Anda di halaman 1dari 32

1.

Nama Perusahaan : PT PAL Indonesia (Persero)


Kelompok kami PKL di PT PAL Indonesia (Persero), ini dibuktikan dengan diterimanya surat
balasan dari perusahaan kepada kami.

2. Bentuk badan usaha : PT (Perseroan Terbatas)


Pada tanggal 15 April 1980, Pemerintah mengubah status Perusahaan dari Perusahaan
Umum menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan akta No. 12 yang dibuat oleh Notaris Hadi
Moentoro, SH.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1980 tentang
Pengalihan Bentuk Perusahaan umum Dok dan Galangan Kapal menjadi perusahaan perseroan
(persero) pada pasal 1 ayat (1).
Perseroan Terbatas Tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari
kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau orang
kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.
Berdasarkan Sumber (https://idx.co.id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/) PT PAL
Indonesia tidak terdaftar pada nama – nama perusahaan yang menjual sahamnya kepada
masyarakat luas.
Menurut Undang-Undang BUMN No.19 tahun 2003 yaitu :

3. Kepemilikan : BUMN
PT PAL Indonesia (Persero) adalah Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang industri galangan kapal. Berikut merupakan daftar perusahaan
BUMN yang dikutip dari bumn.go.id.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1980 pasal 2 ayat (2)
yaitu

4. Visi Misi dan Tujuan PT PAL Indonesia (Persero)


Visi :
“Perusahaan Konstruksi dibidang Industri Maritim dan energy berkelas dunia”
Maksud dari visi tersebut adalah PT PAL berkomitmen kuat untuk mewujudkan Indonesia sebagai
poros maritim dunia.
Misi :
1. Kami adalah pembangun, pemelihara, dan penyedia jasa rekayasa untuk kapal atas dan bawah
permukaan serta engineering Procurement, dan construction di bidang energy.
2. Kami adalah penyedia layanan terpadu yang ramah lingkungan untuk kepuasan pelanggan.
3. Kami berkomitmen membangun kemandirian industri pertahanan dan keamanan matra laut,
maritim, dan energy kebanggan nasional.
5. Tujuan :
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1978 Tentang
Perusahaan Umum Dok dan Galangan Kapal Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3) yang tertuang sebagai
berikut :
1. Dalam rangka ikut serta membangun ekonomi dan ketahanan nasional Perusahaan bertujuan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam bidang pengurusan dan pengusahaan Dok dan
Galangan, terutama untuk keperluan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
2. Untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) perusahaan bergerak dalam bidang :
a. Membangun (Manufacturing), memperbaiki, dan memelihara kapalkapal dan alat-alat
apung lainnya beserta peralatannya ;
b. Memeriksa, memperbaiki, merakit (assembling), dan membuat mesinmesin beserta
peralatannya;
c. Melakukan pekerjaan bangunan mesin (engineering) pada umumnya, yang
dimungkinkan oleh fasilitas-fasilitas alat produksi yang tersedia;
d. Mengusahakan pengadaan barang-barang/peralatan-peralatan dari dalam/luar negeri
untuk keperluan industri sendiri maupun untuk industri perkapalan lainnya ;
e. Menyelenggarakan usaha-usaha lainnya atas persetujuan Menteri, dengan berpedoman
kepada prinsip-prinsip ekonomi perusahaan yang rasionil.
3. Perusahaan membuka kesempatan kerja bagi warganegara Indonesia agar dapat memberikan
darma bakti dan karyanya dalam lapangan Dok dan Galangan yang sesuai dengan kecakapan
dan kemampuannya, dengan memperhatikan formasi dan effisiensi perusahan.

