magang Plant D & K yang telah memberikan
pengarahan selama magang berlangsung,
iii
6 Bapak Widdi Nugroho, Mentor Pembimbing yang telah meluangkan waktu
dan memberikan pengarahan serta masukan kepada penulis,
7 Bapak Aldi, Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan
pengarahan serta masukan kepada penulis,
8 Para Mentor yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan materi dan bimbingan selama kegiatan magang,
9 Seluruh karyawan PT Gajah Tunggal Tbk, yang telah memperkenankan
penulis melaksanakan program magang,
10 Seluruh staf dan dosen Politeknik Gajah Tunggal yang telah memberikan
pengarahan dan masukan dalam kegiatan magang dan penulisan laporan,
11 Ayah dan Ibu serta kerabat, yang telah memberikan dukungan moril dan
materil dalam kegiatan magang,
12 Rekan – rekan mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal, yang telah turut serta
memberikan informasi dan masukan kepada penulis dalam penyususan
laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama para
calon pemimpin perusahaan dalam mengembangkan keahlian serta wawasannya
dalam dunia industri.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………. 1
1.2 Tujuan Penulisan…………………………………………. 3
1.3 Manfaat Penulisan………………………………………... 3
1.4 Ruang Lingkup Penulisan…………………….………….. 3
1.5 Gambaran Umum perusahaan……………………………. 4
1.5.1 Profil Perusahaan……………………………... 4
1.5.2 Struktur Organisasi…………………………… 5
1.5.3 Deskripsi Perusahaan..…………………..……. 6
v
2.10 Parameter Proses GIP..........................…………….…….. 19
2.11 Volume..........................……….…………….………...... 20
2.12 Silikon..........................……….…………….………....... 20
2.13 Spray Gun..........................……….…………….……….. 21
BAB IV ANALISIS
4.1 Pengertian GIP...................…………….…………….…… 33
4.2 GIP plant D.............................…………….…………….... 33
4.3 GIP plant K................................……….…………….….... 34
4.4 Klasifikasi Mesin........................……….…………….…... 35
4.5 Cara Kerja Sistem.........................……….…...……….….. 35
4.6 Proses Kerja Operator..................……….……………....... 35
4.7 Parameter GIP.................…......................……………....... 35
4.8 Parameter Spray Sebelum Improvement.................…........ 36
4.9 Parameter Spray Setelah Improvement..............………...... 37
4.10 Kapasitas Mesin.........................…………….…...…….... 38
4.11 Defect pada GIP..........................………….………..….... 38
DAFTAR PUSTAKA…………….…………….…………….……...... 40
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR BAGAN dan TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pengoperasiaan suatu industri dengan segala permasalahannya dan tata cara
pengendaliaannya.
2
1.4. Ruang Lingkup Penulisan
Penulisan laporan magang ini terbagi atas 5 (lima) bab, masing-masing
bab dibagi atas sub bab dngan maksud agar laporan magang dapat lebih
terperinci dan akan mempermudah dalam pemahaman masing-masing bab.
Susunan babnya sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini penulis membagi menjadi
beberapa sub bab yang berisi Latar Belakang, Tujuan Penulisan,
Manfaat penulisan, Ruang Lingkup Penulisan, dan Gambaran Umum
Perusahaan
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini penulis mencoba
menjelaskan teori tentang topik magang yang bersumber dari beberapa
tinjauan buku ataupun internet yang didapat.
3. BAB III METODOLOGI, pada bab ini penulis membagi menjadi dua
sub bab, yaitu pelaksanaan, yang menjelaskan mengenai kegiatan yang
dilaksanakan selama magang, dan yang kedua Hasil Pengumpulan dan
Pengolahan Data, yang menjelaskan temuan-temuan yang didapat
selama kegiatan magang tersebut.
4. BAB IV ANALISIS BERDASARKAN TINJAUAN PUSTAKA, pada
bab ini menjelaskan analisis dari temuan-temuan yang didapat dengan
Tinjauan Pustaka yang telah ditulis sebelumnya.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, pada bab ini penulis mencoba
memberikan kesimpulan dari topik magang yang dibahas dan juga
memberikan saran kepada perusahaan langkah apa yang paling baik
dilakukan.
