Anda di halaman 1dari 31

i

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. TUNAS AUTO GRAHA CABANG MUARA ENIM

Periode 07 Januari – 07 April


di PT.Tunas Auto Graha

Disusun oleh:

Nama : Hasan Kembara

NIS/NISN : 18050053

Program keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN


SMK NEGERI 1 LAHAT
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
i

HALAMAN PENGESAHAN

DI SUSUN OLEH :
Hasan Kembara
18050053

Teknik Kendaraan Ringan

LAPORAN INI TELAH DIPERIKSA DAN DISAHKAN OLEH :

Pimpinan Perusahaan/Bengkel/Instansi Pembimbing di Lapangan

DWI PUTRANTO PANUT

A.n Kepala Sekolah Guru Pembimbing


Waka Humas dan Industri
SMK Negeri 1 Lahat,

FIRMANSYAH,ST.M.Pd.T YUHENDRA,ST
NIP.198101012009032004 NIP.
ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat Allah SWT. yang


telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN)
Laporan ini dapat dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari
pihak pembimbing materi maupun teknis, oleh karna itu saya mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Abdul Rahman, M.M.,M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lahat
2. Firmansyah,ST.,M.Pd.T selaku Waka Humas dan Industri SMKN 1 Lahat
3. Yuhendra,ST Selaku Guru Pembimbing SMKN 1 Lahat
4. Dwi Putranto Selaku Pimpinan/Manager/Direktur
5. Panut Selaku Pembimbing Lapangan
6. Rekan PKL Gel Ke-1
7. Dst Jika ada yang disebutkan
Penulis juga sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Dan kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi
meningkatkan laporan yang saya buat ini. Semoga laporan praktek kerja lapangan
(PKL) ini dapat diterima dan dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
Terima kasih atas dukungan dari rekan-rekan semua.

Muara Enim, 7 April 2020


Penyusun,

Hasan Kembara
NIS. 18050053
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... II
KATA PENGANTAR................................................................................ III
DAFTAR ISI............................................................................................... IV

I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
B. Tujuan PKL
C. Manfaat PKL
II PROSES DAN HASIL BELJAR DI DUDI/INSTANSI
A. Pengenalan perusahaan/instansi
1. Sejarah perusahaan
2. Visi dan misi perusahaan
3. Struktur organisasi
4. Keselamatan, kesehatan dan keaamanan kerja (K3)
5. Pemeliharaan tempat kerja

B. Pelasanaan PKL
1. Pelaksanaan kegiatan
2. Hambatan hambatan yang terjadi
3. Hasil prakerin
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-jurnal kegiatan PKL siswa
-Daftar Hadir Siswa
iv

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(PKL)

I.Pendahuluan

1.Latar belakang

Pratek kerja lapangan (pkl) adalah kebijakan


“Link and macth” yang pada pelaksanaannya dilkukan
di dua tempat yaitu di sekolah dan dunia
usaha/industri. Upaya dilaksanakan dalam rangka
peningkatan mutu tamatan sekolah menengah
kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevansi
pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dalam kegiatan praktek keraja
lapangan(PKL)di dunia usaha/industri selain untuk
peningkatan mutu dan profesionalisme Siswa dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha
/industri, juga diharapkan siswa akan memiliki etos
kerja yang meliputi : kemampuan bekerja, motivasi
kerja, kreatif. Inisiatif, hasilkerja yang berkualitas,
disiplin waktu dan rajin dalam bekerja.
Untuk mendeteksi siswa peserta praktek kerja
lapangan(PKL) di dunia usaha/industri maka
diperlukan suatu perangkat yang memberikan
informasi tentang kualifikasi dan jenis kegiatan praktik
siswa, perangkat yang dimaksud tersebut adalah “
jurnal kegiatan siswa”. Jurnal ini sekaligus berfungsi
sebagai laporan kegiatan siswa selama
melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL)
di dunia usaha/industri.
v

2.Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

1. Mengetahui perkembangan kegiatan siswa selama


mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) antara
lain:
a. Kegiatan mingguan
b. Kemampuan kerja siswa pada lini produksi
c. Penilaian dari pihak dunia usaha/industri
d. Catatan penting dari siswa dan pembimbing
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di dunia usaha
industri

2. suatu bukti dari kegiatan praktek kerja lapangan


(PKL) yang dilaksanakan di dunia usaha/industri
dan sebagai acuan penilaian untuk mendapatkan
sertifikat yang harus dimiliki oleh siswa.

3.Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)

1. melatih dan mengasah ketrampilan siswa/siswi


dalam dunia kerja
2. menambah pengetahuan siswa/siswi tentang
dunia kerja
3. membentuk mental siswa/siswi dan memberi
motifasi agar serius dan bersemangat dalam
mencapai cita-cita
4. menambah kreatifitas siswa/siswi untuk
mengembangkan bakat dan minat
5. mengasah keterampilan yang diberikan oleh
sekolah
6. membentuk pola pikir siswa/siswi agak
terkonstruktif baik memberikan pengalaman dalam
dunia industri maupun dunia kerja
vi

II. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DUDI/INSTANSI

A. PENGENALAN PERUSAHAAN/INSTANSI

a) Sejarah PT.TUNAS AUTO GRAHA (TOYOTA)

PT Toyota- Astra Motor


diresmikan pada tanggal 12
April1971. Peranan TAM
semula hanya sebagai importir
kendaraan Toyota, namun
setahun kemudian sudah
berfungsi sebagai
distributor. Pada tanggal 31
Desember1989 , TAM
melakukan merger bersama tiga perusahaan antara lain : PT Toyota-Astra Motor
atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk
(ATPM)MobilToyota dan Lexus di Indonesia. TAM merupakan perusahaan joint
venture antara PT. Astra International Tbk dengan persentase saham 51% dan
Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 49 %.

