5|Echosounder
Saat ini kemampuan dan kualitas rancang bangun dari PT. PAL Indonesia
(Persero) telah diakui pasar internasional. Kapal-kapal produksi PT. PAL Indonesia
(Persero) telah berlayar di perairan internasional di seluruh dunia.
Sebagai perusahaan galangan kapal dengan pengalaman lebih dari tiga
dasawarsa, PT PAL Indonesia (Persero) bersama karyawan sejumlah 1.300 orang.
Perkembangan dan prestasi yang telah dicapai oleh PT. PAL Indonesia (Persero)
tidak lepas dari sejarah yang membesarkannya, maka dari itu pada sub bab 2.2 akan
dibahas mengenai tahapan-tahapan sejarah PT. PAL Indonesia (Persero) secara
umum.
6|Echosounder
8. Kemudian Marine Estabilisment berkembang sebagai tempat yang lengkap
dan modern, yang memiliki tugas utama yaitu melakukan perbaikan dan
pemeliharaan kapal-kapal perang Belanda serta perlengkapan kapal perang
tersebut.
9. Dalam suatu statblat tahun 1939 No. 82 Marine Establishment dinyatakan
sebagai perusahaan milik pemerintah hindia-belanda. Peraturan pelaksanaan
dan organisasi Marine Establishment tercantum pada Bijblad 14278.
10. Pada tahun 1942 pemerintah hindia-belanda menyerahkan kepada tentaran
Jepang sehingga Marine Establishmentjuga di ambil ahlih oleh pemerintah
Jepang. Akhirnya nama menjadi Kagunse 21-24 Butai.
11. Setelah Perang Dunia II, pemerintah hindia-belanda memperbaiki segala
kerusakan akibat perang dan namanya diganti yang semula yaitu Marine
Establishment. Pada tanggal 1 Mei 1947 Marine Establishment dijadikan
Admiral Teits Bedriff dan dikepalai oleh direktur dibawah koordinasi
Admiral Teits Diensten di negeri Belanda.
12. Pada tanggal 27 Desember 1949 setelah pengesahan kedaulatan Republik
Indonesia (RI), Marine Establishment diserahkan pada pemerintah Indonesia
dan berubah nama menjadi “ Penataran Republik Indonesia” yang disingkat
PAL. Langsung dibawahi oleh kementrian pertahanan baik di bidang
organisasi, menajemen maupun teknis.
13. Pada tanggal 13 Juli 1957 pimpinan dan pengawas serta penyelengaraan oleh
Menteri Pertahanan diserahkan ke KSAL.
14. Mulai dari bulan April 1960 ditetapkan pimpinan organisasi PAL berdasarkan
surat keputusan Menteri Keamanan Nasional No. MP/A/00380/1960.
15. Dengan Kepres RI No. 370/1960 tanggal 1 juli 1960, PT. PAL disatukan
dengan Departemen Angkatan Laut dan selanjutnya digunakan untuk
keperluan ALRI.
16. Relaisasi dan penyatuan serta penyerahan kekuasaan PAL Surabaya diatur
oleh Menko Pertahanan Kemanan / KSAB No. M/A/242/64 tanggal 1 Januari
1964 yang menentukan antara lain:
7|Echosounder
a. Bahwa pengawasan PAL dan seluruh kekayaanya diserahkan dari Menteri
Keamanan Menko Hankam / KSAB kepada Menteri Angkatan Laut /
Panglima Angkatan Laut.
b. Bahwa sejak 1 Januari 1964 Pal Tidak lagi merupakan perusahaan negara
menurut IBW melainkan menjadi Pendirian Darat Angkatan Laut yang
dibiayai langsung oleh anggaran belanja Angkatan Laut.
17. Status PAL yang mula jawatan diubah menjadi Komando dengan nama
Komando Penataran Angkatan Laut (KONATAL) 1970 yang dibiayai
langsung dari anggaran dan belanja Angkatan Laut.
18. Sejak dikeluarkannya PP No. 14/1978 KONATAL dijadikan Badan hukum
yang berbentuk Perusahaan Umum Perundok dan Galangan Kapal.
19. Dengan PP No 14 tahun 1980 status perum diganti menjadi Persero dan
dengan adanya akta pendirian No. 12 tanggal 15 April 1980, maka Galangan
Kapal Ini resmi dinamakan PT. PAL Indonesia dan dibawah Pimpinan Prof.
Dr. Ing. BJ. Habibi.