3
1.5. Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1. Profil Perusahaan
1. Didirikan di Jakarta : Tahun 1951 (untuk Plant A, B, C), Bulan Mei
1992 (Plant D).
2. Mulai produksi di Tangerang : Tahun 1978 (Plant A, B)
3. Luas pabrik : 95.000 m2 (Plant A), 18.696 m2 (Plant B),14.600 m2
(Plant C), 120.000 m2 (Plant D)
4. Lokasi pabrik : Jl. Gatot Subroto KM. 7 Komplek Industri Gajah
Tunggal, Pasir Jaya Tangerang 15135, Banten, Indonesia
5. Kantor Pusat : Wisma Hayam Wuruk 10th .FI. Jl.Hayam Wuruk 8,
Jakarta 10120, Indonesia
6. Jenis Produksi :
Plant A : AM Bias Tire : DB, LT, TB, OTR
Plant B : MC Tire & Tube
Plant C : AM Tube, Bladder, TUB
Plant D : Radial Tire
Plant E : Reclaimed & Crumb Rubber
7. Market :
7.1. Assembling (Original Equipment Manufacturing), yaitu
pemasaran ban yang dilakukan melalui perusahaan-perusahaan
yang mengassembling mobil.
7.2. Lokal (Replacement) yaitu pemasaran yang dilakukan melalui
agen-agen ban di Indonesia untuk konsumen dalam negeri.
7.3. Export, yaitu penjualan ke luar negeri seperti Amerika, Timur
Tengah maupun Asia.
4
idealisme dengan mengingatkan manajemen serta karyawan bahwa
mereka bekerja sama demi tujuan-tujuan yang sama, yang akan
menjadi sumbangan dalam keberhasilan jangka panjang perusahaan.
5
Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT. Gajah Tunggal Tbk.
6
a. Green tire inner painting
Proses GIP adalah proses pemberian lapisan silicon pada bagian dalam
green tire. Tujuannya adalah agar saat dalam proses curing, bagian
dalam green tire tidak melekat pada bladder pada saat bladder di kemba
b. Bladder Injection
Bagian ini merupakan bagian untuk membuat bladder. Bladder ini
berguna untuk menekan green tire saat proses curing, agar green tire dapat
dicetak sesuai dengan pattern yang terdapat di mold dan juga memberi
pattern untuk bagian dalam green tire.
c. Repair and Buffing Tire
Bagian ini adalah bagian yang bertindak untuk merepair tire apabila
terdapat kerusakan pada tire yang sudah di check oleh QC. Dibagian ini
terdapat 2 bagian repair yaitu repair ringan dan repair compound. Untuk
repair ringan hanya untuk merepair kerusakan-kerusakan kecil saja seperti
blisted bead base, light slice sidewall, defect marking. Untuk repair
compound merepair kerusakan-kerusakan besar seperti open slice
sidewall, hilangnya tulisan pada tire, serial number, vent in mold.
Alat dan bahan yang digunakan untuk repair ringan adalah air sonic,
cairan pcp, lock tape (lem), serbuk rubber, cutter trimming, jarum dan
kuas.
Alat dan bahan yang digunakan untuk repair berat adalah air sonic,
cairan pcp, lock tape (lem), serbuk rubber, cutter trimming, jarum, kuas,
setrila, promol, compound tr6, compound tr8, compound putih, gunting,
mal atau cetakan, mesin press. Untuk mesin press pada repair compound
terdapat 20 mesin.
Selain repair pada bagian ini juga terdapat proses buffing tire. Yaitu
proses pengikisan atau menghilangkan compound hitam yang menutupi
compound putih pada bagian sidewall.