Sejarah
 PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973)
 PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976)
 PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982)

Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota-Astra Motor. Merger ini dilakukan


guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas
serta menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif.

Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan peranan
penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka
lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra
Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan
assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk
dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang
menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.
vii

Sejak tanggal 15 Juli2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan,yaitu :

 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang


merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku
cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah
Astra International 5 % dan TMC menjadi 95%
 PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor
produk Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan
ini adalah Astra International 51 % sedangkan TMC 49%

Jaringan distribusi
Dalam mendukung penjualan dan layanan purna jual,TAM dibantu oleh 5 Dealer
Utama yang membawahi dealer-dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga
bulan Desember2005 telah terdapat 181 outlet dan 101 bengkel resmi. Berikut ini
kelima Dealer Utama yang dibagi berdasarkan wilayah geografisnya :

 Auto 2000 merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Jakarta, Jawa


Barat, Jawa Timur,Nusa Tenggara Timur,Bali,Kalimantan serta sebagian
Sumatera
 PT New Ratna Motor merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Jawa
Tengah dan Yogyakarta
 PT Hadji Kalla merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah.
 PT Hasjrat Abadi merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Sulawesi
Utara,Sulawesi Tengah,Gorontalo, Maluku,Ternate dan Papua
 PT Agung Automall merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Bali,
Riau,Jambi, Bengkulu, Tanjungpinang dan Batam.

 PT Perintis Perkasa merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Medan

Produk yang dijual di Indonesia


 Sedan = Starlet*, Yaris, Soluna*, Vios, Corona*, Corolla, Camry,
Cressida*, Crown*
 Kendaraan Penumpang jenis SUV dan MPV = Fortuner, Kijang Innova,
Kijang*, Avanza, Hiace, Toyota Land Cruiser, Previa, NAV1 (Noah),
Alphard
 Truk dan kendaraan Niaga = Dyna, Hilux, Kijang Pick up*

* sudah tidak diproduksi lagi

Struktur Organisasi
viii

 Presiden Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita


 Wakil Presiden Direktur : Hideyuki Imai
 Direktur Marketing : Rahmat Samulo dan Yuji Takarada
 Direktur Finansial : Samuel Manasseh dan Tomoo Takekawa

Milestone
 1971 : PT Toyota-Astra Motor (TAM) resmi didirikan sebagai importir
dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia
 1973 : Didirikan pabrik perakitan PT Multi Astra
 1976 : Mendirikan PT Toyota Mobilindo, pabrik komponen kendaraan
niaga
 1977 : Peluncuran Kijang generasi pertama
 1982 : Peresmian Parts Center
 1982 : Pabrik mesin PT Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi
 1987 : Ekspor perdana Kijang ke beberapa negara Asia-Pasifik
 1989 : Peluncuran Kijang ke 200.000 & produksi Toyota ke-500.000
 1995 : Kijang Lintas Nusa, Banda Aceh-Larantuka sekitar 6000 Km,
memperingati "Indonesia Emas" (50 tahun merdeka)
 1996 : Peluncuran unit produksi Toyota ke 1.000.000
 2000 : Peresmian pabrik mobil modern di Karawang
 2003 : Produksi Kijang ke-1.000.000 unit dan Restrukturisasi TAM
menjadi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan TAM
sebagai distributor
 2004 : Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi
TAM-TMMIN dan PT. Astra Daihatsu Motor
 2007 : Menjadi ATPM Lexus di indonesia

Penghargaan
 Superbrands Award dari Superbrands Organization pada tahun 2004 &
2005
 Indonesia Best Brand Award dari majalah Swa dan Mars pada tahun 2001-
2004
 Golden Brand Award
 Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) pada tahun 2003 & 2005
dari majalah BusinessWeek dan Frontier
 Indonesian Customer Satisfaction Award untuk produk Kijang (tahun
2001-2005) dari Majalah SWA dan Frontier
 IMI Award dari IMI pada tahun 2004

TOYOTA SEJARAH SINGKATNYA


ix

untuk beberapa besar orang indonesia, barangkali baru mengetahui mobil toyota saja
tanpa tahu bagaimana produsen mobil terbesar dunia ini berdiri pada awalnya. detikoto
lalu memperoleh peluang menilik histori awal berdirinya toyota di jepang.

toyota sendiri semula awalannya menggunakan nama toyoda. tetapi dikarenakan dinilai
kurang beruntung dari segi pemasaran serta feng shui, maka nama toyoda yang disebut
nama keluarga pendiri diganti jadi toyota, papar ketua museum toyota kuragaike
commemorative hall koji matsuura pada wartawan indonesia.

museum ini adalah di antara museum yang didirikan toyota di jepang. museum ini
terdapat di nagoya, jepang serta mulai dibangun pada bln. september 1974 tepatnya waktu
produksi toyota meraih 10 juta unit.

di dekat lokasi ini, ada tempat tinggal pendiri toyota yaitu kiichiro toyoda.

histori awal berdirinya toyota


x

semula toyota ini tidaklah sesuatu perusahaan mobil. sakichi toyoda ( 1867-1930 ) yaitu
seorang industrialis pertama jepang. dia adalah di antara penemu mesin tenun.