8|Echosounder
2.4. Lokasi PT. PAL Indonesia (Persero)
PT. PAL Indonesia (Persero) berada di Ujung Surabaya dengan luas area
mencapai 120 HA. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kapal perang dan kapal
niaga, memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum
dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan. Kemampuan rancang bangun
yang menonjol dari PT. PAL Indonesia (Persero) telah memasuki pasaran
internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT. PAL
Indonesia (Persero) telah melayari perairan di seluruh dunia.
9|Echosounder
Gambar 2.2. Area PT. PAL Indonesia (Persero)
10 | E c h o s o u n d e r
Adapun langkah yang ditempuh untuk mengatasi tantangan adalah dengan
melakukan transformasi dari product supplier (penyedia produk) menjadi solution
provider (penyedia solusi).
Sebagai solution provider, produk yang dijual merupakan paket solusi yang
dikembangkan dari ide-ide kreatif untuk mengatasi permasalahan yang dialami
pelanggan, dan tidak lagi mengkhawatirkan kompetensi dalam aspek quality, cost,
and delivery seperti pada tahap product supplier, karena faktor tersebut sudah
bukan lagi menjadi kendala.
Arah pengembangan produk kapal niaga difokuskan pada pasar internasional
khususnya Eropa Barat terutama peluang pasar khusus (niche market) melalui
produk yang mempunyai fungsi tambahan khusus dengan branding seperti Star-50
(50.000 DWT).
Sementara itu pertumbuhan penjualan kapal niaga terus dipelihara dengan
strategi optimalisasi product mixed seperti kapal Bulker, Container dan Tanker,
baik itu Chemical Tanker ataupun juga Gas Tanker. Pasar dalam negeri untuk
produk kapal niaga diarahkan pada program pengembangan model-model industri
pelayaran nasional atau pelayaran perintis bagi penumpang dan barang (cargo).
Sedangkan arah pemasaran produk kapal perang/kapal cepat/kapal khusus lebih
difokuskan pada pasar dalam negeri baik untuk pemerintah pusat seperti
Departemen Pertahanan, Kepolisian RI, Departemen Kelautan, Departemen
Keuangan/Direktorat Jenderal Bea & Cukai serta Otonomi Daerah maupun swasta.
Arah pengembangan jasa pemeliharaan dan perbaikan (harkan), baik harkan
kapal maupun harkan non kapal meliputi jasa harkan kapal tingkat depo dengan
kapasitas docking sampai dengan 600.000 DWT per tahun, annual/ special survey
dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang, harkan elektronika dan senjata
serta overhaul kapal selam. Peluang pasar terutama pasar dalam negeri, berasal dari
TNI-AL, swasta dan pemerintah.
Arah pengembangan produk rekayasa umum diarahkan pada pemeliharaan
dan pengembangan posisi perusahaan selaku pemasok sourcing internasional pada
industri pembangkit listrik besar dunia, sedangkan produk modular dan EPC akan
lebih difokuskan untuk pasar dalam negeri. Untuk mendukung arah pengembangan
perusahaan tersebut, telah dijalin kerjasama dengan Mitsubishi Heavy Industry
11 | E c h o s o u n d e r
dalam bidang rancang bangun boiler untuk pembangkit tenaga listrik, Wartsila
untuk perakitan mesin diesel, AMEC Proccess & Energy untuk rancang bangun
sistem turbin gas dan uap.
Dunia usaha dalam persaingan global pada saat ini penuh dinamika dan
perubahan yang cepat. PT. PAL Indonesia (Persero) menyiasati tantangan ini
dengan melakukan perubahan fundamental yang bertujuan untuk menciptakan
sistem dengan fondasi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Strategi PT. PAL Indonesia (Persero) dalam menghadapi perubahan tersebut
dan meningkatkan daya saing perusahaan adalah dengan melakukan terobosan
sebagai berikut :
1. Penerapan front-end back end mechanism dalam pengembangan usaha,
2. Project financing untuk mengoptimalkan fasilitas produksi,
3. Peningkatan produktivitas melalui penerapan Full Block Outfitting
System (FSOB),
4. Optimalisasi peralatan produksi,
5. PIM (Productivity & Measurement) Centre,
6. Welding Centre,
7. Kebijakan kualitas serta kebijakan yang mengarah kepada penerapan
praktik-praktik Good Corporate Governance di PT. PAL Indonesia
(Persero).
PT. PAL Indonesia (Persero) senantiasa berupaya keras dalam meningkatkan
kemampuannya untuk dapat memenangkan persaingan global yang makin ketat.