6. Sejarah Perusahan

Pada tahun 1822 Gubernur Jendral V. D Capellen membentuk suatu komisi penyelidik
tempat dan sarana, guna keperluan pendirian marine establishment di bagian timur pulau jawa,
tetapi saran-saran tersebut tidak dilaksanakan.
Pada tahun 1837 dibentuk komisi baru yang tugasnya sama, komisi menghasilkan
kesimpulan yang menyatakan bahwa daerah Ujung Surabaya adalah daerah yang memenuhi
syarat untuk tempat mendirikan daerah tempat industri perkapalan. Pada tahun 1846 dimulai
pembangunan dock apung kayu yang dipasang di Surabaya. Pekerjaan selesai pada tahun 1849,
setelah itu rencananya bertahap dibangunlah bengkel khusus yang berkaitan dengan pekerjaan
kayu. Demikian pula pembangunan perumahan untuk personalia.
Fasilitas bagi perbaikan mesin-mesin kapal yang dinamakan ve der marine screemwezen,
pabrik tersebut terletak di sebelah selatan kota Surabaya. Kemudian sejak 1884, pabrik tersebut
pindah di ujung (Surabaya) dan selesai tahun 1891. Sarana tersebut diresmikan menjadi milik
pemerintah Hindia Belanda dengan nama marine establishment (ME) dengan lembar nomor
22/1939 pada tahun 1939.
Tugas ME adalah melaksanakan semua pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan kapal-kapal
laut yang digunakan sebagai armada angkatan laut Belanda yang menjaga kepentingan-
kepentingan kolonialnya. Karena selama perang pasifik berlangsung, kapal-kapal sekutu banyak
yang mengalami kerusakan akibat perang. Pada tahun 1942, pemerintah Hindia Belanda takluk
menyerah kepada tentara jepang (Dai Nippon), setelah itu ME berubah menjadi KAIGUNSE 21-
24 BUTAI, dimana mempunyai tugas tetap seprti ME, namun pada perbaikan-perbaikan kapal
perang milik jepang.
Ketika perang dunia II,KAIGUNSE 21-24 BUTAI, diambil alih oleh pemerintah Belanda.
Mulai 1 Maret 1947, ME menjadi Admiralteis bendrifj yang dipakai oleh direktur di bawah
koordinasi Admiralteis Dien Senten di Belanda. Pada tahun 1949 setelah penyerahan kedaulatan
pada pemerintah RI, ME dijadikan Penataran Angkatan Laut (PAL) dimana PAL dibawah
pemerintah RI khususnya kementrian perhubungan. Pada tahun 1961, Presiden RI Ir Sokarno
memberikan Surat Keputusan nomor 370 tertanggal 1 Juli 1961 yang selanjutnya Penataran
Angkatan Laut dipergunakan oleh AL RI yang diatur Menteri Pertahanan dan Keamanan
Nasional.
Tugas dan pernan PAL tetap yaitu mendukung pemeliharaan dan perbaikan kapal. PAL
terus berperan dan berkembang sesuai dengan irama perlembangan teknologi dan mengalami
perubahan pengelolaan seirama dengan perubahan politik pemerintahan saat itu. Jumlah jumlah
karyawan PAL pernah mencapai 12.000 orang, yaitu ketika berstatus sebagai Komando Penataran
Angkatan Laut (KONATAL) atau sebelum berstatus sebagai PERUMPAL pada tahun 1978.
Pada tanggal 15 April 1980, pemerintah merubah status Perusahaan dari Perusahaan Umum
menjadi Perseron Terbatas sesuai dengan akata no. 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi
Moentoro,SH., PAL berubah menjadi PT. PAL INDONESIA ( Persero ) hingga sekarang.
Lokasi Perusahaan di Ujung, Surabaya, dengan kegiatan utama memproduksi kapal perang
dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum
dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT. PAL INDONESIA (Persero) telah
memasuki pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT.
PAL INDONESIA (Persero) telah mendunia.

7. Bisnis Perusahaan
Kegiatan utama memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan
dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT. PAL Indonesia (Persero) telah memasuki
pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT. PAL
Indonesia (Persero) telah mendunia.
1. Produk Kapal Niaga
Pengembangan produk kapal niaga diarahkan pada pasar internasional, pengembangan
model-model industri pelayaran nasional dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang
(cargo). Kapasitas produksi per tahun saat ini mencapai 3 unit kapal dengan ukuran 50,000
DWT dan 2 unit kapal dengan ukuran 20,000 DWT per tahun.Pada saat ini PT PAL
INDONESIA (Persero) telah menguasai teknologi produksi untuk kapal-kapal seperti Kapal
Bulker sampai dengan 50.000 DWT, kapal container sampai dengan 1.600 TEUS, kapal
tanker sampai dengan 30,000 DWT, kapal penumpang sampai dengan 500 PAX. Sementara
itu produk yang telah dikembangkan antara lain kapal container sampai dengan 2.600 TEUS,
kapal Chemical Tanker sampai dengan 30,000 DWT, kapal LPG Carrier sampai dengan 5.500
DWT.
2. Produk kapal cepat Kapal Khusus.
Saat ini PT. PAL Indonesia (Persero) tengah mengembangkan produkproduk yang akan
dipasarkan di dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan badan-badan pemerintah
pusat seperti Departemen Pertahanan, Kepolisian Rl, Departemen Kelautan, Departemen
Keuangan/Direktorat Jenderal Bea & Cukai serta Otonomi Daerah maupun swasta Produk
yang telah dikuasai antara lain:
a. Kapal Landing Platform Dock 125 M
b. Kapal Patroli Cepat Lambung Baja klas 57 m
c. Kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus Lambung Aluminium klas sampai dengan 38m
d. Kapal Tugboat dan Anchor Handling Tug/Supply sampai dengan klas 6.000 BHP
e. Kapal Ikan sampai dengan 600 GRT
f. Kapal Ferry dan Penumpang sampai dengan 500 pax
3. Produk Harkan
Produk Jasa harkan kapal maupun non kapal meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan
kapal tingkat depo dengan kapasitas docking 600.000 DWT per tahun.Selain itu jasa yang
disediakan adalah annual/ special survey dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang,
pemeliharaan dan perbaikan elektronika dan senjata serta overhaul kapal selam. Peluang pasar
untuk kategori pelayanan jasa seperti ini berasal dari TNI - AL, swasta, pemerintah serta
kapal-kapal yang singgah dan berlabuh di Surabaya, dengan jumlah yang mencapai 6.800
kapal pertahun.
4. Rekayasa Umum
Pada saat ini PT PAL Indonesia (Persero) telah menguasai teknologi produksi
komponen pendukung industri pembangkit tenaga listrik seperti Boiler dan Balance of Point.
Kemampuan ini akan terus ditingkatkan sampai pada taraf kemampuan modular dan EPC bagi
industri pembangkit tenaga listrik skala kecil menengah sampai dengan 50 Mega Watt. Saat
ini PT PAL Indonesia (Persero) telah menguasai produk Rekayasa Umum seperti Steam
Turbine Assembly sampai dengan 600 MW, Komponen Balance of Plant dan Boiler sampai
dengan 600 MW, Compressor Module 40 MW, Barge Mounted Power Plant 30 MW, Pressure
Vessels dan Heat Exchangers, Generator Stator Frame s.d 600 MW. Sementara itu produk
rekayasa umum yang sedang dikembangkan adalah Steam Turbine Power Plant, Jacket's
structure sampai dengan 1000 ton serta Monopod dan Anjungan (Platform) sampai dengan
1000 ton.