bapak saya yaitu seorang tukang tenun, namun saya yaitu automobile man, demikian
yang ada di benak anak sakichi yaitu kiichiro ( 1894-1952 ).

di jepang pada th. 1920-1930an, mobil-mobil keluaran as layaknya ford serta gm mulai
masuk serta merakit mobilnya di jepang. kiichiro toyoda lalu resah serta gelisah
dikarenakan belum ada produsen otomotif lokal yang dapat sukses dari segi usaha.

sepulangnya dari eropa serta as, kiichiro toyoda mulai punya mimpi untuk menciptakan
sendiri mobil yang diproduksi oleh negeri jepang.

awalilah toyoda serta timnya membangun pabrik serta membongkar mobil-mobil as


layaknya mobil chevrolet th. 1933 untuk dipandang bagaimana suku cadangnya. singkat
kata toyoda sukses bikin mobil dengan mesin yang lebih kecil.

perjuangan untuk bikin mobil jepang dilanjutkan membangun blok silinder pada juli
1934. serta di bln. september 1935, toyoda lakukan test run mobil mereka.

mobil penumpang pertama yang diproduksi yaitu toyoda model aa sedan yang dirilis bln.
september 1936.

sebagian model truk serta mobil yang diproduksi didalam kurun waktu 1935-1947 yaitu :

toyoda model g1 truck 1935


toyota model gb truck 1938
toyoda model g1 truck 1935
toyota model gb truck 1938
toyota model ae ( shin-nihon-go ) 1939
toyopet model sa small passenger car 1947
toyota model ae ( shin-nihon-go ) 1939
toyopet model sa small passenger car 1947
toyopet model sb small truck 1947
toyota model bm truck 1947
toyopet model sb small truck 1947
toyota model bm truck 1947

mimpi toyoda untuk membangun mobil sendiri pernah terkendala waktu perang dunia ii
di 1945. jepang alami kebangkrutan masif dikarenakan kalah perang. perusahaan-
perusahaan jepang ramai-ramai menyebutkan kebangkrutan tetapi toyota terus bertahan
serta selanjutnya dapat kembali menghasilkan mobil.

tetapi mobil yang sangat memperoleh sorotan yaitu toyopet crown model rs yang lakukan
xi

debut perdana pada 1955. mobil ini adalah mobil pertama yang benar-benar diproduksi di
jepang.

tersebut toyota, dari awalannya yang cuma mimpi dari kiichiro saat ini sukses jadi
produsen terbesar dunia. apalagi ekonomi jepang lalu saat ini bertumpu pada toyota.

SEJARAH AUTO 2000

AUTO2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan


suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra
International Tbk.

Saat ini AUTO2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang
menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya,
AUTO2000 berhubungan dengan PT Toyota Astra Motor yang menjadi Agen
Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota. AUTO2000 adalah dealer resmi
Toyota bersama 4 dealer resmi Toyota yang lain.

AUTO2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai layanan yang sangat


memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota. Dengan slogan
“Urusan Toyota jadi mudah!” AUTO2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan
dalam pelayanan. Produk-produk AUTO2000 yang inovatif seperti THS (Toyota
Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya dalam satu jam) dan
Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service
mencerminkan perhatian AUTO2000 yang tinggi kepada pelanggannya.

AUTO2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (kecuali


Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan D.I.Y).

Selain cabang-cabang AUTO2000 yang berjumlah 91 outlet cabang, AUTO2000


juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia (disebut indirect), yang
totalnya berjumlah 87 outlet dealer. Dengan demikian, terdapat 178 cabang yang
mewakili penjualan AUTO2000 di seluruh Indonesia. 77 Bengkel milik
AUTO2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.
Disamping itu AUTO2000 juga memiliki 596 Partshop yang menjamin keaslian
suku cadang produk Toyota.

AUTO2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru
pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO2000

SEJARAH TUNAS AUTO GRAHA SEBAGAI AUTHORIZED TOYOTA


DEALER
xii

PT TUNAS AUTO GRAHA atau biasa disebut TAG didirikan pada tahun 2000
oleh dua orang bersaudara yaitu Setiawan Hartono dan Saibun Hartono. Keluarga
ini memang menggeluti bisnis di dunia otomotif di kota Palembang. Awal
pendirian PT Tunas Auto Graha didasari oleh kecintaan keluarga ini kepada dunia
otomotif.

Atas dasar itulah kemudian didirikan PT Tunas Auto Graha (TAG) yang
dipelopori oleh PT Tunas Auto Graha Palembang sebagai induk perusahaan.

PT Tunas Auto Graha merupakan perusahaan Authorized Toyota Dealer dari Auto
2000. Karena itu PT Tunas Auto Graha menyediakan fasilitas 3 S ( Sales, Service,
Sparepart) kepada para customer mobil Toyota di wilayah Palembang dan
sekitarnya.

Hingga tahun 2014 PT Tunas Auto Graha sudah memiliki 3 cabang yaitu PT
Tunas Auto Graha (TAG) Palembang di jalan Perintis kemerdekaan No 8 , PT
Tunas Auto Graha (TAG) Lubuk Linggau di jalan Watervang No 8 Linggau dan
yang terbaru pada tahun 2012 adalah PT Tunas Auto Graha Prabumulih yang
berada di Jalan Jendral Sudirman No 8 KM 12 Cambai, Prabumulih.