Inisiatif yang diterapkan dalam menghadapi persaingan global adalah:
1. Menunjukkan keunggulan produk yang telah diakui selama ini seperti
produk kapal niaga sampai dengan 50.000 DWT (Star-50).
2. Mengisi peluang pasar untuk produk tersebut.
3. Menghadapi langsung persaingan global.
Inisiatif yang dikombinasikan dengan fleksibilitas ini akhirnya menghasilkan
suatu inovasi produk yang dinamakan Kapal niaga Star-50. Kapal niaga Star-50
ini akan terusdikembangkan agar dapat memiliki keunggulan kompetitif dan
menjadi produk unggulan pelopor bagi produk lain di bawahnya.
12 | E c h o s o u n d e r
Kapal Star-50, merupakan suatu inovasi dalam produksi kapal yang berhasil
menambah kapasitas kapal dengan teknologi Box Shaped Bulk Carrier (BSBC).
Selain kemampuan produksi, proses produksi pun senantiasa ditingkatkan
kualitasnya agar produk-produk tersebut bisa dirampungkan sesuai tenggat waktu
yang dijanjikan. Implementasi Full Block Outfitting System merupakan upaya
konkrit untuk mencapai hal tersebut.
Hal tersebut menunjukkan kemauan yang kuat dari perusahaan untuk terus
meningkatkan operasi perusahaan yang efisien seperti ditunjukkan dari hasil yang
dicapai antara lain peningkatan metode produksi dengan penerapan Full Block
Outfitting System, yaitu membangun blok-blok yang telah dilengkapi dengan
system piping, fitting, dan tepat waktu dirakit dengan berat sampai dengan 300 ton
per blok. Pada gilirannya nanti proses tersebut akan mempercepat masa
pembangunan kapal sehingga waktu dan biaya produksi akan efisien dan dengan
sendirinya akan meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan penerapan ini
semua, tren penyerahan hasil produksi setiap tahun akan meningkat.
13 | E c h o s o u n d e r
b. Divisi Kapal Niaga
Melaksanakan dan merencanakan Pembangunan kapal niaga,
Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa
bagi fasilitas idle capacity,
Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh
direktur pembangunan kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci,
Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien
sesuai dengan aspek QCD,
Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan
proyek-proyek agar mendapat hasil yang memenuhi standar
kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
c. Divisi Kapal Perang
Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal-kapal perang
sesuai dengan kebijakan direktur pembangunan kapal,
Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa
bagi fasilitas idle capacity,
Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh
direktur pembangunan kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci,
Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efesien
sesuai dengan aspek QCD,
Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan
proyek-proyek agar mendapat hasil yang memenuhi standar
kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
d. Divisi Kapal Selam
Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal selam sesuai
dengan kebijakan direktur pembangunan kapal,
Menyiapkan cash out plan bersama-sama dengan unit kerja /
fungsi terkait,
14 | E c h o s o u n d e r
Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efesien
sesuai dengan aspek QCD,
Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh
direktur pembangunan kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci.
e. Divisi Pemasaran dan Penjualan Kapal
Melaksanakan perencanaan pemasaran produk kapal maupun non
kapal dalam jangka maupun jangka pendek,
Melaksanakan riset pasar, segmentasi pasar dan studi kelayakan
produk kapal dan non kapal,
Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk kapal maupun
non kapal,
Melaksanakan pengembangan produk dan pengembangan pasar
untuk produk baru,
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan produk dalam
aspek biaya dan kepuasan pelanggan.
15 | E c h o s o u n d e r
b. Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan
Melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan perbaikan kapal
maupun non kapal sesuai dengan kebijakan direktur rekayasa
umum dan harkan,
Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh
direktur rekayasa umum dan harkan menjadi jadwal pelaksanaan
proyek dan nilai biaya proyek dengan terperinci,
Melaksanakan pembangunan pemeliharaan dan perbaikan kapal
maupun non kapal sesuai dengan QCD,
Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan
proyek-proyek agar mendapat hasil yang memenuhi standar
kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang sebaik mungkin.
c. Divisi Penjualan Rekumhar
Merancang, melaksanakan, dan mengembangkan strategi serta
melakukan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perusahaan di
bidang Penjualan Rekumhar.