7
d. Mold, Cleaning and Repair Mold
Mold adalah bagian yang fungsi untuk mencetak green tire agar
sesuai dengan pattern sesuai specnya. Bagian-bagian mold adalah sidering
atas dan bawah, segment, kontainer. Terdapat beberapa tipe mold yaitu
tipe s, Ej3, Ej32, Ej4, L46, L48. Sebelum mold naik atau siap digunakan
mold harus di cleaning terlebih dahulu setiap bagiannya lalu dirakit. Untuk
proses perakitan mold waktu yang diperlukan untuk merakit berbeda-beda
tergantung tipe mold. Untuk tipe s waktu yang diperlukan hanya 15 menit,
sementara untuk tipe Ej3, Ej32, Ej4, L46, L48 waktu yang diperlukan
sekitar 45 menit. Dan pada saat proses perakitan 1 kontainer bisa untuk
berbagai jenis mold. Jadwal pergantian mold tergantung PPC atau terjadi
kerusakan pada mold.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ban adalah piranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian
penting dari kendaraan darat dan digunakan untuk mengurangi getaran yang
disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari keausan
dan kerusakan, serta memberikan kesetabilan antara kendaraan dan jalan
untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Ada empat
fungsi ban yaitu sebagai berikut :
1. Meyangga atau menahan beban kendaraan. Kinerja ban harus mampu
menahan beban kendaraan yang bergerak berpindah –pindah dari satu
tempat ketempat yang lain.
9
3. Meneruskan gaya gerak dan pengereman kendaraan di per- mukaan jalan.
Kinerja gerak ban yang dapat mentransformasi kan kinerja perputaran
mesin menjadi gaya dorong kendaraan dan menjadi bantalan pada saat
proses pengereman pada permukaan jalan.
10
Pada tahun 1845, Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada
waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga, Thomson
dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles
Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine
Bartlett menemukan ban luar.
11
dipaksa oleh tekanan udara di dalam ban untuk menutup dengan flensa
dari velg roda logam.
Keuntungan ban tubeless adalah jika ban tertusuk paku atau benda
tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes secara sekaligus, karena lapisan
dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sehingga pengemudi tidak
kehilangan kontrol kendaraan.Transfer radiasi panas akan lebih baik, karena
udara dalam ban berhubungan langsung dengan velg
12
2.4. Bahan Baku Pembuatan Ban
Berikut adalah bahan – bahan utama dalam pembuatan ban.
Chemical
Sulfur
Z Bec Material
DalamMem
buat
Filler Silica Compound
Carbon Black
Raw Material
Softener Oil
Tire Cords
Rayon
Nylon
Polyester
Glass Fiber
Steel
Aramide
13
4. Softener
Cairan yang digunakan untuk melumatkan pencampuran semua bahan
– bahan yang ada.
5. Tire Cords
Sebagai bahan pengisi ply agar konstruksinya lebih kuat.
6. Bead Wires
Kawat yang digunakan untuk membuat bead yang berfungsi untuk
menguatkan cengkraman ban pada velg.
Gambar 2.7. Struktur Ban Bias Gambar 2.8. Bagian-Bagian Ban Bias
14
pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai Rolling Resistance
yang kecil.
15
4. Body Ply / Casing
Body Ply adalah bagian utama dari ban yang berupa lembaran berlapis
yang terdiri dari polyester/nylon/tire cord dengan lapisan karet.Body
Ply/casing ini berfungsi sebagai kerangka ban, menahan tekanan
angin didalam ban, dan menyerap getaran dari jalan.
5. Inner Liner
Salah satu bagian dari ban yang terletak dibagian paling dalam,
mempunyai fungsi sebagai pengganti ban dalam dan terbuat dari
campuran karet yang kedap udara.
6. Sidewall
Melindungi Body Ply / Casing pada bagian samping ban dan
berfungsi juga sebagai tempat tercantumnya informasi penting dari
ban.
7. Gum Strip
Karet Khusus yang diletakkan diantara pinggir steel belt, yang
berfungsi sebagai peredam getaran ujung serat steel belt.
8. Tire Type
Untuk memberitahu untuk kendaraan jenis apa ban ini dibuat.
“P” berarti ban ini dibuat untuk kendaraan pengangku tpenumpang.
9. Tire Width
Untuk memberitahu ukuran ban diukur dari dinding yang satu
kedinding yang lain. Dalam contoh ini misalnya, lebar ban adalah 215
milimeter.