Motto dari perusahaan PT Tunas Auto Graha “ Melayani Dari Hati” yang
mengutamakan kepuasan pelanggan sesuai dengan fasilitas yang disediakan yaitu
3 S (Sales,Service,Sparepart).

2. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


xiii

VISI PERUSAHAAN : BENGKEL TOYOTA YANG REPRESENTATIVE

MISI PERUSAHAAN :

 MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA PEMILIK MOBIL TOYOTA


AGAR KENDARAANNYA SELALU TERAWAT DALAM KONDISI
YANG BAIK

 MEMBERIKAN PELAYANAN YANG TERBAIK BAGI PEMILIK


MOBIL TOYOTA YANG MELAKUKAN SERVICE DI WORKSHOP
PT TAG

KOMITMEN PERUSAHAAN :

 MENJAGA NAMA BAIK TOYOTA

 INTEGRATED KAIZEN YANG


BERKESINAMBUNGANBERPEDOMAN PADA KETENTUAN
TOYOTA

 DLL

AMBISI :

 BENGKEL TOYOTA YANG TER-AKREDITASI

DLL

4. KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN KEAMANAN KERJA(K3)


xiv

o KESEHATAN (HEALTH)
Faktor-faktor ancaman resiko kecelakaan kerja yaitu Tenaga
Kerja,Bahan, dan Alat dijalankan oleh sebuah proses yang disertai oleh
faktor-faktor penunjang lain yaitu kesehatan,keselamatan dan
lingkungan.

Piramida Kecelakaan Kerja dimulai dari resiko yang paling kecil yaitu
kematian/kecelakaan serius,kemudian kecelakaan ringan,kerusakan
properti,nyaris celaka dan yang terakhir perbuatan dan kondisi tidak
aman/ bahaya.

Perbedaan Incident dan Accident yaitu :


(1) Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana
pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan
terjadinya accident.
(2) Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat
cedera pada manusia,kerusakan barang,gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran lingkungan.

Penyebab dan Akibat kerugian:

 Perbuatan tidak aman


 Kondisi tidak aman
 Faktor Pribadi (Kurang pengetahuan,kurang keahlian,stres
fisik,motivasi yang tidak layak)
 Faktor kerja
 Lemahnya Pengendalian (Standard tidak sesuai,Program tidak
sesuai,kepatuhan terhadap standard)
Beberapa keadaan dalam suatu situasi keselamatan kerja :

 Hazard adalah Sumber bahaya potensial yang dapat


menyebabkan kerusakan (harm)
 Harm adalah Kerusakan atau bentuk kerugian berupa
kecelakaan (bahkan menyebabkan kematian).
 Risk adalah Ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul
dari sumber bahaya (Hazard).
 Danger adalah Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi.
 Penilaian Resiko
xv

 Aman (Selamat/Safety) adalah suatu kondisi dimana/kapan


munculnya sumber bahaya.

 Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja :


o Peraturan Perundang-undangan
o Standarisasi
o Inspeksi/pemeriksaan
o Riset teknis,medis,psikologis,dan statistik
o Pelatihan
o Asuransi
o Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja
 Tahapan / Prosedur Pembentukan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)
1. Selama dalam proses dan pembentukan serta penyusunan anggota
P2K3 Pimpinan Perusahaan melakukan konsultasi secara internal
dengan calon Anggota P2K3.
2. Dalam proses penyusunan dan pembentukan Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ada baiknya calon
anggota ditunjuk dari beberapa Divisi yang berbeda dengan tujuan
untuk mempermudah bagi wakil-wakil tiap Divisi menyampaikan
ke Divisi masing-masing pentingnya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bagi para karyawan.
3. Dibentuk secara resmi penyusunan anggota Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di Perusahaan.
4. Pimpinan Perusahaan melaporkan secara tertulis kepada Disnaker
(Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) di wilayah terkait.

 Ada 2 jenis laporan yang harus dibuat oleh Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam perusahaan yaitu:
1. Laporan Rekomendasi yang dibuat internal
2. Laporan Rekomendasi yang dibuat eksternal (ke Disnaker)
dilengkapi dengan kegiatan dan bila perlu dilampirkan foto-foto
kegiatan atau rekomendasi dari perusahaan guna mencapai K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Mekanisme dan Teknik Audit SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja)
xvi

 5 Prinsip dasar dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja
1. Penetapan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
menjamin komitmen.
2. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
4. Pengukuran dan Evaluasi
5. Peninjauan Ulang dan Peningkatan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) oleh Manjemen
Perusahaan.

 Langkah Penetapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(SMK3) :
1. Komitmen Perusahaan
2. Rencana Penyusunan Struktur
3. Mendaftarkan organisasi P2K3 Perusahaan ke Disnaker
Jamsostek

 Dalam Seminar Sosialisasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3), Kepala Bagian Jamsostek cabang Muara Enim
dalam hal ini sebagai narasumber Bapak Widodo menyampaikan beberapa
hal yang perlu digaris bawahi :
 Jamsostek mulai awal tahun 2014 berubah menjadi BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial) dan untuk bagian asuransi
keselamatan dan kesehatan kerja tetap berkoordinasi dengan
ASKES.
 Jamsostek mengharapkan setiap perusahaan wajib mendaftarkan
para karyawannya ke Jamsostek.
 Setiap proses yang masuk ke Jamsostek dan bagi yang sudah
menjadi anggota Jamsostek lebih dari 6 bulan,Jamsostek
memastikan dibayarkan pengajuan klaim kepada perusahaan
dengan catatan syarat-syarat yang dibutuhkan telah dipenuhi oleh
yang mengajukan klaim.
 Tidak ada batasan waktu untuk yang mengalami kecelakaan
(sampai menyebakan meninggal) Jamsostek menjamin bantuan Rp
2.000.000 untuk santunan.
 Diharapkan jika terjadi kecelakaan kerja, perusahaan langsung
melaporkan ke Jamsostek.