8. Struktur Organisasi
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 14 tahun 1978 tentang
Perusahaan umum Dok dan Galangan kapal pada pasal 9 ayat (1) yang menetapkan bahwa:
Perusahaan dipimpin dan diurus oleh suatu direksi yang terdiri dari seorang direktur utama
dan sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang direktur sesuai dengan bidang yang dikelolanya.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 14 tahun 1978 tentang
Perusahaan umum Dok dan Galangan kapal pada pasal 14 ayat (1), dan (2) Tugas Direksi tersebut
diatas adalah sebagai berikut:
(1) Tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut :
a. Memimpin, mengurus, dan mengelola Perusahaan sesuai dengan tujuan dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari Perusahaan ;
b. Mengawasi, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan
c. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan baik yang berhubungan dengan
maupun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugasnya dimaksud pada huruf a dan b
ayat ini.
(2) Tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi diatur dalam peraturan yang ditetapkan
oleh Direksi berdasarkan petunjuk-petunjuk Menteri.
Menurut Surat Keputusan Direktur Utama No Skep 41/10000/x1 /2018 pada tanggal 01
November 2018 Struktur Organisasi PT PAL Indonesia (Persero) sebagai berikut :

Direktorat Utama
Direktorat Pembangunan Kapal
a. Divisi Desain
 Melaksanakan perancangan desain dan engineering untuk proyek-proyek yang sedang
dilakukan,
 Merencanakan dan mengembangkan sistem informasi untuk menunjang kegiatan yang
berhubungan rancang bangun dan penelitian,
 Melaksanakan strategi dalam bidang desain, penelitian dan pengembangan maupun bidang-
bidang lainnya sesuai dengan pengarahan dan ketentuan direksi.
b. Divisi Kapal Niaga
 Melaksanakan dan merencanakan Pembangunan kapal niaga,
 Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi fasilitas idle capacity,
 Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur pembangunan kapal
menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci,
 Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai dengan aspek QCD,
 Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
c. Divisi Kapal Perang
 Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal-kapal perang sesuai dengan kebijakan
direktur pembangunan kapal,
 Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi fasilitas idle capacity,
 Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur pembangunan kapal
menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci,
 Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efesien sesuai dengan aspek QCD,
 Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
d. Divisi Kapal Selam
 Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal selam sesuai dengan kebijakan direktur
pembangunan kapal,
 Menyiapkan cash out planbersama-sama denganunit kerja/fungsi terkait,
 Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efesien sesuai dengan aspek QCD,
 Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur pembangunan kapal
menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci.
e. Divisi Pemasaran dan Penjualan Kapal
 Melaksanakan perencanaan pemasaran produk kapal maupun non kapal dalam jangka
maupun jangka pendek,
 Melaksanakan riset pasar, segmentasi pasar dan studi kelayakan produk kapal dan non
kapal,
 Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk kapal maupun non kapal,
 Melaksanakan pengembangan produk dan pengembangan pasar untuk produk baru,
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan produk dalam aspek biaya dan kepuasan
pelanggan.

Direktorat Rekayasa Umum dan Harkan


a. Divisi Rekayasa Umum
 Melaksakan perencanaan pembangunan produk-produk rekayasa umum sesuai kebijakan
direktur rekayasa umum dan harkan,
 Melaksanakan pemasaran dan penjualan umum untuk produk dan jasa fasilitas idle capacity,
 Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur rekayasa umum dan
harkan menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek dengan terperinci,
 Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standart kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
b. Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan
 Melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal sesuai
dengan kebijakan direktur rekayasa umum dan harkan,
 Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur rekayasa umum dan
harkan menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek dengan terperinci,
 Melaksanakan pembangunan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal sesuai
dengan QCD,
 Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang sebaik mungkin.
c. Divisi Penjualan Rekumhar
 Merancang, melaksanakan, dan mengembangkan strategi serta melakukan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan perusahaan di bidang Penjualan Rekumhar.
 Merencanakan, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan dan program kerja di bidang:
 Perencanaan target perolehan order yang akan ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP).
 Pemasaran produk (barang/jasa) perusahaan.
 Analisa dan evaluasi pasar serta menetapkan pasar potensial yang memiliki peluang bagi
produk dan sesuai dengan kapasitas perusahaan.
 Penyiapan usulan HPP (Harga Perkiraan Produksi).
 Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain dalam pelaksanaan perolehan/tender
proyek.
 Pelaksanaan tender, klarifikasi, serta negosiasi.

