Disusun Oleh:
Arsad Rifki Adhawi Farezan 1511521001
Bintang Ramadhan 1511521020
Fakhri Najmuddin 1511521028
Muhamad Ghufron 1511521040
Muhammad Viki Baihaki 1511521045
Satria Akbar Gumilang 1511521065
Mata Kuliah:
Keamanan Maritim
Dosen Pengampu:
Vivian Karim Ladesi, S.T., M.T
1
Daftar Isi
BAB I.........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
I. LATAR BELAKANG........................................................................................................................3
II. TUJUAN...........................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
Pengertian Cruise and Passenger...........................................................................................................5
Jenis kapal cruise passenger..................................................................................................................5
Proses keluar dan masuk kapal cruise and passenger............................................................................6
1. Pelayanan debarkasi penumpang diatas kapal..............................................................................7
2. Pelayanan deberkasi penumpang dari atas kapal menuju dermaga..............................................8
3. Pelayanan embarkasi penumpang sebelum masuk terminal.........................................................8
4. Pelayanan embarkasi penumpang di dalam terminal....................................................................8
5. Pelayanan embarkasi penumpang dari dermaga ke atas kapal.....................................................9
6. Pelayanan Embarkasi Penumpang Diatas Kapal..........................................................................9
Alat keselamatan yang terdapat pada kapal cruise and passenger......................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
Kesimpulan..........................................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Tahun 1835, Arthur Anderson bersama Brodie Willcox mendirikan perusahaan kapal pesiar
pertama di dunia. Perusahaan ini diberi nama “Panisular and Oriental Steam Navigation Company”
yang kemudian kita kenal dengan sebutan “P&O”. Siapa sangka saat ini perusahaan “P&O” menjadi
perusahaan kapal pesiar terbesar di dunia. Perjalanan awal kapal pesiar ini menarik banyak wisatawan
untuk ikut berlayar. Mereka ikut berlayar tidak hanya untuk liburan, tetapi juga untuk pergi bekerja
maupun pindah tinggal di negara lain. Jalur pertama yang dilalui kapal pesiar ini adalah dari Falmouth,
Inggris menuju Portugal, Spanyol, dan Madeira.
Orang berbondong-bondong memesan tiket untuk bisa ikut berlayar bersama kapal pesiar ini.
Meski sebenarnya kapal ini awalnya diperuntukan untuk mengantarkan surat-surat ke luar negeri.
Kemudian, singkatnya kapal ini terus berkembang untuk melayani pengiriman surat mulai dari Mesir
hingga Yunani. Dari awal pelayaran itu juga akhirnya tercipta sejarah baru di jalur darat, yaitu
teciptanya jalur kereta api. Jalur ini bisa mengantarkan para penumpangnya dari Malta, Athena,
3
Istanbul, Yarusalem, dan kairo. Dari sini menarik banyak wisatawan Eropa khusunya bagi orang-orang
kaya untuk mengikuti tur tersebut. Akhirnya wisata menjadi industri bisnis yang sangat menjanjikan di
masa itu. Kapal pesiar awal pertama yang berbasis wisata akhirnya muncul. Dengan design yang lebih
mumpuni meski masih bertenaga uap. Tetapi kapal pesiar ini menyediakan penginapan yang
diperuntukan para penumpang yang ikut berlayar. Bagi penumpang dengan status ekonomi lebih baik,
akan diberika fasilitas serba mewah. Mulai dari design ruangan, lounge, dan segala bentuk kenyamanan
yang lainnya. Masa awal tersebut kapal pesiar ini dinamai sebagai istana mengambang. Perkembangan
pesat membuat perusahaan “P&O” harus berinovasi. Akhirnya pada tahun 1881 mereka mengubah
kapal Cylon menjadi sebuah kapal pesiar yang “sesungguhnya”. Kapal pesiar Cylon banyak disebut
sebagai kapal pesiar pertama di dunia. Sejarah menyebut bahwa perusahaan “P&O” adalah perusahaan
pelopor yang menemukan jalur wisata laut pertama.
Selanjutnya pada tahun 1840, Samuel Cunard meresmikan layanan translantik untuk
penumpang reguler yang bisa menumpangi kapal pesiar Curnad Line. Kemudia di tahun 1897
kekaisaran Jerman ikut serta dalam bisnis laut ini. Mereka membuat kapal pesira dengan nama
Hamburg-Amerika Deuthland dan Kron-Prinz Wilhelm. Pada masa itu, kapal pesiar mampu
menampung 2000 penumpang dan 700 penumpang dengan status kelas satu. Dengan fasilitas yang
belum sempurna, dan kapasitas kapal pesiar yang belum mumpuni, banyak penumpang yang tidak
merasa nyaman. Hal ini tidak lepas dari belum adanya AC pada masa-masa itu.
