3. Kepemilikan : BUMN
PT PAL Indonesia (Persero) adalah Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang industri galangan kapal. Berikut merupakan daftar perusahaan
BUMN yang dikutip dari bumn.go.id.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1980 pasal 2 ayat (2)
yaitu
6. Sejarah Perusahan
Pada tahun 1822 Gubernur Jendral V. D Capellen membentuk suatu komisi penyelidik
tempat dan sarana, guna keperluan pendirian marine establishment di bagian timur pulau jawa,
tetapi saran-saran tersebut tidak dilaksanakan.
Pada tahun 1837 dibentuk komisi baru yang tugasnya sama, komisi menghasilkan
kesimpulan yang menyatakan bahwa daerah Ujung Surabaya adalah daerah yang memenuhi
syarat untuk tempat mendirikan daerah tempat industri perkapalan. Pada tahun 1846 dimulai
pembangunan dock apung kayu yang dipasang di Surabaya. Pekerjaan selesai pada tahun 1849,
setelah itu rencananya bertahap dibangunlah bengkel khusus yang berkaitan dengan pekerjaan
kayu. Demikian pula pembangunan perumahan untuk personalia.
Fasilitas bagi perbaikan mesin-mesin kapal yang dinamakan ve der marine screemwezen,
pabrik tersebut terletak di sebelah selatan kota Surabaya. Kemudian sejak 1884, pabrik tersebut
pindah di ujung (Surabaya) dan selesai tahun 1891. Sarana tersebut diresmikan menjadi milik
pemerintah Hindia Belanda dengan nama marine establishment (ME) dengan lembar nomor
22/1939 pada tahun 1939.
Tugas ME adalah melaksanakan semua pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan kapal-kapal
laut yang digunakan sebagai armada angkatan laut Belanda yang menjaga kepentingan-
kepentingan kolonialnya. Karena selama perang pasifik berlangsung, kapal-kapal sekutu banyak
yang mengalami kerusakan akibat perang. Pada tahun 1942, pemerintah Hindia Belanda takluk
menyerah kepada tentara jepang (Dai Nippon), setelah itu ME berubah menjadi KAIGUNSE 21-
24 BUTAI, dimana mempunyai tugas tetap seprti ME, namun pada perbaikan-perbaikan kapal
perang milik jepang.
Ketika perang dunia II,KAIGUNSE 21-24 BUTAI, diambil alih oleh pemerintah Belanda.
Mulai 1 Maret 1947, ME menjadi Admiralteis bendrifj yang dipakai oleh direktur di bawah
koordinasi Admiralteis Dien Senten di Belanda. Pada tahun 1949 setelah penyerahan kedaulatan
pada pemerintah RI, ME dijadikan Penataran Angkatan Laut (PAL) dimana PAL dibawah
pemerintah RI khususnya kementrian perhubungan. Pada tahun 1961, Presiden RI Ir Sokarno
memberikan Surat Keputusan nomor 370 tertanggal 1 Juli 1961 yang selanjutnya Penataran
Angkatan Laut dipergunakan oleh AL RI yang diatur Menteri Pertahanan dan Keamanan
Nasional.
Tugas dan pernan PAL tetap yaitu mendukung pemeliharaan dan perbaikan kapal. PAL
terus berperan dan berkembang sesuai dengan irama perlembangan teknologi dan mengalami
perubahan pengelolaan seirama dengan perubahan politik pemerintahan saat itu. Jumlah jumlah
karyawan PAL pernah mencapai 12.000 orang, yaitu ketika berstatus sebagai Komando Penataran
Angkatan Laut (KONATAL) atau sebelum berstatus sebagai PERUMPAL pada tahun 1978.
Pada tanggal 15 April 1980, pemerintah merubah status Perusahaan dari Perusahaan Umum
menjadi Perseron Terbatas sesuai dengan akata no. 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi
Moentoro,SH., PAL berubah menjadi PT. PAL INDONESIA ( Persero ) hingga sekarang.
Lokasi Perusahaan di Ujung, Surabaya, dengan kegiatan utama memproduksi kapal perang
dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum
dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT. PAL INDONESIA (Persero) telah
memasuki pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT.
PAL INDONESIA (Persero) telah mendunia.
7. Bisnis Perusahaan
Kegiatan utama memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan
dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT. PAL Indonesia (Persero) telah memasuki
pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT. PAL
Indonesia (Persero) telah mendunia.