Kesimpulan :
xvii

Dengan adanya Sosialisasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3) yang diadakan oleh Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia Kota Prabumulih tahun 2013 pada tanggal 22-23
Oktober 2013 di Hotel Gran Nikita,Prabumulih. Disnaker Kota Prabumulih
mewajibkan seluruh perusahaan yang berada di wilayah Prabumulih dan
sekitarnya membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
di perusahaan masing-masing, adapun dasarnya adalah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

Perusahaan wajib melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja


seluruh karyawan yang bekerja pada saat berada di tempat kerja.Maka daripada
itu, perusahaan harus menunjukkan komitmennya dengan membentuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja di internal perusahaan dengan tujuan
mendukung Program Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia menuju “Indonesia Sehat dan Zero Accident”.

Saran :

 Disarankan untuk dibentuknya Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (P2K3) di PT Tunas Auto Graha Prabumulih dengan
catatan berkoordinasi terlebih dahulu dengan para Pimpinan dan
manajemen di Perusahaan untuk mencapai kata sepakat.

 Perusahaan wajib menyediakan dan memberikan alat-alat safety


pendukung dan perlengkapan kerja kepada para karyawan yang wajib
menggunakan, serta memasang simbol-simbol/rambu-rambu di
perusahaan tempat kerja dengan tujuan untuk keselamatan dan kesehatan
kerja seluruh karyawan di PT Tunas Auto Graha Prabumulih.

 Untuk menunjang kesehatan kerja karyawan, ada baiknya perusahaan


mengadakan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh karyawan minimal 1
tahun sekali baik jasmani maupun rohani.
xviii

5.PEMELIHARAHAN TEMPAT KERJA


A. Pemeliharaan kebersihan tempat kerja di PT. Tunas auto graha
Prabumulih dilakukan oleh OB ( ovice boy), teknisi atau mekanik dan
telah dibentuknya SGA untuk menuntaskan masalah kebersihan yang ada
di TAG. Mulai dari membersihkan area kantor, bengkel, kamar mandi, dan
tempat parkir, serta ruangan alat
B. Para karyawan TAG diwajibkan untuk berdisiplin dan melatih pekerja
untuk mematuhi peraturan yang telah di buat serta bertabiat baik atau
bersikap baik secara terus-menerus.
C. Dan semboyan yang ditempel di berbagai tempat seperti perinta menutup
keran setelah digunakan, menyiram kamar mandi setelah BAK/BAB,
buanglah sampah pada tempatnya, mohon tidak merokok, dan tulisan
kembalikan barang yang dipakai ke tempat semula, demi terciptanya
lingkungan kerja yang nyaman dan bersih
D. Membersihkan ruangan
E. Dilarang meroko pada ruangan berAC dan area bengkel
F. Manata ruangan sesuai dengan keadaanya

B.PELAKSANAAN PKL
1. Pelaksanaan kegiatan

Dalam mengidentifikasi kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.


TUNAS AUTO GRAHA PRABUMULIH, penulis penguraian praktek bekerja
khususnya di bidang teknik kendaraan ringan (TKR) selama tiga bulan ini sebagai
berikut:

TRANSMISI

Alat dan bahan

 Alat
-Tool set
-Trecker
-Tang spi
-feeler gauge
-jangka sorong
-V block
xix

-Dial gauge
-Kain lap
-Grease
-Balok kayu
 Bahan
-Transmisi
Keselamatan kerja
-Gunakan alat dan bahan dengan benar
-amati cara kerja dan arah putaran roda dengan teliti
-hati-hati terhadap benda keras dan tajam
-hati-hati terhadap benda yang mudah terbakar
-gunakan alat sesuai fungsinya
-gunakan pakaian praktek kerja

PRINSIP DASAR TRANSMISI DAN RODA GIGI

A. Fungsi Transmisi Pada Kendaraan

B. Pengertian Dan Cara Kerja Roda Gigi Pada Sistem Transmisi

C. Komponen – Komponen Transmisi Manual

D. Aliran Pemindahan Daya Pada Transmisi

KLASSIFIKASI TRANSMISI MANUAL

1. Slidingmesh Transmission

2. Constantmesh Transmission

3. Syncromesh Transmission

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN TRANSMISI MANUAL

A. Perawatan Transmisi Manual Dan Transaxle

B. Troubleshooting Transmisi Manual

C. Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

D. Pemeriksaan Pada Komponen

MEKANISME PENGOPERASIAN TRANSMISI MANUAL

A. Fungsi Dan Jenis Mekanisme Pengoperasian Transmisi

B. Pemeliharan Dan Pembongkaran Unit Mekanisme Pengoperasian Transmisi


xx

Manual

MENGENAL DAN MERAWAT TRANSMISI OTOMATIS

A. Jenis Dan Tipe Transmisi Otomatis

B. Komponen – Komponen Transmisi Otomatis

C. Aliran Tenaga Pada Susunan Roda Gigi Planet

D. Pemeriksaan Pada Komponen – Komponen Transmisi Otomatis

A. Fungsi Transmisi Pada Kendaraan

Jika putaran mesin dihubungkan secara langsung dengan roda – roda penggerak,
mesin tidak bisa
mengembangkan momen putar saat start. Karena untuk start dibutuhkan momen
kerja yang besar.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga gerak mesin ke roda dan mengatur
besar kecepatan
sudut putaran agar sesuai kebutuhan. Transmisi mengatur variasi perbandingan
antara kecepatan dan
torsi. Fungsi transmisi pada kendaraan adalah :

1. Mengatur kecepatan sesuai dengan beban dan kondisi jalan.

2. Merubah arah putaran roda. Sehingga kendaraan dapat maju dan mundur.

3. Memutuskan dan menghubungkan putaran, sehingga kendaraan dapat berhenti


sementara mesin

hidup.