10. Aspect Ratio
Aspect ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dan
lebarnya.
11. Wheel Diameter
Wheel Diametera dalah lebar velg dari satu ujung keujung
yang satu lagi.
16
12. Construction
Untuk memberitahu bagaimana ban ini dirakit. “R” berarti
“radial”, yang berarti bahwa benang-benang ply yang ada di tubuh
ban ini yang merupakan lapisan yang membentuk badan dari ban,
menutupi seluruh ban dari beadkebead. “B” berartibahwa ban ini
termasuk jenis “bias construction”, yang berarti bahwa benang-
benang ply dirajut secara diagonal melintasi ban dari bead ke bead,
dengan arah lapisan silih berganti agar saling memperkuat.
13. Load Index
Load Index adalah angka yang menginformasikan baban
maksimum dalam kilogram yang dapat dipikul oleh sebuah ban. Bisa
juga menemukan angka beban maksimum dalam kilogram dan pon
di tempat lain di dinding samping ban.
14. Speed Rating
Untuk memberitahu kecepatan maksimum untuk ban.
15. TWI (Tread Wear Indicator)
TWI (Tread Wear Indicator) adalah symbol yang berbentuk
segitiga dan terdapat pada sisi samping ban (sidewall). TWI ini
merupakan indikator tingkat keausan ban dan juga menjadi patokan
untuk mengganti ban. Saat tapak ban sudah melampaui batas
indikator tersebut, terlihat garis melintang pada pada tapak ban, yang
berarti ban tersebut sudah tidak layak lagi untuk digunakan.
17
2.7 Ukuran Ban
Ukuran ban biasanya terdapat pada sisi luar ban sebagai contoh tertulis kode
ban 175/70R13 82H. itu maksudnya adalah :
1. "175" menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan
milimeter, jadi bukan diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka
semakin lebar telapaknya.
2. "70" menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak
ban.Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa anda cermati mulai dari bibir
pelek sampai telapak ban menempel kepermukaan aspal. Jadi, semakin
kecil angkanya ,semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek
kian dekat.
3. "R" menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.
4. "13" merupakan kode diameter dari velg yang sesuai. Berarti, velg yang
dipakai berukuran 13 inci.
18
5. "82" mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban.
Angka tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar,
beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.
6. "H" melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban
ini. Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210
km/jam.
Proses GIP adalah proses pemberian lapisan silicon pada bagian dalam
green tire. Tujuannya adalah agar saat dalam proses curing, bagian dalam
green tire tidak melekat pada bladder pada saat bladder di kembangkan dan
vakum.
19
2.11 Volume
Perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu
objek. Objek itu bisa merupakan benda beraturan ataupun benda tidak
beraturan. Volume dapat digunakan untuk menentukan masa jenis suatu
benda.
Rumus Volume
𝑚
𝑉=
ρ
Keterangan :
V = volume
m = massa
ρ = massa jenis
2.12 Silikon
Silikon adalah polimer non organik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet,
hingga sejenis plastik keras. Salah satu jenis silikon adalah silikon cair, yang
umumnya digunakan untuk industri. Salah satu kegunaannya adalah pelapis
mesin dan benda-benda lain yang berkontak dengan benda lain. Tujuannya
agar tidak melekat atau mengurangi gaya gesek.
MSDS Cairan silicon yang digunakan adalah :
- Monolube 3004
- Bentuk : cairan
- Warna : abu – abu
- Bau : berkarakteristik
- Massa jenis : 1,34 g/𝑚3 pada 20 ͦc
- Titik didih : 100 ͦc
20
2.13 Spray Gun
Spray gun adalah alat yang digunakan untuk mengatomisasikan benda
cair, umumnya cat. Dengan metode penyemprotan menggunakan tekanan
udara.