1. Produk Kapal Niaga
Pengembangan produk kapal niaga diarahkan pada pasar internasional, pengembangan
model-model industri pelayaran nasional dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang
(cargo). Kapasitas produksi per tahun saat ini mencapai 3 unit kapal dengan ukuran 50,000
DWT dan 2 unit kapal dengan ukuran 20,000 DWT per tahun.Pada saat ini PT PAL
INDONESIA (Persero) telah menguasai teknologi produksi untuk kapal-kapal seperti Kapal
Bulker sampai dengan 50.000 DWT, kapal container sampai dengan 1.600 TEUS, kapal
tanker sampai dengan 30,000 DWT, kapal penumpang sampai dengan 500 PAX. Sementara
itu produk yang telah dikembangkan antara lain kapal container sampai dengan 2.600 TEUS,
kapal Chemical Tanker sampai dengan 30,000 DWT, kapal LPG Carrier sampai dengan 5.500
DWT.
2. Produk kapal cepat Kapal Khusus.
Saat ini PT. PAL Indonesia (Persero) tengah mengembangkan produkproduk yang akan
dipasarkan di dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan badan-badan pemerintah
pusat seperti Departemen Pertahanan, Kepolisian Rl, Departemen Kelautan, Departemen
Keuangan/Direktorat Jenderal Bea & Cukai serta Otonomi Daerah maupun swasta Produk
yang telah dikuasai antara lain:
a. Kapal Landing Platform Dock 125 M
b. Kapal Patroli Cepat Lambung Baja klas 57 m
c. Kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus Lambung Aluminium klas sampai dengan 38m
d. Kapal Tugboat dan Anchor Handling Tug/Supply sampai dengan klas 6.000 BHP
e. Kapal Ikan sampai dengan 600 GRT
f. Kapal Ferry dan Penumpang sampai dengan 500 pax
3. Produk Harkan
Produk Jasa harkan kapal maupun non kapal meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan
kapal tingkat depo dengan kapasitas docking 600.000 DWT per tahun.Selain itu jasa yang
disediakan adalah annual/ special survey dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang,
pemeliharaan dan perbaikan elektronika dan senjata serta overhaul kapal selam. Peluang pasar
untuk kategori pelayanan jasa seperti ini berasal dari TNI - AL, swasta, pemerintah serta
kapal-kapal yang singgah dan berlabuh di Surabaya, dengan jumlah yang mencapai 6.800
kapal pertahun.
4. Rekayasa Umum
Pada saat ini PT PAL Indonesia (Persero) telah menguasai teknologi produksi
komponen pendukung industri pembangkit tenaga listrik seperti Boiler dan Balance of Point.
Kemampuan ini akan terus ditingkatkan sampai pada taraf kemampuan modular dan EPC bagi
industri pembangkit tenaga listrik skala kecil menengah sampai dengan 50 Mega Watt. Saat
ini PT PAL Indonesia (Persero) telah menguasai produk Rekayasa Umum seperti Steam
Turbine Assembly sampai dengan 600 MW, Komponen Balance of Plant dan Boiler sampai
dengan 600 MW, Compressor Module 40 MW, Barge Mounted Power Plant 30 MW, Pressure
Vessels dan Heat Exchangers, Generator Stator Frame s.d 600 MW. Sementara itu produk
rekayasa umum yang sedang dikembangkan adalah Steam Turbine Power Plant, Jacket's
structure sampai dengan 1000 ton serta Monopod dan Anjungan (Platform) sampai dengan
1000 ton.
8. Struktur Organisasi
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 14 tahun 1978 tentang
Perusahaan umum Dok dan Galangan kapal pada pasal 9 ayat (1) yang menetapkan bahwa:
Perusahaan dipimpin dan diurus oleh suatu direksi yang terdiri dari seorang direktur utama
dan sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang direktur sesuai dengan bidang yang dikelolanya.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 14 tahun 1978 tentang
Perusahaan umum Dok dan Galangan kapal pada pasal 14 ayat (1), dan (2) Tugas Direksi tersebut
diatas adalah sebagai berikut:
(1) Tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut :
a. Memimpin, mengurus, dan mengelola Perusahaan sesuai dengan tujuan dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari Perusahaan ;
b. Mengawasi, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan
c. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan baik yang berhubungan dengan
maupun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugasnya dimaksud pada huruf a dan b
ayat ini.