Merencanakan, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan dan
program kerja di bidang:
o Perencanaan target perolehan order yang akan ditetapkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
o Pemasaran produk (barang/jasa) perusahaan.
o Analisa dan evaluasi pasar serta menetapkan pasar
potensial yang memiliki peluang bagi produk dan sesuai
dengan kapasitas perusahaan.
o Penyiapan usulan HPP (Harga Perkiraan Produksi).
o Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain
dalam pelaksanaan perolehan/tender proyek.
o Pelaksanaan tender, klarifikasi, serta negosiasi.
d. Divisi Jaminan Kualitas
Melaksanakan perencanaan pemeriksaan dan pengujian proyek-
proyek yang sedang diproduksi,
16 | E c h o s o u n d e r
Melaksanakan pemerikasaan dan pengujian guna mengendalikan
dan jaminan seluruh hasil produksi perusahaan,
Mengkoordinir kegiatan purna hasil jual produksi produksi
selama dalam masa garansi,
Menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian mutu produksi
perusahaan,
Melaksanakan pengujian baik merusak maupun tidak merusak
untuk material dan hasil proses produksi.
e. Divisi Supply Chain
Merencanakan kebutuhan material baik untuk mendukung proyek
maupun operasional,
Mengkoordinir pengelolaan materian pada lokasi penyimpanan,
Membuat perencanaan kebutuhan dana untuk menunjang
kebutuhan material,
Mengelola sistem informasi material untuk menunjang unit kerja
lain.
17 | E c h o s o u n d e r
Melaksanakan perencanaan dan pengendaliaan serta pengawasan
atas biaya-biaya perusahaan dan investasi perusahaan,
Menyusun rencana kerja jangka pendek, menengah, dan panjang
dalam bidang akuntansi dan keuangan untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan,
Melaksanakan evaluasi dan analisa terhaap pengelolaan aset serta
kinerja dari anak perusahaan kerjasama usaha lainnya,
c. Divisi Teknologi Informasi
Menyiapkan dan mengembangkan sarana dan prasarana
komunikasi dengan menggunakan Teknologi Informasi,
Mengembangkan dan mengintegrasikan Sistem Informasi guna
mencapai efektivitas operasi serta optimalnya operasional dalam
mendukung kegiatan perusahaan,
Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan melaksanakan
sosialisasi knowledge management.
18 | E c h o s o u n d e r
o Penanggulangan dan pencegahan kebakaran di area
perusahaan.
o Pemeliharaan dan pengelolaan utilitas perusahaan.
o Perencanaan dan pengendalian anggaran investasi
bangunan dan infrastruktur perusahaan.
o Pengelolaan dan mengkoordinir aset (aktiva tetap)
berwujud perusahaan.
o Penataan dan pengaturan sandar kapal di area perusahaan.
o Pengelolaan tata ruang dan tata graha di area perusahaan.
o Pengelolaan pengadaan barang dan jasa non
produksi/sarana prasarana perkantoran.
Membina dan mengendalikan pelaksanaan K3LH di Divisi
Kawasan.
19 | E c h o s o u n d e r
b. Memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan korporasi dari protokoler,
korespondensi, dan kerumahtanggaan yang terkait dengan Dewan
Komisaris dan Direksi.
c. Menjamin bahwa implementasi kepatuhan dan memastikan kejelasan
struktur tata kelola dan sistem pelaporan pelanggaran telah
dilaksanakan dengan baik di perusahaan.
d. Mengelola dan mengendalikan kegiatan operasional Kantor Perwakilan
Jakarta.
e. Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan fungsi kesekretariatan
Dewan Komisaris dan Direksi.
20 | E c h o s o u n d e r
d. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan audit di anak perusahaan PT.
PAL Indonesia (Persero).
21 | E c h o s o u n d e r
d. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan ketaatan program lingkungan
hidup PROPER dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK).
e. Pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait Keamanan
dan K3LH yang masih berlaku.
f. Penjaminan keselamatan bagi pekerja dan orang lain yang berada di
lingkungan kerja perusahaan.
g. Penjaminan keberlangsungan proses produksi tanpa terputus oleh
gangguan keamanan maupun kerusakan fasilitas dan lingkungan akibat
kecelakaan kerja.
h. Monitoring dan aktif melaksanakan program gerakan anti
penyalahgunaan narkoba dan gerakan deradikalisasi di lingkungan
perusahaan.