d. Divisi Jaminan Kualitas


 Melaksanakan perencanaan pemeriksaan dan pengujian proyek-proyek yang sedang
diproduksi,
 Melaksanakan pemerikasaan dan pengujian guna mengendalikan dan jaminan seluruh hasil
produksi perusahaan,
 Mengkoordinir kegiatan purna hasil jual produksi produksi selama dalam masa garansi,
 Menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian mutu produksi perusahaan,
 Melaksanakan pengujian baik merusak maupun tidak merusak untuk material dan hasil proses
produksi.
e. Divisi Supply Chain
 Merencanakan kebutuhan material baik untuk mendukung proyek maupun operasional,
 Mengkoordinir pengelolaan materian pada lokasi penyimpanan,
 Membuat perencanaan kebutuhan dana untuk menunjang kebutuhan material,
 Mengelola sistem informasi material untuk menunjang unit kerja lain.

Direktorat Keuangan
a. Divisi Perbendaharaan
 Melaksanakan kebijakan pendanaan perusahaan sesuai dengan prinsip pengelolaan pendanaan
dan perbankan yang berlaku,
 Melaksanakan starategi optimalisasi return kinerja keuangan dan luikiditas perusahaan,
 Melaksanakan analisa pasar keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mengurangi resiko pasar keungan,
 Melaksanakan studi kelayakan kinerja keuangan proyek atau bidang usaha mandiri,
 Melaksanakan pengelolaan invoicing dan penagihannya untuk menunjang
optimalisasicashflow perusahaan.
b. Divisi Akuntansi
 Mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan akuntansi perusahaan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku,
 Melaksanakan perencanaan dan pengendaliaan serta pengawasan atas biaya-biaya perusahaan
dan investasi perusahaan,
 Menyusun rencana kerja jangka pendek, menengah, dan panjang dalam bidang akuntansi dan
keuangan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan,
 Melaksanakan evaluasi dan analisa terhaap pengelolaan aset serta kinerja dari anak
perusahaan kerjasama usaha lainnya,
 Melaksanakan implementasi dan pengembangan software aplikasi bisnis perusahaan.
c. Divisi Teknologi Informasi
 Menyiapkan dan mengembangkan sarana dan prasarana komunikasi dengan menggunakan
Teknologi Informasi,
 Mengembangkan dan mengintegrasikan Sistem Informasi gunamencapai efektivitas operasi
serta optimalnya operasional dalam mendukung kegiatan perusahaan,
 Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan melaksanakan sosialisasi knowledge
management.

Direktorat SDM dan Umum


a. Divisi HCM dan Command Media
 Merencanakan dan mengevaluasi organisasi sesuai perkembangan bisnis perusahaan.
 Merencanakan kebutuhan SDM baik jangka pendek maupun jangka panjang beserta
pengembangannya.
 Melaksanakan proses administrasi, mutasi, promosi, dan rotasi dalam rangka peningkatan
kompetensi diri sendiri dan penyegaran penugasan.
 Merencanakan, mengelola, dan mengembangkan sistem perbaikan baik dalam maupun dari
luar perusahaan.
 Merencanakan dan mengembangkan sistem informasi untuk menunjang kegiatan yang
berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan SDM.
b. Divisi Kawasan
Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan strategi di bidang:
 Penanggulangan dan pencegahan kebakaran di area perusahaan.
 Pemeliharaan dan pengelolaan utilitas perusahaan.
 Perencanaan dan pengendalian anggaran investasi bangunan dan infrastruktur perusahaan.
 Pengelolaan dan mengkoordinir aset (aktiva tetap) berwujud perusahaan.
 Penataan dan pengaturan sandar kapal di area perusahaan.
 Pengelolaan tata ruang dan tata graha di area perusahaan.
 Pengelolaan pengadaan barang dan jasa non produksi/sarana prasarana perkantoran.
 Membina dan mengendalikan pelaksanaan K3LH di Divisi Kawasan.