B. Apa Roda Gigi (Gears) itu ?

Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada

permukaannya. Gears disusun bekerja secara berpasangan dan setiap pasangan


terdapat sebuah roda

gigi yang menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan
(driven gear).

Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu


sistem transmisi dalam
xxi

suatu kendaraan ; mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut Transmission
Case.

C. Bagaimana Roda Gigi Bekerja?

Dasar dari operasi sistem transmisi manual adalah rasio/perbandingan roda gigi
(gears ratio).

Perubahan rasio pada transmisi mengakibatkan perubahan gaya torsi yang


dikirimkan ke roda penggerak.

Rasio roda gigi (Gear Ratio) adalah jumlah putaran yang harus ditempuh roda
penggerak (driving gears)

sebelum driven gear berputar satu putaran penuh. Sebagai contoh, jika jumlah
gerigi pada driven gear

adalah 24 buah dan pada driving gear 12 buah maka rasio giginya adalah dua
banding satu (2:1). Hal ini

berarti driving gear berputar dua kali untuk setiap satu putaran driven gea

Gigi rendah (low gear)

Pada gigi pertama (gigi rendah) sebagai contoh mempunyai rasio 4 : 1. Pada
kondisi ini, menghasilkan

tenaga yang besar, kecepatan rendah akan tetapi gaya torsinya besar. Pada rasio
gigi yang rendah ini

efektif untuk melipatgandakan gaya torsi dari poros engkol yang ditransfer ke
transmisi.

 Gigi Tinggi (high gear)

Pada gigi tinggi, rasionya adalah 1:1. Poros output dari transmisi berputar pada
rpm(revolution per

minute) yang sama dengan poros engkol mesin. Pada kondisi ini tidak terdapat
peningkatan atau

pelipatgandaan gaya torsi yang dihasilkan oleh mesin, walaupun demikian


kendaraan dapat berjalan

Gigi Menengah (intermediate gear)


xxii

Gigi kedua dan ketiga dapat disebut dengan gigi menengah. Kombinasi yang
berbeda dari gaya torsi
dan rpm yang dihasilkan tergantung dari arah pemindahan gigi. Pada saat sopir
memindah gigi dari gigi
pertama ke gigi kedua dan ketiga, gaya torsi roda penggerak berkurang tetapi
rpm-nya meningkat. Dan
kebalikannya pada saat gigi dipindah dari gigi keempat ke gigi ketiga dan kedua,
rpm roda penggerak
berkurang tapi gaya torsi meningkat.

Gigi penggerak lebih besar dari gigi yang digerakkan (Overdrive


gear)
Situasi dimana sebuah gigi penggerak yang lebih besar memutar gigi yang lebih
kecil ; kecepatan gigi
yang lebih kecil meningkat tapi gaya torsi menurun. Pada over drive sebuah
kendaraan dapat melaju
lebih cepat dari pada gigi tinggi (high gear). Output rpm poros engkol adalah
sama seperti pada gigi
tinggi. Keuntungan yang didapatkan memasang over drive gear adalah
menghemat bahan bakar,
mengurangi kelelahan mesin dan suara yang rendah (pada kecepatan kendaraan
yang sesuai dalam hal
ini kecepatan tinggi).

Gigi mundur (reverse gear)


Roda gigi ini memungkinkan kendaraan bergerak mundur dengan aman. Gerakan
mundur selalu dalam
keadaan rpm rendah dengan torsi tinggi.
Gambar 1.2. Konstruksi transmisi
Roda gigi dalam sistem transmisi memungkinkan gaya putar (torsi) yang
dihasilkan menjadi bervariasi.
Hal ini penting sebab sebuah kendaraan dioperasikan pada kondisi yang
bervariasi sehingga torsi yang
harus dipindahkan ke roda penggerak dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi
pengendaraan/beban
kerja.
Transmisi memungkinkan suatu kombinasi yang tepat antara torsi dan kecepatan
putar roda
penggerak yang diharapkan. Dengan memasang roda gigi (gear) secara tepat
pada transmisi, pengendara
sebuah kendaraan memungkinkan untuk :
1. Bergerak secara halus/lembut dari suatu kondisi diam/stasioner.
2. Melewati tanjakan.
3. Melaju dengan kecepatan tinggi.
4. Menjaga kecepatan yang konstan pada saat melewati turunan.
5. Berjalan mundur.
6. Menarik beban yang besar/berat.
7. Menghemat bahan bakar.
xxiii

Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah:

a). Roda Gigi Jenis Spur


Bentuk giginya lurus
sejajar dengan poros,
dipergunakan untuk
roda gigi geser atau
yang bisa digeser
(Sliding mesh).

b). Roda Gigi Jenis


Double Helical
Bentuk giginya dobel
miring terhadap poros,
dipergunakan untuk
roda gigi tetap atau
yang tidak bisa digeser
(Constant mesh dan
synchro-mesh).

