Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI (Sarana Transportasi Laut)

Kapal laut merupakan sarana yang penting di dalam aktivitas hubungan antara masyarakat dari
pulau satu dengan pulau yang lainnya. Hal ini juga menyebabkan bahwa bangsa Indonesia mendapat
julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara,
bahkan telah berlayar sampai ke luar wilayah Nusantara.

Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal sebagai
sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief-relief Candi Borobudur
dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke Pulau Madagaskar
(Afrika). Juga pembuatan kapal phinisi yang dilakukan oleh bangsa Bugis di Sulawesi Selatan.

Teknologi pembuatan kapal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah
mendapat pengaruh asing. Dari para pelaut asing itulah bangsa Indonesia memperoleh tambahan
pengetahual teknologinavigasi dan pelayaran, hingga akhirnya Indonesia memiliki industry kapal
yang modern.

Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal. Kemudian
bengkel itu berkembang menjadi industry yang merancang dan membangun kapal sebagai sarana
transportai laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional Indonesia (PT.Pelni). Industri
kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan ini merupakan sebuah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian
bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh Gubernur jendral Hindia Belanda V.D. Capellen.
Nama perusahaan itu adalah NV.Nederlandsch Indische Industrie.

Pada tahu8n 1849, sarana perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai terwujud di daerah Ujung,
Surabaya. Namun, pada tahun1939 pemerintah Hidia Belanda mengganti nama menjadi Maarine
Estabilishment (ME). ME berfungsi sebagai sebuah paberik pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada
masa kedudukan Jepang, ME tidak berubah fungsi dan tetap menjadi bengkel reparasi dn perbaikan
kapal-kapal Angkatan Laut Jepang dibawah pengawasan Kagiun. Tetapi pada masa perang
kemerdekaan, ME kembali dikuasai Belanda dan baru diserahkan kepada Indonesia pada 27
Desember 1949. Sejak saat itu, nama perusahaan kapal laut tersebut diubah menjadi Penataran
Angkatan Laut (PAL).

Pada tahun 1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum (Perum) PAL Tiga tahun
kemudian, yaitu tahun 1981 bentuk badan uasaha Perum PAL diubah menjadi perseroan dengan
pimpinan Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie (saat itu menjadi Mentri Riset dan Teknologi). PT. PAL
memproduksi berbagai jenis kapal, mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang, tugboat, tanker,
kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT PAL adalah kapal Baruna Jaya VIII.

Perkembangan sistem transportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat memproduksi kapal angkut
penumpang, yaitu kapal Palindo Jaya 500. Kapal tersebut diluncurkan pertama kali pada bulan
Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang sarana transportasi laut yang lebih cepat dan
aman.
Transportasi air adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan laut. Masyarakat pada
masa lalu menggunakan alat transportasi air seperti perahu dayung, rakit, dan perahu layar. Perahu
dayung dan rakit digerakkan oleh kekuatan tenaga manusia. Sedangkan perahu layar digerakkan
oleh tenaga angin dan tenaga manusia. Dulu orang berlayar bergantung pada angin, sehingga
berlayar waktunya bisa lama sekali. Alat transportasi ini biasanya digunakan untuk mengankut
barang ke pulau- pulau ataupun mengantarkan manusia.

Hingga Kapal sudah digerakkan dengan mesin diesel, mesin uap. Ada juga kapal yang digerakkan
dengan tenaga nuklir. Pertama kali, kapal uap didorong oleh roda-roda pendayung yang besar. Letak
roda-roda itu ada di samping kiri dan kanan kapal. Sejak tahun 1840 mulai dipakai baling-baling
seperti yang ada di kapal sekarang. Baling-baling itu ada di bagian belakang kapal dan berada di
dalam air. Bahan bakar kapal uap adalah batubara. Badan kapal sebelumnya terbuat dari kayu
diganti dengan besi. Kemudian, besi diganti dengan baja. Seiring dengan ditemukannya mesin
bermotor, masyarakat kini menggunakan perahu bermotor dan kapal sebagai alat transportasi air.

Mesin Uap lah yang membuat kemajuan kendaraan saat ini. sejak dahulu kapal sudah ada namun
masih kecil dan belum bersifat “kuat”. Meski demikian, perahu, kapal layar masih digunakan saat ini,
seperti untuk nelayan dan atau untuk perlombaan kapal layar, namun kapal layar disini sudah
berada di taraf yang canggih karena perkembangannya. Dengan teknologi yang sudah berkembang
di berikanlah motor/mesin yang kuat pada kapal agar kuat berjalan hingga jauh dan kemudian
diberikan bahan yang kuat namun tidak berat pada k apal itu, seperti baja. Masyarakat di Indonesia
sering menyebutnya dengan Kapal Motor.

Anda mungkin juga menyukai