Sehingga biaya yang harus dikeluarkan lebih mahal untuk penumpang yang ingin menghadap arah
aingin di bagian utara dari pada selatan. Dari sini juga sejarah kata “POSH” tercipta. Jadi hanya orang-
orang kaya yang dapat menikmati kabin dengan fasilitas mewah atau Port Out Starboard Home.
Kemudian kapal pesiar semakin berkembang di awal abad 20. Mereka sudah beroprasi untuk
melakukan pelayaran dari jalur laut Eropa dan Amerika Utara. Pada masa ini juga akhirnya banyak
perusahaan kapal pesiar yang bermunculan. Mereka mulai bersaing untuk bisa berlayar di jalu
penyebrangan laut Atlantik.
Banyak perusahaan kapal pesiar berlomba mempromosikan jalur penyebrangan translantik dengan
fasilitas kapal pesiar untuk bersenang-senang dipapan iklan. Sejarah kapal pesiar di dunia berlanjut
dengan perkembangan teknologi yang lebih mumpuni.
II. TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah mengetahui pengertian,jenis dan fasilitas yang terdapat dalam
kapal cruise and passenger
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. Ferry
Kapal penumpang jenis ferry adalah kapal penyebrangan dalam tujuan jarak dekat ataupun
disebut disebut transportasi pantai, sungai dan danau. Selain mengangkut penumpang, kapal ferry biasa
juga digunakan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan mendesak seperti sayuran, daging, dan
bahan makanan lainnya yang dikemas dalam kontainer yang berpendingin (refrigerated container).
Selain itu adakalanya kapal ini mengangkut barang-barang curah lainnya yang berkapasitas sedikit
seperti biji-bijian yang dikemas dalam goni ataupun wadah tertutup lainnya.
5
3. Roro Ferry
Roro disini adalah singkatan dari Roll on roll off. Kapal ini fungsinya mirip sebagai jembatan
yang bergerak. adalah suatu kapal ferry yang mempunyai dua lubang pintu masuk depan dan pintu
keluar belakang. Penumpang beserta bawaan termasuk mobil, montor becak tersebut masuk dari pintu
depan keluar dari pintu belakang. Jadi mobil gak usah parkir lagi untuk keluar. Kapal ferry jenis ini
sudah digunakan oleh Indonesia sejak lama, kapal-kapal inilah yang menghubungkan pulau sumatera
dengan Jawa, pulau jawa dengan bali, pulau jawa dengan madura, pulau batam dengan Pulau Bintan
dan pulau-pulau lainnya di Indonesia.
4. Fast Ferry
kapal ini bisa disebut fast ferry karena kecepatannya dalam membelah pantai dan selat.
Biasanya kapal-kapal jenis ini dipakai didaerah perairan atau laut yang tidak bergelombang tinggi.
Sehingga sangat cocok untuk transportasi pantai sungai dan danau yang tak bergelombang kuat. Kapal-
kapal jenis ini banyak dipakai oleh maskapai-maskapai kapal penumpang yang menghubungkan pulau-
pulau kecil. Seperti halnya Batam-Singapura, Batam-Malaysia, Batam-Tanjung Pinang, dan Batam-
Riau daratan.
5. Catamaran
Catamaran berasal dari bahasa India Tamil “Kattumaram” yang bermaksud multi lambung yang berarti
kapal yang mempunyai dua lambung. Jenis catamaran bisa digunakan untuk fast ferry ataupun roro.
Catamaran sudah dikenal oleh orang-orang polinesia sejak pada jaman dahulu kala. Ke stabilan-nya
yang sangat tangguh membuat para designer dan pembangun kapal banyak yang melirik untuk
membuat jenis kapal ini. Sampai saat ini jenis kapal ini banyak digunakan untuk kapal-kapal
penumpang, perahu-perahu layar, bahkan beberapa perahu-perahu nelayan. Keuntungan lain catamaran
selain stabil adalah kapal jenis ini memiliki badan yang sangat lebar karena jembatan (Bridge) antara
satu lambung dengan lambung yang lainnya digunakan sebagai tempat muatan. Pada kapal Roro,
muatan mobil dan penumpang akan lebih banyak dibanding dengan kapal berjenis lain dengan
kapasitas yang sama.