Sekretaris Perusahaan
a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan strategi di bidang:
 Mengelola dan mengembangkan citra positif perusahaan melalui pengembangan hubungan
internal dan eksternal melalui kegiatan kehumasan.
 Mengelola penyelenggaraan perusahaan oleh Dewan Komisaris dan Direksi agar sesuai
dengan Anggaran Dasar dan peraturan lainnya, diantaranya penyelenggaraan aksi korporasi.
 Compliance Officer (memastikan bahwa implementasi Akte Pendirian Perusahaan dan
ketentuan-ketentuan/peraturan pemerintah yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan
telah dilaksanakan dengan benar).
 Advisory Function (memberikan masukan kepada Board of Directors mengenai
peraturan/ketentuan yang berlaku maupun saran-saran untuk perkembangan perusahaan).
 Corporate Illegal (memberikan perlindungan hukum terhadap kepentingan dan para pelaku
perusahaan).
 Pengelolaan dan pengendalian arsip-arsip dan dokumen penting/rahasia perusahaan.
b. Memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan korporasi dari protokoler, korespondensi, dan
kerumahtanggaan yang terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi.
c. Menjamin bahwa implementasi kepatuhan danmemastikan kejelasan struktur tata kelola dan
sistem pelaporan pelanggaran telah dilaksanakan dengan baik diperusahaan.
d. Mengelola dan mengendalikan kegiatan operasional Kantor Perwakilan Jakarta.
e. Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan fungsi kesekretariatan Dewan Komisaris dan
Direksi.

Satuan Pengawasan Intern


a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan strategi di bidang audit internal mencakup:
 Pengawasan dan pemeriksaan keuangan, produksi, dan supporting.
 Evaluasi terhadap kecukupan struktur pengendalian internal yang diterapkan manajemen.
 Pengawasan dan evaluasi terhadap keekonomisan dan efisiensi operasi perusahaan.
 Pengujian yang meluas terhadap ketaatan pada hukum, kebijakan, peraturan, dan prosedur.
 Penilaian kualitas pencapaian kinerja manajemen.
 Review penciptaan cara-cara baru untuk mengurangi biaya.
 Investigasi kasus-kasus yang berhubungan dengan fraud, penggelapan, dan pencurian.
b. Mewakili perusahaan atas nama auditee dalam rangka pemeriksaan eksternal auditor untuk hal-
hal yang berkaitan dengan masalah keuangan, produksi, dan supporting perusahaan.
c. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan audit (internal dan eksternal) untuk menjamin
keberlangsungan sertifikat ISO (ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001).
d. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan audit di anak perusahaan PT. PAL Indonesia (Persero).

Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan


a. Mengadakan pembinaan, pengelolaaan, dan penyempurnaan sistem administrasi yang ada
dengan mengacu kepada prinsip manajemen keadministrasian.
b. Melaksanakan pembinaan hubungan baik dengan stake holder (public relation) guna
menumbukan citra positif terhadap perusahaan (komunikasi, publikasi, dan penyebaran
informasi mengenai kebijakan maupun aktivitas perusahaan).

Divisi Keamanan dan K3LH


a. Merencanakan, menjabarkan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan continous
improvement strategi di bidang:
 Pengelolaan keamanan dan ketertiban di kawasan perusahaan.
 Security Clearance dan pemeriksaan terhadap pelanggaran disiplin yang terjadi di perusahaan.
 Peningkatan budaya disiplin dan ketertiban karyawan maupun personil yang bekerja atau
berada di kawasan perusahaan.
 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di area perusahaan
dan di area proyek PT. PAL Indonesia (Persero).
 Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) untuk mengelola dan melindungi
lingkungan hidup di area perusahaan dan di area proyek PT. PAL Indonesia (Persero).
 Penerapan Sistem Manajemen Keamanan.
b. Bertanggungjawab terhadap penerapan ISO 14001, OHSAS 18001, dan SMK3 dalam setiap
pelaksanaan aktifitas pekerjaan.
c. Membina dan mengendalikan penerapan norma-norma K3LH di Divisi Keamanan dan K3LH.
d. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan ketaatan program lingkungan hidup PROPER dan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
e. Pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait Keamanan dan K3LH yang masih
berlaku.
f. Penjaminan keselamatan bagi pekerja dan orang lain yang berada di lingkungan kerja
perusahaan.
g. Penjaminan keberlangsungan proses produksi tanpa terputus oleh gangguan keamanan maupun
kerusakan fasilitas dan lingkungan akibat kecelakaan kerja.
h. Monitoring dan aktif melaksanakan program gerakan anti penyalahgunaan narkoba dan gerakan
deradikalisasi di lingkungan perusahaan.

Direktorat Technology, Design, and, Naval System


Divisi Naval Tecnology
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan pengawasan sumber daya yang terkait
dengan:
 Perencanaan spesifikasi sistem peralatan Deteksi, Pernika, Navigasi dan Komunikasi, Indera,
Kendali Senjata dan Persenjataan, serta pengendalian Integrated Logistic Support (ILS),
Perencanaan dan Pengendalian (Rendal).
 Koordinasi antar pembuat (maker) system, Pernika, Navigasi dan Komunikasi, Indera,
Kendali Senjata dan Persenjataan (Interface Agreement).
 Perencanaan Top Side Arrangement bekerja sama dengan makerCMS (Combat Management
System).
 Perencanaan Weapon Arrangement bekerja sama dengan maker senjata.
 Perencanaan Electro Magnetic Compatibility (EMC) dan Electro Magnetic Interfence (EMI).
 Pembuatan dokumen Integrated Logistic Support(ILS).
 Koordinasi dan Integrasi dengan Platform Design.
Struktur Organisasi Divisi HARKAN (Pemeliharaan dan Perbaikan)