21
BAB III
METODOLOGI
22
Senin, 23-07-18 Curing Bapak Widdi Mold, Plant D & K Observasi
Mold
Selasa, 24-07-18 Curing Bapak Widdi Dept. Curing, Plant Identifikasi
s/d Rabu, 25-07- D masalah pada
18 setiap proses
Kamis, 26-07-18 Curing Bapak Widdi Rest area 1 Curing, 5R
s/d Jumat, 27-07- Plant D
18
Senin, 30-07-18 Curing Bapak Widdi Rest area 1 Curing, 5R dan
s/d Kamis, 2-08- Plant D Pengerjaan
18 Laporan
Jumat 03-08-18 Training Bapak Rofi Ruang Training Review
3.2. Penjelasan
a. HSE (Health, Safety, Environtment)
Departemen HSE merupakan departemen yang berupaya
melindungi terhadap tenaga kerja, area sekitar tempat kerja, sumber
produksi, proses produksi, dan hasil produksi. Tugas umum dari HSE
adalah membatu pengawasan fungsi K3L, pemenuhan regulasi K3L,
pemantauan program manajemen K3L, melaksanakan kajian manajemen
yang terkait bidang K3L, dan melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai
peraturan yang berlaku. Tujuan dari pelaksanaan HSE di perusahaan untuk
melindungi pekerjaannya dan orang lain yang berada di tempat kerja,
untuk menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien, dan untuk menjamin proses produksi dapat berjalan aman dan
lancar.
K3L merupakan kependekan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Lingkungan. Yang merupakan upaya perusahaan ataupun seseorang
dalam mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit dan
kerugian (accident prevention).
23
i. Tujuan
Adapun tujuan dari penerapan K3L ini sebagai berikut:
1. Untuk melindungi pekerja dari berbagai kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja yang dapat merugikan diri
sendiri dan pada perusahaan.
2. Untuk melancarkan atau menjamin keberlangsungan serta
kestabilan proses produksi suatu perusahaan.
ii. Dasar Hukum
Adapun dasar hukum yang mengatur K3L sebagai berikut:
1. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
... “Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
24
d. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruhguna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja.
e. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan sesuai peraturan perundang
– undangan yang berlaku.
25
2. Bahaya Kesehatan
Berkaitan dengan fisika (bising, debu, getaran, radiasi), kimia
(cat, lem), biologi, ergonomi (kesesuaian dengan tubuh), dan
Psikologi (kerugian dalam jangka panjang).
26
b. 5R
Merupakan ilmu dan cara tata cara untuk mengelola lingkungan
dengan prinsip 5R atau 5S (Japan)
Seiri Ringkas
Seiton Rapi
Seiso Resik
Seiketsu Rawat
Shitsuko Rajin
Penjelasan masing – masing poin adalah sebagai berikut
a. Ringkas
Kegiatan menyingkirkan barang – barang yang tidak diperlukan.
Contoh : di meja kerja terdapat lembaran rencana kerja namun sudah
di
salin ke dalam dokumen computer, maka sebaiknya kertas tersebut dibuang saja.
b. Rapi
Segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga
siap digunakan pada saat yang diperlukan.
Contoh : setelah menggunakan kunci pass harap dikembalikan ke box
yang beridentitas kunci pass, hal itu agar memudahkan
pengambilan alat kerja pada saat ingin digunakan.
c. Resik
Kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga peralatan
kerja terjaga dengan baik.
Contoh : setelah melakukan perbaikan, bersihkan peralatan kerja agar
masa pakai lebih lama dan jangan lupa untuk membersihkan
tempat kerja agar tidak meninggalkan jejak yang kotor.
d. Rawat
Kegiatan menjaga ketetapan ketiga tahap sebelumnya (ringkas, rapi,
resik) dengan membakukannya kedalam standar.
Contoh : melakukan perawatan terencana (terjadwal)
e. Rajin
27
Pemeliharaan kedisiplinan pribadi.
Contoh : apabila sedang berjalan dan menemukan tempat sampah
terguling, segera untuk dibangunkan kembali.
c. Curing
Bagian ini merupakan bagian untuk memasak green tire menjadi
tire. Terdapat 3 type mesin yaitu kobe, seiyen, dan herbert. Untuk jumlah
mesin yang terdapat di plan D adalah 210, kobe : 90 dan seiyen : 120.