(2) Tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi diatur dalam peraturan yang ditetapkan
oleh Direksi berdasarkan petunjuk-petunjuk Menteri.
Menurut Surat Keputusan Direktur Utama No Skep 41/10000/x1 /2018 pada tanggal 01
November 2018 Struktur Organisasi PT PAL Indonesia (Persero) sebagai berikut :
Direktorat Utama
Direktorat Pembangunan Kapal
a. Divisi Desain
Melaksanakan perancangan desain dan engineering untuk proyek-proyek yang sedang
dilakukan,
Merencanakan dan mengembangkan sistem informasi untuk menunjang kegiatan yang
berhubungan rancang bangun dan penelitian,
Melaksanakan strategi dalam bidang desain, penelitian dan pengembangan maupun bidang-
bidang lainnya sesuai dengan pengarahan dan ketentuan direksi.
b. Divisi Kapal Niaga
Melaksanakan dan merencanakan Pembangunan kapal niaga,
Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi fasilitas idle capacity,
Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur pembangunan kapal
menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci,
Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai dengan aspek QCD,
Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
c. Divisi Kapal Perang
Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal-kapal perang sesuai dengan kebijakan
direktur pembangunan kapal,
Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi fasilitas idle capacity,
Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur pembangunan kapal
menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci,
Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efesien sesuai dengan aspek QCD,
Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
d. Divisi Kapal Selam
Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal selam sesuai dengan kebijakan direktur
pembangunan kapal,
Menyiapkan cash out planbersama-sama denganunit kerja/fungsi terkait,
Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efesien sesuai dengan aspek QCD,
Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur pembangunan kapal
menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci.
e. Divisi Pemasaran dan Penjualan Kapal
Melaksanakan perencanaan pemasaran produk kapal maupun non kapal dalam jangka
maupun jangka pendek,
Melaksanakan riset pasar, segmentasi pasar dan studi kelayakan produk kapal dan non
kapal,
Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk kapal maupun non kapal,
Melaksanakan pengembangan produk dan pengembangan pasar untuk produk baru,
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan produk dalam aspek biaya dan kepuasan
pelanggan.
Direktorat Keuangan
a. Divisi Perbendaharaan
Melaksanakan kebijakan pendanaan perusahaan sesuai dengan prinsip pengelolaan pendanaan
dan perbankan yang berlaku,
Melaksanakan starategi optimalisasi return kinerja keuangan dan luikiditas perusahaan,
Melaksanakan analisa pasar keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mengurangi resiko pasar keungan,
Melaksanakan studi kelayakan kinerja keuangan proyek atau bidang usaha mandiri,
Melaksanakan pengelolaan invoicing dan penagihannya untuk menunjang
optimalisasicashflow perusahaan.
b. Divisi Akuntansi
Mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan akuntansi perusahaan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku,
Melaksanakan perencanaan dan pengendaliaan serta pengawasan atas biaya-biaya perusahaan
dan investasi perusahaan,
Menyusun rencana kerja jangka pendek, menengah, dan panjang dalam bidang akuntansi dan
keuangan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan,
Melaksanakan evaluasi dan analisa terhaap pengelolaan aset serta kinerja dari anak
perusahaan kerjasama usaha lainnya,
Melaksanakan implementasi dan pengembangan software aplikasi bisnis perusahaan.
c. Divisi Teknologi Informasi
Menyiapkan dan mengembangkan sarana dan prasarana komunikasi dengan menggunakan
Teknologi Informasi,
Mengembangkan dan mengintegrasikan Sistem Informasi gunamencapai efektivitas operasi
serta optimalnya operasional dalam mendukung kegiatan perusahaan,
Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan melaksanakan sosialisasi knowledge
management.
Sekretaris Perusahaan
a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan strategi di bidang:
Mengelola dan mengembangkan citra positif perusahaan melalui pengembangan hubungan
internal dan eksternal melalui kegiatan kehumasan.
Mengelola penyelenggaraan perusahaan oleh Dewan Komisaris dan Direksi agar sesuai
dengan Anggaran Dasar dan peraturan lainnya, diantaranya penyelenggaraan aksi korporasi.
Compliance Officer (memastikan bahwa implementasi Akte Pendirian Perusahaan dan
ketentuan-ketentuan/peraturan pemerintah yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan
telah dilaksanakan dengan benar).
Advisory Function (memberikan masukan kepada Board of Directors mengenai
peraturan/ketentuan yang berlaku maupun saran-saran untuk perkembangan perusahaan).