c). Roda Gigi Jenis


Helical
Bentuk giginya miring
terhadap poros,
dipergunakan untuk
roda gigi tetap atau
yang tidak bisa digeser
(Constant mesh dan
synchro-mesh).

d). Roda Gigi Jenis


Epicyclic
Bentuk giginya lurus
atau miring terhadap
poros, dipergunakan
untuk roda gigi yang
tidak tetap kedudukan
titik porosnya (Constant
mesh, Otomatis).
-
D. Komponen – Komponen Transmisi Manual
Komponen-komponen utama sistem transmisi dan fungsi-fungsinya
Transmission input saft
Poros input transmisi
Sebuah poros dioperasikan dengan kopling yang memutar gigi di
dalam gear box
Transmission gear
Gigi transmisi
xxiv

Untuk mengubah output gaya torsi yang meninggalkan transmisi


Synchroniser
Gigi penyesuai
Komponen yang memungkinkan pemindahan gigi pada saat mesin
bekerja/hidup
Shift fork

Garpu pemindah
Batang untuk memindah gigi atau syncroniser pada porosnya
sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/dipindah
Shift lingkage

Tuas penghubung
Batang/tuas yang menghubungkan tuas persneling dengan shift
fork.

Gear shift lever


Tuas pemindah presnelling
Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi transmisi.
Transmission case

Bak transmisi
Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-poros serta sebagai
wadah oli/minyak transmisi
Output saft

Poros output
Poros yang mentransfer torsi dari transmisi ke gigi terakhir
Bearing

Bantalan/laker
Mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di
dalam sistem transmisi

Extension housing
Pemanjangan bak
Melingkupi poros output transmisi dan menahan seal oli belakang.
Juga menyokong poros output.

Counter Gear
(Gigi Konter)
Sebagai penghasil torsi dari gigi input ke gigi kecepatan
Speedometer Gear
(gigi speedometer)
Sebagai penggerak kabel mengukur rpm kecepatan kendaraan.

Detail Komponen – Komponen Utama Transmisi Manual


xxv

Bagian – bagian Utama Transaxle

E. Aliran Pemindahan Daya


Berikut adalah pemindahan daya mesin pada transmisi
Netral
First Gear
Second Gear
Third Gear
Fourth Gear
Fifth Gear
Reverse Gear

PERPINDAHAN DAYA PADA TRANSAXLE


Neutral
Input Shaft 2nd Drive Gear2nd Gear1st Gear
First Gear
Input Shaft 1st Gear 1st Clutch Hub Sleeve Output
ShaftDifferential Ring GearDifferential
Second Gear
Input Shaft 2nd Gear1st Clutch Hub Sleeve Output Shaft
Differential Ring Gear Differential
Third Gear
Input Shaft 2nd Clutch Hub Sleeve 3rd Drive Gear 3rd
Driven Gear Output Shaft Differential Ring Gear Differential
Fourth Gear
Input Shaft 2nd Clutch Hub Sleeve 4th Drive Gear 4th
Dirven Gear Output Shaft Diff. Ring Gear Diffential

Fifth Gear
Input Shaft 3nd Clutch Hub Sleeve 5th Drive Gear 5th
Driven Gear Output Shaft Diff Ring Gear Differential
Reverse Gear
Input Shaft Reverse Idler Gear Reverse Gear Clutch Hub
Sleeve Output Shaft Diff. Ring Gear Differential

F. Menghitung Putaran Perpindahan Gigi Pada Transmisi


Untuk mencari besarnya putaran kendaraan dari perbandingan roda gigi pada
transmisi adalah
sebagai berikut :
Rumus :
Dimana :
PG = Pemindahan Gigi
n1 = putaran/Rpm Poros pada gigi Input
n2 = putaran/rpm poros pada gigi output
B1 = Momen putar pada gigi input
B2 = Momen putar pada gigi output
G = Rendemen/Daya Guna
xxvi

Z = Jumlah Gigi

Contoh Soal :
Suzuki Carry 1.6 Real Van mempunyai Spesifikasi sebagai berikut : Tipe transmisi
5 Kecepatan Maju 1
mundur. Putaran Poros Input (n1) : 5000 Rpm ; torque = 450 N.m
Z1 = 25 Z6 = 32 Z11 = 25
Z2 = 40 Z7 = 42 Z12 = 24
Z3 = 20 Z8 = 35 Z13 = Z idler Gear Reverse = 18
Z4 = 45 Z9 = 25 Z14 =Reverse Gear = 20
Z5 = 32 Z10 = 40
Hitunglah putaran poros masing – masing gigi ?
Penyelesaian :

Gigi 1 (First Gear)


Gigi 2 (second Gear)
Gigi 3 (Third Gear)
Gigi 4 (Fourth Gear)
Page 12 of 52
Gigi 5 (Fifth Gear)
Gigi Mundur (Reverse Gear)

G. Menentukan Torsi pada transmisi


Rumus :
Torque Gear A = Drive Gear (input shaft)
Torque Gear B = Driven Gear (output Shaft)
Contoh Soal :
Bila torque engine pada Suzuki Carry 1.6 Real Van adalah 450 N.m maka torque
pada masing –masing
kecepatan adalah....

a. Torsi pada kecepatan pertama adalah : 450 N.m x 3,600 =1620 Nm


b. Torsi pada kecepatan kedua adalah : 450 N.m x 2,100 = 945 Nm
c. Torsi pada kecepatan ketiga adalah : 450 N.m x 1,556 = 700 Nm
d. Torsi pada kecepatan keempat adalah : 450 N.m x 1,000 = 450 Nm
e. Torsi pada kecepatan ke lima adalah : 450 N.m x 0,855 = 384,75 Nm
f. Torsi pada kecepatan Mundur adalah : 450 N.m x 3,789 =1705,05 Nm