22 | E c h o s o u n d e r
2. Bagan Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia (Persero)
23 | E c h o s o u n d e r
2.9. Struktur Organisasi Divisi Kapal Perang
Salah satu divisi dalam PT. PAL Indonesia (Persero) adalah divisi kapal
perang. Pada divisi kapal perang terdapat beberapa departemen yang memiliki tugas
dan fungsi masing-masing, berikut tugas dan fungsi departemen pada divisi kapal
perang.
a. Department PPC
Menjabarkan, menyusun strategi pelaksanaan kebijakan Divisi
Kapal Perang beserta program kerjanya dalam bidang
perencanaan dan pengendalian proses produksi untuk mencapai
kualitas, biaya dan jadwal yang telah ditetapkan,
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dalam bidang perencanaan dan
pengendalian proses produksi.
b. Department Machinery & Hull Outfitting
Menjabarkan, menyusun strategi pelaksanaan kebijakan Divisi
Kapal Perang beserta program kerjanya dalam bidang persiapan,
pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian pekerjaan yang
berkaitan dengan kegiatan fabrikasi dan instalasi machinery
outfitting dan hull outfitting sampai dengan pelaksanaan testing
dan commissioning,
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dalam bidang fabrikasi dan instalasi
machinery outfitting dan hull outfitting sampai dengan
pelaksanaan testing dan commissioning.
c. Department Konstruksi Kapal
Menjabarkan, menyusun strategi pelaksanaan kebijakan Divisi
Kapal Perang beserta program kerjanya dalam bidang
pembangunan konstruksi lambung kapal (kapal perang, kapal
cepat dan lain-lain) atau proyek-proyek non kapal yang
dikerjakan oleh Divisi Kapal Perang,
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dalam bidang pembangunan konstruksi
24 | E c h o s o u n d e r
lambung kapal (kapal perang, kapal cepat dan lain- lain) atau
proyek-proyek non kapal yang dikerjakan oleh Divisi Kapal
Perang.
d. Department Electric Outfitting & Interior
Menjabarkan, menyusun strategi pelaksanaan kebijakan Divisi
Kapal Perang beserta program kerjanya dalam bidang
perencanaan, persiapan, pelaksanaan pengkoordinasian dan
pengendalian pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan fabrikasi
dan instalasi electric/ electronic outfitting, control system dan
interior kapal, indera & kendali senjata serta navigasi &
komunikasi sampai dengan pelaksanaan testing dan
commissioning,
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dalam bidang fabrikasi dan instalasi
electric/ electronic outfitting, control system, interior, indera
kendali senjata serta navigasi & komunikasi sampai dengan
pelaksanaan testing dan commissioning.
e. Department Dukungan Produksi
Menjabarkan, menyusun strategi pelaksanaan kebijakan Divisi
Kapal Perang beserta program kerjanya dalam bidang pemberian
dukungan, baik terhadap kegiatan produksi maupun operasional,
dalam lingkup Divisi Kapal Perang,
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dalam bidang pemberian dukungan
terhadap kegiatan produksi maupun operasional.
25 | E c h o s o u n d e r
Bagan struktur organisasi divisi kapal perang dapat dilihat seperti dibawah
ini:
26 | E c h o s o u n d e r
c. Bengkel Navigasi dan Komunikasi
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dan pekerjaan di bidang pelaksanaan
dan pengendalian kegiatan pemasangan peralatan navigasi &
komunikasi, wiring, connection, line check sampai dengan
function test pada pembangunan kapal.
d. Bengkel Indera dan Kendali Senjata
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dan pekerjaan di bidang pelaksanaan
dan pengendalian kegiatan pemasangan peralatan SEWACO
(Sensor, Weapon and Command), alignment senjata, pemasangan
radar,wiring connection, line check sampai dengan function test
pada pembangunan kapal.
e. Bengkel Interior
Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dan pekerjaan di bidang pelaksanaan
dan pengendalian kegiatan pembuatan dan pemasangan furniture,
pemasangan lining, ceiling, deck covering dan fixture pada
pembangunan kapal.
f. Biro Rekayasa Produksi
Merencanakan mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan sumber daya dan pekerjaan di bidang perencanaan
dan penyusunan proses produksi untuk electric outfitting dan
interior kapal, report progress dan koordinasi pekerjaan dengan
pihak terkait sampai dengan pelaksanaan testing dan
commissioning serta analisa/ evaluasi terhadap lingkup pekerjaan
Department Electric Outfitting & Interior.
27 | E c h o s o u n d e r
Bagan struktur organisasi departemen Electric Outfitting & Interior adalah
seperti gambar dibawah ini:
28 | E c h o s o u n d e r
h. Kerjasama tim (Team Work) prinsip bekerja dengan sikap saling
memahami, menghormati, dan berkomunikasi dengan baik serta bekerja
pada tujuan yang sama.
29 | E c h o s o u n d e r
(Persero) untuk meningkatkan kemampuan inti (Core Competence) dari para
karyawannya.
30 | E c h o s o u n d e r