6
surat/doumen perjalanan terisolasi dari calon penumpang dan pengantar (Alderson, J. Charles & Wall,
1992). Pelaksanaan Pelayanan Penumpang Kapal Pesiar :
a. Langkah Pertama
Ketika kapal pesiar telah tiba, sebelum masuk ke kolam pelabuhan pandu naik ke kapal pesiar sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh agen pelayaran.
b. Langkah Kedua
Apabila kapal pesiar telah sandar, talitali kapal sudah terikat pada bolder selanjutnya tangga darat atau
palet dipasang untuk menopang gangway kapal (No Title, 2019)
c. Langkah Ketiga
Instansi terkait dengan clearance melakukan pengecekan kapal pesiar yaitu KSOP, Imigrasi, Karantina,
Bea Cukai dan Petugas agen apabila pemasangan gangway telah selesai.
d. Langkah Keempat
Petugas agen sebelum turun dari kapal pesiar meminta crew list dan manifest passenger kepada staff
clearance kapal pesiar untuk persyaratan clearence out.
e. Langkah Kelima
Apabila ada penumpang atau crew yang naik/embarking atau turun/disembarking maka petugas agen
meminta paspor dari crew/penumpang tersebut diserahkan ke Kantor Imigrasi untuk di beri stamp yang
menunjukkan bahwa penumpang tersebut naik/turun di pelabuhan
f. Langkah Keenam
Petugas agen kembali ke kapal untuk menyerahkan Buku Kesehatan Kapal, Surat Persetujuan Berlayar,
crew list dan guest manifest yang telah dibubuhi stampel oleh petugas imigrasi serta dilampiri dengan
kwitansi pembayaran labuh, VTS dan Rambu (Syafii et al., 2018)
7
2. Pelayanan deberkasi penumpang dari atas kapal menuju dermaga
Pelayanan deberkasi penumpang dari atas kapal menuju dermaga PT. Pelni Selaku Operator
Kapal Penumpang di Pelabuhan Teluk Bayur melaksanakan Standard Operating Procedure (SOP)
sabagai berikut:
a. Anggota tim embarkasi dan deberkasi cabang menyiapkan tangga-tangga darat dan
berkoordinasi dengan anggota tim embarkasi dan deberkasi kapal untuk memastikan tangga
darat telah terpasang dengan baik dan aman
b. Setelah tangga terpasang dengan baik dan aman anggota tim embarkasi dan deberkasi kapal
mengarahkan penumpang turun melalui tangga-tangga yang telah disediakan
c. Penumpang yang telah turun dari kapal diarahkan oleh anggota tim embarkasi dan deberkasi
cabang menuju akses pintu keluar atau jalur keluar penumpang yang telah ditentukan
d. Anggota tim embarkasi dan deberkasi cabang di bantu oleh petugas terminal penumpang
memandu dan mengatur kelancaran dan ketertiban selama proses deberkasi penumpang
e. Anggota tim embarkasi dan deberkasikapal wajib membatu dan memberikan akses untuk
penumpang prioritas dari dermaga menuju pintu keluar
8
b. Anggota tim embarkasi dan deberkasi cabang mengendalikan akses dan antrian calon
penumpang, serta mencocokan tiket dengan kartuidentitas didepan pintu masuk tyerminal
c. Calon penumpang melewati pintu masuk pemeriksaan dengan memperlihatkan tiket kepda
petugas terminal penumpang di pintu masuk terminal
d. Anggota tim embarkasi dan deberkasi cabang mengarahkan calon penumpanguntuk
menempatkan barang bawaannya kedalam alat pemeriksa yang disediakan oleh penyedia
terminal. Apabila di temukan barang yang mencurigakan atau berbahaya maka barang bawaan
penumpang tersebut harus ditangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Petugas counter DCS melakukan pengecekan tiket dengan mengunakan barcode scaner dan
selanjutnya melakukan validasi dengan stempel validasi
f. Setelah dilakukan validasi maka penumpang yang dinyatakan valid diperkenankan memasuki
terminal penumpang. Apabila pada proses validasi tersebut ditemukan adanya ketidak sesuaian
data pada tiket maka penumpang tersebut harus ditangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku
oleh petugas yang ditunjuk oleh kepala cabang
g. Bagi pelbuhan yang belum di berlakukan DCS maka proses validasi dilakukan secara manual
dengan cara mencocockan tiket dengan kartu identitas penumpang dan daftar manifest
penumpang lalu dibubhkan stempel validasi pada lembaran tiketnya
h. Penumpang yang sudah melakukan proses Check-in di Counter DCS di arahkan oleh anggota
tim embarkasi dan deberkasi cabang keruang tunggu terminal
i. Setelah pihak kapal dan pihak cabang menyatakan kesiapan untuk melakukan embarkasi
penumpang diarahkan menuju dermaga untuk naik keatas kapal dengan memperlihatkan jadwal
keberangkatan
9
c. Setelah pemeriksaan bersama selesai Anggota tim embarkasi dan deberkasi kapal kembali
menempati pos jaga yang telah ditentukan dan Anggota tim embarkasi dan deberkasi cabang
turun dari atas kapal Berdasarkan (Ryan et al., 2019).
10
akan langsung mengembang dan bisa dinaiki. Sama seperti sekoci, rakit ini juga memiliki peralatan
keseharian seperti makanan, minuman dan obat-obatan. Secara umu, rakit yang baik keadaannya dapat
mengangkut hingga 25 penumpang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11