Pada transmisi ini perpindahan gigi kecepatan dilakukan dengan menggeserkan


tiap – tiap roda gigi
pada poros input berkaitan dengan roda gigi pada poros output. Roda gigi pada
poros input yaitu
berasal dari kopling, dipasang mati. Sedangkan roda gigi yang dipasang pada
poros output
dipasang geser/sliding. Roda gigi yang digunakan untuk model ini tentunya jenis
spur. Merupakan
xxvii

bentuk transmisi yang pertama kali digunakan pada kendaraan. Bentuk transmisi
ini memiliki
kerugian dan kekurangan diantaranya :

1) Konstruksi yang besar


2) Terdapat Kesukaran dalam perpindahan Gear pada saat kendaraan berjalan
dan berakselerasi.
3) Suaranya kasar.
Gambar 2.1. Transmisi Tipe Slidingmesh

b. Constanmesh Transmission Type


Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi, namun
dengan
menambah satu perlengkapan kopling geser. Bentuk giginya Helikal. Namun
masih memiliki
kekurangan yaitu saat perpindahan gigi masih terjadi kesukaran.
xxviii

2.Hambatan-hambatan yang terjadi

a.tugas yang diberikan terkadang berbeda dengan yang diajarkan di sekolah


b.proses beradaptasi dilingkungan perusahaan adalah hambatan berikutnya
karena penulis harus menyesuaikan diri dilingkungan kerja
c.standar operasional prosedur yang diajarkan disekolah terkadang berbeda
d.nama-nama komponen yang digunakan juga kadang berbeda dengan apa yang
diajarkan di sekolah

3.Hasil Prakerin (pengalaman dan pengetahuan baru)


Selama tiga bulan penulis melaksanakan Praktek kerja lapangan di PT.
TUNAS AUTO GRAHA MUARA ENIM, penulis mendapatkan pengetahuan
baru di workshop diantaranya;
a) Penulis dapat menganalisa kerusakan yang terjadi pada kendaraan
b) Penulis dapat mengetahui cara perawatan secara berkala pada kendaraan roda
empat
c) Penulis dapat mengetahui standarisasi komponen motor bensin maupun disel
yang belum di ajarkan disekolah
d) Penulis dapat mengetahui kegiatan kerja secara langsung dengan nyata
e) Penulis lebih paham terhadap karakter pekerja ditempat kerja
f) Penulis dapat mengetahui secara langsung pekerjaan yang dilakukan di dunia
usaha dan industri serta alat alat yang digunakan dalam bekerja tanpa melihat
buku maupun internet

.
xxix

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Kegitan praktik kerja lapangan sangat bermanfaat bagi para pelajar
khususnya siswa-siswi SMK NEGERI 1 LAHAT.Dengan adanya
kegiatan ini siswa dituntut untuk mempunyai sikap mandiri dan
mampu berintraksi dengan orang lain sehingga siswa diharapkan
dapat memiliki ketrampilan dan wawasan yang tinggi
b) Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan diluar
jam sekolah dan bekerja sama dengan perusahaan/instansi,
sehingga siswa-siswi dapat berlatih untuk mampu bergaul dan
bekerja sama dengan masyarakat luar.
c) Praktek kerja lapangan dapat menunjang siswa menjadi tenaga
kerja menengah yang ahli dan profesional dalam bidangnya yang
mampu memenuhi pasar nasional maupun international. Dengan
begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal
dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat
mengamalkan apa yang telah diperorehnya dalam kehidupan
sehari-hari titik.

B. Saran
I. Bagi perusahaan
a) Perusahaan sebaiknya melengkapi fasilitas bengkel agar
tidak menghambat karyawan dalam bekerja ( sst harus
dilengkapi)
b) Kebersihan alat alat kerja kurang di perhatikan sebaiknya
jika selesai bekerja rapikan dan bersihkan alat alat seperi
semula
C. Saran
II Bagi sekolah
a) Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan
keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi
di dunia kerja. Dengan demikian kami peserta praktik kerja
lapangan dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan
yang diperoleh secara maksimal
b) Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah
budaya kerja yang berlaku pada instansi pemerintah
maupun swasta, dengan demikian apabila siswa melakukan
PKL di tempat instansi. Para siswa akan dapat
menyesuaikan diri dengan muda.
D. Bagi siswa
a) Bekali diri dengan keterampilan yang matang
b) Semoga peserta yang akan datang akan lebihbail lagi dari
peserta sekarang.
xxx

DAFTAR PUSTAKA
Jakob ANTanad, Praktek Sistem Ganda, Jakarta, 1992 diambil dari buku
pelayanan prima.
Santoso Darkia, Drs Rodiyah tatty. Dra kesekertarisan dan etika Jakarta. 1994.
Diambil dari buku pelayanan prima
Buchori Alma, Drs MpdPenyusunan laporan, Bandung1998, Diambil dari buku
bisnis dan manejemen
Sugeng Waluya Drs. Penyusunan dalam laporan PSG Kejuruan 1998/1999
diambil dai buku bisnis dan manajemen
Wiliam B Martin PH. D, Pembahasan dalam penyusunan laporan, Jakarta 1997,
diambil dari buku kesekretarisan

Anda mungkin juga menyukai