Menurut Surat Keputusan Direktur Utama No Skep /12/10000//II/2018 Pada tanggal 01 Februari
2018 Struktur Organisasi Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan sebagai berikut :

Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan (HARKAN)

I. Kedudukan dan Organisasi


- Kedudukan
Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan adalah unit kerja structural tingkat divisi dalam organisasi
Direktorat Rakyat Umum & dipimpin seorang Kepala Divsi Pemeliharaan & Perbaikna, yang
berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rekayasa Umum
& Harkan.
- Organisasi :
Kepala Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan membawahi dan membina :
1. Sekretariat Divisi Harkan
2. Departemen Dukungan Produksi
3. Departemen Perencanaan & Pengendalian (Rendal)
4. Departemen Produksi
5. Manajer Dok Gali
6. Manajer Dok Apung
II. Tugas pokok
1. Menjabarkan, menyusun strategi pelaksanaan kebijakan perusahaan beserta program kerja di
bidang Pemeliharaan dan Perbaikan kapal, non kapal dan alat apung lainnya.
2. Bersinergi dengan divisi Keamanan & K3LH dalam menciptakan lingkungan kerja yang
sesuai dengan norma dan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup
yang berlaku.
3. Merencanakan, mengkoordinasi, dan melaksanakan pengawasan sumber daya untuk
pemeliharaan dan perbaikan kapal non kapal dan alat apung lainnya.
III. Fungsi
1. Merancang, melaksanakan, dan mengembangkan strategi serta melakukan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan perusahaan di bidang Pemeliharaan dan Perbaikan kapal, non kapal
dan alat apung lainnya.
2. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengendalikan sumber daya untuk melaksanakan tugas-
tugas di Divisi Harkan.
3. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan dan program kerja Pemeliharaan
dan Perbaikan kapal, non kapal dan alat apung lainnya, mencakup workload analysis &
workload plan, production scheduling, production engineering, production process &
controlling, dan production reporting serta melakukan evaluasi terhadap pencapaian target
program kerja dan menyusun perbaikannya.
4. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengendalikan sumber daya dalam mewujudkan
rekomendasi terkait K3LH dari Divisi Keamanan & K3LH sebagai upaya menciptakan
lingkungan kerja yang selamat, sehat, serta bebas pencemaran.
1. Departemen Produksi
I. Kedudukan & Organisasi
- Kedudukan
Depertemen Produksi adalah unit kerja structural tingkat Depertemen dalam
organisasi Divisi Pemeliharaan & Perbaikan (Harkan) yang dipimpin oleh seorang Kepala
Departemen Produksi berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Divisi Pemeliharaan & Perbaikan (Harkan).
- Organisasi
Kepala Departemen Produksi membawahi dan membina :
1. Biro Koordinasi Pekerjaan
2. Bengkel Konstruksi
3. Bengkel Sistem Poros & Kemudi
4. Bengkel Sistem Bantu & Katup
5. Bengkel Mesin Perkakas
6. Bengkel Permesinan
7. Bengkel Listrik dan Kontrol
8. Bengkel Blasting , Pengecatan, Scaffolding dan Interior.

II. Tugas Pokok


1. Menjabarakan, menyusun strategi pelakasan kebijakan Divisi Pemeliharaan & Perbaikan
(Harkan) beserta program kerjanya untuk mengkoordinir pekerjaan produksi utama dalam
bidang Konstruksi, Sistem Poros & Kemudi, Sistem Bantu & Katup, Mesin Perkakas,
Permesinan, Listrik, Kontrol, dan Blasting, Pengecatan, Scaffolding dan Interior.
2. Mengkoordinir pekerjaan produksi meliputi tahap perencanaan , pelaksanaan,
pengendalian dan mengevaluasi terhadap kegiatan perbaikan dalam bidang Kontruksi,
Sistem Poros dan Kemudi, Sistem Bantu dan Katup, Mesin Perkakas, Permesinan, Listrik
dan Kontrol dan Blasting, Pengecatan, Scaffolding dan Interior untuk pemeliharaan dan
perbaikan kapal, non kapal dan alat apung lainya.
III. Fungsi
1. Merancang strategi untuk mengkoordinir pekerjaan produksi dalam bidang Kontruksi,
Sistem Poros dan Kemudi, Sistem Bantu dan Katup, Mesin Perkakas, Permesinan, Listrik
dan Kontrol dan Blasting, Pengecatan, Scaffolding dan Interior untuk pemeliharaan dan
perbaikan kapal, non kapal dan alat apung lainya.
2. Merencanakan pekerjaan yang meliputi penyiapan (manusia, peralatan dan dokumen kerja)
beserta dukungan rekayasa (enginerring) untuk pelaksanaan pekerjaan.
3. Melaksanakan
a. Pekerjaan system permesinan dan kontruksi pada :
- Pekerjaan perbaikan dan pengujian mesin bagi mesin-mesin kapal atau non kapal.
- Perbaikan system poros dan kemudi kapal.
- Perbaikan system bantu pemeriksaan atau perawatan dan perbaikan system pipa,
system klep, system pompa dan kompresor serta pesawat-pesawat bantu lainya.
- Pekerjaan machining meliputi bubut, frais, kolter, sekrap, bor, contact suface,
balancing dll.
- Pekerjaan perakitan/ assembling, blasting, painting dan interior kapal atau non
kapal.
- Pekerjaan listrik dan control pada kapal atau non kapal.
b. Pemeliharaan fasilitas bengkel dan sarana kerja.
c. Pengawasan dan pengendalian pekerjaan pihak ketiga atas pertimbangan jadwal dan
kapasitas.
4. Mengendalikan kualitas proses atau hasil produksi, jadwal atau waktu penyerahan,
penggunaan jam orang, penggunaan peralatan atau fasilitas kerja.
5. Mengevaluasi pelaksaan pekerjaan yang telah selesai baik terhadap pemakai sumber daya
(manusia, material, peratalan dan dokumen kerja) beserta dukungan rekayasa (engineering)
maupun jadwal nya sebagai peningkatan produktivitas sesuai tanggung jawabnya.