Jumlah mesin ya```1ng terdapat pada plant K adalah 126, seiyen : 82 dan
herbert : 44. Cetakan yang dipakai ada 2 yaitu tipe 2 piece dan segment.
Tipe pemasakan juga ada dua cara yaitu dengan cara platen dan
jacket. Untuk lamanya waktu pemasakan bergantung pada spek yang
sedang diproduksi. Waktu yang dibutuhkan berkisar antara 15 menit 51
detik sampai 17 menit 10 detik. Defect yang sering terjadi over cure, under
cure. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh temperatur, waktu pemasakan dan
kendala saat pemasakan seperti listrik padam. Parameter yang harus
diperhatikan adalah timer, temperatur dan pressure.
GT
28
Hanging
Robot arm
Konveyor transfer
Chuck transfer
GIP
Chuck transfer
Konveyor transfer
Scan barcode +
weight scale
No
Sesuai Hold
spec
Yes
Roly
Flow proses GIP plant K
GT
Hanging
Konveyor transfer
flipper
Chuck transfer
Scan barcode +
weight scale
29
Sesuai No
Hold
spec
Yes
Konveyor transfer
GIP
Lory
e. Bladder Injection
Bagian ini merupakan bagian untuk membuat bladder. Bladder ini
berguna untuk menekan green tire saat proses curing, agar green tire dapat
dicetak sesuai dengan patern yang terdapat dimold dan juga memberi
patern untuk bagian dalam green tire.
Pada plant D terdapat 4 buah mesin, 2 dari prancis dan 2 dari taiwan.
Untuk kapasitas 1 mesin/ shift adalah 20 bladder. Parameter yang harus
diperhatikan adalah temperatur dan volume compound. Terdapat 20 type
bladder ( 4 type baru ). Defect yang biasanya terjadi adalah compound
scroch, blister, crack, FM, under cure. Life time 1 buah bladder yaitu 450
kali proses pemasakan pada curing. Untuk target permintaan diatur oleh
PPC.
30
Flow proses
Compound
Slitting
Extruder
Injection
Curing
Buffing
Check No
Scrap
QC
Yes
Gudang
Bagian ini adalah bagian yang bertindak untuk merepair tire apabila
terdapat kerusakan pada tire yang sudah di check oleh QC. Dibagian ini
terdapat 2 bagian repair yaitu repair ringan dan repair compound. Untuk
repair ringan hanya untuk merepair kerusakan-kerusakan kecil saja seperti
blisted bead base, light slice sidewall, defect marking. Untuk repair
compound merepair kerusakan-kerusakan besar seperti open slice
sidewall, hilangnya tulisan pada tire, serial number, vent in mold.
31
Alat dan bahan yang digunakan untuk repair ringan adalah air sonic,
cairan pcp, lock tape (lem), serbuk rubber, cutter trimming, jarum dan
kuas.
Alat dan bahan yang digunakan untuk repair berat adalah air sonic,
cairan pcp, lock tape (lem), serbuk rubber, cutter trimming, jarum, kuas,
setrila, promol, compound tr6, compound tr8, compound putih, gunting,
mal atau cetakan, mesin press. Untuk mesin press pada repair compound
terdapat 20 mesin
Selain repair pada bagian ini juga terdapat proses buffing tire. Yaitu
proses pengikisan atau menghilangkan compound hitam yang menutupi
compound putih pada bagian sidewall.
32
Flow proses perakitan mold
Storage
Cleaning
Perakitan
33
BAB IV
ANALISIS BERDASARKAN TINJAUAN
GT
Hanging
Robot arm
Konveyor transfer
Chuck transfer
GIP
Chuck transfer
Konveyor transfer
Scan barcode +
weight scale
34
Sesuai No
Hold
spec
Yes
Roly
GT
Hanging
Konveyor transfer
flipper
Chuck transfer
Scan barcode +
weight scale
Sesuai No
Hold
spec
Yes
Konveyor transfer
35
GIP
Lory
1. Spray
2. Bowl (mangkuk)
36
4.7. Parameter GIP
waktu : 3 detik.
seluruh bagian inner liner tertutupi oleh silikon dan tidak ada
silikon yang menumpuk pada inner liner.