Corporate Illegal (memberikan perlindungan hukum terhadap kepentingan dan para pelaku
perusahaan).
Pengelolaan dan pengendalian arsip-arsip dan dokumen penting/rahasia perusahaan.
b. Memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan korporasi dari protokoler, korespondensi, dan
kerumahtanggaan yang terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi.
c. Menjamin bahwa implementasi kepatuhan danmemastikan kejelasan struktur tata kelola dan
sistem pelaporan pelanggaran telah dilaksanakan dengan baik diperusahaan.
d. Mengelola dan mengendalikan kegiatan operasional Kantor Perwakilan Jakarta.
e. Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan fungsi kesekretariatan Dewan Komisaris dan
Direksi.
Menurut Surat Keputusan Direktur Utama No Skep /12/10000//II/2018 Pada tanggal 01 Februari
2018 Struktur Organisasi Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan sebagai berikut :
A. PROSES
Proses Pengerjaan Proyek Untuk Perbaikan Kapal
Pertama owner pemilik kapal melakukan kontrak dengan pihak bisnis PT PAL
Indonesia (Persero) tentang penempatan dan fasilitas yang dibutuhkan serta terdapat repair
list. Setelah itu, dari pihak bisnis diserahkan ke Rendal (Perencanaan dan Pengendalian),
pihak Rendal akan merencanakan perbaikan dan membuat time schedule. Setelah itu time
schedule akan dicek oleh tim di Dok. Pengerjaan maksimal 14 hari dan jika di tengah-tengah
si owner ingin mempercepat pekerjaan kapalnya maka pihak produksi akan memberikan
solusi yaitu dengan menambah personil dan menambah jumlah jam kerja.
Proses Pembukaan Gerbang Dock Irian
Caranya yaitu mengisi dock dengan air, mengisi airnya dengan cara :
1. Menghidupkan pompa penyedot air laut menuju Dok sampai air didalam Dok setara
dengan air laut.
2. Setelah air didalam Dok setara dengan air laut, perlahan air yang ada di dalam ballast
dibuang menggunakan pompa ke dalam Dok. Sehingga gerbang Dock menjadi terangkat
karena air yang ada di dalam ballast (pemberat) sudah berkurang.
3. Setelah air di dalam ballast mulai habis dan gerbang Dok berada pada ketinggian 2 meter
dari permukaan Dok.
4. Kemudian gerbang Dok, bisa ditarik ke arah samping menggunakan tali yang diikatkan
dengan besi yang porosnya tersambung dengan motor yang dikendalikan.
5. Ketika motor berputar, maka besi yang tersambung di poros motor juga berputar dan tali
yang diikatkan pada besi tersebut tergulung, sehingga gerbang Dok tertarik menyamping.
6. Akhirnya gerbang Dock terbuka, dan kapal bisa masuk.
Penjelasan awal proses masuknya kapal ke Dock irian
Pada saat kapal masuk kapal terlebih dahulu akan didampingi oleh 2 kapal tugboat
yang terdapat di depan kapal yang fungsinya untuk menarik kapal satunya lagi terdapat di
belakang kapal.
1. CNC Lathe
2. Vertical Lathe
3. CNC Vertikal Turning Centre
4. CNC Centre Lathe
5. CNC Plano Miller
6. Machining Centre
7. CNC Milling Machine
8. Water Brake
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada
4.Divisi Perbaikan dan Pemeliharaan
a. Bengkel Outfiting
1. Pekerjaan Kayu
2. Kelistrikan
3. Plat tipis
4. Pipa
5. Palletizing
6. Galvanizing
7. Blok blasting
8. Machinery
9. Outfitting
1. Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai alat
pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material yang
akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material
ditempat yang diinginkan. Alat ini memilki bentuk dan kemampuan angkat yang
besar dan mampu berputar hingga 360 derajat dan jangkauan hingga puluhan meter.
Crane biasanya digunakan dalam pekerjaan pekerjaan proyek, pelabuhan,
perbengkelan, industri, pergudangan dll.
2. Jenis Crane yang dipakai di Dock Irian adalah jenis HMC ( Harbour Mobile Crane
) dengan type IHI Kapasitas 30 TON
7. Shackles : Shackle merupakan alat bantu pengait antara mata sling dengan
pengait objek tertentu.Shackle biasanya terbuat dari bahan steel.