a. Bengkel Dok Gali


I. Kedudukan & Organisasi
- Kedudukan
Bengkel Dok Gali adalah unit kerja struktural tingkat Bengkel dalam organisasi
Departemen Dukungan Produksi yang dipimpin oleh seorang Kepala Bengkel Dok
berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Departemen
Dukungan Produksi
- Organisasi
Kepala Bengkel Dok Gali membawahi dan membina Fungsional
II. Tugas Pokok
Menjabarkan dan melaksanakan program kerja Departemen Dukungan Prouksi dalam bidang
pelayanan dan pengelolaan pengedikan (docking/ undocking) Dok Gali
III. Fungsi
a. Melaksanakan Pekerjaan pengedokan (docking/ undocking) Dok Apung Berdasarkan
Perintah Pekerjaan (PP) yang telah disetujui oleh Kepala Departemen Dukungan Produksi.
b. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas dan sarana Dok Gali yang menjadi tanggung
jawabnya sesuasi kebutuhan teknis di lapangan.
c. Pengisian Kartu Tugas (KT) atau mendelegasikan kepada para Tukang Kepala, untuk
didistribusikan kepada anggota yang menangani pekerjaaan.
d. Membuat dan mengajukan Laporan Kondisi bila dapat penyimpangan dalam PP,
permintaan desain dan permintaan test sesuai kebutuhan teknis di lapangan.
e. Membuat Laporan beban kerja bengkel dan laporan kemajuan pekerjaan (progress) kepada
Kadep Dukungan Produksi.

A. PROSES
Proses Pengerjaan Proyek Untuk Perbaikan Kapal
Pertama owner pemilik kapal melakukan kontrak dengan pihak bisnis PT PAL
Indonesia (Persero) tentang penempatan dan fasilitas yang dibutuhkan serta terdapat repair
list. Setelah itu, dari pihak bisnis diserahkan ke Rendal (Perencanaan dan Pengendalian),
pihak Rendal akan merencanakan perbaikan dan membuat time schedule. Setelah itu time
schedule akan dicek oleh tim di Dok. Pengerjaan maksimal 14 hari dan jika di tengah-tengah
si owner ingin mempercepat pekerjaan kapalnya maka pihak produksi akan memberikan
solusi yaitu dengan menambah personil dan menambah jumlah jam kerja.
Proses Pembukaan Gerbang Dock Irian
Caranya yaitu mengisi dock dengan air, mengisi airnya dengan cara :
1. Menghidupkan pompa penyedot air laut menuju Dok sampai air didalam Dok setara
dengan air laut.
2. Setelah air didalam Dok setara dengan air laut, perlahan air yang ada di dalam ballast
dibuang menggunakan pompa ke dalam Dok. Sehingga gerbang Dock menjadi terangkat
karena air yang ada di dalam ballast (pemberat) sudah berkurang.
3. Setelah air di dalam ballast mulai habis dan gerbang Dok berada pada ketinggian 2 meter
dari permukaan Dok.
4. Kemudian gerbang Dok, bisa ditarik ke arah samping menggunakan tali yang diikatkan
dengan besi yang porosnya tersambung dengan motor yang dikendalikan.
5. Ketika motor berputar, maka besi yang tersambung di poros motor juga berputar dan tali
yang diikatkan pada besi tersebut tergulung, sehingga gerbang Dok tertarik menyamping.
6. Akhirnya gerbang Dock terbuka, dan kapal bisa masuk.
Penjelasan awal proses masuknya kapal ke Dock irian
Pada saat kapal masuk kapal terlebih dahulu akan didampingi oleh 2 kapal tugboat
yang terdapat di depan kapal yang fungsinya untuk menarik kapal satunya lagi terdapat di
belakang kapal.