- Monolube 3004
- Bentuk : cairan
- Warna : abu – abu
- Bau : berkarakteristik
- Massa jenis : 1,34 g/𝑐𝑚3
- Titik didih : 100 ͦc
37
Spraying preassure
= 0,25 MPa
= 2,5 Bar
Pada tekanan 2,5 Bar, volume silicon yang dikeluarkan
adalah 5,5 ml/sec, maka untuk satu green tire volume yang
dibutuhkan adalah
𝑉 = 5,5 𝑚𝑙/𝑠𝑒𝑐 x 3 sec
𝑉 = 16,5 𝑚𝑙
Volume 1 drum silicon
𝑚
𝑉=
𝜌
190,03 𝐾𝑔
𝑉=
1,34 𝑥 10−3 𝐾𝑔/𝑐𝑚3
𝑉 = 141,81 𝑥 103 𝑐𝑚3
𝑉 = 141,81 𝐿
Maksimal penyemprotan silicon pada 1 drum
141,81
=
16,4 X 103
= 8647 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑚𝑝𝑟𝑜𝑡𝑎𝑛
Keterangan :
Ls = Tebal silicon
V = volume
𝐴𝐼𝐿 = luas inner liner
38
Note : pada rumus ini 𝐴𝐼𝐿 ditentukan berdasarkan pengamatan dilapangan
untuk silicon pada green tire yang paling memenuhi standar menyebar dan
mengembun
Vb = Ls x 𝐴𝐼𝐿 (variasi)
Note : pada rumus ini 𝐴𝐼𝐿 ditentukan sesuai dengan size
green tire yang akan dihitung
𝑉𝑏
Tb =
𝑉 𝑝𝑒𝑟 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑏 𝑥 𝑃
Pb =
𝑉
Keterangan :
Tb = waktu baru
Vb = volume baru
V per detik = 5,5 ml
Vb = volume baru
Pb = tekanan baru
P = tekanan
V = volume
Note : pilih salah satu parameter yang akan diubah antara
Tb atau Pb (tidak bisa keduanya)
39
4.11. Defect pada GIP
Defect yang biasanya terdapat pada proses GIP adalah over atau under
weight, FM, silicon terlalu tebal atau tipis.
40
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Magang merupakan salah satu kegiatan pembelajaran setelah menempuh
ujian dalam jenjang pendidikan di Politeknik Gajah Tunggal. Magang pada
semester 4 ini merupakan magang dalam lingkup produksi yang berupa
observasi terfokus di dalam satu departemen di salah satu plant di PT. Gajah
Tunggal Tbk. Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam
mengetahui dunia kerja, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat penulis
ambil setelah melakukan magang di perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk
khususnya pada Plant D & K,antara lain :
1. Mengutamakan keselamatan merupakan hal yang paling utama dalam
semua sistem yang terdapat di dalam pabrik, karena keselamatan tidak bisa
dinilai dengan uang.
2. Plant D & K adalah plant yang memproduksi ban PCR (Passenger Car
Radial)
3. Proses pembuata ban melalaui beberapa proses mulai dari mixing,
material, building, curing dan final inspection
4. Pada departemen curing terdapat 5 section, yaitu : GIP, Tire Curing,
Bladder Injection, Repair and Buffing tire, Mold
5. Sistem produksi harus memiliki hal dasar untuk menghasilkan suatu
produk, yaitu : input, proses, dan output.
5.2. Saran
1. Pihak politeknik gajah tunggal ataupun pihak plant ada baiknya membuat
jadwal terorganisir sehingga pelaksanaan magang dapat berjalan dengan
baik.
41
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://riefvan19.wordpress.com/data-base/pengantar-teknologi-informasi/
[2] http://filegrob.blogspot.com/2013/04/artikel-otomotif-roda-dan-ban-serta.html
[3] http://vinywidya.blogspot.com/2014/09/penggunaan-silicon.html
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Volume
[5] Manufacturing technical standard proses green tire painting ( MS-017-DGP).
[6] Katalog spray gun painting equipment meiji.
42