Kendala dan Solusi Docking Kapal


Kesalahan docking plan disebabkan oleh :
1. Gambar dan kenyatan salah atau tidak sesuai.
2. Kesalahan dari pihak PT PAL dalam menggambar.
Solusi saat terjadi kesalahan pada docking plan :
1. Dengan menyelami lambung kapal tersebut sehingga diketaui ukurannya.
2. Dengan mengeluarkan kapal dan pembuatan docking plan baru.
9. Tempat/Lokasi

Lokasi Perusahaan di Jl. Ujung Kota Surabaya 60155 Jawa Timur,


Lokasi Dok Irian
Aset Perusahaan
1. Divisi Kapal Perang

b. Bengkel Konstruksi Lambung


1.Bengkel Fabrikasi
2.Bengkel Assembly
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada No
c. Bengkel Pertukangan
1. Bengkel Listrik
2. Bengkel Plat Tipis
3. Bengkel Pipa
4. Bengkel Galvanis
5. Bengkel Blok Blasting
6. Bengkel Mesin
7. Bengkel out fiting
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada No
d. Fasilitas Dok
1. Dok. Gali 20.000 DWT
2. Ship Lift 1.500 TLC
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada No
2. Divisi Kapal Niaga

a. Bengkel Konstruksi Lambung


1.Bengkel Fabrikasi
2.Bengkel Assembly
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada No
b. Bengkel Pertukangan
1.Bengkel Listrik
2.Bengkel Plat Tipis
3.Bengkel Pipa
4.Bengkel Galvanis
5.Bengkel Blok Blasting
6.Bengkel Mesin
7.Bengkel out fiting
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada No
c. Fasilitas Dok
1.Dok Gali 50.000 DWT
2.Dok Gali 20.000 DWT
3.Ship Lift 1.500 TLC
4.Side & launching, up to 40.000 DWT (Fasilitas peluncuran
memanjang dan melintang ).
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada No

3. Divisi General Engineering

1. CNC Lathe
2. Vertical Lathe
3. CNC Vertikal Turning Centre
4. CNC Centre Lathe
5. CNC Plano Miller
6. Machining Centre
7. CNC Milling Machine
8. Water Brake
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada
4.Divisi Perbaikan dan Pemeliharaan

a. Bengkel Outfiting
1. Pekerjaan Kayu
2. Kelistrikan
3. Plat tipis
4. Pipa
5. Palletizing
6. Galvanizing
7. Blok blasting
8. Machinery
9. Outfitting

Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada


b. Electronic and Weapon Workshop

1. Radio detection and ranging


2. Radio communication
3. Sound navigation and ranging
4. Calibration, weaponry/Gunnery
c. Dok facilities

1. 50.000 DWT Dry Dok


2. 20.000 DWT Dry Dok
3. TLC Floating Dok (2)
4. TLC Caisson Dok (2)
5. 1.500 TLC Ship Lift
Yang mana lokasi pada gambar ditunjuk pada Proses Yang dibahas pada Dock Irian,
Departemen Dukungan Produksi, Divisi Harkan, PT.PAL INDONESIA(Persero)
adalah Crane IHI LLC 30 TON
PROSES

1. Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai alat
pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material yang
akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material
ditempat yang diinginkan. Alat ini memilki bentuk dan kemampuan angkat yang
besar dan mampu berputar hingga 360 derajat dan jangkauan hingga puluhan meter.
Crane biasanya digunakan dalam pekerjaan pekerjaan proyek, pelabuhan,
perbengkelan, industri, pergudangan dll.

2. Jenis Crane yang dipakai di Dock Irian adalah jenis HMC ( Harbour Mobile Crane
) dengan type IHI Kapasitas 30 TON

3. Bagian bagian Crane :


1. Hoist : Bagian yang menaik dan menurunkan Barang yang dipindah
menggunakan
Tali Kawat besi (Sling) yang digulung pada motor Listrik
2. Slewing : Bagian yang dapat memutar hingga 360 derajat agar dapat
mempermudah pekerjaan (menggunakan motor listrik)

3. Boom + gambar : Bagian yang berfungsi untuk pengatur jangkauan Crane


yang mana menggunakan system Hidrolik.

4. Pengereman: Bagian yang mengerem untuk menjaga kestabilan kerja dari


motor hoist dan slewing

5. Ruang Kontrol : Ruang yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang


mana terdapat control untuk mengendalikan crane

6. Tali kawat besi (Sling)dan (Crane Hook): Peralatan Untuk mengangkat


Muatan yang dikatkan pada kait(Crane Hook)

7. Shackles : Shackle merupakan alat bantu pengait antara mata sling dengan
pengait objek tertentu.Shackle biasanya terbuat dari bahan steel.

8. Switch Batas : Ada sejumlah perangkat pengaman yang dapat dipasang ke


crane. limit switch dipasang untukhoist SR crane, dan fungsi booming
hoist. Sebuah saklar batas hoist dipasang untuk membatasi perjalanan
hook, ini dipasang untuk mencegah kait ditarik ke puli kepala booming.
Sebuah saklar batas juga dipasang untuk mencegah hook diturunkan terlalu
jauh. Switch ini harus diatur ulang jika panjang boom, atau bagian garis,
(reeving) berubah.
Gambarkan system mekaniknya, buku crane, referensi proses crane lain. Pengaman
peralatan, 1 crane daya nya berapa agar daya yg dipakai tidak melebihi

Anda mungkin juga menyukai